Perubahan Sikap

Di samping itu, Andreas melihat ada yang berubah dari sikap istrinya, dan perbedaan itu terasa begitu kentara hingga ia bisa merasakan perubahannya. Mulai dari tak lagi melihat istrinya menyambutnya ketika ia pulang kerja dan langsung tertidur, tak lagi menyiapkan sarapan untuknya setiap pagi dan langsung pergi, ataupun tak lagi mengantarkannya ke depan pintu setiap kali ia akan berangkat kerja.

Andreas merasakan perasaan aneh dengan perubahan sikap dari istrinya. Ia tak tahu bagian mana yang aneh, namun ia seakan merasa kehilangan pada kebiasaan-kebiasaan yang biasa istrinya lakukan selama ini untuknya.

Istrinya mendadak menjadi pendiam dan tak banyak bicara, bahkan sekarang tak lagi mencoba untuk akrab dengannya. Jika biasanya, ia akan selalu melihat bagaimana sikap istrinya yang terus mencoba untuk berbicara dengannya, dan ia yang biasanya hanya akan mendengarkan apa yang dia katakan dan sesekali menjawabnya. Namun, sekarang hal itu benar-benar tidak lagi bisa ia dengar, hingga ia merasakan kekosongan itu.

Andreas melihat perubahan itu, namun ia hanya diam mengamati dan tak bertanya mengapa istrinya itu berubah.

"Apa istriku sudah tidur?"

Melihat bibi pengurus rumah yang menyambutnya, Andreas menanyakan keberadaan istrinya yang biasanya menyambutnya ketika ia pulang.

"Iya pak, ibu Rania sudah tidur" Jawab bibi pengurus rumah.

Andreas diam begitu ia pulang tak ada sambutan dari sang istri seperti biasanya, ia juga sedikit kaget melihat sudah hampir satu mingguan ini tak lagi bisa melihat istrinya berdiri di depan pintu untuk menyambutnya pulang.

Ia pun berjalan menuju kamar, dan benar ia melihat sang istri sudah tertidur dengan pulasnya diatas kasur. Termenung melihat perubahan itu, Andreas hanya bisa diam dan mulai melepas jas dan membuka satu persatu kancing kemejanya sembari sesekali melirik ke arah istrinya yang sedang tertidur.

Ia tak bisa berbuat apa-apa pada orang yang sedang tidur, yang membuatnya tak lagi mempermasalahkan dan bergegas untuk membasuh tubuhnya yang lengket dikamar mandi.

...

Pagi harinya, ada keheningan yang sedang menyelimuti keduanya yang sedang sarapan bersama. Andreas yang seperti biasanya cuek, terlihat bingung melihat istrinya yang terus diam, ia terus melirik ke arah istrinya yang mendadak tak banyak bicara seperti biasanya. Mengingat biasanya dialah yang pasti akan menawarkan makanan untuknya dan membuka obrolan di sela-sela sarapan. Namun, kali ini istrinya itu benar-benar diam tanpa ada kata maupun sapa untuknya. Membuat bibi pengurus rumah ikut merasakan perasaan tak nyaman pada situasi yang terasa sunyi antara majikannya itu.

"Aku mau berangkat kerja dulu" Ucap Andreas menyelesaikan sarapannya.

Ia pergi, namun langkahnya tiba-tiba berhenti ketika tak melihat keberadaan istrinya yang biasanya mengikutinya untuk mengantarnya kerja.

Andreas menoleh kebelakang dan benar-benar tak melihat keberadaan istrinya, membuatnya diam termenung melihat perubahan sikap istrinya.

"Mobilnya sudah siap, pak"

Perkataan dari supirnya itu membuatnya kembali melangkahkan kakinya untuk keluar walau ia sesekali menoleh ke arah belakang seolah sedang mencari sesuatu. Ia benar-benar telah kehilangan sesuatu yang biasanya ia lihat dan rasakan.

Sikap istrinya yang tak lagi menyambutnya ramah maupun hangat telah perlahan menganggu pikirannya dan pekerjaanya. Jika ia biasanya akan terus fokus pada pekerjaanya, namun karena masalah ini entah mengapa mempengaruhi pikirannya dan membuatnya terus melamun tanpa sadar.

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Km sebagai suami gk peduli knp km heran dng skp Rania

2025-07-31

1

lihat semua
Episodes
1 Harapan Ideal Dari Sebuah Pernikahan
2 Keputusan Yang Berat
3 Perubahan Sikap
4 Ada Yang Aneh
5 Banyak Pikiran
6 Masa Lalu Datang Tiba-tiba
7 Kacau
8 Kembali Pulang
9 Usaha Yang Sia-sia
10 Seperti Apa Masa Lalunya?
11 Tugas Akhir
12 Salam Terakhir
13 Salam Perpisahan
14 Saat-saat Terakhir Bersama Ibu
15 Alasan Bertahan Tak Lagi Ada
16 Ayo Kita Cerai
17 Tak Mau Berpisah
18 Kegelisahan Andreas
19 Mencoba Memperbaiki Yang Rusak
20 Surat Cerai
21 Memohon Maaf
22 Kesempatan Kedua?
23 Meluruskan Kesalahfahaman
24 Negoisasi
25 Berdamai?
26 Mencoba Menerima Keadaan
27 Perasaan Takut Untuk Ditinggal Lagi
28 Menginap Bersama
29 Permulaan Menuju Lebih Dekat
30 Menata Hati Yang Terlanjur Kecewa
31 Ketulusan Andreas Yang Ingin Berubah
32 Perasaan Serba Salah
33 Berdamai Demi Kebahagiaan Bersama
34 Mencoba Mengartikan Perasaan
35 Menyadari Perasaan
36 Memahami
37 Saling Berusaha
38 Ruang Untuk Berfikir
39 Haruskah Memiliki Anak?
40 Akan Terus Menunggu
41 Ketika Hati Mulai Cair
42 Babak Baru Dari Hubungan Rania dan Andreas
43 Langkah Perubahan dari Rania
44 Curhat Pada Teman
45 Butuh Pencerahan
46 Perasaan Cemas
47 Merubah Cara Berkomunikasi
48 Move On?
49 Cara Mengungkapkan Perasaan Dengan Benar
50 Hadiah
51 Rencana Liburan
52 Berproses Diri
53 Tidak Boleh Mendekat
54 Menuju Jalan Yang Sama
55 Mengeratkan Kembali Tali Persahabatan
56 Couple R
57 Cemburu?
58 Pastikan Bahagia
59 Jawaban Dari Dalam Hati
60 Karena Perlakuan Hangatnya
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Harapan Ideal Dari Sebuah Pernikahan
2
Keputusan Yang Berat
3
Perubahan Sikap
4
Ada Yang Aneh
5
Banyak Pikiran
6
Masa Lalu Datang Tiba-tiba
7
Kacau
8
Kembali Pulang
9
Usaha Yang Sia-sia
10
Seperti Apa Masa Lalunya?
11
Tugas Akhir
12
Salam Terakhir
13
Salam Perpisahan
14
Saat-saat Terakhir Bersama Ibu
15
Alasan Bertahan Tak Lagi Ada
16
Ayo Kita Cerai
17
Tak Mau Berpisah
18
Kegelisahan Andreas
19
Mencoba Memperbaiki Yang Rusak
20
Surat Cerai
21
Memohon Maaf
22
Kesempatan Kedua?
23
Meluruskan Kesalahfahaman
24
Negoisasi
25
Berdamai?
26
Mencoba Menerima Keadaan
27
Perasaan Takut Untuk Ditinggal Lagi
28
Menginap Bersama
29
Permulaan Menuju Lebih Dekat
30
Menata Hati Yang Terlanjur Kecewa
31
Ketulusan Andreas Yang Ingin Berubah
32
Perasaan Serba Salah
33
Berdamai Demi Kebahagiaan Bersama
34
Mencoba Mengartikan Perasaan
35
Menyadari Perasaan
36
Memahami
37
Saling Berusaha
38
Ruang Untuk Berfikir
39
Haruskah Memiliki Anak?
40
Akan Terus Menunggu
41
Ketika Hati Mulai Cair
42
Babak Baru Dari Hubungan Rania dan Andreas
43
Langkah Perubahan dari Rania
44
Curhat Pada Teman
45
Butuh Pencerahan
46
Perasaan Cemas
47
Merubah Cara Berkomunikasi
48
Move On?
49
Cara Mengungkapkan Perasaan Dengan Benar
50
Hadiah
51
Rencana Liburan
52
Berproses Diri
53
Tidak Boleh Mendekat
54
Menuju Jalan Yang Sama
55
Mengeratkan Kembali Tali Persahabatan
56
Couple R
57
Cemburu?
58
Pastikan Bahagia
59
Jawaban Dari Dalam Hati
60
Karena Perlakuan Hangatnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!