Hari ini kita bermain bulu tangkis ya anak-anak, sudah bawa raket dan koknya kan?
Serempak anak-anak menjawab, "Ya!"
Guru olahraga
Oke, 15 menit latihan setelah itu ambil nilai ya anak-anak! Bapak pantau dari jauh ya! (berjalan menjauh dari lapangan)
San
na, yok (melihat mata Anna)
Anna
Ya. (berjalan mengambil posisi)
San
(mengambil posisi di sisi jauh depan Anna)
Anna dan San mulai berlatih
Dion
(melihat Anna dan San)
Anna merasa seperti sedang di perhatikan
Anna
(melihat ke arah Dion berada)
Kok melayang ke arah Anna dan terjatuh begitu saja
San
Kenapa na?!
Anna
(melihat San) Dion!
San
(melihat tempat yang Anna lihat tadi)
Dion
Gue boleh ikut?!
Anna
Boleh!
San
Yaudah
San
Sini Lo Dion!
Anna
(berjalan ke pinggir lapangan)
Dion
Oke!
...
15 menit selesai
Guru olahraga
(berdiri di pinggir lapangan) Oke! Anak-anak kita ambil nilai, ya!
Guru olahraga
Yang maju sesuai urutan absen, yok langsung absen 1 dan 2 maju!
Anna dan seorang anak perempuan maju
Mereka bersiap
Guru olahraga
Oke! Mulai!
San
(memperhatikan Anna)
Rambut pendek Anna bergerak melambai karna Angin yang datang di sekitarnya.
Wajahnya yang serius, dan sorot matanya yang tajam, serta gerakan yang lincah memukul kok, tak bisa mata San abaikan. Begitu mengagumkan baginya
Begitu pula dengan Dion
Angin yang datang menambah keindahan seorang Anna di mata San dan Dion
Dion
(Jantung berdebar kencang)
Dion
'kenapa gue berdebar liat Anna?'(wajah bingung)
San
(terus memperhatikan Anna tanpa sadar Dion juga memperhatikan Anna dengan serius)
waktu ambil nilai Anna dan pasangannya telah selesai
Anna
(Berjalan menghampiri San dan Dion di pinggir lapangan)
Anna hampir tak pernah terlihat tersenyum. Sejauh ini Dion belum pernah melihat senyumnya, sampai akhirnya sekarang ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, begitu manis walaupun hanya senyum kecil yang Anna tampilan.
Kharisma Anna begitu kuat, bukan hanya Dion dan San yang mengagumi Anna, diam-diam beberapa anak lelaki dari kelas mereka juga mengaguminya
Comments