Bab 4: Identitas yang Berubah, Masalah yang Tetap

Rasa malu karena mengenakan gaun tipis berenda itu segera tergantikan oleh rasa lapar yang menusuk dan ancaman yang belum sirna. Kami, yang kini terdiri dari Ahlana dan sekitar dua puluh budak yang berhasil kubebaskan, hanya bisa saling pandang di tengah hutan. Mereka tampak kebingungan, dan aku pun sama bingung. Aku seorang pria yang terjebak di tubuh bocah, dan baru saja berubah jadi perempuan peri—sekarang kembali jadi bocah lagi tapi masih pakai gaun. Ini benar-benar absurd.

“Uhm... Ahlana?” panggil anak laki-laki remaja bernama Kael, yang tampak paling dewasa di antara mereka. “Kita mau ke mana sekarang?”

Aku menghela napas, berusaha berpikir jernih. Perutku keroncongan. “Pertama, kita harus menjauh dari sini. Tuan Grom pasti akan mengerahkan pasukannya. Kedua...” Aku melirik gaun hijau yang membalut tubuhku. “Aku butuh pakaian ganti. Ini... ini tidak cocok.”

Beberapa anak perempuan menahan tawa, sementara yang lain hanya mengangguk setuju. Mereka juga mengenakan pakaian budak yang compang-camping, tapi setidaknya tidak seaneh gaun yang kukenakan.

“Kita bisa mencari desa terdekat,” usul seorang gadis kecil bernama Lyra, matanya berbinar penuh harapan. “Mungkin ada orang baik yang mau membantu kita.”

“Desa?” aku mencibir. “Di dunia seperti ini, ‘orang baik’ itu langka, apalagi yang mau membantu kami budak pelarian.” Pengalamanku sebagai mahasiswa yang terbiasa berpikir logis dan melihat realitas pahit, bercampur dengan sedikit kenangan samar Ahlana tentang dunia keras ini, membuatku skeptis. “Kita harus mandiri. Pertama, cari makanan. Lalu, tempat berlindung. Dan yang terpenting, kita harus tahu lebih banyak tentang hutan ini.”

Aku melirik sekeliling. Pepohonan menjulang tinggi, dan suara-suara binatang aneh mulai terdengar. Ini bukan hutan kota yang bisa kutemukan di bumi. Ini adalah dunia fantasi yang sebenarnya.

[Sistem Reinkarnasi: Pindai Lingkungan. Mengidentifikasi Sumber Daya Potensial...]

[Terdeteksi: Buah Berry Liar (Dapat Dimakan, Rendah Nutrisi). Lokasi: 15 Meter Arah Utara.]

[Terdeteksi: Sumber Air Bersih (Air Mengalir). Lokasi: 30 Meter Arah Barat Daya.]

[Terdeteksi: Hewan Pengerat Kecil (Potensi Makanan, Membutuhkan Perburuan). Lokasi: Tersebar.]

“Oke, dengarkan,” kataku pada kelompok kecil itu, nadaku kembali normal, sedikit kasar tapi tegas. “Kita akan mencari sumber air dulu. Setelah itu, kita cari buah-buahan untuk mengisi perut.” Aku melirik Kael. “Kau, dan beberapa yang lebih besar, ikut aku. Yang lain, tetap bersama Lyra di sini. Jangan berpencar dan jangan membuat suara.”

Kami bergerak perlahan, melewati semak belukar yang rimbun. Aku berjalan di depan, indraku masih terasa sedikit lebih tajam dari sebelumnya, mungkin sisa dari transformasi Peri tadi. Aku bisa mencium bau tanah basah dan daun-daun yang membusuk, serta samar-samar bau air segar. Setelah beberapa saat, kami menemukan sebuah aliran sungai kecil yang jernih.

“Air!” seru seorang anak kecil, langsung berlari hendak minum.

“Tunggu!” teriakku, teringat akan bahaya di dunia fantasi. Aku harus memastikan air itu aman.

[Sistem Reinkarnasi: Pindai Sumber Air. Status: Aman untuk Dikonsumsi.]

“Aman,” kataku, menghela napas lega. Kami semua minum sepuasnya, rasa dingin air itu sedikit meredakan lapar yang membakar perut.

“Sekarang, mari kita cari makanan,” kataku, melirik ke arah utara. “Aku merasa ada buah-buahan di sana.”

Kami berjalan sekitar lima belas meter dan menemukan semak-semak yang penuh dengan buah berry berwarna merah cerah. Aku segera memetiknya dan mencoba mencicipi satu. Rasanya manis, sedikit asam.

[Sistem Reinkarnasi: Buah Berry Liar – Aman Dikonsumsi. Efek: +5 Nutrisi.]

“Ini bisa dimakan,” kataku, mulai memetik lebih banyak. Yang lain segera mengikuti, wajah mereka berbinar senang. Ini adalah makanan pertama mereka yang bukan sisa-sisa busuk dari perkebunan.

Saat kami sedang sibuk memetik buah, sebuah suara mendesing melewati telingaku. Aku refleks menunduk, dan sebatang panah menancap di batang pohon tepat di atasku.

“Sial!” gumamku. “Kita ditemukan!”

Dari balik semak-semak, muncul tiga sosok berjubah gelap, membawa busur dan pedang. Mereka adalah pemburu bayaran, atau mungkin penjaga Tuan Grom yang disewa. Wajah mereka kasar, dengan bekas luka di mana-mana. Salah satu dari mereka tertawa sinis.

“Lihat apa yang kita punya di sini, anak-anak manis,” kata pemburu pertama, yang terlihat seperti pemimpinnya, suaranya serak. “Dan lihat, si kecil ini bahkan pakai gaun. Lucu sekali.”

Aku segera berdiri di depan anak-anak lain, memancarkan aura Ahlana yang provokatif. Ini adalah kesempatan sempurna untuk mencoba kemampuan Sistem lagi. Aku menyeringai.

“Wah, Paman-paman,” kataku, suaraku dibuat-buat seimut mungkin. “Apakah ibumu tahu kalau kalian suka mengganggu anak-anak di hutan? Apa kalian tidak punya pekerjaan lain selain memburu kami yang tidak berdaya?”

Pemimpin pemburu itu mengerutkan kening, geliat kemarahan terlihat di wajahnya. “Beraninya kau, bocah tengik! Akan kucincang kalian semua dan kembalikan bangkai kalian ke Grom!”

[Identifikasi Ancaman: Tingkat Bahaya Tinggi.]

[Target: 3 Pemburu Bayaran (Ras: Manusia Liar) – Level 6, 5, 5.]

[Pindai Ras Terdekat: Hanya Mengidentifikasi Target Hidup Aktif dalam Radius 10 Meter.]

[Ras Terdeteksi: ‘Serigala Bayangan’ – Level 8 (Status: Agresif, Tersembunyi). Jarak: 8 Meter, Arah Timur Laut.]

[Apakah Anda ingin meng-copy Ras ‘Serigala Bayangan’? (Ya/Tidak)]

Serigala Bayangan? Kedengarannya keren! Level 8! Jauh lebih tinggi dari Peri atau Goblin. Tanpa ragu, aku menjawab, “Ya!”

Seketika, tubuhku kembali mengalami transformasi. Kali ini, sensasi yang kurasakan adalah lonjakan kekuatan dan kegesitan yang liar. Otot-ototku menegang, punggungku melengkung sedikit, dan lenganku terasa lebih panjang. Pendengaranku menjadi begitu peka hingga aku bisa mendengar detak jantung para pemburu itu. Aroma hutan yang tadinya samar kini tercium lebih jelas, dan aku bisa membedakan bau tanah, bau darah kering dari senjata mereka, dan bahkan bau keringat ketakutan dari anak-anak di belakangku.

Yang paling mengejutkan, bukan lagi gaun yang melekat di tubuhku. Kain-kain itu terasa menyatu dengan kulit, berubah menjadi bulu hitam kelam yang tumbuh di sekujur tubuhku. Tanganku memanjang, dan kuku-kuku jariku berubah menjadi cakar tajam. Di belakangku, aku merasakan sesuatu yang panjang dan berbulu melambai-lambai—ekor. Dan di kepalaku, telingaku meruncing, dan sebuah moncong kecil terbentuk di wajahku.

Aku, Ahlana, kini adalah seorang... Serigala Bayangan? Dan entah kenapa, aku merasa ingin menggeram, menunjukkan taringku, dan memburu mereka. Insting buas itu menguasai diriku.

“Apa-apaan ini?!” teriak salah satu pemburu, panik. “Monster! Monster serigala!”

Aku tidak menjawab dengan kata-kata. Sebuah geraman rendah keluar dari tenggorokanku, dan seringai yang tadinya provokatif kini menjadi ancaman nyata, memperlihatkan gigi-gigi tajam yang mematikan. Mataku, yang kini berwarna kuning keemasan, menatap mereka dengan tatapan buas.

“Kalian ingin bermain, ya?” batinku, sebuah dorongan kuat untuk menerkam menguasai. “Mari kita lihat siapa yang menjadi pemburu, dan siapa yang menjadi mangsa.”

Aku melompat, bukan lagi dengan keanggunan Peri, melainkan dengan kekuatan dan kecepatan predator. Anak-anak yang kubebaskan menjerit ketakutan, namun para pemburu itu lebih terkejut. Mereka tidak menyangka bocah ingusan yang mereka buru akan berubah menjadi makhluk buas seperti ini. Pertarungan baru saja dimulai, dan kali ini, Ahlana akan menunjukkan taringnya.

To be continue......

Episodes
1 Bab 1: Terjebak di Rawa Kehidupan Baru
2 Bab 2: Eksperimen Pertama dan Gaun Berenda
3 Bab 3: Pelarian dengan Sentuhan Anggun
4 Bab 4: Identitas yang Berubah, Masalah yang Tetap
5 Bab 5: Taring Bayangan dan Tawa Setan
6 Bab 6: Api Unggun, Kisah, dan Ikatan Baru
7 Bab 7: Beruang yang Menguji, Elf yang Membingungkan
8 Bab 8: Kebijaksanaan Elf dan Janji Bantuan
9 Bab 9: Perjalanan Melalui Hutan dan Pelajaran Pertama Elias
10 Bab 10: Harpy Pemburu dan Kejutan di Angkasa
11 Bab 11: Monyet Hutan dan Pengalih Perhatian yang Berbulu
12 Bab 12: Pemukiman Tersembunyi dan Pertanyaan dari Elias
13 Bab 13: Pemukiman Tersembunyi dan Bisikan Kluster
14 Bab 14: Bisikan Kristal dan Kilasan Ingatan
15 Bab 15: Latihan Keras dan Bayangan Masa Lalu yang Menghantui
16 Bab 16: Ujian Troll Gunung dan Kekuatan Tanah
17 Bab 17: Sebuah Rencana dan Ancaman yang Mendekat
18 Bab 18: Pertahanan Kluster Malam dan Kedatangan Arsitek
19 Bab 19: Taktik Troll dan Jebakan Hutan
20 Bab 20: Serangan Balik dan Perubahan Tak Terduga
21 Bab 21: Tawanan dan Rencana yang Berubah
22 Bab 22: Portal Kristal dan Bisikan Dunia Lain
23 Bab 23: Darah di Kabut dan Harga Sebuah Portal
24 Bab 24: Kebangkitan di Kandang Kaca dan Rahasia yang Terkunci
25 Bab 25: Percobaan Kejam dan Kilas Balik yang Terungkap
26 Bab 26: Rencana Pelarian dan Jeda yang Tak Terduga
27 Bab 27: Kebebasan yang Berdarah
28 Bab 28: Kunci Data dan Misteri Dunia yang Dingin
29 Bab 29: Senyum di Sudut Lorong dan Sentuhan Kebaikan
30 Bab 30: Sarang Tikus dan Cahaya di Kegelapan
31 Bab 31: Bayangan Masa Lalu dan Rencana Nekat
32 Bab 32: Infiltrasi ke Nexus Prime
33 Bab 33: Jaringan Rahasia dan Bisikan Kebenaran
34 Bab 34: Hutan Aneh dan Pertanyaan Baru
35 Bab 35: Kebenaran yang Terungkap dan Pilar Omnia
36 Bab 36: Latihan di Simpul Dimensi
37 Bab 37: Gerbang Antar Dimensi
38 Bab 38: Reuni di Kluster Malam
39 Bab 39: Rapat Dewan dan Rencana Perlawanan
40 Bab 40: Perjalanan ke Gurun Api
41 Bab 41: Jantung Pilar dan Pengorbanan yang Tak Terduga
42 Bab 42: Mundur dan Kerusakan yang Terlihat
43 Bab 43: Kabar dari Samudra dan Biaya Kemenangan
44 Bab 44: Benih Aliansi
45 Bab 45: Melangkah ke Dimensi Kaca dan Bayangan yang Bergeser
46 Bab 46: Mengungkap Kerusakan Refleksi
47 Bab 47: Jejak di Dimensi Kaca
48 Bab 48: Nomad dan Perpecahan
49 Bab 49: Pilihan Nomad dan Sebuah Pertanyaan
50 Bab 50: Rencana Baru dan Pertanyaan yang Menggantung
51 Bab 51: Di Antara Awan
52 Bab 52: Badai di Bawah Awan dan Saudara Kembar
53 Bab 53: Negosiasi yang Keren dan Kece
54 Bab 54: Serangan Guntur di Sarang Awan
55 Bab 55: Inti Sang Badai
56 Bab 56: Kembang Api di Awan
57 Bab 57: Gerbang ke Dunia Lama
58 Bab 58: Jantung Perang di Lembah Batu Api
59 Bab 59: Di Ambang Keputusasaan
60 Bab 60: Benang Harapan
61 Bab 61: Benang-Benang Keraguan dan Kebenaran
62 Bab 62: Jejak Astral dan Nexus Primer
63 Bab 63: Gema dari Kaca
64 Bab 64: Panggilan dari Masa Lalu
65 Bab 65: Harga Pengetahuan
66 Bab 66: Hati Proyek Omnia
67 Bab 67: Perencanaan Terakhir
68 Bab 68: Jantung Kekosongan
69 Bab 69: Reuni di Jantung Nexus
70 Bab 70: Melampaui Takdir
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1: Terjebak di Rawa Kehidupan Baru
2
Bab 2: Eksperimen Pertama dan Gaun Berenda
3
Bab 3: Pelarian dengan Sentuhan Anggun
4
Bab 4: Identitas yang Berubah, Masalah yang Tetap
5
Bab 5: Taring Bayangan dan Tawa Setan
6
Bab 6: Api Unggun, Kisah, dan Ikatan Baru
7
Bab 7: Beruang yang Menguji, Elf yang Membingungkan
8
Bab 8: Kebijaksanaan Elf dan Janji Bantuan
9
Bab 9: Perjalanan Melalui Hutan dan Pelajaran Pertama Elias
10
Bab 10: Harpy Pemburu dan Kejutan di Angkasa
11
Bab 11: Monyet Hutan dan Pengalih Perhatian yang Berbulu
12
Bab 12: Pemukiman Tersembunyi dan Pertanyaan dari Elias
13
Bab 13: Pemukiman Tersembunyi dan Bisikan Kluster
14
Bab 14: Bisikan Kristal dan Kilasan Ingatan
15
Bab 15: Latihan Keras dan Bayangan Masa Lalu yang Menghantui
16
Bab 16: Ujian Troll Gunung dan Kekuatan Tanah
17
Bab 17: Sebuah Rencana dan Ancaman yang Mendekat
18
Bab 18: Pertahanan Kluster Malam dan Kedatangan Arsitek
19
Bab 19: Taktik Troll dan Jebakan Hutan
20
Bab 20: Serangan Balik dan Perubahan Tak Terduga
21
Bab 21: Tawanan dan Rencana yang Berubah
22
Bab 22: Portal Kristal dan Bisikan Dunia Lain
23
Bab 23: Darah di Kabut dan Harga Sebuah Portal
24
Bab 24: Kebangkitan di Kandang Kaca dan Rahasia yang Terkunci
25
Bab 25: Percobaan Kejam dan Kilas Balik yang Terungkap
26
Bab 26: Rencana Pelarian dan Jeda yang Tak Terduga
27
Bab 27: Kebebasan yang Berdarah
28
Bab 28: Kunci Data dan Misteri Dunia yang Dingin
29
Bab 29: Senyum di Sudut Lorong dan Sentuhan Kebaikan
30
Bab 30: Sarang Tikus dan Cahaya di Kegelapan
31
Bab 31: Bayangan Masa Lalu dan Rencana Nekat
32
Bab 32: Infiltrasi ke Nexus Prime
33
Bab 33: Jaringan Rahasia dan Bisikan Kebenaran
34
Bab 34: Hutan Aneh dan Pertanyaan Baru
35
Bab 35: Kebenaran yang Terungkap dan Pilar Omnia
36
Bab 36: Latihan di Simpul Dimensi
37
Bab 37: Gerbang Antar Dimensi
38
Bab 38: Reuni di Kluster Malam
39
Bab 39: Rapat Dewan dan Rencana Perlawanan
40
Bab 40: Perjalanan ke Gurun Api
41
Bab 41: Jantung Pilar dan Pengorbanan yang Tak Terduga
42
Bab 42: Mundur dan Kerusakan yang Terlihat
43
Bab 43: Kabar dari Samudra dan Biaya Kemenangan
44
Bab 44: Benih Aliansi
45
Bab 45: Melangkah ke Dimensi Kaca dan Bayangan yang Bergeser
46
Bab 46: Mengungkap Kerusakan Refleksi
47
Bab 47: Jejak di Dimensi Kaca
48
Bab 48: Nomad dan Perpecahan
49
Bab 49: Pilihan Nomad dan Sebuah Pertanyaan
50
Bab 50: Rencana Baru dan Pertanyaan yang Menggantung
51
Bab 51: Di Antara Awan
52
Bab 52: Badai di Bawah Awan dan Saudara Kembar
53
Bab 53: Negosiasi yang Keren dan Kece
54
Bab 54: Serangan Guntur di Sarang Awan
55
Bab 55: Inti Sang Badai
56
Bab 56: Kembang Api di Awan
57
Bab 57: Gerbang ke Dunia Lama
58
Bab 58: Jantung Perang di Lembah Batu Api
59
Bab 59: Di Ambang Keputusasaan
60
Bab 60: Benang Harapan
61
Bab 61: Benang-Benang Keraguan dan Kebenaran
62
Bab 62: Jejak Astral dan Nexus Primer
63
Bab 63: Gema dari Kaca
64
Bab 64: Panggilan dari Masa Lalu
65
Bab 65: Harga Pengetahuan
66
Bab 66: Hati Proyek Omnia
67
Bab 67: Perencanaan Terakhir
68
Bab 68: Jantung Kekosongan
69
Bab 69: Reuni di Jantung Nexus
70
Bab 70: Melampaui Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!