"jadi gimana?" tanya mathias sambil mengendarai mobilnya.
"jadi gimana apanya?" tanya lea polos.
"kamu jadi pindah ke apartemen aku kan?" tanya mathias memastikan.
"jadi, aku udah peking tadi.. tinggal ambil terus bawa deh" jawab lea.
"bagus dehhh" ucap Mathias sambil tersenyum.
"tapi.. nanti kalo orang tua kamu nanya gimana? kalo apartemen kamu aku tempatin?" tanya lea merasa khawatir.
"itu apartemen pribadi aku, aku beli pake uang aku sendiri, mereka juga ga tau kalau aku punya apartemen" jawab Mathias.
"wahhh, emang beda ya orang kaya ck..ck..ck" ucap lea sambil menggelengkan kepalanya.
"apaan sihhh" ujar Mathias tersenyum kecil sambil melirik lea sekilas.
"tapi ini serius aku ga bayar? kamu yang bener dong? aku tau sihhh kamu kaya, tapi masa biarin aku cuma cuma tinggal disana?" tanya lea heran.
"terus kamu maunya gimana?" tanya mathias bingung.
"kamu bisa potong gaji aku, buat bayar sewa" ucap lea.
"aku ga butuh uang kamu lea, aku butuhnya kamu" ucap Mathias tiba tiba menghentikan mobilnya karena se ekor kucing tiba tiba melintas di jalan.
karena ngerem mendadak lea jadi tidak mendengar dengan jelas apa yang di ucapkan oleh mathias.
"kamu gila ya? aku ga mau mati sekarang!masih banyak yang pengen aku lakuin di dunia ini" ucap lea spontan karena terkejut.
"maaf lea, kamu ga papa kan?" tanya mathias memastikan sambil memegang wajah lea dengan hawatir.
"iya.. gpp sihhh" jawab lea sedikit gugup karena mathias menatapnya sangat dekat sambil memegang wajahnya.
mathias tiba tiba memeluk tubuh lea, lea hanya diam mematung saat Mathias mulai memeluknya.
"kamu ga usah mikirin soal uang sewa, kamu cukup selalu ada buat aku" ucap Mathias sambil membelai rambut lea.
mendengar itu lea jadi tersentuh dan berfikir bahwa Mathias sangat baik kepadanya.
lea pun membalas pelukan mathias.
"udahhh ahh, kan aku jadi sedih" ucap lea karena berfikir mathias kasihan kepadanya.
"kok sedihhh? jangan sedih dong" ucap mathias.
"makasi banyak ya? aku janji ga akan pernah lupa sama kebaikan kebaikan kamu selama ini" ucap lea dengan tulus.
"iyaaa" jawab Mathias sambil tersenyum.
mereka kembali melanjutkan perjalanan pergi ke kosan untuk mengambil barang barang lea.
setibanya di kosan.
"elsa.. makasi banyak ya untuk selama ini" ucap lea sebelum pergi meninggalkan kosan.
"iyaaa, tapi inget jangan lupa kabarin gue" ucap elsa lalu memeluk lea.
"iyaa iyaa" jawab lea sambil membalas pelukan elsa.
"mathias.. jagain lea awas lohhh ya kalo sampek ada apa apa sama dia?" ancam elsa.
"iya tenang aja, emangnya elu" ledek mathias sambil menjulurkan lidahnya.
"ya pokoknya baik baik dehhh disana, kalo ga betah sama mathias lo bisa balik lagi kesini kok, gue akan selalu menerima elo disini" ucap elsa.
"iyaaa, lo juga jaga diri jan lupa pake pengaman" bisik lea.
"kalo itu.. sulit sihhh" jawab elsa sambil nyengir.
"ihhh serius! masa depan lu masih panjang elsa, pokoknya ga boleh" ucap lea.
"iya iya, udah sana pergi gue mau lanjut tidur ngantuk banget abis begadang semalem" ucap elsa.
"dasar!" gerutu lea.
"ya udah yuk?" ajak Mathias sambil membawa barang barang lea untuk memasukannya ke dalam bagasi.
mereka berdua pergi meninggalkan kosan menuju apartemen Mathias.
sampai di apartemen, mathias membantu lea untuk memasukan baju baju lea kedalam lemari, di lemari hanya ada beberapa baju mathias jadi masih banyak ruang untuk barang barang lea.
ketika membongkar koper tak sengaja mathias melihat bra dan cd lea.
"biar aku saja" ucap lea gugup saat mathias melihat pakaian dalamnya.
namun mathias sudah terlanjur memegang bra di tangannya, tanpa sengaja ia melihat ukuran bra D cup milik lea, Mathias membulatkan matanya dengan sempurna karena syok.
"astaga!" ucap lea segera merebut bra yang berada di tangan mathias.
"kau bisa keluar duluan, aku akan merapikannya dengan cepat" ucap lea merasa malu.
"baiklah" ucap Mathias merasa canggung lalu segera pergi keluar dari kamar.
cklak! suara pintu kamar tertutup saat mathias keluar.
"astaga aku malu sekali" ucap lea sambil menutupi wajahnya dengan baju baju di depannya.
beberapa saat kemudian, lea pun selesai merapikan barang barangnya dan segera keluar dari kamar.
"maaf ya membuatmu menunggu" ucap lea sambil duduk di samping Mathias.
"iya gpp" jawab Mathias sambil tersenyum.
"kita bisa mulai belajarnya sekarang?" ucap lea.
"apa kau tidak lelah?" tanya mathias.
"enggak kok" jawab lea.
"ya sudah ayo kita mulai belajar" ucap Mathias.
selama belajar, lea memperhatikan mathias yang tengah serius belajar, lea merasa Mathias cukup pintar namun ia sendiri heran mengapa ia butuh less tambahan.
Mathias tumbuh menjadi pria yang tinggi dan juga tampan, tidak heran jika dia sangat populer di kampus, lea belum pernah mendengar soal mathias menjalin hubungan dengan seseorang, ia jadi penasaran.
"hei?" panggil lea.
Mathias pun menoleh langsung menghentikan kegiatan menulisnya.
"aku belum pernah dengar kau dekat dengan seseorang" ucap lea sambil melipat tangannya.
"kenapa emangnya?" tanya Mathias bingung.
"apa ada seseorang yang kau sukai?" tanya lea terus terang.
mathias pun terdiam lalu menatap ke arah lea.
"apa yang kau bicarakan? ini melenceng dari pelajaran" jawab Mathias.
"ayolah? aku tidak akan katakan pada siapapun?" ucap lea karena sangat penasaran.
"ya... ada seseorang yang aku sukai" ungkap Mathias terus terang.
"ohh ya? apa aku mengenalnya? siapa?" tanya lea sangat penasaran.
"adalah kau tidak perlu tau" jawab Mathias.
"ishhh kau ini pelit sekali" ujar lea sambil cemberut.
"memangnya kenapa kau sangat ingin tau?" tanya Mathias penasaran.
"yaaa kalau aku kenal dia, mungkin aku bisa bantu membuatmu dekat dengannya" ucap lea polos.
"lupakan saja, aku tidak perlu bantuanmu" jawab Mathias dengan ekpresi datar.
lea hanya cemberut sambil menatap ke arah mathias karena tidak mau memberi tau siapa cewe yang sedang ia sukai.
"kau sendiri bagaimana?" tanya Mathias mendekat ke arah lea yang tengah cemberut.
"aku terlalu sibuk sampai ga bisa menikmati masa mudaku, kadang aku sangat iri pada elsa" ungkap lea.
"iri kenapa?" tanya mathias.
"iri saja, dia tidak sepertiku harus mencari uang sendiri, ia punya Banyak waktu untuk bertemu banyak orang, bahkan.. aku belum pernah pacaran" ungkap lea.
"aku juga belum pernah pacaran" ucap Mathias.
"ohh ya? kenapa?" tanya lea tak menyangka seorang mathias belum pernah berpacaran.
Mathias hanya diam sambil menatap lea.
"apa kau menunggu dia untuk jadi pacarmu?" tanya lea polos.
"aku rasa begitu" jawab Mathias.
"kau kan keren dan kaya, tembak saja? siapa tau dia menerimamu?" ucap lea.
"apa menurutmu begitu?" tanya Mathias sambil tersenyum.
"yaaa, kau kan sangat populer " jawab lea
"tapi aku rasa itu akan aneh" jawab Mathias.
"aneh kenapa?" tanya lea tidak mengerti.
"ya aneh saja" jawab mathias seolah tak mau menjelaskan apapun soal gadis itu.
"apa dia cantik?" tanya lea penasaran.
"tentu saja" jawab Mathias
"wahhh pasti dia bukan wanita sembarangan" jawab lea semakin penasaran.
beberapa saat kemudian, mereka pun selesai belajar.
"hari ini aku ga bisa lama, aku sedang ada urusan" ucap mathias segera mengemasi barang bawaannya.
"ohhh.. okeee" jawab Lea.
"nanti kalau ada apa apa kau bisa hubungi aku" ucap Mathias.
"baiklah, sampai besok ya?" ucap lea.
"daaa.. lea" pamit mathias.
"daaa.." jawab lea.
setelah Mathias pergi, lea jadi bingung harus melakukan apa, waktu menunjukkan masih pukul 6 sore.
lea pergi ke dapur karena ia mulai merasa lapar, ia membuka kulkas dan isinya hanya air mineral.
"sepertinya aku harus belanja, disini kan jauh dari minimarket" ucap lea sambil menghela nafas.
lea kembali ke kamarnya untuk mengganti baju, kali ini lea memakai rok pendek jeans dan baju sabrina untuk pergi ke mall, ia sedikit berdandan karena jarang jarang ia ada waktu untuk pergi keluar.
lea berangkat menaiki taxi menuju ke mall.
sesampainya di mall.
"wahhh! ramai sekali" ucap lea merasa takjub.
lea segera mengambil troli, dan segera mencari apa yang ia butuhkan.
"astaga mahal sekali daging disini" ucap lea terkejut saat melihat harga daging.
lea berkeliling membeli bahan makanan yang ia butuhkan.
"apa lagi ya?" ujar lea sambil berfikir.
lea tiba tiba melihat ke arah ramen instan, ia pun segera mendorong troli menuju kesana.
ketika hendak mengambil ramen, kebetulan seseorang juga ingin mengambilnya.
sontak lea terkejut, karena itu pria yang tadi ia temui di kampus.
"kauu?" tunjuk lea.
"ambil saja" ujarnya terlihat malas lalu berjalan meninggalkan lea.
"ehhh tunggu tunggu?" ujar lea sambil mengejar pria itu.
"ada apa?" tanya pria itu dengan wajah datar.
"ini untukmu saja" ucap lea sambil memberikan ramen kepada pria itu.
pria itu menatap lea dari ujung kaki hingga ujung rambutnya, lalu ia pun menerimanya.
lea tersenyum senang karena pria itu menerimanya.
"siapa namamu? kenalin aku lea?" ucap lea sambil mengulurkan tangannya.
pria itu menatap lea.
"Nicolas" jawabnya dengan cepat sambil menjabat tangan lea.
"kau sedang berbelanja?" tanya lea.
"ya... kau sendiri? banyak sekali belanjaan mu" ucap nicolas melihat keranjang lea sangat penuh.
"iya.. aku baru pindah makanya aku belanja" jawab lea.
"kamu tinggal sendiri?" tanya nicolas.
"iyaa, sendiri" jawab lea.
"ohhh gitu" jawab nicolas lalu mengangguk.
skip.
selesai belanja, lea segera memesan taxi untuk segera pulang.
sembari menunggu, lea melihat nicolas juga baru keluar dari mall.
"kau belum pulang?" tanya Nicolas.
"aku sedang menunggu taxi" jawab lea sambil tersenyum.
"ohhhh" jawab nicolas mengangguk.
"ohh iya, tunggu sebentar?" ucap lea sambil merogoh rogoh kantung belanjaannya.
...
"ini untukmu" ucap lea sambil memberi nicolas susu kotak coklat yang sama dengan yang lea jatuhkan saat di kampus.
"terimakasih" jawab nicolas
"kalau begitu aku duluan ya, taxinya sudah datang" pamit lea lalu segera pergi.
meski terlihat cuek, namun nicolas tersenyum saat melihat lea pergi sambil terus menatap susu kotak pemberian dari lea.
"cewe anehhh" gumamnya sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments