Suara lonceng Kerajaan Vielstead berbunyi.
Tong! Tong! Tong!
"Oohh tidak! Itu pertanda Tuan Muda sudah kembali. Dia kembali sebelum kita. Jesly, kamu akan kehilangan kesempatan ini."
Jesly sedikit menegang.
Aula Terestrial
Tuan Muda Alaric melangkah dengan angkuh, penuh wibawa seorang pangeran memasuki Aula Terestrial bersama pelayan pribadinya dan rombongan pasukannya.
Yang Mulia Heinrich duduk di kursi roda karena kakinya sedang cidera dalam jangkah yang panjang. Tzeitel, pelayan pribadinya berdiri tegak di sampingnya. Para Tetua Master sudah berkumpul disana menantikan hasil kompetisi.
"Salam hormat, Yang Mulia" ucap Alaric sedikit membungkuk. Sisy, pelayan pribadinya ikut memberi hormat pada Yang Mulia.
Yang Mulia Heinrich tersenyum, mengangguk pelan.
"Saya telah mendapatkan ramuan jiwa badak Rhinocores. Di sini saya memberikannya kepada Yang Mulia." Alaric membuka peti kecil berisi ramuan jiwa badak Rhinocores.
Yang Mulia Heinrich hanya melihat ramuan jiwa badak Rhinocores dengan tatapan puas melihat kinerja Alaric yang cukup bagus.
"Tuan Muda bisa menjinakkan binatang buas di usia muda sama halnya Yang Mulia Raja ketika masih muda. Tuan Muda layaknya Ahli slSpiritual yang hebat." Ucap Master Lian Tetua di Kerajaan Vielstead.
"Saya yakin, Tuan Muda dapat mengambil gelar Pemburu Master. Hahaha..." Sambung Master Lian senang.
"Permainan ini belum berakhir. Master Lian, bagaimana anda bisa begitu yakin Tuan Muda pemenangnya? Saya ingat, Jesly selalu memenangkan setiap pertandingan kompetisi. Dan dia pasti juga akan memenangkan kompetisi ini." Ucap Master Muse membuat Master Lian memandangnya tak suka.
Mendengar itu rahang Alaric mengeras menahan amarah. Ia memejamkan matanya sesaat untuk mengontrol amarahnya. Sisy dapat melihat dengan jelas kilat amarah dalam mata Tuannya.
"Yang Mulia, dalam misi ini Sisy dan rombongan Tuan Muda, tim kami melewati Gunung Malabar mendapat tumbuhan pimpinella pruatjan. Saya ingat, para Master sangat sulit menyembuhkan lukanya dulu ketika masih perang. Tumbuhan ini sangat bagus untuk stamina tubuh dan mempercepat proses penyembuhan." Sisy membuka peti berisi tumbuhan pimpinella pruatjan.
Prajurit yang ikut dalam petualangan Alaric memberikan masing-masing satu tumbuhan pimpinella pruatjan pada Tetua Master. Tetua Master menerimanya dengan senang hati.
"Sisy, berikan tumbuhan itu pada Yang Mulia."
Sisy mengangguk. Ia memberikan tumbuhan pimpinella pruatjan pada Tzeitel pelayan pribadi Yang Mulia Heinrich berharap dengan tumbuhan ini Yang Mulia bisa segera sembuh.
"Saya harap, tumbuhan ini dapat menyembuhkan luka di kaki Yang Mulia."
"Terimakasih, Nak."
Alaric menganggukkan kepalanya. "Dengan senang hati."
"Yang Mulia, Jesly belum kembali. Haruskan kita terus menunggunya?" Tanya Master Lian yang mulai lelah menunggu kedatangan Jesly yang tak kunjung-kunjung datang.
"Masih ada waktu. Kita tunggu sampai waktunya selesai. Ini pertandingan bukan inkarnasi."
"Ini bukan masalah prioritas!" Jesly masuk dengan langkah anggun nan angkuh. Di ikuti Juan di belakangnya memasuki Aula Terestrial.
Alaric dan Sisy menatap Jesly dengan tatapan permusuhan. Jesly hanya tersenyum smirk. "Yang Mulia Raja," Jesly membungkuk memberi hormat.
Yang Mulia Heinrich mengangguk pelan dengan raut wajah datar. "Saya tidak mengerti etiket seperti Tuan Muda. Saya juga tidak membawa hadiah untuk Yang Mulia. Saksikan rampasan saya." Jesly memperlihatkan hasil rampasannya pada semua orang yang ada di Aula Terestrial.
Master Lian membelalak. "Ramuan mujarab jiwa Ubumi. Saya tidak percaya!"
"Dia sangat mengerti!"
"Dia hebat!"
"Itu benar-benar ramuan mujarab dari siluman buas."
Bisik-bisik Para Tetua Master terdengar, tidak menyangka Jesly mendapatkan ramuan yang sangat mujarab.
Alaric mengepalkan tangannya kuat. Sorot mata permusuhan kentara di wajahnya. Jesly tersenyum angkuh seolah mengejeknya.
"Ubumi adalah siluman yang sangat buas. Bagi kamu, itu adalah musuh yang terlalu kuat. Saya tidak percaya kamu bisa mengalahkannya. Jesly, kamu layak untuk ini." Ucap Master Muse bangga dengan Jesly.
"Saya dengar, kamu menyinggung Utusan Guard hanya untuk seekor burung kecil. Saya tau, gelar ini sangat cocok untuk kamu. Tapi... Kerajaan Vielstead adalah bawahan Kerajaan Langit Celesterra. Peri Ruby selalu hidup menghabiskan waktu yang lama di Kerajaan Langit Celesterra. Dia murid kesayangan Kaisar Hector. Dia bisa memerintah semua Ahli Spiritual. Apa untungnya bagi kamu dengan menyinggung Peri Ruby?" Alaric tersenyum tipis dengan tatapan merendahkan Jesly.
"Saya berpikir, apa yang terjadi pada Rhinocores?"
"Saya membunuhya. Rhinocores adalah siluman yang sangat ganas dan kejam."
"Seperti yang anda pikirkan, Kerjaan Vielstead menjawab Kerjaan Langit Celesterra. Mereka sudah memberi perintah, semua makhluk dan roh yang berdosa akan di adili oleh mereka. Ketika Rhinocores melanggar hukum, dia akan di adili sesuai dengan hukum mereka. Mengapa anda melampaui tugas anda? Masih ikut campur dalam urusan mereka! Jika Kaisar Hector menyalahkan kita, kesalahan anda lebih besar dari pada kesalahan saya." Jesly tersenyum sinis menjawab kata-kata Alaric membuat lawannya kalah telak.
Gigi geraham Alaric gemeletuk kalah telak dengan Jesly. Rahangnya mengeras, tangan mengepal kuat. Jesly selalu pandai bicara membuatnya sulit untuk melawan setiap kata yang keluar dari mulutnya.
Juan tersenyum puas dengan jawaban yang di berikan oleh Jesly. Temannya sangatlah pandai dalam berbicara. Tak hanya itu, dia bahkan jauh lebih licik dibanding dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments