Anto berjalan dengan malas menuju ke pos ronda. Gelapnya malam tak menghalangi langkah nya bermodalkan senter pinjaman, Anto .menyusuri pematang sawah yang me ngarah ke pos ronda. Setelah berjalan cukup jauh, Anto akhirnya tiba juga di pos ronda.
"tok.. bagaimana tok, apa kamu bertemu dengan wanita yang kamu dengar meminta pertolongan tok..?"
Kata mas Mangun yang penasaran dengan apa yang di temukan oleh Anto.
" gak ada mas,, aku sudah cari ke setiap sudut sungai. Tetapi aku tidak menemukan wanita itu mas."
Kata Anto menjawab pertanyaan dari mas Mangun, sedang tiga teman nya ternyata sudah berkeliling kampung. Sebenarnya di kampung kebluk tidak pernah ada pencurian.
para warga membagi tugas ronda adalah untuk menjaga sawah dan ladang dari serangan hama di malam hari. Hama tikus dan celeng biasa nya menyerang lahan pada malam hari. Untuk mengantisipasi nya, di adakan lah jatah ronda bergilir untuk menjaga lahan tanam di kampung itu.
" lha terus... Apa yang kamu temukan tok..?"
Kata mas Mangun yang penasaran dengan Anto yang nekat pergi ke sungai.
" ini mas,, aku malah menemukan cincin mas.. Lho...lho.. kok tidak ada cincinnya..?
padahal tadi sudah aku masukin ke dalam saku celana lho mas, kok sekarang jadi tidak ada..?"
Anto yang tadi nya berkata jujur, malah kebingungan sendiri, karena cincin yang di temukan nya hilang, tidak ada di dalam saku nya
" lah..lha tadi kamu taruh dimana tok..?
atau mungkin malah jatuh di pematang tok..?
Mas Mangun. Tentu saja percaya apa yang di katan oleh Anto, karena Anto sejak dahulu tidak pernah berbohong.
biarpun pemalas,, Anto adalah pemuda yang jujur dan tidak tega an. Sehingga bila ada yang mendengar ada yang meminta tolong, tanpa di suruh Anto akan langsung membantu.
"aah...tidak mungkin jatuh mas,, tadi sudah saya simpan rapat rapat di saku celanaku mas,, jadi tak mungkin juga jatuh mas.."
Anto yakin. bahwa dirinya sudah menyimpan cincin itu di saku celana nya yang paling dalam, jadi tidak mungkin juga bisa terjatuh di pematang sawah.
" ya itu mungkin belum menjadi milik kamu tok, yang nama nya rejeki itu susah tok."
Mas Mangun menabahkan hati Anto yang kehilangan barang temuan nya.
" iya ,, ya mas.. Mungkin belum rejeki saya mas, mending kita bakar singkong aja mas,,
dari pada mikirin barang yang hilang. Sambil sekalian nanti kopi nya di hangatkan lagi mas."
Anto pun merelakan cincin yang telah di temukan nya hilang. walau bagaimanapun menyesali barang yang telah hilang adalah pekerjaan yang sia sia. Anto dan mas Mangun berinisiatif membakar ubi untuk menghilangkan rasa dingin dan juga menghangatkan sisa kopi yang datang tadi .
akhirnya malam pun berlalu. Seperti biasa, Anto pasti kebluk tidur nya sampai bunga datang membawa kan sarapan pun Anto tak mengetahui nya.
" mas...kang mas. Anto.. Bangun mas.. Sudah siang... Ayo cepet bangun mas..!"
Bunga menggoyang goyangkan tubuh Anto untuk membangunkan tidurnya.
". Ooh,, hoaaaeeem.... Masih ngantuk aku dek... Pagi pagi sekali kamu sudah ke sini dek."
Anto menguap malas , Anto pun hendak mengambil makanan yang telah di sediakan oleh bunga.
"". Eeeits,,, eeeeits... kang mas... Ke air dulu dong... Masak jorok sih... Bangun tidur mau langsung makan saja. Sana.. Sana. Cuci muka dulu sana.. Jangan jorok jorok lah mas Anto..!"
Anto pun menurut dengan perkataan bunga.
dengan mata yang masih berat, Anto menuju ke sumur yang terdekat dengan pos ronda.
di saat Anto sedang menunduk hendak membasuh muka nya, **. Klunthing....**.
entah dari mana cincin yang kemarin malam bisa jatuh di depan Anto.
" Haduhh....kamu itu tak cari in tadi malam tidak ada kemana sih.... Sampai pusing tahu tahu mongol begitu saja kamu."
Anto memungut cincin itu kembali dan mengamati cincin itu sambil mengajak nya bicara.
". Ya sudah,, dari pada kamu nanti menghilang lagi, lebih baik kamu aku pakai saja sekalian.'"
Anto pun mengenakan cincin yang di temukan tadi malam di pinggir sungai.
tetapi ke aneh an terjadi saat Anto mengenakan cincin itu.
". Lho... Siapa kamu gadis cantik... Kok kamu tidak berpakaian pagi pagi..?
malah di luar lagi... Porno.. Cepat tutupi tubuh kamu... Kamu porno sekali.."
Saat Anto mengenakan. Cincin itu kembali, tiba tiba di depan nya ada wanita muda yang sangat cantik berdiri di depan Anto dengan kondisi telanjang bulat. Anto pun buru buru mem balikan tubuh nya menghadap ke arah lain. Walau dengan jantung berdebar debar di suguhi pemandangan ke indahan perhiasan dunia. sedangkan wanita yang di depan nya Anto itu malah plonga plongo mendengar perkataan Anto.
Anto melirik ke tempat wanita itu, terlihat di mata Anto, wanita itu diam saja terlihat ke bingungan dengan perkataan Anto.
Anto pun menjadi gemas dan tanpa sadar melepaskan cincin yang di kenakan nya, lalu berbalik menghadap ke wanita itu sambil melepaskan baju nya untuk menutupi tubuh wanita yang terbuka itu.
" lho... Kemana wanita tadi..? Kok dia menghilang begitu cepat..? Tak mungkin hantu kan...? Masak pagi pagi terang begini ada hantu sih... ana mungkin juga ada hantu secantik itu..."
Anto pun heran dan berbicara sendiri, wanita porno yang di depan nya telah menghilang begitu cepat nya. Anto pun memasukan cincin nya kembali ke saku celana nya. Dan meneruskan kegiatan mencuci muka nya yang tertunda. Setelah selesai, Anto kembali ke pos ronda. Di sana bunga sudah menunggu dengan makanan yang telah di sajikan. Entah mengapa kali ini terlihat bunga hendak ikut sarapan bersama Anto.
" udah mas...cuci muka nya... Hayuk kita sarapan bareng mas... Sekali kali bunga ingin makan bersama kang mas ku Anto.."
Mendengar bunga menyebut kang masku, hati Anto ber bunga bunga. senyum bahagia terukir di bibir nya. Begitupun juga dengan bunga. Bunga tak dapat mengingkari bahwa hati nya juga terpaut dengan Anto.
walaupun Anto seorang pemuda yang sangat malas bekerja, tapi entah mengapa hati bunga terasa nyaman bila bunga berdekatan dengan Anto.
" hayuk dek... Mas serasa sudah punya isteri bila begini dek.. Terimakasih ya dek, kamu sangat perhatian sama aku dek.. Kapankah kita bisa begini selama nya dek..?"
Anto yang bahagia malah menghayal yang muluk muluk kepada bunga, walau tak memungkiri, perasaan bunga pun bahagia saat itu. Tapi dengan ke adaan Anto yang masih malas untuk berkerja, membuat bunga malah menjadi sedih. Sambil makan, bunga dan Anto mencurahkan ke inginan hati mereka masing masing.
"mas, akupun bahagia bila kita benar benar bisa begini selama nya, tetapi bapak sama ibu tidak mungkin mengijinkan kita bersama bila mas Anto masih malas begitu. Bunga suka sedih dengan kondisi mas Anto seperti itu, mana mungkin bunga bisa bersanding dengan mas Anto bila mas Anto masih saja begitu, yang bisa bunga malah di Carikan jodoh sama pemuda lain mas..."
Anto sontak mendongak kan kepala mendengar perkataan bunga.
" jangaaan...dek.... Kamu jangan menikah dengan pria lain dek.... Sungguh mas Anto tidak sanggup membayangkan nya... Iya..iya dek... Habis ini mas Anto akan.bekerja dek...
mas Anto tidak mau kehilangan kamu dek bunga sayang.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Yusuo Yusup
Seru banget, aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya!
2025-04-28
0