“hehe… emang keberuntunganku beberapa hari ini memang baik…”gumam Aryon saat berhasil menarik keluar sebuah pedang yang sangat cocok dengan ukuran tubuhnya.
Kalau dilihat dari kondisinya pedang tersebut terlihat sangat tua dan sudah tumpul.sehingga Aryon langsung mencari batu asah untuk kembali menajamkan pedang tersebut.
Setelah mendapatkan batu asah yang cukup bagus,Aryon dengan semangat mengasahnya sehingga menimbulkan percikan-percikan api.
Tiba-tiba,saat salah satu percikan tersebut menyentuh cangkang telur di dekatnya,telur itu terlihat bereaksi.namun Aryon tak mempedulikannya karna menganggap dai salah lihat.
Setelah merasa pedangnya sudah tajam,dia memilih segera berangkat dengan memanjat tembok.dia takut jika berangkat dari gerbang depan akan bertemu lagi dengan master dan kembali merasakan kepedihan di telinganya.
Di perjalanan,dapat Aryon liat di samping kanan kirinya dipenuhi oleh para pedagang yang menjajakan dagangannya.Aryon hanya memilih mencuci mata dengan melihat-lihat dagangan yang ada di depannya.
Sesekali ada beberapa pedagang yang menawarkan baragnya pada Aryon namun Aryon menanggapinya dengan senyum
Dia terus berjalan dan tanpa sadar mulai memasuki suatu kota.Aryon langsung mempercepat langkahnya saat dia mendengar perutnya sudah meminta jatah.
Dia terus mencari warung makan yang ada di kota itu namun dai tak menemukannya.
Akhirnya Aryon tiba-tiba pingsang karna sudah tidak kuat menahan kesadarannya.
“akkhh…”rintihnya saat sudah sadar dari pingsannya.
Namun dia merasa aneh dengan tempat yang dilihatnya kini.dia tiba-tiba sudah ada di sebuah kamar penginapan
Tak lama masuk seseorang yang langsung aryon kenali
“akhirnya kau bangun juga dik…”ucap Gai
Lin Gai,adalah teman baru yang di dapatkan Aryon setelah pertarungannya.awalnya Aryon hanya menganggap Gai hanya kagum padanya.namun setelah hampir tiga bulan sering berlatih bersama akhirnya pertemanan mereka semakin erat.
“senior gai… makasih sudah menyelamatkan saya…”
“sudah… jangan sungkan gitu,aku jadi tidak enak…”ucap Gai
“ nih…”ucap Gai sambil memberikan segelas teh kepada Aryon
“terima kasih senior..”ucap Aryon sambil menerima gelas yang berisi teh tersebut.
Setelah puas berbincang bincang dengan Aryon,Gai memilih untuk pergi tidur karna jujur dia sudah mengantuk.sedangkan Aryon yang tiba-tiba lapar hanya teringat telur yang ia bawa,tanpa pikir panjang dia langsung memakannya mentah-mentah.
Namun,setelah memakannya Aryon merasa suhu badannya tiba-tiba meninggi dan memilih menidurkan dirinya.
Keesokan harinya Aryon terbangun dan merasakan suhu tubuhnya mulai membaik.namun dia heran saat melihat di sampingnya senior Gai sudah tidak ada.tanpa pikir panjang Aryon langsung memlih mengemasi barangnya dan segera meninggalkan penginapan tersebut.
Aryon kembali melanjutkan perjalanannya ke arah utara,lebih tepatnya ke arah sebuah kota yang dikenal dengan kota taring.
bukan tanpa alasan kota tersebut diberi nama kota taring,melainkan ada alasan di dalamnya.kota tersebut mulai di sebut sebagai kota taring karena sebagian penduduknya memiliki Wild spirit bertaring.sang walikota juga merupakan pendekar yang Wild spiritnya sudah mencapai tingkat ungu.
Akhirnya setelah beberapa hari menempuh perjalanan Aryon sudah bisa melihat gerbang masuk kota taring.dia langsung memesan kamar untuknya karna dia merasa badannya perlu diberihkan.
Setelah puas mandi,Aryon langsung menidurkan tubuhnya ke kasur untuk istirahat
“ahh… panas…panas…”rintihnya saat tiba-tiba dirinya merasakan panas yang luar biasa di sekujur tubuhnya.
Dia berguling guling kesana kemari untuk menahan panasnya.akhirnya setelah eberapa menit tubuhnya kembali normal
“ada apa dengan tubuhku ?? apa mungkin karena telah memakan telur itu ??”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments