Kamar 721!! [Bxb - Bl] > (Kookv - Taekook)
_eps 01 kelulusan
person
selamat kepada Jeon Jungkook, karena telah memperoleh nilai terbaik di kota A ini.
person
sebagai penghargaan, pihak SMA akan memberikan hadiah!
person
mohon untuk kepala sekolah, waktu dan tempat kami persilahkan.
tak lama kemudian sorakan dan tepuk tangan yang meriah mengiringi langkah kaki seorang pria tua ketika berjalan ke atas panggung
bersama dengan nya adalah seorang guru yang merupakan wali kelas Jeon Jungkook itu sendiri
human
selamat ya nak dengan kecerdasan seperti itu, masa depanmu pasti akan cerah.
kepala sekolah berucap dengan senyuman yang ramah di wajahnya
kemudian menyerahkan sebuah piala yang indah serta uang hadiah sebanyak lima juta rupiah
wali kelasnya yang merupakan seorang paruh baya terlihat tersenyum dengan bangga pada Jungkook
Jungkook adalah seorang pemuda yang rupawan, dengan rambut hitam rapi yang sedikit menutupi telinganya
badannya yang atletis membuatnya sebagai idola di kelas ini
di tambah lagi dengan kecerdasan nya yang hampir meraih nilai sempurna itu, membuat hampir semua gadis di SMA ini setidaknya pernah bermimpi untuk bisa bersama nya
Jeon Jungkook
terimakasih banyak
Jungkook membalas singkat dengan senyuman yang ramah di wajahnya sambil menerima kedua hadiah itu
teriak para gadis di hadapan nya itu.
wajar saja, mereka tergila - gila padanya
namun yang cukup mengejutkan, adalah kenyataan bahwa perasaan Jungkook sama sekali tak goyah.
hatinya selalu setia pada seorang pemilik senyum manis yang telah membuatnya jatuh cinta pertama kali
tatapan mata Jungkook saat ini hanya tertuju pada pemuda cantik berambut hitam yang sedikit panjang dan lurus itu di kursi bagian tengah
memberikan senyuman tipis padanya untuk beberapa saat, sebelum Jungkook kembali fokus pada acara yang ada
kehidupan nya benar - benar terlihat sempurna jika di lihat dari luar
memiliki wajah rupawan, fisik yang atletis, kecerdasan yang jauh di atas rata - rata, juga memiliki pacar yang sangat cantik
apalagi yang kurang darinya?
setiba nya di rumah, senyuman yang ramah dan manis dari Jungkook tadi segera memudar
tergantikan oleh wajah datar sambil melemparkan piala nya ke pojok rumah kecil, di mana puluhan piala lainnya tergeletak tak terawat
Jeon Jungkook
ayah, ibu, aku pulang.
Ibu Jungkook
selamat, Jungkook!
Ibu Jungkook
ayah dan ibu melihat nya!
wanita yang sudah sedikit tua itu menyambut anaknya dengan senyum hangatnya
ayah Jungkook
ayah benar - benar bangga padamu nak.
lelaki dengan kulit yang menghitam karena terus bekerja di bawah terik matahari itupun tak mau kalah.
Jeon Jungkook
maaf, ayah, ibu..
Jeon Jungkook
aku hanya mendapatkan hadiah segini
Jungkook memperlihatkan uang yang di perolehnya itu kepada kedua orang tuanya
ayah Jungkook
tak masalah, nak.
ayah Jungkook
yang terpenting adalah masa depanmu
ayah Jungkook
untuk sekarang, jangan pikirkan soal uang.
ayah Jungkook
soal itu, biar ayah dan ibu yang usahakan.
lelaki tua itu berucap dengan senyuman yang menutupi kelelahan pada wajahnya
Ibu Jungkook
itu benar nak.
Ibu Jungkook
sekarang, ayo makan
Ibu Jungkook
ibu sudah siapkan masakan kesukaan kamu.
ibu Jungkook berucap dengan senyuman yang lebar saat membuka tudung saji itu
memperlihatkan tiga potong ikan asin yang di balut dengan telur
Jeon Jungkook
terimakasih..
Jungkook berucap singkat, sebelum beranjak mengambil nasi yang sudah dingin di pojok meja itu
sesekali Jungkook nampak memukul wadah nasi itu
mengusir beberapa semut yang berhasil masuk ke dalam nya
sekalipun wadah itu telah di letakkan di atas piring yang di penuhi dengan air
ia nampak tak mempermasalahkan apapun tentang semua ini
dirinya sudah terbiasa atas pola hidup ini
tapi dalam hatinya, ia benar - benar ingin merubahnya dengan hasil kerja kerasnya
karena itulah Jungkook berlajar mati - matian demi saat ini.
sambil menikmati makanan nya, Jungkook mengutarakan hal penting untuk masa depan nya kepada orang tua nya
Jeon Jungkook
aku sudah memperoleh ini beberapa hari lalu, tapi aku baru bisa menyampaikan nya sekarang
Jungkook menyodorkan sebuah surat di atas meja
penasaran sang ayah membuka nya dengan hati - hati
dan apa yang tertuliskan di dalamnya, membuat sang ayah tak lagi kuasa menahan air matanya
ayah Jungkook
Ju.. Jung.. i-ini..
Jeon Jungkook
nampaknya aku telah di terima untuk masuk ke Universitas Teknologi Ekonomi di Seoul dan akan memperoleh cukup beasiswa salah satu yang terbaik di sana.
dalam surat itu tertulis bawah pilihan pertamanya, yaitu jurusan ilmu komputer.
meskipun Jungkook sendiri bahkan tak memiliki komputer atau laptop, ia masih bisa belajar dengan meminjam milik temannya
atau juga di perpustakaan sekolahnya dulu
lalu bagaimana dengan uang hadiah yang di perolehnya barusan?
Jeon Jungkook
aku berencana untuk mencari laptop bekas dengan harga empat jutaan
Jeon Jungkook
bisakah ayah membantu ku?
Jeon Jungkook
sisanya mungkin bisa untuk ibu memasak
ayah Jungkook
tentu saja, nak.
ayah Jungkook
sungguh.. ayah benar - benar bangga padamu nak
mereka berdua segera memeluk Jungkook dengan erat sambil terus menangis
mensyukuri segala keberuntungan yang telah di raih oleh Jungkook melalui usaha dan kerja kerasnya
beberapa minggu telah berlalu semenjak kelulusan nya
kini, Jungkook telah siap untuk pergi ke seoul
menempuh pendidikan yang di inginkan nya
lalu mungkin saja merubah nasib keluarga nya di masa depan
Ibu Jungkook
sudah di bawa laptop nya?
ibu Jungkook bertanya khawatir saat mengantarkan Jungkook di stasiun kereta
ayah Jungkook
bagaimana dengan apa itu namanya?
Jeon Jungkook
charger sudah aman, ayah.
Jeon Jungkook
terimakasih telah mengingatkan
Jungkook menjawab dengan senyum ramah
Ibu Jungkook
lalu bagaimana dengan uangnya?
Ibu Jungkook
apakah cukup nantinya?
ibu Jungkook bertanya sekali lagi karena takut sang anak kenapa - kenapa di perantauan sana
Jeon Jungkook
beasiswa telah mencukupi kebutuhan biaya kuliah dan kehidupan, sekitar 1,5 juta perbulan
Jungkook berujar sambil memperhatikan kembali jumlah uang yang di terimanya melalui ponsel android jadul miliknya
ayah Jungkook
kalau begitu..
ayah Jungkook
hati - hati di luar sana ya, nak.
ayah Jungkook
kami berdua akan selalu menanti kabar baik darimu
Jeon Jungkook
aku pamit, ayah, ibu.
Jungkook menyahut sebelum akhirnya berjalan memasuki kereta yang akan di tumpangi nya
tempat duduk nya berapa di sisi samping kiri kereta, memberikan nya satu kesempatan lagi untuk melambaikan tangan kepada keluarga nya
tak lama kemudian kereta itupun mulai berjalan
menempuh perjalanan jauh dari kota Daegu menuju Seoul
sebuah notifikasi pesan dari ponsel Jungkook nampak terdengar
yaitu sebuah chat dari pacarnya
Jimin yang telah di kabari mengenai jadwal keberangkatan nya
Park Jimin
hati - hati di jalan sayang, aku menunggumu di sini
Jeon Jungkook
kamu juga hati - hati ya di sana, semangat belajar nya.
Park Jimin
tentu, i love you
Jeon Jungkook
love you too
setelah bertukar pesan singkat itu, Jungkook akhirnya berbaring santai
menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan nya
sambil sesekali tertidur dengan jendela sebagai sandaran kepala nya
setelah di potong dari biaya kuliahnya, Jungkook masih memiliki sisa 1,5 juta rupiah tiap bulannya
dan mengingat ini adalah Seoul, tentu saja biaya hidupnya akan cukup mahal
namun Jungkook juga setidaknya ingin hidup sedikit nyaman demi kelancaran studinya
karena itu lah, ia memilih sebuah kost yang agak bagus dan luas seharga satu juta sebulan
namun sebagai gantinya, ia harus tinggal bersama dengan satu orang asing bersamanya
Jeon Jungkook
tak masalah, semoga saja nanti nya kami cocok.
Jeon Jungkook
masalahnya adalah, bisakah aku menghemat biaya makan dan minum agar lima ratus ribu cukup untuk sebulan?
sambil terus memikirkan berbagai hal, Jungkook turun dari kereta
banyak sekali taxi yang menawarinya tumpangan
namun mengingat kondisi keuangan nya, tentu saja Jungkook memilih untuk berjalan kaki
akhirnya, setelah satu setengah jam berjalan kaki dan matahari terbenam, Jungkook akhirnya tiba di tempat kost nya
di mana sebuah bangunan tiga lantai yang membentuk huruf U itu berdiri
totalnya, terdapat 18 kamar yang masing - masing bisa di isi sendiri atau dua orang
Jeon Jungkook
hmm.. lantai 3 kamar 721-c
Jeon Jungkook
paling ujung ya?
Jungkook bergumam sambil melihat tulisan yang di kirimkan oleh pemilik kost ini setelah membayarnya melalui transfer satu minggu yang lalu
ia kemudian berjalan menuju ke ruang satpam, di mana Jungkook menunjukkan bukti pembayaran nya
human
ku panggilkan si bos bentar
satpam itu nampak menelpon dan berbicara pada pemilik kost itu selama beberapa menit
human
rukun - rukun ya sama teman kamarnya
satpam itu lalu menyerahkan sebuah kunci dengan label plastik keras di belakang kuncinya yang bertuliskan 721-c
Jeon Jungkook
terimakasih, pak.
Jungkook membalas ramah, sebelum berjalan menaiki tangga ke arah kamar nya
Jeon Jungkook
hah... lelah juga jalan jauh.
Jeon Jungkook
aku ingin mandi setelah ini
Jungkook bergumam sambil memasukkan kunci pada knop pintu kamarnya
Jeon Jungkook
permisi, aku penghuni kedua kamar ini
Jeon Jungkook
mohon kerjasama... nya
Jungkook berujar panik sambil membuka kamarnya
karena di dalam kamar itu, sosok yang menjadi teman kamarnya sedang berganti baju dan dia sangat cantik
rambut nya yang basah, serta handuk di leher nya menunjukkan bahwa ia baru saja selesai mandi
aroma wangi yang keluar dari kamar itu sekali lagi menegaskan bahwa mungkin saja Jungkook telah salah membuka pintu
seseorang itu berteriak singkat, sambil melangkah mundur ketakutan
untuk memastikan sekali lagi, Jungkook melihat nomor yang tertera di pintu
Jeon Jungkook
mungkin aku salah kamar
Jeon Jungkook
ta-tapi ini benar 721-c?
Jungkook bertanya sambil berkali - kali melihat kembali nomor di pintu dan kuncinya
di mana hasilnya tetap sama saja, dan tak berubah sedikitpun.
kehidupan barunya di kota ini, nampaknya akan sedikit jauh dari rencananya
entah itu ke arah yang lebih baik, atau ke arah lebih buruk
sebuah sendal telah melayang
di lemparkan oleh seseorang dari dalam kamar itu
mengenai tepat pada wajah Jungkook
Comments
bayangan ndull.
lanjut lagi dong, sama cs yang lainnya juga ahaha
2025-06-13
1