Disinilah dia sekarang, di depan sebuah gerbang yang menjulang tinggi. Alexa terus menekan bel sampai seorang satpam datang menemuinya.
"Maaf, mbaknya mencari siapa ya...?" tanya satpam itu sambil melihat penampilan Alexa dari atas sampai bawah.
"Mas Diki nya ada pak, saya adiknya" jawab Alexa sopan.
"Oh adiknya tuan Diki, tunggu disini saya mau lapor nyonya dulu" satpam itu pun berlalu meninggalkan Alexa di depan gerbang, tidak lama datang seorang perempuan dengan penampilan yang sangat wah dan juga glamor.
"Kamu lagi, mau apa kamu kesini...?" tanya Yuni yang tidak lain istri dari kakaknya.
"Aku mau ketemu sama mas Diki, apa mas Diki ada di rumah"
"Mau apa kamu menemui suami ku...?" ucap Yuni ketus.
"Mbak biar bagaimanapun juga aku masih adiknya mas Diki jadi wajar kalau aku mencari dia" Alexa benar-benar tidak suka dengan sikap kakak iparnya ini, sejak awal sang kakak membawa wanita ini kedalam keluarganya dia sudah tidak menyukainya.
Di tambah lagi sikap kakaknya yang semakin berubah setelah menikah dengan wanita yang kaya seperti Yuni ini. Bahkan kakaknya itu dengan berani menjual rumah peninggalan ayah mereka hanya untuk memperluas bisnis keluarga sang istri yang waktu itu sempat kekurangan dana.
Dia biarkan ibunya tinggal di rumah ini tapi lelaki itu juga mengusir dirinya karena sang istri yang tidak suka dengan kehadirannya.
Dan setelah mereka berselisih paham dengan sang ibu, dia juga dengan berani mengusir wanita yang sudah melahirkan dan juga membesarkan lelaki itu dengan kejam. Andai saja waktu itu dia tidak bertemu dengan ibunya mungkin saja saat ini sang ibu sudah menjadi gelandangan di jalan dan bahkan mungkin sudah meninggal karena penyakit yang di deritanya.
"Mas Diki tidak mau bertemu dengan kamu..!" ucap Yuni ketus
Di saat mereka sedang berdebat sebuah mobil mewah datang dan membuat keduanya terdiam, setelah mobil masuk dan parkir di dalam garasi Alexa dapat melihat sang kakak keluar dari sana.
Diki yang melihat istrinya berdiri di depan gerbang segera menghampiri dan tentu saja dia terkejut melihat adiknya juga berada disana.
"Mas kamu sudah pulang..?" tanya Yuni sambil tersenyum dan menyambut sang suami datang.
"Iya sayang, mas sangat merindukan kamu makanya mas pulang cepat. Ada apa ini...?" tanya Diki sambil menatap Alexa
"Dia terus saja mengganggu ku dan mengatakan ingin bertemu kamu mas"
"Ya sudah kamu masuk saja tunggu aku di dalam ya" Diki mengusap pipi Yuni dengan penuh kasih sayang bahkan dia juga tidak segan mengecup kening sang istri di hadapan sang adik.
"Baiklah mas, tapi kamu jangan lama-lama ya" Yuni bersikap sangat manja kepada Diki.
"Iya sayang"
"Apa yang kamu mau...?" tanya Diki ketika sang istri sudah masuk ke dalam rumah, tidak ada ramah tamah atau apapun juga bahkan sikap sang kakak terlalu dingin kepada adiknya itu.
"Mas Diki apa kabar..?" tanya Alexa berbasa-basi
"Sudah cukup basa basinya, apa yang kamu mau...? kenapa kamu harus datang kesini...?" ulang Diki lagi.
"Mas, ibu sedang sakit parah dan saat ini dia harus segera di operasi, aku mau minta tolong sama mas Diki biar bagaimanapun juga dia ibu kita mas. Mas tolong kamu biayai operasi ibu, aku pikir uang segitu tidak ada apa-apanya bagi kamu mas. Apalagi keadaan kamu saat ini sudah jauh lebih baik kamu juga bahkan tidak kekurangan sedikitpun uang, mas aku mohon kamu bantu ibu ya." ucap Alexa pada akhirnya
"Andai aku tidak kesulitan seperti ini tentu aku tidak akan datang untuk meminta bantuan kepada mas, aku tidak tahu harus meminta bantuan siapa lagi ibu hanya memiliki kita sebagai keluarganya" Alexa sangat sedih ketika mengingat kondisi sang ibu yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Kamu pikir aku bisa sampai sekarang ini itu berkat ibu...? Kamu salah Alexa, aku bekerja keras untuk sampai di titik ini dan kamu juga jangan lupa kalau yang sebenarnya kaya itu istriku, aku sendiri masih bekerja untuk dia jadi aku tidak bisa sembarangan mengeluarkan uang begitu saja tanpa persetujuan darinya" Diki memalingkan wajahnya dan enggan melihat Alexa.
"Tapi mas, apa kamu ingat rumah kita juga kamu jual untuk modal usaha kenapa kamu tidak memberikan hasil dari usaha kamu itu untuk pengobatan ibu...?"
"Rumah itu diberikan kepadaku oleh ayah dan kamu harus ingat posisi mu Alexa, kamu bukan adik kandung ku. Kamu hanya anak haram yang di bawa ibu dan membuat ayah meninggal dunia, jadi diantara kita berdua tidak ada hubungan apa-apa" Diki benar-benar sangat marah ketika mengingat masa lalunya yang kelam.
"Tapi mas..." Alexa berusaha membujuk Diki, tetapi lelaki itu sudah tidak bisa di bujuk lagi.
"Segera tinggalkan rumah ini dan jangan pernah kembali lagi, bahkan kewajiban ku untuk merawat wanita itu pun telah selesai. Kini dia bukan lagi bagian dari keluarga ku...!" setelah mengatakan itu Diki segera masuk kedalam rumah dan meninggalkan Alexa yang masih diam terpaku di depan gerbang.
"Kemana lagi aku harus cari bantuan...?" Alexa bingung hanya air mata yang terus keluar dari matanya tanpa henti.
Dia terus berjalan tanpa tahu arah, biaya untuk operasi sang ibu belum dia dapatkan sama sekali.
"Apa Juan mau membantu ku... Aku harus mencobanya, siapa tahu Juan memiliki tabungan dan aku bisa meminjamnya sebentar" ucap Alexa yang kembali semangat.
Di sepanjang jalan dia terus menghubungi sang kekasih tapi panggilannya sama sekali tidak tersambung.
"Kemana dia pergi, atau dia sedang latihan basket...?"
Alexa segera mencari taksi dia akan pergi ke kampus untuk menemui sang kekasih, hampir setiap hari kekasihnya itu menghabiskan hari di lapangan basket bersama teman-temannya.
"Terimakasih pak..." ucap Alexa sambil menyerahkan satu lembar uang berwarna merah kepada supir taksi itu.
"Sama-sama mbak"
Alexa segera berjalan kearah lapangan basket, dia berharap sang kekasih sedang berada di sana jadi dia tidak usah susah-susah mencarinya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Dewi Anggya
jangan² Juan punya kekasih yg lain
2025-05-22
1