ArdhaNara 0.5

0.5

⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆ Happy Reading ⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆

༺❀༻༺❀༻༺❀༻

—✶—

•

Di dalam klub yang penuh dengan lampu berkedip dan dentuman musik, Ardha duduk di bar dengan gelas berisi arak di tangannya.

Darren di sebelahnya, masih tampak kesal dengan kejadian tadi.

Darren Alfarizi

"Brengsek banget, kan? Udah jelas dia nggak ada niat serius dari awal,"

Gerutu Darren sambil menenggak minumannya.

Ardha hanya tersenyum tipis, matanya kosong.

Ardha Mahendra

"Udah biasa, Ren."

Darren menoleh cepat.

Darren Alfarizi

"Lah? Lu nggak marah, Dha?

Darren Alfarizi

Itu cewek ngelakuin hal yang sama kayak mantan-mantan lu sebelumnya.

Ardha mengangkat bahu, menatap pantulan dirinya di permukaan arak.

Ardha Mahendra

"Mungkin gua udah kebal."

Darren mendecak, lalu menepuk pundak Ardha.

Darren Alfarizi

"Makanya, kita di sini buat minum sampe lupa semua itu.

Darren Alfarizi

Malam ini bukan buat nyeselin nasib."

Ardha mengangkat gelasnya, menyesap arak perlahan.

Ardha Mahendra

"Sepakat."

Musik semakin keras, orang-orang mulai memenuhi lantai dansa,

Tapi Ardha dan Darren tetap di bar, menuang arak satu per satu.

Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi saat kepala mereka mulai berat.

Darren tertawa sendiri, sementara Ardha hanya menatap kosong ke depan.

Darren Alfarizi

"Besok kita pasti dimarahin,"

Gumam Darren sambil terkekeh.

Ardha meneguk sisa minumannya, lalu bangkit dari kursi.

Ardha Mahendra

"Besok urusan besok."

Mereka keluar dari klub dengan langkah gontai, membiarkan angin dini hari menampar wajah mereka.

Tidak ada solusi yang didapat dari minuman malam ini, hanya kantuk, mabuk, dan sedikit rasa lega karena emosi sudah dicurahkan.

Tapi satu hal yang pasti: Ardha semakin yakin, hubungan bukan lagi hal yang layak diperjuangkan.

-oOo-



