Salah Paham

"Hoek ... hoek ...."

Davina memuntahkan semua makan siangnya. Beruntung saat itu suasana toilet begitu sepi, jadi tak ada yang tahu jika Davina mengalami mual. Entah kenapa Davina mendadak merasa mual ketika melihat foto Asmirandah dan Alfred di sebuah mall ternama. Terlihat jelas wajah Alfred yang begitu menikmati kebersamaan keduanya. Segera mungkin dia berlari menuju toilet sembari mendekap mulutnya.

Seketika Davina memejamkan matanya mencoba mengingat semua perkataan Alfred.

"Ingat Davina hubungan kita hanya sebatas partner ranjang saja, tidak lebih. Kau cukup puaskan aku dan jadilah wanita simpananku. Tidak boleh ada cinta di antara kita!" ucap Alfred pada Davina kala itu. Sungguh lelaki itu benar-benar tak menginginkan Davina, dia hanya membutuhkan seorang wanita untuk menyalurkan hasratnya.

"Lalu bagaimana jika suatu saat anda jatuh cinta padaku?" tanya Davina penasaran dengan jawaban yang akan di berikan Alfred. Tanpa dia bertanya pun, tentunya dia sudah tahu perihal jawaban lelaki itu karena Alfred hanya menganggap Davina sebagai wanita simpanan saja. Namun Davina ingin mendengarnya langsung dari bibir lelaki itu.

"Hal itu tak akan pernah terjadi dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah jatuh cinta pada wanita sepertimu! Aku berani jamin bahwa hal itu hanyalah omong kosong karena sesungguhnya perasaanku telah mati," jawab Alfred tegas dengan sorot mata menyala.

Detik itu juga butiran kristal jatuh membasahi pipinya ketika mengingat perkataan Alfred. Sebuah fakta bahwa lelaki itu telah membuka hati untuk wanita lain. Dan tentunya Davina tak bisa di bandingkan dengan sosok Asmirandah yang berbeda jauh darinya.

Siapa yang tidak tahu sosok Asmirandah yang begitu tersohor di segala penjuru. Seorang model cantik ternama yang tengah naik daun, juga dari keluarga yang terpandang membuat Davina merasa insecure. Kini wanita itu seakan menelan pil pahit bila memang benar bahwa Alfred telah menjalin hubungan dengan Asmirandah.

Rasa kecewa pasti ada namun disini dia tak memiliki kuasa karena sejatinya dia hanya sebatas wanita simpanan. Yang kapan saja bila Alfred bosan maka siap-siap dia akan di tendang dari kehidupan lelaki itu.

"Maafkan Mommy Nak," ucap Davina sembari memegang perutnya yang masih rata. Tampak Davina membayangkan nasib anaknya yang tidak akan merasakan kasih sayang seorang Ayah sepertinya.

Jauh di dalam lubuk hatinya ingin sekali dia memperjuangkan hak anaknya, tapi dia sendiri penuh keraguan.

Davina pun bergelut dengan pikirannya, bersamaan dengan itu terdengar bunyi dering ponsel yang dia simpan di dalam saku roknya. Sebuah lengkungan indah terbit di wajahnya ketika melihat nama panggilan dari Alfred.

Instingnya sangat kuat, dia yakin bahwa Alfred segera menghubunginya kembali. Dengan perasaan bahagia Davina pun segera menggulirkan layar ponselnya dan menekan tombol hijau. Dia berharap ada pernyataan rindu dari lelaki yang sangat dia cintainya.

"Alfred, aku ...."

"Beraninya kau memanggilku seperti itu. Apa kau lupa dengan posisimu saat ini? Ingat jaga batasanmu!" Secepat mungkin Alfred memotong ucapan Davina. Entah kenapa lelaki itu begitu marah saat Davina memanggilnya hanya dengan sebutan nama.

"Maaf, Tuan. Apa ada yang bisa saya bantu?" Secepat kilat Davina meralat panggilannya itu.

Bukan salah Davina yang memang dia sudah terbiasa memanggil Alfred hanya dengan nama saja. Sontak dia terkejut ketika mendapat teguran dari Alfred perihal panggilan tersebut. Detik selanjutnya jantung Davina kembali berdetak saat Alfred berbicara dengan nada suara datar.

"Lima menit dari sekarang, cepat datang ke ruanganku! Jangan sampai membuatku menunggu," titah Alfred dengan nada tinggi.

"Baik Tuan. Saya akan segera ke ruangan anda," jawab Davina yang sama sekali tak tahu perihal alasan di panggil dirinya.

Sambungan telpon pun terputus, Davina pun buru-buru ke ruangan Alfred. Dia tak ingin membuat Alfred lama menunggunya karena sudah di pastikan lelaki itu akan kembali marah.

Perasaan senang bercampur aduk dengan kegelisahan. Kini dia sangat senang bisa melihat Alfred yang kembali ke kantor. Namun, tak bisa di pungkiri bahwa hatinya merasa gelisah ketika mendengar nada bicara Alfred yang tidak bersahabat.

🌷🌷🌷

Disinilah Davina berada, di sebuah ruangan yang begitu luas nan mewah. Sebuah lengkungan indah terukir di wajahnya ketika berjalan mendekati Alfred. Mendadak senyum itu sirna begitu saja melihat Alfred menatap tajam ke arahnya.

"Ada apa Tuan?" tanya Davina yang berusaha tenang meskipun jantungnya berdegup kencang.

"Katakan ... apa maksud dari semua ini, hah?" Alfred melempar beberapa lembar foto tepat di hadapan Davina.

"Baru saja aku tinggal dan mempercayakan semua pekerjaanku padamu. Tak kusangka kau serendah ini, beraninya kau mengkhianati ku Davina!" Lanjutnya dengan sorot mata yang merah. Terpancar sebuah amarah di dalam sana.

Davina terlonjak kaget melihat fotonya bersama Fahri yang terpampang nyata. Namun, faktanya tak seperti yang Alfred bayangkan. Itu hanyalah sekedar foto yang mungkin di salah pahami oleh Alfred.

"Alfred, percayalah padaku ... tak mungkin aku melakukan itu semua," lirih Davina yang hendak membela diri.

"Percaya? Untuk apa aku harus percaya pada seorang pembohong sepertimu, hah? Foto itu sudah cukup menjadi bukti bahwa kau telah berkencan bersama lelaki lain. Dan kau masih terus menyangkal kalau tak melakukan apapun," ucap Alfred berapi-api.

Meskipun hubungan mereka sebatas partner ranjang, dimana keduanya telah menandatangani kontrak dan sepakat atas perjanjian tersebut. Namun, tetap saja Alfred tak bisa terima dengan tindakan Davina yang seenak jidat pergi bersama lelaki lain. Bagi Alfred selama mereka berada dalam perjanjian, maka Davina sepenuhnya hanya miliknya seorang. Tak ada satupun yang boleh mendekati ataupun menyentuhnya.

"Demi Tuhan aku tak melakukan apapun Alfred. Aku berani bersumpah ... waktu itu aku sedang datang bulan, rasanya sangat sakit sekali.," balas Davina.

"Kenapa kau keluar jika sakit?" tanya Alfred penasaran.

"Katakan ada urusan apa kau dan lelaki itu? Jawab aku Davina! Kenapa kalian bersama?" bentak Alfred dengan amarah yang memuncak.

"Tenanglah ... kemarin aku menelpon mu berkali-kali tapi kau tak mengangkatnya. Aku dan Fahri tak sengaja bertemu karena dia melihat mobilku berada di pinggir jalan. Dan dia pun menolongku ketika melihat kondisiku yang tengah kesakitan. Lagi pula kemana saja kau waktu itu sehingga aku sulit menghubungimu." Dengan penuh keberanian Davina membalas ucapan Alfred. Dia tak peduli lagi dengan lelaki itu yang akan marah padanya.

"Diam! Kenapa kau masih saja berbohong padaku Davina? Apa kurangnya diriku selama ini? Dan sejak kapan kau memanggil Fahri hanya dengan sebutan nama saja," teriak Alfred sembari menggebrak meja kerjanya.

"Aku rasa semuanya sudah jelas, hubungan kita cukup sampai disini. Tak perlu lagi melanjutkan perjanjian yang telah kita sepakati. Aku tak ingin berhubungan dengan seorang wanita yang di sentuh lelaki lain."

.

.

.

🌷Bersambung🌷

Terpopuler

Comments

ora

ora

Ini, kamu begini, bukan karena Asmirandah kan?

2025-06-22

1

4U2C

4U2C

hooh bagus kalau kamu pransangka begitu sama DAVINA,,tapi nanti semuanya akan kebalik sama orang yang akan bersamamu ALFERD..

2025-06-23

1

Kaizy celine

Kaizy celine

Halahhh .. cuma alasan kamu cari2 kesalahan davina biar bisa sama asmirandah

2025-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 Aku mencintaimu, Alfred
2 Dua Garis Merah
3 Salah Paham
4 Resign
5 Kedatangan Asmirandah
6 Sebuah Kompensasi
7 Aku Bukan Bonekamu
8 Sebuah Amarah
9 Pergi
10 Ada Apa Denganmu, Davina?
11 Perdebatan
12 Menemui Fahri
13 Kebenaran Terungkap
14 Hampir Saja Melayang
15 Penolakan
16 Menentang
17 Aku Punya Daddy Kan Mom!
18 Berusaha Membujuk
19 Maaf, Aku Tidak Bisa!
20 Kekhawatiran
21 Pertemuan
22 Apa Mungkin Dia?
23 Pencarian
24 Aku Mau Pulang!
25 Maaf
26 Mengiba
27 Maaf, anda siapa?
28 Aku Mencintaimu, Davina
29 Berjanjilah
30 Maafkan Daddy, Nak
31 Berusaha Meyakinkan
32 Permintaan Bryan
33 Ketakutan Oma Andini
34 Bertemu Rifki 1
35 Bertemu Rifki 2
36 Pertemuan Kembali
37 Bertemu Oma Andini
38 Berusaha Mengalah
39 Keinginan Davina
40 Pertemuan Keluarga Besar
41 Davina VS Naina
42 Jangan Lemah!
43 Merasa Tertekan
44 Menahan Amarah
45 Berusaha Menahannya
46 Pengertian
47 Penuh Drama
48 Terungkap
49 Ancaman Alfred
50 Mengingatkan
51 Pernikahan
52 Pernikahan 2
53 Aku Menginginkanmu
54 Butuh Waktu
55 Pergi Berlibur
56 Bertemu Masa Lalu
57 Meredam Amarah
58 Tuduhan
59 Penasaran
60 Ungkapan Hati Alfred
61 Menemui Lola
62 Davina VS Voni
63 Mengintimidasi
64 Keputusan Alfred
65 Hujatan
66 Jangan Bersedih
67 Sebuah Misi
68 Mengejutkan
69 Tolong, Mommy ku!
70 Kembali Menyerang
71 Dendam
72 Hentikan Kegilaanmu, Naina!
73 Pergilah, Davina!
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Aku mencintaimu, Alfred
2
Dua Garis Merah
3
Salah Paham
4
Resign
5
Kedatangan Asmirandah
6
Sebuah Kompensasi
7
Aku Bukan Bonekamu
8
Sebuah Amarah
9
Pergi
10
Ada Apa Denganmu, Davina?
11
Perdebatan
12
Menemui Fahri
13
Kebenaran Terungkap
14
Hampir Saja Melayang
15
Penolakan
16
Menentang
17
Aku Punya Daddy Kan Mom!
18
Berusaha Membujuk
19
Maaf, Aku Tidak Bisa!
20
Kekhawatiran
21
Pertemuan
22
Apa Mungkin Dia?
23
Pencarian
24
Aku Mau Pulang!
25
Maaf
26
Mengiba
27
Maaf, anda siapa?
28
Aku Mencintaimu, Davina
29
Berjanjilah
30
Maafkan Daddy, Nak
31
Berusaha Meyakinkan
32
Permintaan Bryan
33
Ketakutan Oma Andini
34
Bertemu Rifki 1
35
Bertemu Rifki 2
36
Pertemuan Kembali
37
Bertemu Oma Andini
38
Berusaha Mengalah
39
Keinginan Davina
40
Pertemuan Keluarga Besar
41
Davina VS Naina
42
Jangan Lemah!
43
Merasa Tertekan
44
Menahan Amarah
45
Berusaha Menahannya
46
Pengertian
47
Penuh Drama
48
Terungkap
49
Ancaman Alfred
50
Mengingatkan
51
Pernikahan
52
Pernikahan 2
53
Aku Menginginkanmu
54
Butuh Waktu
55
Pergi Berlibur
56
Bertemu Masa Lalu
57
Meredam Amarah
58
Tuduhan
59
Penasaran
60
Ungkapan Hati Alfred
61
Menemui Lola
62
Davina VS Voni
63
Mengintimidasi
64
Keputusan Alfred
65
Hujatan
66
Jangan Bersedih
67
Sebuah Misi
68
Mengejutkan
69
Tolong, Mommy ku!
70
Kembali Menyerang
71
Dendam
72
Hentikan Kegilaanmu, Naina!
73
Pergilah, Davina!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!