Otoritas

Polisi gendut itu tidak bodoh. Tetap saja tidak masuk akal bahwa Chen Yu berani melepaskan tembakan di depan umum meskipun dia sudah mendapatkan bukti kejahatan Inspektur nya. Lagipula, badan khusus biasa tidak diizinkan melakukan ini, tetapi pemuda di depannya ini tanpa ragu melakukannya. Yang berarti latar belakang ataupun statusnya sangat kuat.

Polisi gendut itu pergi dengan cepat. Para polisi lain dengan sigap bahkan membawa jenazah Inspektur Du keluar gerbong dan menelpon ambulance.

… .. 

Gerbong kereta yang menjadi TKP dipisahkan dan seluruh penumpang di pindahkan ke gerbong baru, sambil menunggu penyiapan kereta, mereka semua menunggu di stasiun keberangkatan. Untuk sementara kereta delay hingga kereta siap berangkat kembali. 

Owen Zang tidak hanya menyadari bahwa Chen Yu bukanlah orang biasa, tetapi seluruh kereta juga mengetahuinya. Pada saat itu, seluruh kereta menjadi jauh lebih sunyi.

Owen memiliki banyak pengalaman. Dia mengambil kembali barang-barangnya dan memberi hormat ala militer kepada Chen Yu.

Chen Yu tersenyum dan juga membalas penghormatan ala militer, setelah di balas oleh Chen Yu, Owen menurunkan tangannya dan berkata : "Tindakan saudara Chen benar-benar memuaskan. Sangat tegas, merupakan kehormatan bagiku untuk bertemu denganmu. Awalnya aku mengira saudara Chen adalah seorang pebisnis. Aku benar-benar buta."

Jelas, Owen juga tahu bahwa ada beberapa orang yang memiliki izin untuk membunuh. Chen Yu tidak diragukan lagi adalah salah satunya. Namun, dia tahu bahwa meskipun Chen Yu memiliki izin membunuh, dia tidak dapat membunuh di depan umum seperti ini. Itulah sebabnya dia mengatakan tindakan Chen Yu benar-benar memuaskan dan tegas.

Mereka yang memiliki izin membunuh adalah Petinggi Satuan Operasi Khusus dari Satuan Elit negara. Tidak mungkin, orang-orang seperti mereka melakukan bisnis. Karena itu, dia mengira Chen Yu berbohong kepadanya tentang urusan bisnis di Daxin.

Chen Yu dapat memahami ekspresi meragukan dari Owen dan melambaikan tangannya: "Saudara Zang, kamu terlalu memujiku. Sebenarnya, aku cukup menyukaimu yang membenci perilaku kejahatan. Namun, aku tidak berbohong ketika aku mengatakan kepadamu bahwa aku akan pergi ke perbatasan untuk berbisnis. Meskipun aku benar-benar memiliki senjata, itu hanya untuk melakukan hubungan kerja sama saja.

Kalimat sederhana Chen Yu bagaikan menjatuhkan bom besar di hati Owen. Hubungan kerja sama? Apa maksudnya? Jika apa yang dikatakan Chen Yu benar, maka kekuatannya akan menjadi tidak masuk akal.

Bisnis apa yang pakai senpi segala? Apa dia mafia? Tidak…  jelas dia menunjukkan dokumen negara, jelas dia dari Satuan Elit. Owen masih tenggelam dengan pemikirannya sendiri. 

Kakak beradik Yua masih belum sadar. Mereka masih kaget dan tidak percaya. Inspektur Du Lin yang kejam itu baru saja dibunuh oleh pemuda di hadapan mereka dengan begitu mudahnya. Meski begitu, pemuda itu tampaknya masih berbicara dengan santai.

Pada saat ini, seorang pria gempal berlari menghampiri dengan membawa buku dokumen berwarna biru milik Chen Yu. Di belakangnya polisi gendut tadi mengikuti dengan tergopoh-gopoh. 

Pria gempal itu adalah Kapten Masinis kereta, ia menghampiri Chen Yu dan memberi hormat sebelum mengembalikan buku biru Chen Yu dengan kedua tangannya, "Saya kapten kereta ini, Lou Yutian. Instruktur Chen, ini dokumen Anda."

Chen Yu mengambil buku biru itu dan meminta rekaman Owen Zang, lalu menyerahkannya kepada Kapten kereta Lou : "Ini adalah bukti kejahatan Inspektur Du Lin di Changzhou. Semuanya sudah jelas. Serahkan ini ke kantor Polisi Pusat Beijing. Katakan kepada mereka bahwa aku yang melaporkan ini. aku akan menanyakannya lain kali saat aku kembali ke Beijing."

"Siap, Instruktur Chen."  Meski agak bingung, Kapten kereta ini menjawab dengan tegas dan sangat memenuhi standar.

"Baiklah, urusan di sini sudah selesai. Aku akan membawa pergi kedua kakak beradik itu. Putusan mereka sudah didengar oleh tiga polisi lainnya," kata Chen Yu dengan lugas, sambil melirik Ajudan Inspektur Du, Sersan Mayor Han dan si Polisi gendut, Sersan Kepala Fa. 

Melihat Kapten kereta berdiskusi dan pergi dengan beberapa polisi lainnya, Chen Yu menghela napas dan keinginannya untuk berkuasa semakin kuat. Ini adalah manfaat dari otoritas. 

Tanpa buku biru itu, tidak peduli seberapa kuatnya dia, dia hanya bisa melarikan diri setelah membunuh, tetapi kini ia bisa berdiri santai di sini dengan aman meski tidak melakukan hal-hal sesuai aturan. Meskipun dia tahu bahwa membawa pergi Kakak beradik Yua sangat melanggar aturan tetapi tidak ada yang mengatakan apa pun.

Pada saat ini, Tessa menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tidak menyangka keadaan akan berubah seperti itu dan tidak pernah menyangka bahwa dia akan bisa pergi tanpa cedera. Dalam kegembiraannya, dia hendak berlutut di hadapan Chen Yu sebagai tanda terima kasih. Chen Yu melambaikan tangannya: "Hanya sesuatu yang kecil, tidak perlu seperti itu. Kudengar kamu lulusan Keuangan?"

"Ya, setelah lulus dari Universitas, aku bersiap untuk bekerja di Changzhou. Lalu, aku bertemu dengan bajingan itu." Tessa berbicara dan masih ada kecemasan di matanya.

Chen Yu mengangguk: "Aku akan pergi untuk membangun bisnisku. Jika kamu tidak punya tempat yang lebih baik untuk dituju, maka bantu aku mengurus keuangan. Tentu saja, jika kamu punya tempat yang lebih baik untuk dituju atau perlu kembali kampung halamanmu, itu juga tidak masalah. Aku yakin mereka tidak akan berani mendatangimu lagi."

"Saya bersedia berbisnis dengan Anda, tetapi saudara saya harus sekolah. Untuk menemukan saya, dia telah membuang-buang waktu belajarnya selama 3 tahun." Nada bicara Tessa dipenuhi rasa terima kasih kepada Chen Yu.

"Baiklah, kalau begitu adikmu juga boleh ikut. Setelah aku bertemu temanku Paul, aku akan memikirkan apa yang harus dilakukan adikmu di masa depan….

Atau mungkin…, dia bisa tinggal dan bersekolah Guilin." Chen Yu senang karena dia bisa merekrut beberapa orang di kereta. Meskipun dia tidak tahu seberapa cakap Tessa dalam mengelola keuangan, dan mereka pun melanjutkan perjalanan ke Guilin dengan Kapten kereta yang baru, karena Kapten kereta aslinya harus mengikuti para polisi ke Changzhou. 

Para polisi dan Kapten kereta masih saja bingung dengan tindakan Chen Yu, sepertinya Instruktur Chen itu tidak paham tugas pemerintah, mentang-mentang pangkat nya Kapten, ia diberi tugas mengawal kasus ini.. ‘Hei.. Aku ini Kapten Kereta, seorang Masinis, bukan polisi hah.. ‘ desahnya dalam hati. Tapi ia juga tak bisa berbuat apa-apa. 

…..

 [Guilin]

Di sebuah ruangan redup, di gudang bekas produksi Narkoba yang terbengkalai, Paul Fang masih terbaring di tempat tidur, hanya ada tiga anak buah yang tersisa, yang setia menemaninya. Selain Rock dan Xiao Tie yang setia padanya, ada Jai Ho. 

Jai Ho adalah orang yang bertemu Chen Yu di Beijing. Dan memberitahu tempat persembunyian mereka di dekat perbatasan Vietnam, dia juga memberi nomor telepon nya pada Chen Yu, agar saat Chen Yu akan ke tempat persembunyian mereka, dia dapat memberi tahu lokasi tepatnya, hal itu dikarenakan mereka sering berpindah-pindah tempat persembunyian, karena perburuan Jojo. 

"Bos, sudah beberapa bulan berlalu, tapi Kakak Besar Chen belum juga datang. Haruskah kita pindah tempat lagi?" tanya Xiao Tie ragu-ragu.

Rock dan Jai Ho tidak ada di sana, hanya Xiao Tie yang ada di ruangan menjaga Paul.

Paul paham maksud Xiao Tie, karena dia tidak berani menunjukkan wajahnya atau bahkan sekedar pergi ke rumah sakit untuk berobat. Ditambah lagi, dia juga tidak punya uang untuk ke rumah sakit. Perkataan Xiao Tie berarti Chen Yu mungkin tidak akan pernah datang dan Xiao Tie tidak ingin Paul terus menunggu hal yang tak pasti.

Paul menggelengkan kepalanya, "A Ho pergi ke dekat bandara setiap hari, dia pasti bisa menemukan kakak Chen..seandainya..dia ..datang….

Aku percaya pada Kakak Chen. Dia bukan orang biasa. Dia bilang dia akan datang dan membantuku, jadi dia pasti melakukannya. Dia belum datang sekarang pasti karena masih sangat sibuk..ya..Kakak Chen masih sibuk..ha ha ha..."

“Bos…” Xiao Tie masih ingin mengatakan sesuatu tetapi dihentikan oleh Paul. Dia tahu bos nya sebenarnya juga sudah putus asa. 

Paul melambaikan tangannya dan berkata: "Tie, aku tahu apa maksudmu, tetapi aku tetap percaya pada Kakak Chen. Hanya Kakak Chen yang bisa menyembuhkan kakiku dan kita akan memiliki masa depan yang cerah, hanya jika kita mengikuti nya. Kau tak perlu mengingatkan ku lagi. Aku telah melihat terlalu banyak orang, tetapi hanya Kakak Chen yang layak untuk kuikuti."

"Baiklah, karena kamu mempercayai ku hingga seperti ini, aku, Chen Yu, akan memberi panggungmu di pentas dunia." Suara Chen Yu terdengar di pintu.

Terpopuler

Comments

Ahmad R Laros

Ahmad R Laros

joooos

2025-06-25

1

🍁FAIZ❣️💋🅰ℹ️➌👻ᴸᴷ

🍁FAIZ❣️💋🅰ℹ️➌👻ᴸᴷ

wooowww kereen

2025-06-21

1

M Dani Dani

M Dani Dani

up..

2025-06-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!