[21 April — 2015]
[•] Sekolah
Kemarin itu apa ya? mimpi atau imajinasiku saja?.
Kemarin, aku melihat Sakura di dalam mimpi. Dia adalah Sakura dari masa depan.
Seharusnya, dia sudah tiada. Namun kenapa? dia muncul kembali dalam mimpiku.
Serta, perkataan terakhirnya di dalam mimpi semalam masih saja terus aku ingat.
"Aku masih memiliki banyak rahasia yang tidak kamu ketahui, Haruki-kun."
Itu adalah perkataan terakhirnya di dalam mimpi yang aku lihat.
Kira-kira, apa maksudnya ya?...
"Minamoto-kun..."
"Minamoto-kun..."
Minamoto-kun!!"
"Ada apa, Yoshimoto-san?" tanyaku tersentak.
"Kenapa kamu melamun terus sih?" tanya Sakura.
Benar juga ya, saat ini aku sedang berada di sekolah. Aku harus terlihat biasa saja.
"Bukan apa-apa kok, Yoshimoto-san," jawabku.
"Baguslah jika begitu..." Sakura tersenyum padaku.
Rahasia ya... apa pun rahasianya, aku akan tetap menerimamu, Sakura.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
[•] Kantin
Aku, Sakura, dan Hana, makan bersama di kantin.
"Minamoto-kun, kai itu orangnya seperti apa sih?" Hana bertanya padaku.
"Kenapa kau tiba-tiba bertanya padaku, Yoshida-san?" tanyaku balik.
Tumben sekali Hana bertanya padaku. Apa dia mulai tertarik denganku ya?.
"Bukan apa-apa kok, Minamoto-kun," jawab Hana. "Aku hanya ingin bertanya saja..."
"Oh..."
Aku penasaran, bagaimana pandangan orang lain terhadapku.
"Oh ya, Yoshida-san!"
"Ada apa Minamoto-kun?"
"Menurut pandanganmu... aku itu orang yang seperti apa, Yoshida-san?" tanyaku.
"Walaupun kau bertanya seperti itu..." Hana mengalihkan pandangannya dariku. "Yang aku lihat hanyalah orang yang membosankan."
Ternyata Hana menganggapku sebagai orang yang membosankan ya. Aku tidak bisa menyangkal itu...
"Tetapi..." Hana menaikkan suaranya. "Menurutku, kau orang yang baik... Minamoto-kun."
Senyuman itu... ternyata Hana dapat tersenyum seperti itu ya.
"Tunggu, kalian berdua..." Sakura memotong pembicaraan. "Setidaknya perhatikan aku juga dong..."
Sepertinya dia sangat marah melihatku berbicara dengan Hana.
"Kenapa... kamu marah, Yoshimoto-san?" tanyaku dengan nada canggung.
Sakura mengalihkan pandangannya. Dengan bibir yang mengerucut, ia menjawab, "Aku enggak marah kok..."
Terlihat jelas... dia sangat marah padaku.
Tetapi, apa rahasia yang dimaksud oleh Sakura dalam mimpiku semalam ya?.
Sakura yang aku lihat saat ini, seperti tidak memiliki rahasia sama sekali.
"Sudah... jangan marah Yoshimoto-san," aku berusaha menenangkan Sakura. "Bagaimana kalau aku traktir besok!"
Seketika, ekspresinya langsung berubah saat mendengar tawaranku.
"Benarkah?!" tanya Sakura.
Aku tersenyum tipis. "Aku tak mungkin berbohong padamu, Yoshimoto-san," jawabku.
Sakura tersenyum senang. "Terima kasih, Minamoto-kun."
Aku rasa... hubungan seperti ini tidak ada buruknya juga.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
[22 April — 2015]
Selepas bangun tidur, aku langsung mengenakan seragamku dan pergi ke sekolah.
"Apa maksud mimpi waktu itu ya?."
Sejak hari itu, aku tidak lagi mengalami mimpi seperti itu.
Aku pun tak tahu apakah mimpi itu nyata atau tidak.
"...."
Jika benar Sakura memiliki sebuah rahasia, apa yang mungkin akan aku lakukan jika aku mengetahui rahasia tersebut.
"Minamoto-kun!."
Sakura muncul di belakangku dan langsung menepuk pundakku dari belakang.
"Ada apa, Yoshimoto-san?" tanyaku.
"Kamu masih ingat janjimu kemarin kan, Minamoto-kun," jawab Sakura.
"Tentu saja aku ingat..." balasku. "Aku akan mentraktirmu Yoshimoto-sama."
"Kalau begitu..." Sakura melepaskan tangannya dari pundakku, lalu berjalan ke depanku. "Aku tunggu janjimu itu ya, Minamoto."
Sakura yang aku lihat saat ini, ia tersenyum sangat indah, menandakan kalau aku masih bisa berada di sisinya.
"Kenapa kamu senyam-senyum begitu, Minamoto-kun?."
Hana muncul tiba-tiba di sebelahku. "Menjijikan tahu..."
"Yoshida-san?!" aku tersentak. "Kenapa kau ada di sampingku?."
"Tentu saja kamu tidak menyadarinya..." balas Hana tertawa kecil.
Kami bertiga pun melanjutkan perjalanan kami menuju ke sekolah bersama-sama.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
[•] Sekolah
Kami bertiga telah sampai di ruang kelas kami.
"Minamoto-kun!" panggil Hana.
Aku berbalik. "Kenapa, Yoshida-san?."
"Setelah aki pikir-pikir..." Hana menghela napasnya. "Apa kamu benar-benar tak punya teman laki-laki ya?."
Benar juga, aku tidak pernah memiliki seorangpun teman laki-laki. Bahkan di masa lalu yang sebelumnya, aku juga tidak memilikinya.
"Kamu benar juga Yoshida-san..." jawabku. "Kenapa aku tak punya seorangpun teman laki-laki ya?."
Hana berjalan menuju mejanya. "Sebaiknya kamu harus segera menemukannya, Minamoto-kun."
"...."
Kemudian, dari mejanya, Sakura memandangku dengan perasaan takut.
"Kenapa... kenapa dia seperti ketakutan melihatku ya?" aku bergumam.
Kemudian, hingga jam istirahat. Kami bertiga sama sekali tak mengobrol sedikit pun.
[•] Kantin
Seperti biasanya, kami bertiga menghabiskan waktu istirahat kami bersama di kantin.
"Ano... Yoshimoto-san!."
"Ada apa, Minamoto?" tanya Sakura.
"Kenapa saat di kelas, kamu seperti ketakutan saat melihatku?" tanyaku balik.
"Bukan apa-apa kok..." jawab Sakura. "Aku hanya takut kalau kamu tak memiliki teman laki-laki."
Ah, ternyata seperti itu ya. Sakura mengkhawatirkanku.
"Oh, ternyata begitu ya..." ucapku. "Aku kira kamu ada apa-apa."
"Kami terlalu mengkhawatirkanku Minamoto..." balas Sakura.
"Oh ya, Yoshida-san!" panggilku.
"Kenapa, Minamoto-kun?" tanya Hana.
"Apa kamu memiliki saran seorang laki-laki yang mungkin bisa menjadi temanku?" tanyaku balik.
Hana menghela napas. "Seharusnya kau yang mencarinya sendiri, Minamoto-kun. Aku tak memiliki saran untukmu."
"Begitu ya..." ucapku kecewa. "Ya sudah, tak apa-apa Yoshida-san."
Tetapi... jika aku mencarinya sendiri, apa aku akan mendapatkannya?.
Seperti itulah perjalananku mencari seorang teman laki-laki dimulai.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
[•] Ruang kelas
Tak terasa, sebentar lagi jam pelajaran terakhir akan segera selesai.
Kriiinnnggg... Kriiinnnggg... Kriiinnnggg...
"Baiklah anak-anak, jangan lupa pelajari materi yang bapak ajarkan di rumah kalian masing-masing ya!."
Akhirnya, kelas telah selesai. Aku langsung merapikan buku pelajaranku ke dalam tas.
Ketika aku sedang merapikan buku, seorang guru datang ke kelas kami dan memanggilku.
"Apa siswa yang bernama Minamoto masih ada di kelas?!" tanya Minami-sensei, guru yang datang ke kelas kami.
"Ada apa, Minami-sensei?" tanyaku mengangkat sebelah tangan.
"Bisa kamu ikut ibu dulu ke ruang guru," jawab Minami-sensei.
Kira-kira ada apa ya? Minami-sensei memanggilku.
"Baiklah Minami-sensei!" balasku. "Aku pergi duluan ya, Yoshimoto-san, Yoshida-san."
"Selamat jalan Minamoto-kun!."
Aku pun segera pergi mengikuti Minami-sensei ke ruang guru.
[•] Ruang guru
"Silakan duduk, Minamoto-kun," ucap Minami-sensei.
"Baik Sensei," aku pun duduk. "Ada perlu apa Sensei memanggilku?."
"Ibu memerlukan bantuanmu, Minamoto," jawab Minami-sensei.
"Bantuan apa, Sensei?" tanyaku lagi
"Ibu ingin kamu membantu seseorang siswa dari kelasmu," jawab Minami-sensei.
"Siapa orangnya? seperti apa tugasnya?" tanyaku terakhir kali.
"Sebentar lagi orangnya datang, kamu bisa tanyakan tugasnya pada orang itu," jawab Minami-sensei.
"Sebentar lagi ya..." gumamku.
Siapa ya orangnya? katanya dia berasal dari kelas yang sama denganku. Apakah dia perempuan atau laki-laki?.
Aku jadi penasaran siapa orang tersebut.
Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu.
"Silakan masuk!" balas Minami-sensei.
Orang tersebut pun membuka pintunya, dan kemudian berjalan masuk.
"Dialah orang yang memerlukan bantuanmu, Minamoto," ujar Minami-sensei.
Perempuan! kalau tidak salah, aku mengenalnya. Siapa ya namanya?.
Perempuan itu tersenyum padaku, ia mengulurkan sebelah tangannya. "Minamoto Haruki-kun..."
Tunggu, dia kan orang yang paling ingin aku hindari di Sekolah!.
"Namaku Kamihara Megumi. Salam kenal..."
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Lounyx
semangat Thor/Hammer/
2025-06-07
0