Keluarga rumah tangga kedua Bai Haoran

"Kamu ingin mencobanya lagi?" Menatap wajah adiknya. "Kakak akan menjadi penopang."

Bai Qi mengangguk.

"Jangan takut melangkah. Kakak tidak akan membiarkan mu terluka." Mengangkat tubuh adiknya perlahan agar gadis itu dapat bangkit. Setelah kedua kaki Bai Qi menapak kelantai. Tuan muda pertama Bai Mingze melangkah mundur pelan. Kedua tangannya menggenggam tangan adiknya dengan kuat. "Bagus," ujarnya melihat satu langkah dari adik keempatnya.

Bai Qi melangkah lagi dan langkah keempat dia hampir terjatuh. Tuan muda pertama Bai Mingze dengan cepat menahannya. "Kita bisa memulainya besok lagi. Lian, bantu Nona muda bersiap. Dua jam lagi kami akan berangkat melihat festival lentera." Mengangkat tubuh adiknya perlahan menempatkannya di atas tempat tidur. "Kakak juga akan bersiap. Nanti kakak datang lagi," ujarnya sebelum melangkah keluar dari kamar.

"Nona muda, saya akan membantu anda berbenah." Pelayan Lian menyiapkan gaun merah permata dengan perhiasan berlapiskan emas dengan manik berlian langka. Semua barang berharga di keluarkan dari tempat penyimpanan khusus milik Nona mudanya. "Nyonya telah berpesan untuk mengeluarkan gaun baru yang belum sempat Nona muda pakai." Pelayan Lian memberikan gaun di tangannya kepada Nona mudanya.

Di saat gaun ada di tangannya, Bai Qi mengelus beberapa kali dengan tatapan kosong.

"Nona muda."

Suara pelayannya membuat gadis itu tersadar. "Gaun sutra ini pasti sangat mahal."

"Nyonya ingin memberikan yang terbaik untuk Nona muda," ujar pelayan Lian sembari menyiapkan sepatu bersulam dengan motif bunga mawar merah.

Membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk merias wajah, menata rambut juga merapikan gaun dengan tiga lapisan di tubuh Bai Qi.

Tokkkk...

Suara ketukan pintu terdengar tiga kali. Pelayan Lian dengan cepat membuka pintu. Ketiga tuan muda dari rumah tangga kedua Bai datang secara bersamaan.

"Adik keempat, kakak ketiga sudah datang. Malam ini kita akan bersenang-senang bersama di festival lentera." Melangkah masuk kedalam ruangan terlebih dulu.

Tuan muda pertama berada di barisan belakang menunggu langkah adik keduanya yang ada tepat di hadapannya. Langkah mereka bertiga terhenti di saat melihat Bai Qi dalam balutan gaun merah permata bertaburkan serbuk berlian. Ikatan rambut di lakukan pada bagian luar dan membiarkan bagian dalam rambut jauh dengan indah di punggungnya.

"Adik ku selalu terlihat sempurna." Tuan muda ketiga Bai Muyang menata lengan bajunya agar lebih nyaman di saat mengangkat tubuh adik perempuannya. Baru saja dia melangkah tangannya di tahan kakak pertamanya. "Kakak pertama, hari ini giliran ku menjaga Qi er."

Tuan muda pertama Bai Mingze melangkah lebih dulu. "Beberapa hari lagi aku harus pergi ke perbatasan untuk ikut dalam perang. Kali ini biarkan aku yang menjaganya."

Mendengar ucapan kakak pertamanya, Tuan muda ketiga Bai Muyang hanya bisa mengalah. Dia sendiri tahu jika kakak pertamanya tidak akan bisa kembali dalam waktu lama.

Setelah mendapatkan persetujuan adik ketiganya. Tuan muda pertama Bai Mingze mengangkat adiknya perlahan keluar dari ruangan kamar menuju ke pintu masuk utama kediaman. Di sana sudah ada tiga kereta berbeda yang telah di siapkan. Sekitar sepuluh penjaga dengan empat pelayan wanita berjejer rapi menunggu dengan sabar.

Di dalam salah satu kereta di barisan paling depan Nyonya kedua Bai menyibak kain penutup jendela kereta. Senyumannya semakin indah di saat melihat keempat anaknya telah datang. "Kita harus segera pergi sebelum jalanan semakin ramai."

"Baik." Jawab ketiga putranya yang langsung melangkah lebih cepat.

Tuan muda pertama menempatkan adik keempatnya berada di kereta barisan kedua dari depan bersama dirinya. Sedangkan di barisan ketiga di tempati Tuan muda kedua Bai Muchen dan Tuan muda ketiga Bai Muyang. Kereta melaju menuju kearah tengah kota yang semakin ramai. Kereta-kereta dari keluarga bangsawan kota atau luar kota juga telah memadati jalur utama.

Tepat di saat kereta telah berada di tengah kota. Nyonya Bai memutuskan menghentikan laju kereta. Karena keadaan sudah tidak memungkinkan untuk kereta terus menerobos melewati para pejalan kaki. Di salah satu lapangan luas kereta di hentikan. Semua orang juga telah memutuskan untuk segara kaluar dari dalam kereta.

Tuan muda pertama keluar dari kereta dengan menggendong adik keempatnya di dalam dekapannya. Ada begitu banyak orang yang langsung memperhatikan mereka berdua. Mungkin juga orang-orang itu menyangka jika mereka adalah pasangan suami istri. Dengan pria matang yang telah memiliki istri yang jauh lebih muda dari dirinya. Melihat hal itu Tuan muda ketiga menatap tajam kesetiap orang yang lewat. "Mereka terlalu mengurusi hidup orang lain. Benar-benar menyebalkan," gumam Bai Muyang kesal.

Bai Muchen menepuk pundak adiknya, "Biarkan saja. Mata kamu bisa juling jika menatap mereka tanpa henti." Melangkah santai mengekor di belakang kakak pertamanya.

Bai Muyang memijat kedua alisnya lalu berjalan mengejar dari belakang.

Tuan kedua Bai Haoran bersama istrinya berada di barisan depan di ikuti putra pertamanya yang tengah menggendong adik keempatnya. Dan Tuan muda kedua juga Tuan muda ketiga ada di belakangnya. Baru setelahnya para pelayan juga penjaga kediaman.

Malam itu ratusan ribu lentera tergantung memanjang memenuhi jalur utama. Dengan berbagi warna dan bermacam-macam bentuk lentera di buat sangat indah. Keramaian terasa riuh memadati jalur utama menuju kearah dermaga. Tempat kapal-kapal besar berlabuh yang akan menyediakan pertunjukan luar biasa di atasnya. Semua orang datang untuk menyaksikan kemeriahan setiap festival lentera di adakan.

Tuan kedua Bai Haoran yang merupakan salah satu anggota penyelanggara festival. Tentu saja mendapatkan posisi terbaik untuk menyaksikan berlangsungnya festival lentera. Mereka satu keluarga berada di barisan paling depan. Duduk bersama para pejabat penting di kota.

Bai Qi duduk di himpit kakak pertamanya dan kakak keduanya. Sedangkan kakak ketiganya duduk tepat berada di belakangnya. Sebuah perlindungan yang sangat mendetail untuk gadis kesayangan keluarga.

Ciuuu...

Doorrr...

Ratusan kembang api meluncur dan meledak di langit malam. Warna-warni yang langsung menyebar dalam hitungan detik itu terlihat sangat indah. Membuat semua pandangan mata tidak bisa teralihkan meski hanya sejenak.

Senyuman indah gadis cantik itu menggembang perlahan. Tepat di saat itu juga dirinya merasa di penuhi kebahagiaan. Kekosongan yang dalam di hatinya perlahan terisi dengan kehangatan dari keluarga pamannya. 'Bai Qi, segeralah kembali. Aku takut kehangatan ini akan membuat ku sulit untuk pergi,' gumamnya dalam hati.

Semakin malam angin di dermaga bertambah kuat. Udara juga menjadi lebih dingin dan lembab. Tuan muda pertama menatap pelayan Lian yang berada tidak jauh dari mereka. Melihat isyarat itu pelayan Lian bergegas datang memberikan jubah tebal yang terbuat dari bulu rubah. Setelahnya pelayan Lian mundur kembali menuju keposisi semula.

"Angin semakin kencang. Jangan sampai masuk angin." ujar Tuan muda pertama Bai Mingze sembari memberikan jubah tebal kepada adik keempatnya. Dia menalikan tali jubah tidak terlalu kuat namun juga tidak akan mudah lepas.

Terpopuler

Comments

Santy Susanti

Santy Susanti

bahagianya punya keluarga yg perhatian semuanya dan saling menyayangi❤😍😘

2025-05-01

1

Kusii Yaati

Kusii Yaati

ceritanya mengharukan bikin mewek diriku 🤧🤧🤧

2025-06-11

1

Raudah Anis

Raudah Anis

semakin penasaran/Angry//Angry/

2025-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Wanita hina
2 Kabar kematian Nyonya muda kedua Jiang
3 Seperti terbangun dari mimpi buruk
4 Kehangatan keluarga yang selalu di rindukan
5 Keluarga rumah tangga kedua Bai Haoran
6 Menjadi adik perempuan
7 Sudah waktunya untuk pergi
8 Salju pertama di waktu itu
9 Paviliun yang penuh keramaian
10 Kejadian tidak terduga
11 Nona keempat Bai Qi
12 Keluarga rumah tangga pertama Bai Zheng
13 Menikmati malam di Kota Liang
14 Hilangnya Nona keempat Bai Qi
15 Setitik cahaya dalam kegelapan
16 Terbebas dari penculikan
17 Seperti halnya pengantin baru
18 Kebiasaan yang sulit di hilangkan
19 Surat pertunangan
20 Satu wajah dengan dua sisi berbeda
21 Ibu Kota
22 Sumbu yang mati
23 Istana dalam tempat Selir Agung Feng Rui
24 Pesta Tuan putri pertama Zhen Yu Yan
25 Pernikahan Tuan putri pertama Zhen Yu Yan
26 Seperti gangguan tak berarti
27 Di malam festival lentera di Ibu Kota
28 Perputaran karma
29 Gadis tanpa sandaran
30 Pinggiran Ibu Kota
31 Desa Buangan
32 Berusaha semaksimal mungkin
33 Seperti gadis berbeda
34 Ruang hati untuk satu orang
35 Wanita pilihan hati
36 Kehidupan yang aku inginkan
37 Tidak lagi mampu pergi jauh dari sisimu
38 Bukan gadis yang mudah di tindas
39 Ikatan cinta dua jiwa
40 Cinta dalam kata tidak dalam hati
41 Kebebasan yang hilang
42 Kebenaran yang terungkap
43 Bai Qi dan Bai Xue
44 Mengembalikan semua luka yang pernah ada
45 Antara putra kecil atau putri kecil
46 Meninggalkan Ibu Kota
47 Keluarga kecil Zhi
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Wanita hina
2
Kabar kematian Nyonya muda kedua Jiang
3
Seperti terbangun dari mimpi buruk
4
Kehangatan keluarga yang selalu di rindukan
5
Keluarga rumah tangga kedua Bai Haoran
6
Menjadi adik perempuan
7
Sudah waktunya untuk pergi
8
Salju pertama di waktu itu
9
Paviliun yang penuh keramaian
10
Kejadian tidak terduga
11
Nona keempat Bai Qi
12
Keluarga rumah tangga pertama Bai Zheng
13
Menikmati malam di Kota Liang
14
Hilangnya Nona keempat Bai Qi
15
Setitik cahaya dalam kegelapan
16
Terbebas dari penculikan
17
Seperti halnya pengantin baru
18
Kebiasaan yang sulit di hilangkan
19
Surat pertunangan
20
Satu wajah dengan dua sisi berbeda
21
Ibu Kota
22
Sumbu yang mati
23
Istana dalam tempat Selir Agung Feng Rui
24
Pesta Tuan putri pertama Zhen Yu Yan
25
Pernikahan Tuan putri pertama Zhen Yu Yan
26
Seperti gangguan tak berarti
27
Di malam festival lentera di Ibu Kota
28
Perputaran karma
29
Gadis tanpa sandaran
30
Pinggiran Ibu Kota
31
Desa Buangan
32
Berusaha semaksimal mungkin
33
Seperti gadis berbeda
34
Ruang hati untuk satu orang
35
Wanita pilihan hati
36
Kehidupan yang aku inginkan
37
Tidak lagi mampu pergi jauh dari sisimu
38
Bukan gadis yang mudah di tindas
39
Ikatan cinta dua jiwa
40
Cinta dalam kata tidak dalam hati
41
Kebebasan yang hilang
42
Kebenaran yang terungkap
43
Bai Qi dan Bai Xue
44
Mengembalikan semua luka yang pernah ada
45
Antara putra kecil atau putri kecil
46
Meninggalkan Ibu Kota
47
Keluarga kecil Zhi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!