Wanita Idaman Lain + Visual

Tepat pukul satu dini hari Xavier pulang ke rumahnya. Pria itu membuka pintu dan menghela nafas panjang begitu melihat Nada tertidur di soda. Pria itu mendekati sang istri lalu membangunkannya.

"Nad.. Bangun.." Nada mulai menggeliat begitu membuka mata ada sang suami sudah pulang.

"Kamu udah pulang mas? " Pria itu tidak menjawabnya, Nada bangun dan duduk seraya mengusap matanya. Di pandang sang suami yang penampilannya sedikit berantakan.

"Kok penampilan kamu berantakan mas? Kamu dari mana?" Xavier menarik nafas dalam-dalam.

"Bisa gak sih, Kamu jangan banyak tanya. Aku ini baru pulang dan kamu tanya ini itu, Aku itu capek!" Kesal Xavier berlalu pergi ke kamarnya. Nada cukup kaget dengan respon sang suami.

Dari awal mereka menikah sikap Xavier memang seperti itu. Pria itu jarang bicara tapi saat dia yang bertanya harus di jawab. Xavier juga termasuk pria yang kadang penuh dengan perhatian meski hubungan mereka tidak seperti hubungan suami dan istri pada umumnya. Hubungan keduanya cukup terkesan lebih dingin.

Dan malam ini, Xavier menunjukkan sikap yang membuat Nada terheran-heran.

"Dia kenapa?." Gumam Nada seraya menyusul Xavier ke kamarnya. Begitu sampai di dalam kamar, Nada tidak melihat suaminya. Suara gemericik air dari dalam kamar menanyakan kalau pria itu sedang membersihkan diri.

"Mas Xavier kebiasaan banget sih.. Tinggal masukan ke keranjang kotor apa susahnya.." Gerutu Nada begitu kesal dengan kebiasaan sang suami.

Nada menunduk memungut pakaian Xavier yang berserakan di lantai. Tak ada yang mencurigakan sama sekali karena memang tidak ada tanda-tanda apapun. Alhasil Nada memasukan pakaian yang berupa kemeja tersebut di dalam keranjang kotor beserta celananya.

Dddrrtt...Ddrrtt...

Suara getaran ponselnya terdengar. Nada yang memang tak biasa ikut campur pun enggan menerima telfon tersebut. Nada lebih memilih untuk membiarkannya.

Tapi nyatanya, Benda pipih itu kembali bergetar. Baru hendak di angkat ponsel Xavier getaran tersebut terhenti. Hingga..

Ting..

"Siapa sih? Gak lihat apa ini jam berapa.." Nada melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul setengah dua dini hari. Nada memastikan lebih dulu takut Xavier tiba-tiba selesai. Ia jadi penasaran , Siapa yang telah menghubungi suaminya di jam segini.

Di raihlah benda pipi itu lalu menekan tombol samping hingga ponsel tersebut menyala. Terhadap pemberitahuan dari layar itu. Tiga panggilan tidak terjawab dan satu pesan dari kontak nama berisial A.

"Kita jadi pergi besok kan?

Tanpa membukanya, Pesan itu sudah tertulis di layar. Terlebih pesan itu sangat singkat seolah pemilik kontak tersebut memiliki janji dengan sang suami.

"Siapa dia?" Gumam Nada yang entah mengapa tiba-tiba merasakan aneh. Adik kandung Nalendra itu merasa Xavier punya rahasia. Terlebih begitu ia mengamati foto profil itu. Sebuah foto seseorang wanita yang berdiri dengan posisi membelakangi. Tak terlihat wajah si perempuan, Hanya rambutnya yang lurus dan tubuhnya yang seksi.

Klek..

Nada segera meletakkan benda pipih itu kembali. Nada bersikap santai seolah ia tidak tahu apapun.

"Aku kira kamu udah tidur.." Tanya Xavier yang baru keluar dari kamar mandi. Tubuh pria itu terlihat segar sekali. Rambutnya yang menetes serta tubuh bertelan-jang dadanya membuat Nada terkesima. Sayangnya selama menikah Nada belum pernah merasakan seperti apa tubuh itu.

Nada membuka pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalam saja. Wanita itu mendekat ke arah Xavier yang sedang mencari pakaian yang mungkin hendak pria itu pakai.

"Hah!?

Xavier kaget begitu mendapati Nada sudah berada di hadapannya dengan penampilan yang pertama ini Xavier lihat. Pasalnya selama mereka menikah, Hanya Xavier saja yang biasa seperti ini tapi tidak dengan Nada.

Lagi pula, Selama ini setiap ia sehabis mandi Nada selalu keluar dari kamar. Tapi malam ini sungguh berbeda. Wanita yang biasa dengan hijabnya tersebut tidak seperti biasanya.

"Mas.." Suara Nada di buat semanja mungkin. Dengan berani wanita itu meletakkan telapak tangannya di perut sang suami yang keras lalu membelainya dengan lembut.

"Kita ini kan suami istri... Kita menikah sudah setahun lebih tapi kita belum sama sekali melakukan itu.. Kamu jarang berada di rumah dan cenderung berada di luar kota. Bagaimana kalau malam ini.." Pergerakan tangan Nada tiba-tiba terhenti di handuk yang melilit di pinggang Xavier. Itupun karena Xavier sendirilah yang telah mencegahnya.

"Kenapa? Kau seperti tidak tertarik padaku..?" Tanya Nada dengan alis memicing sebelah. Sebenarnya Nada tidak punya niat seperti itu. Semua semata-mata karena Nada mulai curiga dengan suaminya. Apalagi setelah membaca pesan yang masuk ke ponsel Xavier tadi. Siapa yang tidak curiga. Di jam segini masih waktunya orang untuk istirahat bukan?

"Bukannya aku tidak tertarik, Tapi aku belum siap untuk itu.. Maaf ya.." Akhirnya Nada mundur. Ia meraih handuk kimono lalu menutupi tubuh moleknya. Jangan tanya bagaimana kondisi hatinya saat ini. Jelas saja sakit yang luar biasa.

Dia sudah merendahkan dirinya sendiri demi pria yang mulai masuk ke dalam hatinya itu. Tapi apa yang terjadi? Dirinya di tolak mentah-mentah.

Nada memilh untuk masuk ke kamar mandi. Di sana ia menangis karena sebagai istri dia juga ingin merasakan seperti wanita lain. Tak hanya sebuah perhatian tapi juga ia ingin sentuhan.

"Kamu benar-benar telah menolakku kali ini Mas.. Atau jangan-jangan ada wanita lain di hatimu.. Tapi jika itu benar-benar terjadi, Awas saja.. " Nada tak mau diam saja, Ia tidak mau di bodohi atau di tindas. Memangnya dia artis ku menangis yang mau di sakiti seperti apapun hanya bisa menangis saja. Oh tidak bisa..

.

.

.

"Hari ini aku akan pergi keluar kota.. Ada urusan disana.." Kata Xavier tiba-tiba. Nada hanya diam tak lama ia menyunggingkan senyum tipisnya.

"Berapa lama?" Xavier langsung menoleh ke arah Nada yang santai dengan benda pipihnya itu. Xavier jadi heran, Biasanya Nada akan bertanya ada urusan apa, Penting atau tidak tapi kali ini wanita yang menjadi istrinya itu langsung bertanya berapa lama.

"Mungkin satu minggu.." Jawabnya masih dengan memerhatikan Nada yang terlihat santai. Tanpa mengatakan apapun lagi, Nada beranjak lalu mengambil koper untuk tempat pakaian Xavier yang akan di bawa.

Jika biasanya Nada mengambil koper kecil kali ini ia mengambil koper dengan ukuran sedang. Nada juga meraih beberapa setel pakaian milik Xavier.

"Kenapa banyak sekali.. " Tanya Xavier seolah protes karena pakaian yang di masukan cukup banyak.

"Ya, Siapa tahu kamu akan memperpanjang tugas mu disana mas. Biasanya kan gitu.." Kali ini Xavier tak bisa menjawab. Karena memang benar, Demi menghindari Nada, Xavier selalu mengulur waktu. Yang alasan inilah, Itulah..

"Sudah..

"Ya sudah, Kalau begitu aku pamit dulu ya.." Nada mengangguk. Ia mengantar sang suami sampai ke depan.

"Aku berangkat..

"Ya, Hati-Hati.. " Xavier pun berangkat menggunakan mobilnya. Setelah mobil pria itu tak terlihat. Nada langsung menghubungi seseorang..

"Halo Nona...

"Ikuti kemana suamiku pergi.. Dan ikuti apa saja yang dia lakukan.. Aku merasa dia punya rahasia yang di sembunyikan di luaran sana.

"Baik, Akan segera terlaksana..

Panggilan terputus. Nada tersenyum miris, Sepertinya cintanya bukan hanya bertepuk sebelah tangan tapi juga terkhianati..

"Aku ingin tahu apa saja yang kau lakukan di sana Xavier

.

.

.

TBC

👇 Rayhan Adilla Ibrahimi 👇

👇 Nada Maulia Sanjaya 👇

👇 Xavier Amran 👇

👇 Alika Sahara 👇

👇 Candra Andika 👇

👇 Ahana Syaraz Maulida 👇

Visual hanya imajinasi Othor ya.. Mungkin para readers ada yang kurang setuju atau kurang srek.. Kalian bisa bayangkan sendiri saja🥰

Terpopuler

Comments

Evi Alvian

Evi Alvian

Wah suka nih ama sikap nada jangan mudah ditindas..lawan tuh pelakor dan bkin mereka menyesal

2025-06-01

2

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

visualnya aku suka ganteng cantik, seger mataku liat yg bening bening😁

2025-06-01

0

Viena Alfiatur Rohman

Viena Alfiatur Rohman

Emang bner2 lu ya Xavier.. ayo lawan Nada jngan mau kalah sama pelakor

2025-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 Tidak Penting
2 Wanita Idaman Lain + Visual
3 Tidak Menolak
4 (Bukan) Wanita Biasa
5 Pesan Sengit
6 Telepon Dari Alika
7 Di Kira Gay
8 Perdebatan Di Pagi Hari
9 Ayra Dan Arumi
10 Pisah Kamar
11 Menemani Alika
12 Opa Aditya Sakit
13 Jantung Berdebar
14 Kepergok Brian
15 Emosi Xavier
16 Perdebatan Xavier Dan Alika
17 Video Viral
18 Kepergok?
19 Murkanya Nada
20 Semua Akan Segera Berakhir
21 Bukan Ancaman
22 Di Labrak
23 Rencana Nada
24 Sisi Lain Rayhan
25 Mulai Bimbang
26 Syok Terapi
27 Balasan Seorang Nada
28 Di Panggil Ayah Mertua
29 Mulut Pedas Brian
30 Tetap Bercerai, Titik!!
31 Hancurkan Sekarang Juga
32 Pulang Bersama
33 Ganti Suami
34 Berbalas Pesan
35 Pemberontakan Candra
36 Terima Beres
37 Permohonan Xavier
38 Dia Cinta Pertamaku
39 Resmi Bercerai
40 Lamaran Dadakan?
41 Cincin Karet
42 Kejutan Untuk Xavier
43 Penyesalan Xavier
44 Putus Hubungan (Xavier & Alika)
45 Niat Untuk Menikah
46 Tak Gentar (Candra)
47 Satu Syarat
48 Bukan Kerja Sama Biasa
49 Ketahuan
50 Di Usir
51 Hamil
52 Kemunduran Dan Pengakuan Alika
53 Bunga Dari Rayhan
54 Lamaran Di Terima
55 Fokus Mencintaimu
56 Pergi Ke Desa (Xavier)
57 Dua Akad
58 Fakta Keluarga Candra
59 Kamu Yang Pertama
60 Sentuhan Cinta Pertama
61 Semua Untuk Cinta Pertama
62 Promo Novel
63 Bertemu Xavier
64 Bukan Yang Di Inginkan
65 Mantan Tunangan
66 Cintanya Rayhan
67 Kehidupan Baru Xavier
68 Persiapan
69 Sabotase
70 Akad Di Langsungkan
71 Semoga Bahagia
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Tidak Penting
2
Wanita Idaman Lain + Visual
3
Tidak Menolak
4
(Bukan) Wanita Biasa
5
Pesan Sengit
6
Telepon Dari Alika
7
Di Kira Gay
8
Perdebatan Di Pagi Hari
9
Ayra Dan Arumi
10
Pisah Kamar
11
Menemani Alika
12
Opa Aditya Sakit
13
Jantung Berdebar
14
Kepergok Brian
15
Emosi Xavier
16
Perdebatan Xavier Dan Alika
17
Video Viral
18
Kepergok?
19
Murkanya Nada
20
Semua Akan Segera Berakhir
21
Bukan Ancaman
22
Di Labrak
23
Rencana Nada
24
Sisi Lain Rayhan
25
Mulai Bimbang
26
Syok Terapi
27
Balasan Seorang Nada
28
Di Panggil Ayah Mertua
29
Mulut Pedas Brian
30
Tetap Bercerai, Titik!!
31
Hancurkan Sekarang Juga
32
Pulang Bersama
33
Ganti Suami
34
Berbalas Pesan
35
Pemberontakan Candra
36
Terima Beres
37
Permohonan Xavier
38
Dia Cinta Pertamaku
39
Resmi Bercerai
40
Lamaran Dadakan?
41
Cincin Karet
42
Kejutan Untuk Xavier
43
Penyesalan Xavier
44
Putus Hubungan (Xavier & Alika)
45
Niat Untuk Menikah
46
Tak Gentar (Candra)
47
Satu Syarat
48
Bukan Kerja Sama Biasa
49
Ketahuan
50
Di Usir
51
Hamil
52
Kemunduran Dan Pengakuan Alika
53
Bunga Dari Rayhan
54
Lamaran Di Terima
55
Fokus Mencintaimu
56
Pergi Ke Desa (Xavier)
57
Dua Akad
58
Fakta Keluarga Candra
59
Kamu Yang Pertama
60
Sentuhan Cinta Pertama
61
Semua Untuk Cinta Pertama
62
Promo Novel
63
Bertemu Xavier
64
Bukan Yang Di Inginkan
65
Mantan Tunangan
66
Cintanya Rayhan
67
Kehidupan Baru Xavier
68
Persiapan
69
Sabotase
70
Akad Di Langsungkan
71
Semoga Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!