“Kyai... tolong istri saya. Dia... dia dirasuki.”
Kyai Jatmiko menatap Prayitno dengan tatapan penuh iba. “Aku sudah peringatkan. Kamu harus keluar dari rumah itu sebelum semuanya terlambat.”
“Tapi dia istri saya! Saya nggak bisa tinggalin dia!”
Kyai mengangguk pelan, lalu mengambil kendi kecil dan seikat daun kelor.
“Kalau begitu… mari kita kembalikan dia. Kalau masih bisa.”
Malam itu sunyi. Angin tak bergerak, seolah dunia menahan napas menyaksikan langkah Prayitno dan Kyai Amin memasuki halaman rumah besar itu.
Rumah yang dulunya tampak megah, kini seperti makhluk hidup yang menunggu mangsa. Pintu kayunya berderit pelan saat dibuka, dan hawa dingin langsung menyergap tubuh mereka.
Di dalam, Nurul terduduk di sudut ruang tamu. Rambutnya kusut, tubuhnya kotor oleh tanah dan darah kering. Matanya kosong, tapi sesekali bergulir ke atas, dan terdengar suara tawa kecil dari balik bibirnya.
Saat keduanya tiba di ruang tamu, Nurul tetap diam tak bergerak. Kyai Amin memejamkan matanya untuk melihat apa yang terjadi padanya.
“Dia tidak di sini,” ucap Kyai Amin dengan suara dalam.
"Kalau dia bukan Nurul istriku, lalu dimana dia??"
“Yang kau lihat hanya tubuhnya. Nurul yang asli sedang di penjara di suatu tempat.
"Apa dia akan mati seperti Danang??" tanya Prayit begitu khawatir
"Sebenarnya dia bukan targetnya, tapi kerinduannya dan kecintaannya dengan dirimu membuat ia harus ikut merasakan kutukan ini,"
Kyai Amin segera mulai menyiapkan ritual pengusiran. Lilin putih diletakkan di empat penjuru ruangan, garam ditabur membentuk lingkaran di sekeliling Nurul.
Sementara itu Prayit membantu menghidupkan lilin - lilin itu satu persatu.
“Jangan masuk ke dalam lingkaran, apapun yang terjadi,” bisik Kyai pada Prayitno.
Nurul masih tak bergerak.
Doa-doa mulai dilantunkan. Aksen Jawa kuno yang berat terdengar menggema, dan asap dupa memenuhi ruangan. Nurul mulai menggeliat. Tubuhnya melengkung tak wajar, tulangnya berderak. Lalu ia menjerit.
“Kalian tidak berhak mengusirku! Dia milik kami! Dia sudah ditandai sejak lahir!”
Suara itu bukan suara Nurul. Bukan pula suara manusia. Lebih mirip gumaman dari dalam sumur yang dalam.
Prayit mengikuti bacaan Kyai Amin. Mulutnya terus bergerak tak henti. Sementara itu Nurul yang mulai berteriak kepanasan.
"Sakit, berhenti Prayit, atau aku akan membunuhnya!!"
Kyai Amin tak berhenti. Ia mencipratkan air kendi ke tubuh Nurul. Wanita itu menjerit, lalu menangis, lalu tertawa lagi. Semua emosi bercampur menjadi satu.
Tiba-tiba… lampu padam. Angin kencang menerobos dari arah dapur, memadamkan semua lilin.
Dalam gelap itu, terdengar bisikan-bisikan… ratusan suara memanggil nama yang sama.
“Prayitno… Prayitno… Prayitno…”
Prayitno menjerit, tapi Kyai Amin tetap tenang. Ia mengambil lentera dan mengangkat tangannya tinggi.
“Dengan izin Tuhan, kembalilah ke tempatmu! Jangan ganggu mereka yang masih hidup!”
Dentuman keras terdengar, dan tubuh Nurul terpental ke belakang, mengenai dinding. Ia jatuh pingsan.
Hening.
Semuanya hening.
Prayit hendak berlari memasuki lingkaran tempat Nurul, namun Kyai Amin langsung menarik lengannya.
Lelaki tua itu menggeleng-gelengkan kepalanya, membuat Prayit langsung mundur.
Setelah beberapa menit, Nurul mulai sadar. Matanya menatap Prayitno.
Kyai Amin melepaskan Prayit. Ia kemudian menghampiri Nurul. Wanita itu lalu menangis dan memeluknya erat.
“Danang... mana Danang, Mas?” bisiknya lirih.
Prayit tak menjawab. Ia hanya memeluk istrinya lebih erat, menahan air mata.
Namun sebelum mereka sempat beristirahat, Kyai Amin memandang ke arah tangga rumah. Wajahnya tegang.
Ia tahu rumah itu dipenuhi oleh kekuatan gaib yang begitu besar.
“Ini belum selesai, Prayit. Rumah ini... masih menyimpan banyak rahasia. Dan... ada sesuatu yang lebih tua dari sekadar arwah penasaran.”
“Apa maksud Kyai?”
Kyai Amin menatap ke arah lantai atas yang gelap.
“Kamu harus tahu... kenapa rumah ini begitu ingin memakan keluargamu.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wihhh kok bisa yaaa udh di tandai dr lahir emg tumbal bisa ya milih gtu
apa ada ktruan gtu kok bisa smpe di tandai juga apa krn lahir dgn weton yg special atau gmn
2025-04-30
3
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
Alhamdulillah skrg udh sadar tapi mungkin dilain waktu pasti dia akan menggangu nya lagi
2025-04-30
2
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
jadi penasaran kenapa tumbalnya keluarganya Prayitno ya
2025-04-30
2