Thea bukan anak capi!

Malam hari, Arthea berpura-pura tertidur saat Lena menemaninya. Setelah memastikan dirinya tertidur lelap, pengasuhnya itu lekas keluar dari kamarnya. Suara pintu yang tertutup membuat Arthea kembali membuka matanya dan gegas berlari ke jendela kamarnya.

Arthea membuka jendela tersebut, dia menatap sekitar yang tidak terasa asing. Setelah menyadari tempat dirinya berada, dia pun membatin. "Aku berada di paviliun hijau sejak kecil, dan saat umurku tujuh belas tahun ... aku akan pindah ke dalam sana."

Mata Arthea menatap lurus pada bangunan besar di depannya. Mansion yang di huni oleh ketiga kakak dan ayahnya. Tempat, dimana dirinya akan meninggal saat usianya sembilan belas tahun. Arthea akan menandakan tempat itu, dia tidak akan menginjakkan kakinya di tempat dirinya merenggang nyawa.

"Thea nda akan injak kaki di cana! Nda akan! Halus kabul dali cini, cali ayah adopci kaya laya! Hahaha, Thea akan telbebaaas dali pendelitaaaan!" Arthea tak sabar menunggu waktu itu tiba.

Malam itu Arthea menunda tidurnya, dia memilih menyusun rencana yang sudah dia targetkan. Hanya tinggal menjabarkan rencananya saja dan mencari plan pengganti jika seandainya gagal. Arthea merasa kesempatan kedua kehidupannya agar dirinya dapat menghindari kematiannya.

"Setidaknya aku sudah berusaha untuk menghindari orang yang akan membuunuhku. Otomatis, kematian itu akan terelakkan. Benar bukan?" Batin Arthea antusias.

"Oke, celama dicini Thea gembul ini halus jadi ... penculiiii! Yeeee! Cebuah pelkeljaan yang cangaaat celu! Cepelti cpidelmen mencali kucingnya!"

Dia lalu beranjak berdiri dan berjalan cepat menuju meja riasnya. Dia membuka semua laci yang ada dan menemukan beberapa perhiasan. Dirinya yakin, itu adalah perhiasan emas.

"Bica di jual nda yah? Bica lah, nda mungkin Monstel tua jelek belikan Thea balang palcu. Nda modal kali jadi bapak." Gumam Arthea.

Arthea berpikir sejenak, selain perhiasan dimana dia akan mendapatkan barang yang dapat di jual?

"Cepeltinya, halus datang ke lumah kelamat itu. Di luang kelja Monstel tua jelek ada banyak uang, culi aja dali cana. Buat kejahtelaan hidup mencali ayah adopci, menghindali belhenti napas dua kali." Matanya menatap lurus pada jendela kamar yang memperlihatkan bangunan mansion tak jauh dari paviliunnya.

Pagi hari, Lena bersiap membangunkan Arthea. Sekalian, dia membawakan sarapan gadis kecil itu. Kakinya melangkah penuh keterburu-buruan, kedua tangannya menahan nampan yang dirinya bawa.

"Nona hampir melewatkan jam makannya." Gumam Lena.

Cklek!

Raut wajahnya berubah kaget saat melihat Arthea yang sudah rapih di pagi ini. Gadis kecil itu mandi sendiri dan berpakaian sendiri. Bahkan, pakaian yang Arthea kenakan tidak aneh. Biasanya anak kecik akan memilih pakaian asal, tapi nona mudanya pintar memilih pakaian pagi ini.

"Celamat pagi bibi, kebetulan Thea lapal kali. Campe belcolak gembila lemakna Thea minta di ici." Seru Arthea dengan senyuman merekah.

Lena tersenyum, dia meletakkan nampan yang dirinya bawa ke atas meja. Arthea duduk di kursinya, membiarkan pengasuhnya menyiapkan sarapannya. Sambil menunggu, Arthea meraih sendok dan garpu di dekatnya.

"Makan, makan, maaa ... Heeee ... apa iniii? Makanan ini?! Makanan buat olang?" Pekik Arthea saat melihat dirinya hanya makan nasi, sayur dan telur rebus saja.

"Menunya itu, tapi nanti siang akan ada ayam. Tapi untuk pagi ini, telur rebus dan nasi."

Arthea meng4nga, dia meraih telur rebus itu dan menatapnya dari dekat. Membuat kedua katanya menjadi juliing karena sangking dekatnya telur itu di depan matanya. Dirinya masih tak menyangka, sarapan masa kecilnya sangat menyedihkan.

"Thea nda mau, mau ayam goleng! Nda mungkin Monstel tua nda ada uang beli ayam. Udah kele dia?"

"Monster tua? Sia .. maksudnya Tuan Kendrick?!" Kaget Lena.

Arthea memutar bola matanya malas, "Ciapa lagi? Monstel tua jelek cuma itu olang! Kulung anaknya di kamal campe kadalualca! Kacih makan kayak kacih makan capiii! Di kila anaknya capi! Thea tahu belaaat kali badan ini, tapi bukan belalti anak capiii! Thea mau makan enak, nda mau makan ini! Makan enak, kalau nda ada ya nda mau makan!"

Arthea tak tahan lagi, dia mengeluarkan emosi dan unek-unek yang terpendam di dada. Sampai-sampai, Lena mematung mendengarkan apa yang Arthea katakan. Sebab, tidak pernah anak itu mengatakan hal seperti tadi. Arthea selalu menjadi anak penurut dan mengerti.

"Nona, makanlah Jika anda memakannya, saya akan meminta Tuan untuk datang menemui anda." Ucap Lena yang mana membuat Arthea yang baru saja mengibas rambutnya kembali syok dengan perkataannya.

"Bi Lenaaa yang baik hati dan tidak combong, Thea nda mau ketemu monstel tua itu! Nda mau! Olang nda mau ketemu kok malah di culuh kecini. Kalau dia kecini, Thea ucil. Actaga ...." Thea memegang keningnya dengan kedua tangan gembulnya.

"Kenapa anak cegembul dan cecantik ini halluuus mendelita! Cegela cali ayah adopci, bial tentlam hidup ini jauh dali Monstel." Gumam Arthea.

Dia lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan gembulnya. "Actaga, kambuh dalah tinggi dili ini."

Karena tidak mau makan, Lena akhirnya mengalah dan keluar lagi untuk mengambil makanan yang lainnya. Arthea merasa perutnya sangat lapar dan tidak ada apapun di kamarnya. sampai, akhirnya dia bersandar di jendela kamarnya yang terbuka.

"Actaga, lapal kaliii." Gumam Arthea. Matanya menangkap sebuah pohon apel yang sangat rimbun dengan buahnya. Melihat itu, Arthea jadi menginginkannya.

"Kemalen kakak Pian bica lompat, maca Althea nda bica." Gumamnya dan berusaha menaiki jendela kamarnya yang lumayan tinggi. Untungnya, dia dapat mendarat di luar dengan baik. Gegas, dia berlari ke arah pohon apel itu.

"Woaaaah, banyaknya. Cekalang, gimana calanya cemua apel macuk ke dalam pelut kecil Thea." Arthea mencari kayu atau alat yang bisa dirinya gunakan.

Anak gembul itu berlari ke sama dan kesini, mencari sebuah alat yang bisa dia gunakan untuk mengambil sebuah apel. Sampai, tiba-tiba dirinya menabrak kaki seseorang hingga membuat keningnya merasa kesakitan

"Cakitnyaaaa! Ciapa ciii yang taluh kaki cemba—langan." Arthea kaget melihat kehadiran pria yang sangat dirinya hindari. Pria, yang dia duga sebagai penyebab kematiannya di kehidupan sebelumnya.

"Sudah mulai nakal? Apa yang kamu lakukan disini, Thea?"

_________________

Jangan lupa dukungannya kawaaan😍

Terpopuler

Comments

🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀

🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀

Lidahku kelu,, buseet mendadak cadel😭🤣🤣🤣

2025-06-07

31

Sleepyhead

Sleepyhead

Berisik Kau, Bapak tua nakal

2025-06-07

7

Srie Handayantie

Srie Handayantie

lucuu bangett ihh thea , cadell yg gemesinn bgt 😍 segera cari ayah adopsinya biar gak ktemu monster gilaa itu yaa thea /Chuckle/

2025-06-07

7

lihat semua
Episodes
1 Sangkar emas
2 Kembali jadi bayi
3 Rahasia Arthea
4 Thea bukan anak capi!
5 Pencuri kecil
6 Kendrick yang penasaran
7 Kabur
8 Kemarahan Kendrick
9 Pencarian nona muda Edbert
10 Kembali ke kediaman Edbert
11 Arthea merajuk
12 Apa yang kamu inginkan?
13 Permintaan Arthea
14 Pindah kamar
15 Biar ayah obati
16 Perhatian Kendrick
17 Nasi goreng buatan Arthea
18 Rasa penasaran Elfian
19 Buku misterius
20 Dia bukan putrimu
21 Rahasia keluarga Edbert
22 Tidak akan mengulanginya
23 Kekesalan Arthea
24 Tuntutan Arthea
25 Kebahagiaan putri Kendrick
26 Sekolah di hari pertama
27 Bakat yang terpendam
28 Malam yang penuh drama
29 Keraguan
30 Tragedi kantin
31 Permintaan maaf Arthea
32 Thea lindu bunda
33 Ketakutan Axton
34 Berbagai dugaan
35 Siapa yang harus di percaya?
36 Pasar malam
37 Suasana hari yang indah
38 Mendekati Zeroun
39 Permintaan maaf Axton
40 Pelaku yang sebenarnya
41 Terancam
42 Pencarian
43 Konferensi pers
44 Mencoba kabur
45 Hal yang sia-sia
46 Rencana Rama
47 Pengejaran tersangka
48 Ayah!
49 Pertemuan yang sangat mengharukan
50 Cinta yang kembali
51 Kembalinya sang Nyonya
52 Sama sepertimu
53 Pemakaman
54 Sisi romantis Ayah Kendrick
55 Pembelaan bunda
56 Hasil tes DNA
57 Terjadi lagi
58 Impian yang terwujud
59 Waktu yang berlalu
60 Merasa tak asing
61 Saran Vero
62 Tawaran menikah
63 Lamaran mendadak
64 Di jemput calon suami
65 Patah hati Eko
66 Malam yang di tunggu
67 Tanggung jawab ayah
68 Pernikahan Z&A
69 Ibuku
70 Perbedaan pikiran
71 Menunda kehamilan
72 Rindi yang di selimuti kecewa
73 Menepis ego
74 Cemburu berakhir chek in
75 Aduan Arhan
76 Keanehan Zeroun
77 Hamil?
78 Kejutan dari Zeroun
79 Kontraktsi
80 Kelahiran Baby H
81 CERITA BARU(XANDER REY LERGAN)
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Sangkar emas
2
Kembali jadi bayi
3
Rahasia Arthea
4
Thea bukan anak capi!
5
Pencuri kecil
6
Kendrick yang penasaran
7
Kabur
8
Kemarahan Kendrick
9
Pencarian nona muda Edbert
10
Kembali ke kediaman Edbert
11
Arthea merajuk
12
Apa yang kamu inginkan?
13
Permintaan Arthea
14
Pindah kamar
15
Biar ayah obati
16
Perhatian Kendrick
17
Nasi goreng buatan Arthea
18
Rasa penasaran Elfian
19
Buku misterius
20
Dia bukan putrimu
21
Rahasia keluarga Edbert
22
Tidak akan mengulanginya
23
Kekesalan Arthea
24
Tuntutan Arthea
25
Kebahagiaan putri Kendrick
26
Sekolah di hari pertama
27
Bakat yang terpendam
28
Malam yang penuh drama
29
Keraguan
30
Tragedi kantin
31
Permintaan maaf Arthea
32
Thea lindu bunda
33
Ketakutan Axton
34
Berbagai dugaan
35
Siapa yang harus di percaya?
36
Pasar malam
37
Suasana hari yang indah
38
Mendekati Zeroun
39
Permintaan maaf Axton
40
Pelaku yang sebenarnya
41
Terancam
42
Pencarian
43
Konferensi pers
44
Mencoba kabur
45
Hal yang sia-sia
46
Rencana Rama
47
Pengejaran tersangka
48
Ayah!
49
Pertemuan yang sangat mengharukan
50
Cinta yang kembali
51
Kembalinya sang Nyonya
52
Sama sepertimu
53
Pemakaman
54
Sisi romantis Ayah Kendrick
55
Pembelaan bunda
56
Hasil tes DNA
57
Terjadi lagi
58
Impian yang terwujud
59
Waktu yang berlalu
60
Merasa tak asing
61
Saran Vero
62
Tawaran menikah
63
Lamaran mendadak
64
Di jemput calon suami
65
Patah hati Eko
66
Malam yang di tunggu
67
Tanggung jawab ayah
68
Pernikahan Z&A
69
Ibuku
70
Perbedaan pikiran
71
Menunda kehamilan
72
Rindi yang di selimuti kecewa
73
Menepis ego
74
Cemburu berakhir chek in
75
Aduan Arhan
76
Keanehan Zeroun
77
Hamil?
78
Kejutan dari Zeroun
79
Kontraktsi
80
Kelahiran Baby H
81
CERITA BARU(XANDER REY LERGAN)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!