...🤍🤍🤍...
"Akhhh..." rintih seorang gadis dengan pakaian sederhana nya yang berwarna coklat lusuh.
Perlahan mata indah itu terbuka dan menatap sinar mentari yang begitu menyilaukan mata. Setelah beberapa saat menyesuaikan dengan keadaan sekitar, akhirnya mata bak buah aprikot itu terbuka.
"Dimana ini?" tanya Zhang Gu Yue.
Sejauh mata memandang dia hanya bisa melihat pepohonan, semak-semak, serta beberapa bebatuan. Tubuh nya yang kurus kering berusaha bangkit dan otak nya bekerja keras mencerna apa yang sedang terjadi saat ini.
"Bukan kah aku sudah mati?" tanya Zhang Gu Yue.
"Tidak mungkin! aku- aku kembali? jika tidak salah aku sekarang berumur lima belas tahun dimana aku masih diasingkan?" monolog Zhang Gu Yue.
Seketika matanya menyorotkan dendam yang begitu besar, tangan nya mengepal erat, dan detak jantung nya bekerja dua kali lebih cepat. Dia telah mengingat semua penderitaan, penghinaan, penghianatan, dan rasa sakit yang telah ia alami.
Kini ia telah terlahir kembali, dewa dan dewi langit telah memberi nya kesempatan. Maka ia akan menggunakan kesempatan itu dengan sebaik-baik nya, ia berjanji akan membalaskan setiap darah yang menetes. Ia tak akan mengulangi kebodohan nya untuk kedua kali. Semua yang menyakiti nya harus merasakan hal setimpal dan dia, Zhang Gu Yue akan membalaskan nya.
Dia melihat tangan nya yang terasa begitu kasar dan kotor, tubuh nya yang tak terawat, sungguh ia akan membalaskan semua nya. Namun dari itu semua, kecantikan yang ia miliki tidak pernah luntur ia hanya perlu sedikit merawat tubuhnya mulai sekarang.
Dedaunan di sekitar nya berjatuhan begitu saja ketanah yang menandakan jika kini tengah berlangsung nya musim panas. Dia ingat di kehidupan sebelum nya, setelah musim panas yang indah ini ada musim hujan yang menanti dengan berbagai musibah yang berdatangan. Jika ia tak salah hitung maka musim hujan itu harusnya datang sekitar dua bulan mulai sekarang.
Dulu dia yang berada di pedesaan terpencil pun tak luput mengalami musibah itu, dimana dia melihat banyak orang-orang yang jatuh sakit dan berujung kehilangan nyawa mereka satu persatu. Banyak tabib, namun mereka sama sekali tidak bisa mengatasi permasalahan itu. Penyakit itu memang tergolong baru dengan tanda-tanda demam di awal lalu mengalami kejang sebelum berakhir hanya bisa seperti mayat hidup yang tak bisa melakukan apapun dan hanya bisa terbaring di atas ranjang setiap hari.
"Aku bisa memanfaatkan bencana ini untuk kembali pulang ke tempat dimana aku seharusnya tinggal. Lagi pula bencana ini sama sekali tidak bisa dihentikan, jadi aku akan memanfaatkan nya" ucap Zhang Gu Yue.
Dulu ia mengingat jika setelah wabah penyakit itu sudah sangat parah, seorang dewa obat turun tangan langsung dan menyembuhkan mereka dengan obat yang ia racik. Dan beruntung lah dia sempat membaca apa saja dan bagaimana cara membuat obat tersebut.
Dua bulan, seharus nya menjadi waktu yang sangat cukup bagi nya untuk bisa belajar ilmu medis dan kembali mengasah ketrampilan nya dalam beberapa hal. Karena ia sudah terlajur tengah berada di tengah hutan, ia pun berniat mengumpulkan tanaman obat untuk ia jual nantinya. Tak banyak yang ia tahu sebenarnya, namun untuk sekarang itu bukan hal yang paling utama ia butuh uang untuk bertahan hidup.
"Permisi, apakah ada orang disini?" tanya Zhang Gu Yue memasuki sebuah rumah tabib dengan tanaman obat yang ada di keranjang nya.
"Klinik sedang tutup, kembali lah" terdengar suara lelaki dari dalam ruangan.
"Ah aku datang bukan untuk berobat, aku ingin menjual beberapa tanaman obat yang aku cari di hutan" ucap Zhang Gu Yue.
Mendengar hal itu, tabib tua dengan jenggot putih yang panjang muncul, "Anak kecil ini lagi, kembali lah aku sudah tak berminat lagi"
"Tuan tunggu, setidak nya lihat lah dulu" ucap Zhang Gu Yue.
Akhir-akhir ini kondisi nya sedang sakit jadi ia tak bisa mencari tanaman obat sendiri dan kini berakhir klinik nya kehabisan tanaman obat sehingga ia harus menutup sementara klinik tersebut. Dengan malas tabib Gong itu melirik keranjang yang di bawa Zhang Gu Yue. Seketika mata nya terbelalak saat melihat banyak tanaman obat di sana dan satu bunga berwarna merah darah yang paling menarik perhatian nya.
"Ekhem... ah baiklah tiga koin untuk semua itu" ucap Tabib Gong.
"Bukan kah itu terlalu sedikit?" tanya Zhang Gu Yue.
"Itu sudah sesuai standar, kau mau mengharapkan apa dengan tanaman obat murah itu"
"Kalau Tabib Gong tidak berminat baiklah tidak masalah, aku akan menjual ini ke tempat lain" ia tak sebodoh itu, memang tanaman obat yang ia kumpulkan itu tak terlalu berharga, namun dengan jumlah nya yang lumayan ini setidak nya ia bisa mendapatkan delapan koin.
"Baiklah-baiklah empat koin"
"Lima koin atau tidak sama sekali"
"Hahh... baiklah lima koin, apakah kau puas sekarang?!" ucap Tabib Gong sambil memberikan lima koin dengan kesal. Kekesalan nya tak berhenti saat ia melihat Zhang Gu Yue memberikan tanaman obat nya tanpa bunga merah darah itu.
"Aw bunga itu juga!"
"Ah maaf Tuan, bunga ini tidak di jual. Aku kebetulan menemukan nya dan aku menyukai bunga ini, jadi aku ingin membawa nya pulang" ucap Zhang Gu Yue.
"Satu tael perak untuk nya" tawar Tabib Gong.
Zhang Gu Yue terkejut saat Tabib Gong dengan mudah nya menawar satu bunga nya dengan satu tael perak, ternyata bunga ini sangat berharga. Bunga yang memang ia dapat kan dengan susah payah dan dari banyak nya bunga seperti itu yang ia temukan tadi, ia memang hanya mengambil satu karena ia tak tau jika bunga itu juga termasuk tanaman obat. Ia hanya berniat menyimpan bunga itu sebagai pajangan di rumah nya.
"Aku memang tidak menjual nya, Tuan. Aku ingin menjadikan nya pajangan saja di rumah. Apakah ini begitu berharga sehingga anda menawar nya dengan harga tinggi?" tanya Zhang Gu Yue tersenyum licik, bodoh jika ia belum mengerti situasi menguntungkan saat ini.
"Gadis Yue ini, aku sudah menawar nya begitu tinggi tapi dia malah berniat menyimpan bunga itu sebagai hiasan? hah menyebalkan!" batin Tabib Gong.
"Tidak jadi, pergilah" ada nada kecewa yang terselip saat ia mengucapkan kata tersebut.
"Tuan sebenarnya aku bisa saja memberikan bunga ini dan memberikan bunga seperti ini pada mu setiap hari, namun aku tidak ingin perak sebagai bayaran nya" ucap Zhang Gu Yue berhasil membuat Tabib Gong menatap dengan penuh binar.
"Benarkah, apa yang kau inginkan?"
"Aku ingin kau mengajarkan ilmu medis sebagai bayaran atas bunga merah ini, bagaimana? kedepan nya aku akan memberikan bunga ini secara gratis dan kau hanya perlu membayar tanaman obat ku yang sederhana saja"
Sebenarnya itu adalah tawaran yang menguntung kan bagi nya, utung saja gadis kecil itu tidak mengetahui jika bunga merah darah itu langka dan jika di jual bisa mencapai tiga tael perak. Selain itu dia juga tidak perlu bersusah payah lagi mencari tanaman obat, gadis itu akan mencarikan untuk nya dan ia membayar dengan harga murah. Membayangkan hal itu saja sudah membuat hati Tabib Gong menghangat.
"Baik baik, aku terima tawaran mu. Mulai sekarang kau murid ku" ucap Tabib Gong senang.
Zhang Gu Yue tersenyum senang, dengan cepat ia memposisikan tubuh nya untuk memberi hormat pada guru nya saat ini. Dan itu membuat hati Tuan Gong semakin senang, entah semalam ia bermimpi apa sehingga siang ini ia mendapatkan keuntungan yang begitu banyak.
"Bangun lah, siapa nama mu gadis kecil?" tanya Tuan Gong dengan suara yang mulai berubah bersahabat.
"Hamba hanyalah gadis biasa dan nama saya, Yue" jawab Zhang Gu Yue.
Tidak mungkin juga ia mengungkap identitas asli nya sebagai putri sah jendral besar Zhang dan mentri berpengaruh Gu. Bisa-bisa ia dianggap gila dan di usir dengan cepat sebelum ia mendapatkan apa yang ia mau. Tabib Gong ini sebenarnya adalah salah satu tabib terbaik, hanya saja nasib nya yang kurang beruntung membuat nya harus tinggal di pedesaan kecil seperti sekarang.
Langkah pertama nya berjalan dengan lancar, selanjut nya ia harus berusaha lebih keras untuk mengembalikan apa yang sudah di rampas dari genggaman nya.
"Ibu, bertahan lah sebenar lagi. Yue'er akan segera mengembalikan posisi Nyonya itu pada mu" batin nya mengingat jika ibu nya mungkin kini tengah bersedih atas kepergian nya.
Ibu nya ini memang begitu lembut dan sangat menyayangi anak-anak nya terlebih putri nya, Zhang Gu Yue. Kini saat putri nya di asingkan karena sebuah kesalahan bodoh yang direkayasa oleh selir ayah nya, dan ia berakhir di asingkan seperti sekarang. Membuat ibu nya merasakan kesedihan yang terlalu berlebihan sehingga kini seluruh kendali sebagai Nyonya Zhang jatuh ke tangan selir itu. Pengasingan nya pun sengaja di rahasiakan karena dianggap aib keluarga. Namun yang sebenarnya terjadi adalah, mereka tidak ingin berita itu sampai di telinga kakek dan paman nya.
...🤍🤍🤍...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
@¥u N!Z@
wow menarik
2025-07-15
0
Murni Dewita
💪💪💪
2025-07-11
0