Episode 3 – Gadis Ceria di Tengah Dingin Dunia

HY Group di hari Rabu terlihat seperti sarang lebah. Para karyawan berlalu-lalang dengan langkah cepat, dan suara ketukan keyboard bersahutan di segala sudut. Namun di tengah hiruk pikuk itu, suara tawa ringan milik seorang gadis justru menjadi pusat perhatian.

“YN, kamu bikin presentasi ini semalam?” tanya seorang rekan kerja bernama Daehyun dengan nada kagum.

YN mengangguk sambil tersenyum. “Iya. Aku nggak yakin isinya bagus, jadi aku tambahkan beberapa referensi dari jurnal Korea Business Weekly juga.”

“Hebat. Serius deh, kamu itu kayak robot! Tapi versi cantik dan super ramah,” goda Daehyun disambut tawa rekan lain.

“Eh, tapi kamu masih manusia, kan?” ledek Sooah, rekan satu divisi yang terkenal galak. Tapi pada YN, dia tak pernah bisa bersikap kasar.

YN tertawa sambil meletakkan map laporan ke meja. “Tentu saja manusia. Tapi kalau aku diam seharian, nanti aku bisa kepikiran dan stres. Jadi mending sibuk kerja aja.”

Semua yang ada di ruangan itu setuju satu hal: kehadiran YN seperti vitamin. Gadis itu tak hanya rajin dan cerdas, tapi juga memiliki sikap rendah hati yang membuat semua orang nyaman di dekatnya. Tanpa sadar, dalam waktu hanya seminggu, ia sudah akrab dengan sebagian besar staf.

Namun, tidak semua mata memandang dengan rasa suka.

Dari balik pintu kaca ruangan eksekutif, sepasang mata gelap menatap ke arah tawa YN.

Min Yoongi.

Tangannya menyentuh dasi hitamnya pelan, seolah sedang mencoba mengalihkan perhatian dari suara tawa yang terus mengganggu fokusnya sejak pagi. Entah kenapa, semakin YN berbaur dengan orang-orang, semakin besar dorongan posesif dalam dirinya.

‘Kenapa dia harus tersenyum seperti itu ke semua orang?’

Ketuk. Ketuk.

Pintu ruangan Yoongi terbuka tanpa suara keras. Park Jimin masuk sambil membawa tablet.

“Yoongi, gue udah dapat proposal dari tim kreatif. YN juga bantuin nyusun ulang layout-nya,” ujar Jimin, duduk santai di sofa ruangan.

Yoongi menatapnya datar. “Dia sangat aktif ya.”

Jimin tertawa ringan. “Well, itu yang bikin dia beda. Dia punya sesuatu yang... nggak bisa dijelaskan.”

Yoongi berdiri, mengambil tablet dari tangan Jimin, matanya menelusuri dokumen digital. Sekilas, senyum kecil terbit di ujung bibirnya.

“Tak kusangka dia bisa mendesain flow seperti ini...”

“Kamu mulai tertarik?” tanya Jimin tiba-tiba, suaranya setengah bercanda tapi penuh makna.

Yoongi memalingkan wajah, menatap Jimin dengan ekspresi dingin. “Bukan urusanmu.”

---

Waktu istirahat siang, YN memilih makan di kantin bersama teman-temannya.

Sooah duduk di seberang, mulutnya penuh sambil tetap bergosip. “Kalian tau nggak? Katanya Jennie, kekasih Pak Min, bakalan datang minggu ini.”

“Jennie? Si model itu?” tanya Daehyun.

“Yap. Katanya, dia tuh tipe wanita yang suka tampil berkuasa. Nggak heran sih, CEO kita kan juga suka dominasi,” jawab Sooah sembari melirik YN.

YN hanya tersenyum tipis. Ia tak pernah tertarik membicarakan kehidupan pribadi atasannya. Tapi entah kenapa, nama Jennie membuat hatinya sedikit nyeri.

Apalagi sejak pertemuannya dengan Yoongi yang kedua, perasaan tak menentu mulai mengganggunya. Ia sadar kalau pria itu memiliki tatapan berbeda padanya. Tatapan yang... membuatnya takut tapi juga penasaran.

---

Sore harinya, YN diminta membantu persiapan presentasi di ruang konferensi lantai 20. Ia datang lebih dulu, menyalakan proyektor dan mengecek file presentasi.

Pintu terbuka, langkah kaki berat memasuki ruangan. Dan saat YN berbalik, tubuhnya refleks menegang.

Min Yoongi berdiri di sana, mengenakan kemeja putih yang digulung di lengan, dasi sudah dilepas. Rambutnya sedikit acak-acakan, tapi malah membuatnya terlihat semakin berbahaya.

“Sendirian?” tanyanya singkat.

YN mengangguk cepat. “I-iya, Pak. Saya sedang menyiapkan file presentasi.”

Yoongi melangkah maju, mendekat hingga jaraknya terlalu dekat bagi kenyamanan YN. Ia menatap layar proyektor sejenak, lalu menoleh ke YN.

“Kamu semakin membuatku sulit untuk tidak memperhatikanmu, Lee YN.”

Deg.

Kata-kata itu membuat jantung YN melesat. Ia menunduk, tak sanggup membalas tatapan itu.

“Saya tidak... bermaksud, Pak.”

“Begitu banyak orang di sekelilingmu. Tapi kamu tetap... membuat ruangan ini terasa sempit saat kamu ada.”

Tangan Yoongi menyentuh pipi YN. Sentuhan itu lembut tapi membuat napasnya tercekat. “Kamu punya sesuatu yang tidak mereka miliki. Aura yang menenangkan. Tapi juga memicu rasa ingin memiliki.”

“Pak...”

Yoongi menunduk, membisikkan kalimat terakhir dengan suara serak, “Jangan buat aku melangkah lebih jauh, YN. Aku tidak pandai menahan diri.”

Sebelum YN bisa berkata apa-apa, pintu ruangan terbuka. Jimin muncul dengan senyum cerah.

“Wah, kalian sudah mulai duluan?”

Yoongi menarik diri dengan cepat, memasang wajah datar seolah tak terjadi apa-apa.

YN hanya menunduk, berusaha mengatur napas.

Tapi dalam hatinya, ia tahu, dunia yang ia masuki… sudah bukan tempat yang sederhana lagi.

---

Episodes
1 Episode 1 – Tatapan Sang Iblis Berjas
2 Episode 2 – Awal yang Membakar
3 Episode 3 – Gadis Ceria di Tengah Dingin Dunia
4 Episode 4 – Api Cemburu
5 Episode 5 – Batas Rasa
6 Episode 6 – Bara dalam Diam
7 Episode 7 – Perlindungan dalam Bayangan
8 Episode 8 – Tanda Milik
9 Episode 9 – Tuduhan Palsu
10 Episode 10 – Hasutan Berbahaya
11 Episode 11 – Batas yang Mengabur
12 Episode 12 – Bayangan dari Masa Depan
13 Episode 13 – Bara di Dua Hati
14 Episode 14 – Retakan di Hati yang Tak Sadar
15 EPISODE 15 – DINDING YANG RETAK
16 EPISODE 16 – CINTA YANG TERGANTUNG DI LANGIT MALAM
17 EPISODE 17 — Tak Bisa Kulepaskan
18 EPISODE 18 — Bayangan yang Mengintai
19 episode 19 pembalasan terakhir
20 Episode 20: Keputusan yang Tak Tergoyahkan
21 Episode 21: Ujian Setelah Pernikahan dan Cinta Pertama Yoongi
22 Episode 22: Ujian Cinta Pertama dan Keputusan Yoongi
23 Episode 23 – Godaan yang Mengguncang
24 Episode 24— Luka yang Tertangkap Mata
25 Episode 25 – Jalan Menuju Pemulihan
26 Episode 26–Retak dalam Bahagia
27 Episode 27: “Rindu yang Tak Terucap”
28 Episode 28 :Menebus Segalanya
29 episode 29 : hadiah dari langit
30 Episode 30 : Di Antara Tangis dan Tawa
31 episode 31 “Bisikan Bayang Masa Lalu”
32 Episode 32 : “Bayangan dalam Diam”
33 Episode 33: “Musuh yang Bangkit”
34 Episode 34: “Serangan Pertama”
35 Episode 35: “Pelindung Segala Luka”
36 Episode 36: “Sebelum Segalanya Meledak”
Episodes

Updated 36 Episodes

1
Episode 1 – Tatapan Sang Iblis Berjas
2
Episode 2 – Awal yang Membakar
3
Episode 3 – Gadis Ceria di Tengah Dingin Dunia
4
Episode 4 – Api Cemburu
5
Episode 5 – Batas Rasa
6
Episode 6 – Bara dalam Diam
7
Episode 7 – Perlindungan dalam Bayangan
8
Episode 8 – Tanda Milik
9
Episode 9 – Tuduhan Palsu
10
Episode 10 – Hasutan Berbahaya
11
Episode 11 – Batas yang Mengabur
12
Episode 12 – Bayangan dari Masa Depan
13
Episode 13 – Bara di Dua Hati
14
Episode 14 – Retakan di Hati yang Tak Sadar
15
EPISODE 15 – DINDING YANG RETAK
16
EPISODE 16 – CINTA YANG TERGANTUNG DI LANGIT MALAM
17
EPISODE 17 — Tak Bisa Kulepaskan
18
EPISODE 18 — Bayangan yang Mengintai
19
episode 19 pembalasan terakhir
20
Episode 20: Keputusan yang Tak Tergoyahkan
21
Episode 21: Ujian Setelah Pernikahan dan Cinta Pertama Yoongi
22
Episode 22: Ujian Cinta Pertama dan Keputusan Yoongi
23
Episode 23 – Godaan yang Mengguncang
24
Episode 24— Luka yang Tertangkap Mata
25
Episode 25 – Jalan Menuju Pemulihan
26
Episode 26–Retak dalam Bahagia
27
Episode 27: “Rindu yang Tak Terucap”
28
Episode 28 :Menebus Segalanya
29
episode 29 : hadiah dari langit
30
Episode 30 : Di Antara Tangis dan Tawa
31
episode 31 “Bisikan Bayang Masa Lalu”
32
Episode 32 : “Bayangan dalam Diam”
33
Episode 33: “Musuh yang Bangkit”
34
Episode 34: “Serangan Pertama”
35
Episode 35: “Pelindung Segala Luka”
36
Episode 36: “Sebelum Segalanya Meledak”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!