🌺🌺 Hi kakak-kakak semua Thor kembali , semoga suka ya dengan cerita Faith 2 ini .
🌷
🌷
Arthur kembali ke rumahnya dengan menggunakan mobil mewahnya bersama Cindy sang kekasih, dia memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Pikirannya kacau dan ingin segera pulang ke rumah untuk memastikan sendiri perkataan sang adik ditelpon tadi.
Cindy pun hanya bisa diam sambil terus berpegangan pada seat belt yang terpasang ditubuhnya, Arthur membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi ia bahkan menerobos lampu lalu lintas sehingga ia kini dikejar oleh dua mobil patroli polisi di belakang.
"Arthur...lihat dibelakang kita ada dua mobil polisi." Ucap Cindy terbata sambil melihat ke arah belakang.
"Ignore them ....aku harus segera sampai dirumah." Jawab Arthur dengan suara bergetar seperti akan menangis.
"But Arthur..
"Shut up Cindy!! apa kau tak mendengar perkataanku.!!!" Bentak Arthur dengan suara meninggi.
Cindy langsung terdiam mendengar perkataan Arthur, selama berpacaran dengan ahli waris utama perusahaan Durran Internasional ia belum pernah mendengar dibentak sama sekali olehnya. Kedua mata Cindy pun langsung berkaca-kaca seketika, ia tak pernah menyangka akan dibentak oleh Arthur yang selama ini memanjakannya itu. Suara isak tangis Cindy pun terdengar namun Arthur mengabaikan itu, yang ada di pikirannya adalah untuk segera sampai ke rumah. Ia berharap Allard dan Ashley sedang melakukan prank padanya, Arthur yakin kalau ibunya itu masih baik-baik saja.
Setelah mengemudi hampir tiga puluh menit Arthur akhirnya sampai di rumah orang tuanya yang mewah, mobil polisi yang mengikutinya pun ikut masuk ke dalam halaman luas rumah Archie Durran.
"Sial ini rumah tuan Archie Durran." Ucap salah seorang polisi dengan cepat ketika menyadari kalau sedang ada dirumah milik Archie.
"Lalu mobil itu...
"Mungkin mobil salah satu anaknya, tuan Archie kan punya tiga anak lelaki." Jawab polisi berbadan tambun yang duduk dibelakang memotong perkataan polisi pertama yang duduk di bangku supir.
"Ayo keluar lihat itu ternyata anak pertama itu Archie durran yang membawa mobilnya, kita harus segera bertindak sebagai seorang polisi yang baik." Sahut seorang polisi yang duduk di sebelah supir sambil menunjuk ke arah Arthur yang keluar dari mobilnya dan langsung berlari masuk ke dalam rumah mewahnya.
Mereka pun langsung keluar dari mobilnya dengan terburu-buru untuk mengejar Arthur yang sudah masuk ke dalam rumah mewah milik Archie Durran, langkah mereka pun terhenti ketika melihat suasana haru terjadi di ruang tamu keluarga pengusaha nomor satu di Quebec itu. Terlihat dengan jelas sang tuan rumah dan istrinya sedang duduk sambil berpelukan dan menatap ke sebuah meja yang terdapat jenazah seseorang yang sudah tertutup kain kafan. Sementara itu Arthur yang baru datang langsung berlutut disamping jenazah yang sudah dikafani, ketika mengetahui kalau bik Rani meninggal Archie langsung menghubungi pengurus jenazah yang ada di kota Quebec karena pengasuh putranya itu akan dimakamkan dengan sesuai kepercayaannya seperti yang dianut olehnya dan keluarga.
Sasa nampak terharu ketika melihat Arthur terus memanggil memanggil nama bik Rani, berharap sang pengasuh segera bangun.
"Kak jangan begini kak." Ucap Ashley Jarvish mencoba untuk menenangkan sang kakak.
"Kak bangun kak." Imbuh Allard sambil berusaha membangunkan Arthur dan sedang berlutut di samping bik Rani.
Karena melihat kedua putra kembarnya tidak berhasil membuat Arthur berdiri Archie akhirnya turun tangan, ia lalu melepas pelukannya pada sang istri dan berjalan kearah Arthur lalu memeluk putranya dengan erat. Archie tahu kalau Arthur sangat kehilangan karena selama ini Arthurlah yang paling dekat dengan bik Rani.
"Dadd, tolong bangunkan bik Rani. Bilang ini tidak lucu dad." Ucap Arthur dengan terisak.
"Stop Arthur stop, jangan seperti ini nak. Bik Rani sudah tenang sekarang." Sahut Archie pelan sambil memeluk putra pertamanya itu dengan erat.
"Dadd please ....
"Arthur..."Panggil Cindy lembut.
Arthur kemudian melepas pelukan pada sang ayah dan berpindah ke Cindy yang kebetulan berdiri di belakang ayahnya itu, ia lalu merangkul kekasihnya dengan erat. Archie tersenyum tipis melihat apa yang dilakukan oleh Arthur, ia tahu kalau anak pertamanya itu saat ini sudah punya kekasih oleh karena itu ia tak ingin mengganggunya.
Tak lama kemudian acara pemakaman bik Rani pun dimulai, jenazahnya langsung di bawa menggunakan keranda menuju ke sebuah pemakaman yang sudah diatur oleh para pengurus jenazah yang sudah dipesan oleh Archie sebelumnya. Archie masih bingung dengan tata cara pemakaman secara cara Islam pertama kali yang ia hadiri , oleh karena itu Archie memasrahkan semuanya kepada pengurus jenazah yang yang memang sudah berpengalaman. Para pengurus jenazah yang dipanggil Archie adalah sekumpulan orang-orang Islam yang yang sering berkumpul di sebuah masjid yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Setelah sampai di ke pemakaman jenazah bik Rani lalu dikeluarkan dari kerada kain kafan putih nya terlihat sangat mencolok sekali di antara para pengantar yang datang mengantarnya ke peristirahatan terakhirnya yang menggunakan pakaian hitam, hanya Arthur dan Cindy yang menggunakan pakaian cerah karena mereka berdua tidak sempat berganti pakaian.
Air mata Arthur memang tak mengalir keluar dari kedua mata indahnya, akan tetapi raut kesedihan sangat terlihat di wajah tampan pewaris utama kekayaan Archie Durann itulah. Ia terlihat sangat terpukul melihat pengasuhnya yang sejak kecil merawatnya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya, satu persatu keluarga mulai meninggalkan pemakaman termasuk Archie yang mengajak Sasa untuk kembali ke rumah karena Sasa pun terlihat sangat sedih ketika melihat bik Rani dimakamkan.
Setelah semua orang pergi terlihat di pemakaman hanya tersisa Cindy yang masih setia menemani sang kekasih Arthur yang masih meratapi kepergian bik Rani, ia terlihat sabar mendampingi Arthur yang masih belum mau pergi meninggalkan pemakaman.
"Jangan seperti ini terus Arthur, aku yakin ibumu itu akan sedih kalau misalkan kau terus begini."Ucap Cindy pelan sambil berjongkok di sebelah Arthur.
"Aku masih belum bisa memenuhi harapan terakhirnya Cindy, aku merasa gagal memenuhi harapan kecilnya itu." Jawab Arthur terisak.
"Kalau boleh aku tahu memangnya bik Rani minta apa kepadamu.?" Tanya Cindy penasaran.
"Ibuku ini memintaku untuk mengantarnya pergi melakukan perjalanan rohani ke Mekah." Jawab Arthur dengan suara bergetar, ia masih mengingat dengan jelas pembicaraannya itu dengan sang pengasuh dikamarnya saat bik Rani memintanya pergi bersama dengannya ke Mekkah untuk umroh bersama.
Cindy hanya terdiam mendengar perkataan Arthur ia tahu kalau kekasihnya itu punya keyakinan yang berbeda dengannya. Setelah duduk cukup lama Arthur akhirnya mengajak Cindy untuk meninggalkan rumah terakhir bik Rani, ia tak tega melihat Cindy kedinginan karena Quebec sudah masuk ke dalam musim gugur. Ia lalu bergandengan tangan bersama Cindy meninggalkan makam sang pengasuh untuk kembali pulang ke rumah.
Tanpa Arthur dan Cindy tahu ada sepasang mata cantik yang terus mengawasi mereka dari balik pohon.
"Lihat aku yang selalu ada di sisimu kak Arthur, aku menyukaimu kak...harusnya aku yang kau rengkuh itu bukan perempuan itu." Ucap Shelomita pelan sambil mencengkram batang pohon kering penuh amarah.
🌺To be continued 🌺
Jangan lupa vote dan ratting untuk mendukung Thor , love U kakak-kakak semua .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Teruterubuzu
sellomita
2021-12-08
0
aku kira Shelomita gadis yang baik dan ga iri.. tapi ternyata ga.
2021-09-28
0
February Christy
good 👍😍
2021-06-16
0