Marsha mengambil buku sketsa dan mulai menggerakan tangannya untuk menggambar perhiasan. Setiap kali hatinya merasa tertekan Marsha selalu melampiaskannya dalam bentuk gambar.
Bahkan Marsha memiliki akun media sosial di college of art. Di media sosial ini semua designer-designer bergabung menunjukan hasil-hasil karya mereka. Marsha mendapatkan beasiswa ke institute art of Milan karena design-design perhiasannya yang menarik dan lolos kualifikasi.
Marsha melihat kembali kertas yang sudah tak berbentuk dia remas tadi. Marsha mengambil kembali kertas tersebut dan melurus-luruskan dengan tangannya sambil menahan air matanya.
Menjadi seorang designer perhiasan adalah impiannya, ketika kecil dulu dia dan ibunya suka membuat kerajinan tangan perhiasan. Jadi ini juga seperti mewujudkan impian ibunya Marsha. Namun dia harus mengubur impian itu dalam-dalam demi membalas budi pada Kakek Liu.
"Marsha," panggil Nyonya Su.
Mendengar Nyonya Shu memanggil, Marsha segera menasukan buku sektsa dan lembar beasiswa tersebut ke dalam laci meja belajarnya.
"Marsha, apa kau baik-baik saja?" tanya Nyonya Su.
"Marsha, aku tahu ini mungkin terasa berat, kau masih terlalu muda. Namun kita tidak memiliki pilihan," ucap Nyonya Su.
"Selain Kakek Liu berjasa besar terhadapmu, Kakek Liu juga sangat berjasa kepada panti asuhan ini," ucap Nyonya Su lagi.
Marsha memahami jika sebagian besar dana operasional panti asuhan yang di kelola Nyonya Su berasal dari sumbangan Kakek Liu. Karena itu dia tidak menyalahkan Nyonya Su.
"Nyonya, aku mengerti. Maafkan aku jika aku menangis karena hal ini," ucap Marsha kepada Nyonya Su.
Nyonya Su tersenyum mendengar suara lembut Marsha, Nyonya Su memeluk Marsha. "Kau akan selalu menjadi kesayanganku,"ucap Nyonya su.
Sementara itu Luis Liu semakin mantap menolak pernikahannya dengan Marsha. Luis Liu memilih menghabiskan banyak waktunya dikantor untuk menghindari bertemu dengan kakeknya itu.
Dzzrt , ponsel Luis Liu berdering. "Sayang, apa kau masih di kantor?" tanya Tania Xiao.
"Ya aku ada hal yang harus aku lemburkan," jawab Luis Liu.
Tania Xiao adalah seorang model papan atas, karena pekerjaan sebagai model Tania sering berpergian keluar Negri. karena itu terkadang Luis dan Tania jarang bertemu. Kakek Liu tidak menyukai Tania, karena sering melihat Tania di peluk oleh pria yang berganti-ganti meski itu hanya tuntutan sebuah pekerjaan.
"Baiklah kau bersibuklah, aku masih harus menghadiri perjamuan makan malam dengan klien-klien kami," ucap Tania Xiao.
Luis Liu menatap ponselnya yang meredup, dalam hubungnanya dengan Tania pekerjaan adalah prioritas Tania. Luis Liu melihat jam tangannya dan menunjuka sudah jam 10 malam.
Luis Liu memutuskan kembali pulang ke rumah. Luis berfikir kakeknya sudah tertidur, namun belum. Kakek Liu menunggu Luis pulang.
"Kakek, mengapa belum tidur?" tanya Luis.
"Duduklah" jawab Kakek Liu.
Asissten Kakek Liu memberikan sebuah File kepada Luis. "Bukalah " ucap Kakek Liu.
Luis membcanya dengan seksama. "Kakek apa ini maksud kakek! mengalihkan seluruh saham yang kakek miliki untuk wanita bisu itu!" ucap Luis tak percaya dengan nada marah.
"Jika kau tidak menikahinya maka saham ini akan segera kualihkan untuk Marsha. Dan jika dia menikah dengan pria lain maka saham ini otomatis juga menjadi milik pria itu," ucap Kakek Liu mengintimidasi Luis.
Saham yag Kakek Liu miliki senilai 30%, ini senilai keuntungan ratusan triliun dari Liu Corporation. "Apakah kakek-ku sudah mulai pikun," Pikir Luis.
"Pikirkanlah baik-baik," Ucap Kakek Liu seraya beranjak pergi meninggalkan Luis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Yutinawati Kait
aku save ceritanya dn aku udh baca berulang ulang asli...🥰
2025-01-06
0
Wani Ihwani
aku dah pernah baca ini novel tapi duataunan lah
2024-06-02
4
Bunda silvia
Masih menyimak
2022-07-31
0