Langkah kaki Elvura bergema di lorong marmer yang luas dan dingin. Dindingnya dihiasi lukisan keluarga, pahatan emas, dan lampu kristal yang menyilaukan. Tapi semuanya terasa sunyi, seperti museum tanpa jiwa.
Seorang wanita muda menghampiri mereka, mengenakan seragam hitam-putih dengan rambut digerai rapi.
Asisten Pribadi
Tuan muda.. Saya sudah siapkan kamar untuk gadis ini..
Zaven Siregar Alexander's
Taruh dia di kamar lantai 2, Paling ujung. jangan izinkan dia keluar tanpa seizin ku. ❄️
"Singkat"
Elvira Aleandra
Aku bukan tahanan.
"Menahan emosi"
Zaven mendekat wajahnya hanya beberapa sentimeter dari Elvira
Zaven Siregar Alexander's
(Tenang tapi tajam)
Bukan.Tapi kamu juga bukan tamu.❄️
Ia kemudian melangkah pergi tanpa menoleh lagi.
Elvira menggigit bibir, menatap punggung pria itu menghilang di balik tangga.
Elvira Aleandra
(Berbisik sendiri)
Suatu hari… kamu akan menyesal memperlakukan aku seperti ini.
💭 Beberapa jam kemudian...
Elvira duduk di ranjang yang empuk, menatap jendela yang masih berkabut hujan. Kamar itu besar dan mewah, tapi dia merasa terkunci. Seperti boneka dalam sangkar emas.
Pintu diketuk pelan
seorang gadis sebaya masuk dengan nampan makan.
Aurelia Viona
Namaku Aurelia Viona, aku asisten pribadi Tuan Zaven... Sementara kamu disini,aku yang akan mengurusmu.
Elvira Aleandra
Kenapa dia memperlakukan aku seperti budak?
"menatap curiga"
Aurelia Viona
Tuan Zaven mempunyai banyak luka.Dia tidak percaya siapapun... apalagi orang yang 'dikirimkan' kepadanya.
"menunduk pelan"
Elvira terdiam. Kata-kata itu menusuk.
Elvira Aleandra
Aku bukan kiriman.aku korban.
"lirih"
Viona menatapnya dalam-dalam… dan tersenyum tipis. Mungkin—akhirnya—ada seseorang yang mengerti.
Comments
Brock
Dari cerita ini aku jadi merasa bahagia dan excited setiap kali membacanya, terima kasih thor! 😁
2025-06-11
1