HANTU SELIMUT

Seorang anak kecil yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar , sedang pulang mengaji bersama dengan teman sebayanya menuju ke rumah masing – masing menggunakan sepedanya. Dia bernama Nadin. Nadin rumahnya sangat jauh dari Mushallah tempatnya belajar mengaji, sedangkan  rumah temannya terbilang cukup dekat dari mushallah.

“Nad, aku  pulang duluan yah? Sampai jumpa besok di sekolah Nad” pamit April.

 “Oke, Pril. Sampai jumpa di sekolah besok yah dadah” balas Nadin.

Setelah April pergi duluan menuju kerumahnya, Nadin lalu mulai menggowes sepedanya menuju kerumahnya. Namun, baru setengah perjalanan firasat Nadin merasa tidak enak. Dia tiba- tiba merinding dalam perjalanan tersebut. Nadinpun semakin mempercepat sepedanya. Tepat dipersimpangan jalan dia tiba – tiba tersentak karna didekat semak – semak tepat dibawah pohon mangga ada seorang anak kecil yang wajahnya pucat pasih sedang berdiri dan menatap nadin dengan tajam.

Nadin sangat merasa takut dan merinding karena dia merasa tidak mengenal anak itu di lingkungan rumahnya. Nadin sontak berhenti dengan cepat. Dia bingung mau melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumahnya atau putar balik ke arah mushollah. Jika dia tidak lanjut pulang keburu gelap sekali, dan hanya itu jalan satu-satunya menuju kerumahnya.

“Ya Allah, siapa dia? Kenapa dia tatapannya sangat tajam dan tidak ada anak kecil di daerah rumahku seperti dia. Ya Allah bantu aku lindungi diriku sampai pulang kerumah.” Sahut nadin dalam hatinya sambil menguatkan kekuatan keberaniannya untuk melewati jalan tersebut.

Nadinpun kembali menggoweskan sepedanya dengan kecepatan tinggi sambil berdoa dan membaca surat surat pendek yang bisa dia hafal. Akhirnya dia berhasil melewati pohon tersebut dia tidak berani menoleh kebelakang dan tetap menatap kearah depan. Sesampainya dirumah, Dia mengetuk pintu rumahnya dengan keras.

Tok...tok..tok... (pintu rumah yang digedor)

“Assalamualaikum, maaak kaaak bukain pintunya, nadin dah pulang” sahut Nadin dari luar rumah sambil tergesa – gesa.

“waalaikumussalam, nak. Bentar mamak buka kuncinya terlebih dahulu” jawab emak nadin dari dalam rumah.

“aduh, emak lama banget bukain pintu. Kan Nadin kelamaan diluar rumah.” Jelas nadin dengan nada sedikit kesal.

“kamu kenapa dek? Pucat banget mukanya mana berkeringat banyak gitu, seperti habis lihat hantu aja kamu dek. Hahaha” sahut kak Resa dengan nada jahil dan usil.

“Iya aku emang habis lihat hantu (dengan nada ketus) emangnya masalah kalau aku pulang berkeringat kak? Udah, ah kak. gausah jahilin aku, aku cape dan laper banget.  pengen makan dan buat PR”jawab Nadin sambil melengos pergi meninggal emak dan kakaknya yang terheran – heran melihat tingkah nadin.

“dia kenapa sih mak aneh?” tanya kak Resa.

“entah mamak juga bingung res” jawab emak sambil mengangkat bahunya.

Nadin memutuskan untuk diam dan tidak menceritakan kejadian yang menimpah dirinya tadi kepada kakak dan emaknya. Karna menurutnya hal yang mustahil untuk diceritakan dan dia tahu mereka tidak akan pernah percaya. Apalagi kakaknya suka menjahili dan meledeknya. Nadin malam itu berusaha melupakannya dengan melakukan kegiatannya yaitu makan dan harus membuat PR dari sekolahnya. Setelah makan dan membuat PR, Nadin merasa mengantuk dan ingin pergi tidur. Disini kondisinya Nadin tidur bareng dan serentak bersama kakaknya bernama Resa. Mereka jika ingin tidur pasti menggunakan kelambu. Yah, karna Nadin tidak kuat dengan asap obat nyamuk.

Tidak berselang lama Nadin dan kakaknya tidur, Nadin tiba – tiba kebangun matanya terbuka lebar. Namun beda ceritanya dengan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali. Lalu dari sudut mata Nadin, ia tidak sengaja melihat ada boneka bayinya yang bermata besar dan tiba – tiba tangannya memegang kaki boneka bayi (posisinya boneka bayi tersebut duduk ditepi kasur dan berada diluar kelambu) . Bagaimana  ceritanya tangan nadin tiba – tiba memegang kaki Bayi? padahal tadi badannya sama sekali tidak dapat bergerak. Namun tidak hanya badan,  kepala Nadin juga dibuat bergerak kearah Boneka tersebut. Betapa terkejutnya Nadin melihat boneka itu. Dia melihat Boneka bayi tersebut matanya berubah menjadi warna merah pekat dan  bonekanya berubah menjadi agak lusuh. Setahu Nadin bonekanya sangatlah bersih karena dia rajin merawat bonekanya.

Nadin memang punya boneka Bayi tapi dia tidak pernah punya boneka seperti itu. Dia semakin terkejut dan syok sekali melihat boneka tersebut memutarkan kepalanya 360 derajat seperti burung hantu. Dia menjadi ketakutan sekali dan hampir menangis. Dia berteriak minta tolong memanggil nama emaknya dan kakaknya berulang kali. Tapi dia tidak sadar bahwa mulutnya tertutup. Maka tidak ada satupun yang mendengar.

POV Hati Nadin

Emaakkkkk toloooong akuuu. Kaakkk Resaaaaa tolooooong akuuuuu...... dari tadi aku berteriak kenapa kakak dan emakk ga menjawabku.

Kenapa tidak ada yang mendengar aku ? (sambil air matanya  keluar karna ketakutan tetapi matanya tetap masih menatap matanya boneka tersebut)

Apa aku kena ketindihan ? apa aku ga akan bisa bergerak? Kenapa ini terjadi padaku Ya Allah.

Ya Allah. Aku Mohon bantuan mu supaya ada yang dapat menggerakkan badanku. Ini jelas bukan mimpi aku yakin kenapa aku lihat masih sama seperti kamarku. Apa ini ada kaitannya dengan kejadian tadi sepulang mengaji. Padahal kata ustadz orang sepulang mengaji selalu dilindungi oleh malaikat utusan yang maha kuasa. (dengan wajahnya yang panik ketakutan dan keringat yang mengucur dengan deras

Nadinpun berdoa dan membaca surat – surat pendek supaya meminta pertolongan kepada sang maha pencipta. Tidak lama kemudian doa Nadin seketika di ijabah langsung oleh Tuhan. Yang dimana kaki kakaknya tak sengaja bersinggungan dengan kakinya. Sehingga Nadin tersentak dari tatapannya tadi dan menoleh langsung kearah kakaknya yang masih tertidur pulas. Serta dapat menggerakkan tubuhnya kembali dan menoleh ke arah sampingnya seketika itu juga boneka tadi hilang secara mendadak. Dia tahu pasti ini bukan mimpi dan ia sadar itu nyata. Karna dia bisa lihat secara jelas boneka tersebut dari bentuk dan tingkahnya serta tata letak duduknya sama persis dengan boneka miliknya.

Keesokan paginya, dia langsung memutuskan akan menceritakan semuanya kekakaknya. Bahwa apa yang dia alamin sepanjang malam. Mulai dari ia melihat penampakan anak kecil dibawah pohon mangga sampai kena ketindihan akibat boneka bayi yang seram. Awalnya kakaknya tidak percaya tapi melihat adiknya ketakutan tidak seperti ketakutan pada umumnya. Akhirnya dia memutuskan percaya akan cerita adiknya Nadin. Dan memilih mengalah dengan adiknya agar pindah posisi tempat tidur. Yang biasanya Nadin tidur di dekat pintu karena memang Nadin sering pergi ke toilet larut malam dan sekarang memilih pindah tidur di sebelah tembok. Lalu malam sebelum mereka tertidur kakaknya dan nadin tak lupa berdoa terlebih dahulu serta pindah posisi tidur. Semenjak kejadian boneka bayi tersebut, Nadin tidak berani dan tidak ingin bermain boneka lagi. Dia memutuskan memberikan bonekanya ke anak tetangganya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!