Permulaan perpindahan part 2

Di jam pukul 12 malam,Qinlan segera membereskan barang-barangnya dan bersiap pergi pulang,jadwal malamnya telah berganti milik seorang pria yang sama juga bekerja paruh waktu sepertinya.

"Aku pergi dulu." Ucap Qinlan pamit pulang.

"Hati-hati kak." Jawab pria muda itu ramah,umurnya terpaut 1 tahun lebih muda dengan Qinlan.

Qinlan hanya melambai sambil mendorong pintu kaca toserba tempatnya bekerja,dua pekerjaan selesai dalam semalam.

Ia melewati jalanan sepi menuju rumahnya yang berada di ujung jalan,lampu di sepanjang jalan selesai di benahi dan menerangi perjalanan Qinlan pulang.

Ia berjalan santai sesekali memegangi tengkuknya yang rasanya kaku."Hari ini serasa panjang sekali huah.." Ucapnya berakhir menguap lebar.

Perutnya berbunyi nyaring tanda dia lapar."Hari ini hanya makan sekali sehari." Ucapnya sendirian."Sangat merepotkan,andai saja ada pil pengenyang perut aku pasti akan membeli berapapun harganya." Ucapnya lagi mengomel di tengah jalan.

Sesampainya di ujung jalanan sekitar rumahnya,di depan gerbang rumahnya ada seorang nenek-nenek yang memeluk tubuhnya sendiri sambil melihat ke arahnya dengan khawatir,nenek itu adalah nenek tetangga yang selalu menyediakan makanan gratis untuk Qinlan.

Nenek itu telah menjadikan Qinlan layaknya cucu kandungnya,ia segera menghampiri Qinlan setelah melihat lebih dekat."Akhirnya kau pulang nak." Ucap nenek itu bernama nenek Gong.

Qinlan tersenyum segera memeluk neneknya."Nenek aku lapar." Ucap Qinlan memelas di dalam pelukan.

"Baik...Baik..Nenek sudah memasakkan menu enak untukmu,segeralah makan dan beristirahat dengan cepat,kau terlihat lelah sampai kantung matamu menghitam." Ucap nenek Gong cerewet.

"Baik...Baik..."

Mereka memasuki rumah Qinlan dan melakukan kegiatan yang mereka bicarakan,rumah nenek Gong terletak di sebelah rumah Qinlan dengan satu gerbang yang sama dengan Qinlan.Tetangga yang dekat sekali.

Nenek Gong selalu memasak untuk Qinlan pagi hari maupun malam hari setelah Qinlan selesai bekerja,ia senang hati merawat Qinlan tanpa merasa menambah beban.

Setalah mandi dan berganti pakaian, Qinlan menghampiri meja makannya,di sana nenek Gong memanaskan masakannya untuk cucu perempuannya itu.

"Makanlah yang banyak." Ucap nenek Gong perhatian.

"Wah,banyak sekali dan semua kesukaanku,terimaksih nenek,selamat makan." Ucapnya dengan berbinar senang ia makan dengan lahap dan tenang dengan di temani nenek Gong.

Nenek Gong pulang ke rumahnya di sebelah dan Qinlan bersiap merebahkan tubuhnya yang merasa lelah itu di atas ranjangnya yang empuk,tak berlangsung lama matanya terpejam.

Malam di jam 3 pagi,Qinlan selalu mengalami tidur berjalan tanpa ada yang mengawasi,ia selalu menyadarkan dirinya untuk menutup semua pintu dan jendela tepat waktu,namun karena hari ini ia merasa lelah,Qinlan lupa mengunci pintu rumahnya.

Pintu itu tak terkunci,Qinlan berjalan dalam mimpi yang menjeratnya,dia berada di alam bawah sadarnya.Tanpa terasa ia membuka gerbang rumahnya yang tak pernah di kunci.

"Sayang,kau selalu bercanda di jalanan.Tunggu dulu!" Seorang pengemudi yang merupakan muda-mudi yang sedang mekar-mekarnya dalam hubungan yang baru dan saling menggoda dengan intim,mereka saling mencumbu di atas kursi mobil,dengan mobil yang terus bergerak maju tanpa pengendalian yang jelas.

Pria yang mulai tergoda itu membelokkan mobilnya berada di jalanan yang sempit dan lebih sepi,tapi masih dengan lepas kendali.

Ia terus menginjak pedal gas dan berakhir.

BRAK.

Mereka kaget dan melepas cumbuan mereka yang telah intens itu."Apa yang terjadi?!" Ucap si pria yang telah mengerem paksa mobilnya hingga suara ban berdecit.

"Bukankah kita seperti menabrak sesuatu?" Tanya si wanita itu dengan wajah khawatir."Ugh!Bagaimana ini?" Ucapnya yang mulai berkaca-kaca.

Si pria keluar dari mobilnya yang telah penyok di bagian depan itu."Wah,SIAL!Aku belum selesai melunasinya!" Ujarnya mengeraskan rahangnya menahan amarah,tangannya meraih rambut bagian depan untuk di jambak kuat,ia frustasi dengan kepenyokan mobilnya.

Wanita yang berada di dalam juga segera keluar dari mobil."Sayang...Bagaimana ini?" Ucapnya memelas dengan wajah yang di imutkan,ia berjalan mendekati prianya.

"Ini semua gara-gara wanita tengik ini yang menggodaku lebih dulu,ah!Nanti saja mengurusnya.Sekarang....Dimana orang yang ku tabrak?!" Ucapnya mencari batang hidung dari orang yang ia tabrak.

Ternyata di belakang mobilnya tergeletak seorang gadis yang telah mengeluarkan banyak darah menggenang di jalanan aspal,ia mendekati tubuh itu memeriksa nafasnya,ternyata nafasnya sudah melemah.

"Hei!Cepat tinggalkan tempat ini." Ucap pria itu begitu ia mengetahui dari arah jauh ada seorang yang mendekat,ia ketakutan sendiri dan bergerak cepat memasuki mobilnya.

Wanita tadi mengikuti menyusul masuk ke dalam mobil,mereka melarikan diri tanpa tanggung jawab pada korban.

Seorang yang mendekat itu adalah nenek misterius yang tadi berbicara dengan Qinlan di toserba.

Nenek itu tersenyum penuh arti di depan tubuh lemah Qinlan."Gadis baik,tempatmu memang bukan di sini." Ucapnya sambil mengusap lembut kepala Qinlan.

"Ne...Nenek..." Ucap Qinlan dengan suara lirih yang lemah.

"Iya ini nenek,nenek menjemputmu sekarang." Ujarnya mengusap lagi pucuk kepala Qinlan.

Detik berikutnya Qinlan menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal di tempat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!