Your Love, Bitte 03

***

[18:37]

Tok tok tok-!

Ceklek'

Sheiza Shannara

“...” [Menatap datar.]

Kavish Gaizka

Mama kamu ada?

Sheiza Shannara

[Mengangguk.] Masuk aja.

Sheiza Shannara

[Melenggang masuk ke dalam.]

Ghina Giovanny

Kita gimana, kak? [Nongol di balik Kavish.]

Gabriel Elmino

Penasaran~

Gibran Fahrezy

Aku ngg—

Kavish Gaizka

Masuk aja. [Tarik kerah belakang Gibran lalu masuk ke dalam.]

Gibran Fahrezy

Bother.. [Pasrah diseret masuk.]

•••

Tap tap tap..

Rendy

Wah, bawa rombongan kamu, ya~

Rendy

Silahkan duduk.

Kavish Gaizka

Makasi, om. [Duduk di sofa panjang.]

Ghina Giovanny

Makasi, om. [Duduk di sebelah kanan Kavish.]

Gabriel Elmino

“...” [Duduk di sebelah kiri Kavish.]

Gibran Fahrezy

“...” [Duduk di sofa tunggal.]

Tap tap tap..

Shafira

Mama kamu mana? Kok ngga dibawa sekalian? [Duduk di sebelah sang suami.]

Kavish Gaizka

Lagi sama Glen, tan. Papa masih belum pulang.

Rendy

Rajin banget papa kamu update terus.

Kavish Gaizka

Yang terakhir, om. Kasian mama yang jagain.

Rendy

Lah, kan kamu bisa?

Shafira

[Senggol lengan Rendy.] Ish, papa. Dia kan juga kerja.

Shafira

[Memperhatikan ketiga bocah kecil itu.] Ademnya~

Tap tap tap..

Shafira

Ngga kayak anak Tante yang ribut terus setiap hari.

Shaquille Aviel

Baru juga mau dateng.. [Duduk di sayap sofa tunggal.]

Gibran Fahrezy

[Bangkit.] Duduk disini, kak.

Shaquille Aviel

Woy, thanks. [Duduk di sofa tunggal.]

Shaquille Aviel

Sini. [Menepuk pahanya.]

Gibran Fahrezy

[Geleng pelan dengan wajah jijik.]

Shaquille Aviel

Haha, kamu beda sendiri, ya~ [Hendak mengusap surai Gibran.]

Tap tap tap..

Gibran Fahrezy

[Mundur satu langkah.]

Bruk'

Sheiza Shannara

[Tetap menyeimbangkan nampan, lalu merunduk.]

Gibran Fahrezy

[Mendongak ke belakang.] Maaf, kak..

Sheiza Shannara

Ya, lain kali hati-hati. [Berlalu, menyajikan minuman di atas meja.]

Sheiza Shannara

[Memperhatikan bocah itu satu-persatu.] “Awas aja kalau kedamaian komplek ini terganggu.”

Sheiza Shannara

Sheiza ke kamar dulu, ma, pa. [Melenggang pergi.]

Gibran Fahrezy

“...” [Menatap punggung Sheiza.]

Gibran Fahrezy

[Melirik Kavish sejenak, lalu melenggang pergi.]

•••

Gibran Fahrezy

[Mengintip.]

Klek'

Sheiza Shannara

??? [Berbalik.]

Sheiza Shannara

Hell nah. What do you see, boy?

Gibran Fahrezy

Aku mau komplen.

Sheiza Shannara

What? [Mengerutkan keningnya.]

Sheiza Shannara

Wait, kamu bisa masuk.

Gibran Fahrezy

[Melangkah masuk.]

Sheiza Shannara

Duduk di sana.

Gibran Fahrezy

[Duduk di bibir ranjang.]

Sheiza Shannara

So.. [Duduk dengan posisi terbalik di kursi, kaki mengangkang di sandaran kursi, menumpu dagu dengan kedua lengan.]

Sheiza Shannara

Speak up.

Gibran Fahrezy

Aku ngga suka sikap Kak Shaquille yang hobi sok akrab, padahal kita ngga deket.

•••

Sheiza Shannara

Hell! Good job! I like! Fuck, i like! [Mengacungkan kedua ibu jari.]

Sheiza Shannara

Bagus, boy. Yang kamu bilang emang bener.

Sheiza Shannara

Dia tuh sokaaaabbb banget sama orang-orang yang bahkan dia ngga deket.

Sheiza Shannara

Correct! It's true! Cool!

Gibran Fahrezy

Bener, kan? Kok bisa ada orang kayak dia, Kak?

Gibran Fahrezy

Aku jijik sama orang yang kayak gitu.

Gibran Fahrezy

Dia ngerasa seolah dirinya bisa akrab sama semua orang, bisa jadi temen semua orang.

Gibran Fahrezy

Padahal nyatanya ngga semua orang suka di deketin dengan cara begitu.

Sheiza Shannara

[Manggut-manggut.]

Gibran Fahrezy

Aku ngga suka dia mau megang-megang rambut aku, suruh duduk di pangkuannya sama hal lainnya.

Gibran Fahrezy

Bikin jijik.

Sheiza Shannara

Hmm, yeah! Kakak juga ngga suka pas dia iseng megang-megang.

Sheiza Shannara

Kayak privasi kita atas tubuh kita sendiri itu malah diobrak-abrik sama dia, kan?

Gibran Fahrezy

[Mengangguk kuat.]

Gibran Fahrezy

Padahal hak kita. Tapi pas dibilang ngga mau, dibilangin sok lah, beda dari yang lain lah.

Gibran Fahrezy

Aneh.

Sheiza Shannara

Ihh, kamu bener bangeett!