Your Love, Bitte 04

***

Kavish Gaizka

Gibran mana?

Gabriel Elmino

[Menggeleng.] Ngga tau.

Rendy

Tadi papa liat dia ikutin Sheiza ke kamar.

Shaquille Aviel

Waduh! Ngga bahaya ta? Sheiza kan ngga suka anak-anak! [Langsung berlari menuju lantai dua.]

Kavish Gaizka

Izin, tan, om. [Langsung menyusul Shaquille ke atas.]

Tap tap tap...

•••

KLANG!!

Wush ~

Puk-!

Shaquille Aviel

Argh! [Tersungkur ke lantai.]

Kavish Gaizka

“...” [Melihat bantal di lantai, lalu menoleh ke dalam.]

Sheiza Shannara

Syakil! Kaget gue! Gue kirain siapa lari-larian sampe dorong pintu kamar gue segala!!

Sheiza Shannara

Shock ni bocah gara-gara lo! [Mendekap Gibran.]

Gibran Fahrezy

“...” [Memeluk erat Sheiza, membenamkan wajahnya di perut Sheiza.]

Kavish Gaizka

Gibran.. [Segera menghampiri Gibran.]

Gibran Fahrezy

Kak.. [Mengangkat wajahnya perlahan.]

Shaquille Aviel

Waduh, gue lupa lagi.. [Merasa bersalah melihat keadaan Gibran.]

Kavish Gaizka

Gibran. [Berlutut di hadapan Gibran dan Sheiza.]

Kavish Gaizka

Maafin kak Syakil, ya? Dia ngga sengaja.

Gibran Fahrezy

Engga..!

Shaquille Aviel

Pliss, maafin kakak, ya? Kakak janji ngga bakalan bikin kamu kaget lagi..!

Sheiza Shannara

[Lirik Gibran yang masih memeluknya.]

Shaquille Aviel

Jauhin tangan lo, Za.

Sheiza Shannara

[Menjauhkan tangannya dari punggung Gibran.]

Gibran Fahrezy

[Menarik kembali tangan Sheiza.]

Sheiza Shannara

“Liat, kan? Bukan gue yang mau pegang dia.” [Menatap tajam Shaquille.]

Shaquille Aviel

“Tumben?”

Kavish Gaizka

Gibran, kita pulang, ya?

Gibran Fahrezy

“...” [Menatap Kavish sekilas, lalu mendongak menatap Sheiza.]

Sheiza Shannara

[Merundukkan pandangan.] Kenapa? Masih kaget?

Gibran Fahrezy

[Menggeleng pelan.]

Sheiza Shannara

Ya udah, pulang. Udah malem. Ngga sekolah kamu?

Gibran Fahrezy

Iya. [Melepaskan Sheiza, lalu melompat turun dari bibir ranjang.]

Kavish Gaizka

Sini. [Membuka tangannya.]

Gibran Fahrezy

Aku udah gede, ngga usah di gendong. [Berlalu pergi.]

Kavish Gaizka

Ya sudah. [Bangkit dari lantai lalu menyusul Gibran.]

Sheiza Shannara

Gibran.

Gibran Fahrezy

[Berbalik.]

Sheiza Shannara

Nanti jangan lupa. [Membuat kode dengan tangannya.]

Gibran Fahrezy

Okeee~

Shaquille Aviel

Hah?

Kavish Gaizka

??? [Lirik keduanya bergantian.]

Gibran Fahrezy

Ayo pulang. [Tarik lengan baju Kavish.]

•••

Shaquille Aviel

Lo apain bocahnya?

Klang-!

Shaquille Aviel

Hmh! [Menghela nafas.]

Shaquille Aviel

[Ikut menyusul Kavish dan Gibran di bawah.]

•••

Shafira

Gimana?

Kavish Gaizka

Kita pulang dulu, tan. Maaf udah ganggu malam-malam begini.

Shafira

Gapapa, sering-sering main kesini, ya?

Shafira

Bawa juga adek-adek kamu buat main di sini.

Rendy

Kapan-kapan kita bisa barbeque-an. Mempererat tali silaturrahmi.

Rendy

Om mau kita semua deket sebagai tetangga dan berada di komplek perumahan yang sama.

Rendy

Semua tetangga udah deket sama om lho~

Shaquille Aviel

Mulai, pamer koneksi sama cari relasi~

Kavish Gaizka

Kapan-kapan deh, om.

***

Ceklek'

Sheiza Shannara

Stop there!

Shaquille Aviel

[Berdiri di ambang pintu.] Lo apain Gibran tadi sampai deket sama lo?

Shaquille Aviel

Sampai bisa meluk-meluk dia.

Shaquille Aviel

Gue aja ngga dibolehin anjir!

Sheiza Shannara

Ngapa? Cemburu? Dikiranya lo bisa sokab sama semua bocah gara-gara lo pikir lo ganteng dan banyak yang suka?

Shaquille Aviel

Emang itu faktanya.

Sheiza Shannara

Haha, konyol banget.

Sheiza Shannara

Pantes gue sama Gibran ngga suka sama lo. [Roll eyes.]

Shaquille Aviel

Gibran ngga suka gue?!

Sheiza Shannara

Sí~

Sheiza Shannara

Sadar, kak. Ngga semua orang bisa bersikap sesuai ekspektasi lo.

Sheiza Shannara

Yang realistis aja deh. Lo itu terlalu idealis.

Shaquille Aviel

Idealis juga ngga ada salahnya keles.

Sheiza Shannara

Emang engga, tapi lo terlalu fanatik.

Sheiza Shannara

Dan gue benci itu.

Shaquille Aviel

Hadehh.