BIG BOY SUARA YANG TAK PERNAH KERAS, TAPI SELALU ADA.

SUARA YANG TAK PERNAH KERAS, TAPI SELALU ADA.

Kantin siang itu ramai.

Tapi disatu sudut, seorang gadis duduk sendirian dimeja paling pojok.

Sasa.

Dengan nasi goreng yang sudah setengah dingin dan pandangan yang lebih fokus ke nasi daripada ke dunia, ia tampak..... Lelah.

Bukan lelah karena tugas atau pelajaran, tapi karena dua nama yang terus berkecamuk dikepalanya.

Jeno dan jaemin.

Dua dunia berbeda yang tiba tiba saling menabrak dalam hidupnya.

HAECHAN

Masih makannya pelan banget ya..

Suara itu datar tapi familiar.

SASA AURELLIA STOLEN

*mendongak. Kapan datang nya?

HAECHAN

Dari tadi, kamu gak sadar aku liatin dari pintu?

SASA AURELLIA STOLEN

Stalker.

HAECHAN

peduli.

Satu kata itu membuat Sasa diam.

Haechan duduk di seberangnya. Ia tidak mengusili nya seperti biasa. tak ada jitakan, tak ada ledekan.

Ia hanya mengambil air mineral dari tray Sasa dan membukakannya.

HAECHAN

Minum dulu.

HAECHAN

SASA AURELLIA STOLEN

*mengeryit. Kamu gak usil hari ini?

HAECHAN

aku bukan badut, sa.

Sasa hanya terkekeh pelan tapi haechan menatap nya serius.

SASA AURELLIA STOLEN

Kamu..... Kenapa diam? Biasanya banyak ngoceh.

SASA AURELLIA STOLEN

*mencoba mencairkan suasana.

HAECHAN

Aku lihat kamu bareng cowok tinggi itu, ketua OSIS?

Nada bicara nya tidak mengandung kecemburuan, tapi ada sedikit ketegangan yang tertahan.

SASA AURELLIA STOLEN

Itu...gak sengaja nabrak dia.

HAECHAN

*mencondongkan badan.

HAECHAN

Dan Jeno? Kamu kelihatan akrab sama dia.

SASA AURELLIA STOLEN

Kamu nyari tahu ya?

HAECHAN

Aku selalu tahu. *matanya menusuk tapi tidak menghakimi.

SASA AURELLIA STOLEN

Dia gak sejahat kelihatannya..

SASA AURELLIA STOLEN

Dan aku gak tahu kenapa... Aku ngak takut.

HAECHAN

*mengangguk.

HAECHAN

Kamu emang suka sama bahaya dari dulu.

SASA AURELLIA STOLEN

Terus kamu? Bahaya juga?

SASA AURELLIA STOLEN

*tanya Sasa setengah bercanda.

HAECHAN

Bukan.

HAECHAN

Aku cuman orang yang selalu ada di belakang kamu, bahkan kalau kamu ngak lihat.

Sasa terdiam. Hatinya seperti diseret pelan pelan ke tempat yang sunyi.

HAECHAN

Aku bakal tetap disini, sa.

HAECHAN

Mau kamu milih siapapun nanti.

Haechan berdiri, menyentuh kepala Sasa pelan-bukan dengan cara usil, tapi.... Protektive.

Ia pergi tanpa menoleh lagi.

Bersambung.



