Kamar 721!! [Bxb - Bl] > (Kookv - Taekook)
_eps 01 kelulusan
person
selamat kepada Jeon Jungkook, karena telah memperoleh nilai terbaik di kota A ini.
person
sebagai penghargaan, pihak SMA akan memberikan hadiah!
person
mohon untuk kepala sekolah, waktu dan tempat kami persilahkan.
tak lama kemudian sorakan dan tepuk tangan yang meriah mengiringi langkah kaki seorang pria tua ketika berjalan ke atas panggung
bersama dengan nya adalah seorang guru yang merupakan wali kelas Jeon Jungkook itu sendiri
human
selamat ya nak dengan kecerdasan seperti itu, masa depanmu pasti akan cerah.
kepala sekolah berucap dengan senyuman yang ramah di wajahnya
kemudian menyerahkan sebuah piala yang indah serta uang hadiah sebanyak lima juta rupiah
wali kelasnya yang merupakan seorang paruh baya terlihat tersenyum dengan bangga pada Jungkook
Jungkook adalah seorang pemuda yang rupawan, dengan rambut hitam rapi yang sedikit menutupi telinganya
badannya yang atletis membuatnya sebagai idola di kelas ini
di tambah lagi dengan kecerdasan nya yang hampir meraih nilai sempurna itu, membuat hampir semua gadis di SMA ini setidaknya pernah bermimpi untuk bisa bersama nya
Jeon Jungkook
terimakasih banyak
Jungkook membalas singkat dengan senyuman yang ramah di wajahnya sambil menerima kedua hadiah itu
teriak para gadis di hadapan nya itu.
wajar saja, mereka tergila - gila padanya
namun yang cukup mengejutkan, adalah kenyataan bahwa perasaan Jungkook sama sekali tak goyah.
hatinya selalu setia pada seorang pemilik senyum manis yang telah membuatnya jatuh cinta pertama kali
tatapan mata Jungkook saat ini hanya tertuju pada pemuda cantik berambut hitam yang sedikit panjang dan lurus itu di kursi bagian tengah
memberikan senyuman tipis padanya untuk beberapa saat, sebelum Jungkook kembali fokus pada acara yang ada
kehidupan nya benar - benar terlihat sempurna jika di lihat dari luar
memiliki wajah rupawan, fisik yang atletis, kecerdasan yang jauh di atas rata - rata, juga memiliki pacar yang sangat cantik
apalagi yang kurang darinya?
setiba nya di rumah, senyuman yang ramah dan manis dari Jungkook tadi segera memudar
tergantikan oleh wajah datar sambil melemparkan piala nya ke pojok rumah kecil, di mana puluhan piala lainnya tergeletak tak terawat
Jeon Jungkook
ayah, ibu, aku pulang.
Ibu Jungkook
selamat, Jungkook!
Ibu Jungkook
ayah dan ibu melihat nya!
wanita yang sudah sedikit tua itu menyambut anaknya dengan senyum hangatnya
ayah Jungkook
ayah benar - benar bangga padamu nak.
lelaki dengan kulit yang menghitam karena terus bekerja di bawah terik matahari itupun tak mau kalah.
Jeon Jungkook
maaf, ayah, ibu..
Jeon Jungkook
aku hanya mendapatkan hadiah segini
Jungkook memperlihatkan uang yang di perolehnya itu kepada kedua orang tuanya
ayah Jungkook
tak masalah, nak.
ayah Jungkook
yang terpenting adalah masa depanmu
ayah Jungkook
untuk sekarang, jangan pikirkan soal uang.
ayah Jungkook
soal itu, biar ayah dan ibu yang usahakan.
lelaki tua itu berucap dengan senyuman yang menutupi kelelahan pada wajahnya
Ibu Jungkook
itu benar nak.
Ibu Jungkook
sekarang, ayo makan
Ibu Jungkook
ibu sudah siapkan masakan kesukaan kamu.
ibu Jungkook berucap dengan senyuman yang lebar saat membuka tudung saji itu
memperlihatkan tiga potong ikan asin yang di balut dengan telur
Jeon Jungkook
terimakasih..
Jungkook berucap singkat, sebelum beranjak mengambil nasi yang sudah dingin di pojok meja itu
sesekali Jungkook nampak memukul wadah nasi itu
mengusir beberapa semut yang berhasil masuk ke dalam nya
sekalipun wadah itu telah di letakkan di atas piring yang di penuhi dengan air
ia nampak tak mempermasalahkan apapun tentang semua ini
dirinya sudah terbiasa atas pola hidup ini
tapi dalam hatinya, ia benar - benar ingin merubahnya dengan hasil kerja kerasnya
karena itulah Jungkook berlajar mati - matian demi saat ini.
sambil menikmati makanan nya, Jungkook mengutarakan hal penting untuk masa depan nya kepada orang tua nya
Jeon Jungkook
aku sudah memperoleh ini beberapa hari lalu, tapi aku baru bisa menyampaikan nya sekarang
Jungkook menyodorkan sebuah surat di atas meja
penasaran sang ayah membuka nya dengan hati - hati
dan apa yang tertuliskan di dalamnya, membuat sang ayah tak lagi kuasa menahan air matanya
ayah Jungkook
Ju.. Jung.. i-ini..
Jeon Jungkook
nampaknya aku telah di terima untuk masuk ke Universitas Teknologi Ekonomi di Seoul dan akan memperoleh cukup beasiswa salah satu yang terbaik di sana.
dalam surat itu tertulis bawah pilihan pertamanya, yaitu jurusan ilmu komputer.
meskipun Jungkook sendiri bahkan tak memiliki komputer atau laptop, ia masih bisa belajar dengan meminjam milik temannya
atau juga di perpustakaan sekolahnya dulu
lalu bagaimana dengan uang hadiah yang di perolehnya barusan?
Jeon Jungkook
aku berencana untuk mencari laptop bekas dengan harga empat jutaan
Jeon Jungkook
bisakah ayah membantu ku?
Jeon Jungkook
sisanya mungkin bisa untuk ibu memasak
ayah Jungkook
tentu saja, nak.
ayah Jungkook
sungguh.. ayah benar - benar bangga padamu nak
mereka berdua segera memeluk Jungkook dengan erat sambil terus menangis
mensyukuri segala keberuntungan yang telah di raih oleh Jungkook melalui usaha dan kerja kerasnya
beberapa minggu telah berlalu semenjak kelulusan nya
kini, Jungkook telah siap untuk pergi ke seoul
menempuh pendidikan yang di inginkan nya
lalu mungkin saja merubah nasib keluarga nya di masa depan
Ibu Jungkook
sudah di bawa laptop nya?
ibu Jungkook bertanya khawatir saat mengantarkan Jungkook di stasiun kereta
ayah Jungkook
bagaimana dengan apa itu namanya?
Jeon Jungkook
charger sudah aman, ayah.
Jeon Jungkook
terimakasih telah mengingatkan
Jungkook menjawab dengan senyum ramah
Ibu Jungkook
lalu bagaimana dengan uangnya?
Ibu Jungkook
apakah cukup nantinya?
ibu Jungkook bertanya sekali lagi karena takut sang anak kenapa - kenapa di perantauan sana
Jeon Jungkook
beasiswa telah mencukupi kebutuhan biaya kuliah dan kehidupan, sekitar 1,5 juta perbulan
Jungkook berujar sambil memperhatikan kembali jumlah uang yang di terimanya melalui ponsel android jadul miliknya
ayah Jungkook
kalau begitu..
ayah Jungkook
hati - hati di luar sana ya, nak.
ayah Jungkook
kami berdua akan selalu menanti kabar baik darimu
Jeon Jungkook
aku pamit, ayah, ibu.
Jungkook menyahut sebelum akhirnya berjalan memasuki kereta yang akan di tumpangi nya
tempat duduk nya berapa di sisi samping kiri kereta, memberikan nya satu kesempatan lagi untuk melambaikan tangan kepada keluarga nya
tak lama kemudian kereta itupun mulai berjalan
menempuh perjalanan jauh dari kota Daegu menuju Seoul
sebuah notifikasi pesan dari ponsel Jungkook nampak terdengar
yaitu sebuah chat dari pacarnya
Jimin yang telah di kabari mengenai jadwal keberangkatan nya
Park Jimin
hati - hati di jalan sayang, aku menunggumu di sini
Jeon Jungkook
kamu juga hati - hati ya di sana, semangat belajar nya.
Park Jimin
tentu, i love you
Jeon Jungkook
love you too
setelah bertukar pesan singkat itu, Jungkook akhirnya berbaring santai
menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan nya
sambil sesekali tertidur dengan jendela sebagai sandaran kepala nya
setelah di potong dari biaya kuliahnya, Jungkook masih memiliki sisa 1,5 juta rupiah tiap bulannya
dan mengingat ini adalah Seoul, tentu saja biaya hidupnya akan cukup mahal
namun Jungkook juga setidaknya ingin hidup sedikit nyaman demi kelancaran studinya
karena itu lah, ia memilih sebuah kost yang agak bagus dan luas seharga satu juta sebulan
namun sebagai gantinya, ia harus tinggal bersama dengan satu orang asing bersamanya
Jeon Jungkook
tak masalah, semoga saja nanti nya kami cocok.
Jeon Jungkook
masalahnya adalah, bisakah aku menghemat biaya makan dan minum agar lima ratus ribu cukup untuk sebulan?
sambil terus memikirkan berbagai hal, Jungkook turun dari kereta
banyak sekali taxi yang menawarinya tumpangan
namun mengingat kondisi keuangan nya, tentu saja Jungkook memilih untuk berjalan kaki
akhirnya, setelah satu setengah jam berjalan kaki dan matahari terbenam, Jungkook akhirnya tiba di tempat kost nya
di mana sebuah bangunan tiga lantai yang membentuk huruf U itu berdiri
totalnya, terdapat 18 kamar yang masing - masing bisa di isi sendiri atau dua orang
Jeon Jungkook
hmm.. lantai 3 kamar 721-c
Jeon Jungkook
paling ujung ya?
Jungkook bergumam sambil melihat tulisan yang di kirimkan oleh pemilik kost ini setelah membayarnya melalui transfer satu minggu yang lalu
ia kemudian berjalan menuju ke ruang satpam, di mana Jungkook menunjukkan bukti pembayaran nya
human
ku panggilkan si bos bentar
satpam itu nampak menelpon dan berbicara pada pemilik kost itu selama beberapa menit
human
rukun - rukun ya sama teman kamarnya
satpam itu lalu menyerahkan sebuah kunci dengan label plastik keras di belakang kuncinya yang bertuliskan 721-c
Jeon Jungkook
terimakasih, pak.
Jungkook membalas ramah, sebelum berjalan menaiki tangga ke arah kamar nya
Jeon Jungkook
hah... lelah juga jalan jauh.
Jeon Jungkook
aku ingin mandi setelah ini
Jungkook bergumam sambil memasukkan kunci pada knop pintu kamarnya
Jeon Jungkook
permisi, aku penghuni kedua kamar ini
Jeon Jungkook
mohon kerjasama... nya
Jungkook berujar panik sambil membuka kamarnya
karena di dalam kamar itu, sosok yang menjadi teman kamarnya sedang berganti baju dan dia sangat cantik
rambut nya yang basah, serta handuk di leher nya menunjukkan bahwa ia baru saja selesai mandi
aroma wangi yang keluar dari kamar itu sekali lagi menegaskan bahwa mungkin saja Jungkook telah salah membuka pintu
seseorang itu berteriak singkat, sambil melangkah mundur ketakutan
untuk memastikan sekali lagi, Jungkook melihat nomor yang tertera di pintu
Jeon Jungkook
mungkin aku salah kamar
Jeon Jungkook
ta-tapi ini benar 721-c?
Jungkook bertanya sambil berkali - kali melihat kembali nomor di pintu dan kuncinya
di mana hasilnya tetap sama saja, dan tak berubah sedikitpun.
kehidupan barunya di kota ini, nampaknya akan sedikit jauh dari rencananya
entah itu ke arah yang lebih baik, atau ke arah lebih buruk
sebuah sendal telah melayang
di lemparkan oleh seseorang dari dalam kamar itu
mengenai tepat pada wajah Jungkook
_eps 02 kesan buruk
setelah sedikit meluruskan kesalahpahaman yang terjadi, akhirnya Jungkook di perbolehkan masuk
hanya saja, Jungkook harus duduk di sudut ruangan dekat dengan pintu dan tak boleh bergerak sedikit pun.
sementara itu, orang yang sekamar dengan nya yaitu Kim Taehyung sedang menelpon seseorang sambil mengamuk
Kim Taehyung
gak bisa gitu dong pak Bima!
Kim Taehyung
kan saya sudah di kamar ini sejak tahun lalu!
Taehyung nampak sedikit berteriak sambil mengeluh kepada pemilik kost secara langsung
Jungkook menatap nanar ke arah Taehyung, menyadari jika rencana indahnya mungkin saja sudah buyar sepenuhnya
Jeon Jungkook
kenapa ini terjadi padaku? *membatin
Kim Taehyung
hah? kok gitu sih?
Kim Taehyung
itukan kesalahan bapak sendiri!
Kim Taehyung
kenapa malah saya yang di korbankan?
tiba - tiba, nada tinggi yang terus di keluarkan oleh Taehyung mulai menghilang
tergantikan dengan suara lirih dan gemetar saat ia melihat sesuatu di layar komputer nya
saat Jungkook melirik nya itu seperti halaman email miliknya
Kim Taehyung
be- benar juga..
Taehyung menjawab dengan suara yang lirih
tak lagi berani membentak pak Bima
bahkan karena sangat lirih suara Taehyung, Jungkook sampai bisa mendengar suara pak Bima secara samar - samar
"Kan minggu lalu sudah saya kirimkan tawaran, kalau kamar kost adek Taehyung akan di tempati orang baru"
"dek Taehyung cuma balas mau - mau aja selama biaya kost nya turun kan?"
"tapi yah, bapak minta maaf juga, lupa kalau ternyata penghuni baru nya lelaki"
Taehyung hanya bisa terdiam
penampilan nya sendiri memang sangat lah cantik bahkan tanpa riasan sedikit pun
dengan rambut yang sedikit panjang mengombak di warnai blone agak gelap itu
tubuhnya yang cukup berisi dengan tinggi sekitar 167cm
di tambah lagi dengan wajah manisnya yang terkesan agak "nakal" itu, pasti akan membuat siapa pun tersipu saat melihat Taehyung
Namun untung nya Jungkook adalah seorang yang sangat setia
sekalipun harus berhubungan jarak jauh dengan pacar nya, ia tak akan tergoda atas apapun yang ada di sini.
juga tak memikirkan apapun yang tidak - tidak
Kim Taehyung
kalau gitu ada kamar kosong lagi gak pak?
Kim Taehyung
biar Jungkook bisa pindah
Kim Taehyung
kasihan juga kan
dari percakapan itu penilaian buruk Jungkook terhadap Taehyung di awal pertemuan nya mulai memudar
meskipun cukup "galak" namun Taehyung sendiri adalah orang yang baik
"soal itu, dek Taehyung. bisa sabar sebentar gak?"
"soalnya inikan tahun ajaran baru"
"jadi kamar kost semua udah penuh"
itulah jawaban pak Bima yang terdengar dari seberang sana
Kim Taehyung
gak ada yang sendirian gitu?
suara Taehyung terdengar panik
"jadi tolong ya dek, biarin Jungkook tinggal di sana sebentar aja"
"sampai nanti ada yang pindah baru bisa di usahain"
Jeon Jungkook
uh... ba- bagaimana jika uangku di kembalikan?
Jeon Jungkook
a- aku bisa cari kost lain mungkin..
Jungkook bertanya dengan kalimat yang kaku dan terlalu formal
terbiasa saat berbicara formal di hadapan orang yang lebih tua
Kim Taehyung
nah, bener tuh pak!
Kim Taehyung
balikin aja uang Jungkook.
Kim Taehyung
nanti biar dia cari kost lain
Taehyung berucap semangat dengan senyuman lebar di wajahnya
karena mungkin saja dengan ini semua masalah kamar ini akan bisa di selesaikan
"bapak udah pakek semua uang buat beli mobil baru"
"jadi gak bisa di kembaliin hehe"
Kim Taehyung
hehe darimana!
Kim Taehyung
dasar pemilik kost gak becus!
Kim Taehyung
ini masa depanku yang di pertaruhkan!
Taehyung menjawab sambungan telepon dengan kembali marah
"padahal bapak udah tutup mata tiap kali dek Taehyung dan pacar nya nginep kan?"
"atau mau bapak laporin? hehe"
"udahlah, sabar bentar sama Jungkook ya.."
"bapak mau pergi jalan - jalan, dah"
dengan balasan sekaligus ancaman itu pak Bima langsung menutup panggilan nya
meninggalkan dua orang ini terdiam di kamar kost dalam keheningan
Di satu sisi, Taehyung memang salah karena asal menerima tawaran penurunan biaya sewa dari 1,75 juta per bulan menjadi 1 juta per bulan
namun di sisi lain, pak Bima juga salah karena tak jeli dalam memasangkan penghuni kost ini
dia tahu Taehyung adalah seorang gay, malah di pasangkan dengan seorang lelaki
dan terakhir, Jungkook yang telah membayarkan uang 1 juta ke pak Bima secara terpaksa hanya bisa tinggal di kost ini untuk 1 bulan ke depan
karena ia tak lagi memiliki uang selain uang makan
Taehyung berusaha untuk memecahkan keheningan
Jeon Jungkook
maaf, aku gak sengaja dengar, kamu udah ada pacar kan?
Jeon Jungkook
tenang aja, aku juga.
Jeon Jungkook
setelah mandi aku bakal tidur di bawah, janji gak akan ganggu kamu
Jungkook segera mengambil pakaian ganti dan alat mandi nya
ia kemudian berjalan dengan tubuh lemas ke kamar mandi di dalam kamar ini
Kim Taehyung
Jung.. sorry..
Kim Taehyung
aku gak bermaksud buruk tadi
Kim Taehyung
sama.. makasih ya
Jungkook menanggapi dengan senyuman tipis di wajahnya
Jeon Jungkook
tenang, udah biasa juga tidur di lantai
kini hanya tersisa Taehyung sendirian di dalam kamar
dengan suara guyuran air sesekali dari dalam kamar mandi itu
memikirkan berbagai hal di masa depan
tentang bagaimana Taehyung akan menjelaskan semua ini pada pacar nya?
juga bagaimana Taehyung akan mengatur bagaimana pacar nya bisa berkunjung?
karena bagaimanapun pacar nya memang sering menginap bersama Taehyung di kamar ini
kini dengan keberadaan nya Jungkook di sini...
Jeon Jungkook
fuhh.. seger banget.
Jeon Jungkook
makasih ya Tae, udah ngertiin
Jeon Jungkook
tenang aja, kalau uang beasiswa ku cair bulan depan, aku bakal pindah kok.
suara Jungkook terdengar tiba - tiba
Jeon Jungkook
mana mungkin aku bisa tidur bareng terus - terusan sama kamu.
Jeon Jungkook
takut ada apa - apa haha
Jungkook kemudian mengambil salah satu bantal dan guling pada kasur besar itu
yang memang sengaja di ganti oleh Taehyung dari kasur tingkat menjadi kasur besar agar bisa lebih nyaman saat pacar nya datang menginap
lalu dengan berbekal dua barang itu saja, serta selimut tipis yang di gelar di lantai, Jungkook tidur di lantai pojokan ruangan
sejauh mungkin dari Taehyung
merasa kasihan, Taehyung menarik selimut tebalnya dari kasur besar itu
lalu menyerahkan nya pada Jungkook yang nampak sudah tertidur pulas dalam sekejap
Kim Taehyung
jadi dia beneran gak bohong kalau udah biasa tidur di lantai?
Taehyung bergumam dengan suara lirih
akhirnya Taehyung menyelimuti tubuh Jungkook agar tidak kedinginan
lalu secara tak sengaja, melihat beberapa berkas yang di letakkan oleh Jungkook di atas meja sebelum nya
Taehyung mengambil salah satu berkas itu, yang menunjukkan riwayat studi nya, beasiswa nya, juga jurusan yang di ambil nya di Universitas Teknologi Ekonomi di kota S ini
Kim Taehyung
satu univ sama aku?
Kim Taehyung
ah, tapi jurusan ilmu komputer ya?
Taehyung terus bergumam sambil terus membaca berkas tersebut
Taehyung sendiri adalah mahasiswa tahun ke dua dari jurusan Ekonomi
selama membaca berkas Jungkook, wajah Taehyung terlihat biasa saja
tapi saat sampai di berkas salinan raport Jungkook selama SMA...
Kim Taehyung
a- apa apaan ini?
nada suara Taehyung meninggi secara refleks, di mana ia segera berusaha untuk meredam nya
Taehyung terkejut bukan main saat melihat Jungkook lulus dari salah satu SMA terbaik di kota D
juga dengan nilai yang sangat di luar nalar bagusnya
secara tak sadar, Taehyung melirik ke arah cermin besar di antara kedua meja itu
melihat bayangan dirinya sendiri, yang justru telah jatuh dalam kehidupan percintaan yang sama sekali tak sehat
bukankah jika di bandingkan dengan kekasihnya...
_eps 03 rumit
burung mulai berkicauan di pagi hari yang cerah ini
mengawali hari pertama dalam kehidupan kuliah Jungkook yang tak lagi biasa - biasa saja itu
kebiasaan nya selama di rumah membuat Jungkook segera membereskan kamar ini
entah itu barang milik nya sendiri, ataupun milik Taehyung
setelah itu, Jungkook meraih sapu dan mulai membersihkan lantai kamar sebelum mandi
tapi sebelum itu, ia melirik ke arah sosok Taehyung yang masih tertidur pulas di ranjang dengan kaos tipis yang terangkat sedikit ke atas
memperlihatkan sebagian dari perutnya, dengan kulit putih mulus nya
Jeon Jungkook
apa yang kau lihat, Jungkook!
Jeon Jungkook
ingat, ada Jimin di luar sana yang sedang menunggu kesuksesan mu.
Jungkook menampar wajahnya sendiri dengan cukup keras
bahkan setelah Jungkook selesai mandi, sosok Taehyung masih tertidur pulas di ranjang nya
kini sedikit berubah posisi dengan wajah yang terbenam di bantal nya
Jeon Jungkook
gak berangkat kah?
Jungkook bertanya dengan suara yang agak keras
meski begitu, Taehyung masih tetap saja tertidur pulas
Jungkook kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah meja Taehyung
di mana sebuah komputer yang terlihat cukup mahal terpasang di sana
dengan layar monitor yang masih menyala
Jeon Jungkook
apakah semalam dia begadang?
Jeon Jungkook
yah, kalau ada yang penting pasti akan memasang alarm kan?
Jeon Jungkook
mungkin saja mahasiswa tahun ke dua masuk di tanggal yang berbeda
Jungkook bergumam, sebelum akhirnya memutuskan untuk berangkat ke kampus dengan jalan kaki
di sepanjang perjalanan, Jungkook berusaha untuk mulai mengenali lingkungan sekitarnya
terdengar suara dari seorang ibu - ibu tua yang berjualan lontong sayur itu
meskipun lapar, Jungkook tetap menahan perutnya
satu, karena kondisi keuangan nya cukup mepet
karena Jungkook tahu, nanti di kampus akan ada acara yang tentu nya akan di bagikan makanan
human
saya ucapkan selamat kepada kalian semua, yang telah berhasil melalui saringan yang sangat ketat untuk bisa masuk di Universitas ini!
itulah ucapan dekan dari fakultas ini
semua mahasiswa baru itupun mulai bertepuk tangan
termasuk Jungkook yang masih terus menahan lapar nya
dan benar seperti dugaan nya, segera setelah acara ini selesai di jam 12 siang, beberapa panitia nampak mulai membagikan kotak berisi makan siang
person
silahkan di makan dan istirahat!
person
nanti acara di lanjut jam 1 ya
suara salah satu panitia terdengar, yang nampak nya berasal dari kalangan mahasiswa tahun kedua atau ketiga itu
Jungkook menjawab setelah menerima kotak makan siang nya
di saat semua nya segera berjalan pergi ke tempat lain untuk makan
Jungkook masih duduk dengan santai di dalam ruang auditorium yang sejuk karena banyak nya AC di sana
menikmati makanan dalam ketenangan
Jung Hoseok
ayo ke kantin!
Jungkook kebingungan, entah siapa orang itu tiba - tiba mengajak nya pergi
bukan berarti Jungkook anti sosial atau semacam nya
namun mengingat kondisi keuangan nya yang sangat kritis ini, Jungkook harus menghindari kantin demi keberlangsungan hidup nya
Jeon Jungkook
dompet ku ketinggalan.
Jungkook menjawab dengan senyuman yang ramah
setelah berucap pemuda itu langsung berusaha mengajak Jungkook dengan sedikit menarik nya
Jung Hoseok
memang nya gak mau kenalan sama seangkatan kita?
merasa tak lagi bisa menolak, Jungkook akhirnya menutup kembali kotak nya, lalu membawa nya dengan erat
Jeon Jungkook
ngomong - ngomong...
Jung Hoseok
panggil aja Hobi
Jung Hoseok
lu Jungkook kan? haha
meskipun memiliki cukup banyak pertanyaan, Jungkook akhirnya memutuskan untuk diam saja dan mengikuti langkah kaki nya
keduanya kemudian berjalan ke arah kantin yang sudah terlalu penuh
kemudian ke gazebo yang rindang, namun juga terlalu penuh
lalu ke area gedung sekitar, yang juga sudah penuh sesak
pada akhirnya, keduanya baru bisa duduk di area pinggiran parkiran
Jung Hoseok
hah.. sorry - sorry.
Jung Hoseok
gua gak nyangka bakal serame ini
Jung Hoseok
mendingan di auditorium aja tadi
Hobi berucap sambil terengah - engah karena kelelahan dan cuaca yang panas di luar gedung ini
Jeon Jungkook
gak apa - apa
Jeon Jungkook
ngomong - ngomong, aku makan dulu ya..
berbeda dengan Hoseok, Jungkook justru terlihat tidak kelelahan sama sekali
Jung Hoseok
fuhhh... memang ya, atlit basket nasional stamina nya beda jauh
Hoseok nampak menyenggol sedikit badan Jungkook
Jeon Jungkook
udah lama gak main juga
Jeon Jungkook
oh, jadi kamu tahu aku dari situ?
Jungkook bertanya sambil menuangkan kuah dan bumbu rendang di dalam kotak makanannya
Jung Hoseok
fans nomor satu. haha
keduanya kemudian saling berbicara satu sama lain
membahas berbagai hal, mulai dari hobi mereka hingga alasan untuk masuk ke jurusan Ilmu Komputer ini
hingga tanpa terasa, jam telah menunjuk di angka 12.36
menandakan bahwa waktu istirahat mereka sudah habis
di satu sisi, Jungkook telah sejak lama menghabiskan makanan nya
namun di sisi lain, Hoseok yang terus berbicara selama ini membuat makanan nya masih tersisa banyak
Jung Hoseok
sorry gua lama
Hoseok segera mempercepat cara makan nya
Jeon Jungkook
ku tungguin.
Jung Hoseok
lu nge kost di mana?
Jung Hoseok
boleh mampir gak?
Jung Hoseok
ini juga tadi naik bus, belum bawa motor.
Jeon Jungkook
uhuk! kuughh! uhuk!
mendengar kalimat itu Jungkook seketika tersedak dan terbatuk keras
Hoseok segera menyodorkan botol minuman nya kepada Jungkook
di mana Jungkook langsung meminum nya tanpa ragu
Jeon Jungkook
fuahh.. makasih
Jungkook berucap singkat setelah menenangkan batuk nya
Jung Hoseok
gua yang makan, kenapa lu yang batuk?
Jung Hoseok
bisa gak mampir ke kost lu?
ingin rasanya Jungkook meneriakkan kata "tidak" dengan sangat keras
tapi menolak nya mentah - mentah seperti itu terasa terlalu buruk baginya
namun di sisi lain, jika Jungkook menerimanya, entah akan seperti apa kehidupan kampus nya nanti?
Jungkook pasti akan di cap sebagai "anak nakal" karena tinggal sekamar dengan seorang sub
apalagi jika mengetahui seorang sub yang sekamar dengan nya secantik itu
pasti akan menimbulkan banyak masalah lagi di masa depan
dengan cepat, Jungkook pun memikirkan alasan terbaik saat ini
Jeon Jungkook
dua jam jalan kaki, mau?
Jeon Jungkook
jauh dari halte bus soalnya
Jungkook menjawab dengan senyuman lebar di wajahnya
Jung Hoseok
next time aja kalau gua udah bawa motor
Jung Hoseok
amit - amit dah jalan dua jam haha
setelah selesai, keduanya kembali melanjutkan acara "kenal kampus" ini
dan kali ini, keduanya duduk bersebelahan karena sudah mulai akrab
Jeon Jungkook
Tae, di dalam?
Jungkook bertanya sambil mengetuk pintu
tak lama kemudian, pintu itupun terbuka
namun bukan nya memperoleh sambutan yang biasa - biasa saja, Taehyung justru segera menarik tangan Jungkook secepat kilat dan langsung membawa nya masuk ke dalam
Jeon Jungkook
oi, ngapain sih?
Jungkook bertanya kebingungan karena sampai terjatuh ke lantai
Kim Taehyung
Jung, plisss.. sebelumnya maaf banget
Kim Taehyung
tapi pliss pliss banget!
Kim Taehyung
lu keluar dulu bentar ya?
Kim Taehyung
mana nomor hp lu?
Kim Taehyung
gua chat nanti kalau udah..
Namjoon
Tae, bukain dong panas nih di luar.
seketika, jantung Taehyung dan Jungkook berhenti berdetak untuk sesaat
menyadari bahwa sosok pacar Taehyung sudah tiba tepat di depan kamar kost mereka
Kim Taehyung
lu.. ngumpet sini bentar, pliss ya?
Kim Taehyung
nanti gua traktir okay?
Taehyung berbisik kepada Jungkook
lalu segera menyeret pemuda itu ke dalam lemari kayu besar di samping ranjang nya
Jungkook pun tak kalah panik
ia juga tak ingin terkena masalah karena berada di kamar yang sama dengan pacar orang lain
Taehyung secepat mungkin menyembunyikan Jungkook di dalam lemari itu
menutupi nya dengan banyak pakaian yang di gantungkan di lemari
lalu menutup nya sebelum membalas Namjoon di luar
Namjoon
lu lagi ngapain sih?
Namjoon bertanya sekali lagi
Kim Taehyung
lagi cuci muka!
setelah beberapa saat, Jungkook dapat melihat dari celah tipis di lemari itu
sosok seorang pria yang memiliki kulit sawo matang
pria itu nampak memiliki badan yang cukup terlatih
dengan rambut yang di cat dengan warna pirang sebagian
singkat nya, penampilan nya menyerupai seorang berandalan
Namjoon
si adek udah gak tahan nih
Namjoon berucap sambil mer3mas p4ntat Taehyung yang masih mengunci pintu kamar nya itu
Kim Taehyung
bentar dong, gak sabaran amat.
Taehyung menjawab sambil tertawa, namun pandangan nya untuk sesaat tertuju ke arah lemari di mana Jungkook bersembunyi di dalam nya
Jeon Jungkook
kenapa aku malah ada di situasi kayak gini sih?!
Jungkook mengeluh dalam hatinya, karena terjebak dalam situasi yang rumit ini
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!