Mata Luis menggelap melihat Axel menggendong tubuh Marsha. Apalagi membayangkan di balik handuk itu ada tubuh polos Marsha tanpa sehelai benang pun. Luis segera melangkah ke arah Axel dan merebut Marsha dari tangan Axel.
Luis merebahkan Marsha di ranjangnya. Luis melihat kulit Marsha yang seluruhnya hammpir berubah menjadi kemerahan. Axel menarik tubuh lhis kesamping, saat ini dia adalah seorang dokter yang harus menyelamatkan nayawa pasien.
Axel mengecek denyut nadi Marsha di pergelangan tangannya dan lehernya. Axel mendekatkan telinganya ke mulut dan hidung Marsha untuk mendengar apakah ada suara napas atau tidak.
Merasakan tidak ada henbusan napas dalam 10 detik, Axel segera merubah posisinya dan bersiap memberiksn CPR atau nafas buatan. Melihat Axel mau melakukan nafas buatan Luis menarik kerah baju Axel.
"Apa kau mau mati?" ucap Luis.
"Baru saja kau merasakan halus kulitnya dan sekarang kau ingin memanjat ke bibirnya!" ucap Luis dengan nada dingin.
"Hei aku ini seorang dokter, dalam pikiran kami nyawa pasien kami adalah priortas utama." Jawab Axel.
Luis melemparkan tubuh Axel kesamping, dan mendekati Marsha. Luis berlutut di samping leher dan bahu Marsha. Luis meletakan satu tangannya di dada Marsha dan satu diatas tangannya.
Luis menekan dada Marsha beberapa kali lalu membuka saluran pernapasan. Luis mengangkat dagu Marsha secara lembut untuk membuka saluran pernapasan Marsha. lalu mulai memberikan napas buatan dari mulut ke mulut.
Luis memberikan napas dari mulut ke mulut sebanyak dua kali lalu melihat bagian dadanya Marsha mulai terangkat seperti orang bernafas, Marsha pun terbatuk. Luis segera menyelimuti Marsha dan menyingkir dari tubuh Marsha.
"Kau periksalah keadaannya." Ucap Luis kepada Axel.
Axel mengcek kembali denyut nadi di lengan dan di leher Marsha. Lalu menaruh tangannya di kening Marsha untuk mengecek cepat suhu tubuh Marsha. Axel membuka tasnya dan msnyuntikan obat penurun demam.
"Apa kau merasa lebih baik?" tanya Axel kepada Marsha.
Marsha hanya menjawab dengan mengangguk dan menarik selimutnya lebih erat untuk menutupi tubuhnya. "Kau harus minum obat sesuai aturan jika ingin sembuh." Ucap Axel lembut, Marsha pun mengangguk paham.
"Apa sudah selesai?" tanya Luis kepada Axel.
Axel berdiri dan membereska tas peralatannya. "Kali ini kau beruntung, lain kali belum tentu." Ucap Axel seraya pergi meningalkan mereka.
Luis menatap Marsha dengan marah. "Apa kau ini bodoh, tertidur pingsan saat mandi." Ucap Luis.
"Bantu dia berpakaian!" perintah Luis kepada pelayan mereka.
Luis pergi ke ruang kerjannya dan menuang segelas alkohol, baru saja meminum seteguk, Luis membanting gelas itu hingga pecah. Hati Luis merasa terbakar melibat pemandangan Axel menggendong tubuh Marsha yang tidak berpakian itu.
"Apa gadis itu benar-benar haus akan sentuhan seorang pria." Pikir Luis.
Keesokan paginya Media sosial heboh dengan berita Tania dan pacar yang selama ini dia rahasiakan. Nampak Foto ketika semalam Luis mencium puncak kepala dengan Tania dengan lembut terpampang di media cetak maupu media sosial.
Netizen yang tidak mengetahui bahwa Luis sudah menikah sangat mendukung Tania dan Luis menikah. Kakek Liu melihat berita tersebut dan merasa sangat marah dengan Luis.
Pagi-pagi sekali Kakek Liu menelpon Luis, "Kembali ke Rumah utama!" perintah Kakek Liu.
"Bawa Marsha bersamamu! perintah Kakek Liu lagi.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA YA
HAYO YANG LUPA KASIH LIKE BALIK KEATAS YAH DAN KASIH LIKE PERBAB NYA.
MASUKAN KE LIST FAVORIT YAH, DI SETIAP KALI UP KALIAN AKAN MENERIMA NOTIFIKASINYA
LOVE YOU ALL
ARIGATO
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
wan rosita
permulaan yg baik
2024-03-10
0
Yani Suryani
syukurin mau bikin berita heboh malah keblokir, Tania salah buat strategi kamu itu cuma pacar gelap ,
jadi jangan sok ingin terlihat
2024-03-07
0
Alexandra Juliana
Mam**s kau Luis di marahin habis sama kakek wkwkwk
2022-08-15
0