Episode 2 – Awal yang Membakar

Langit pagi di Seoul tampak cerah, seolah tak menyisakan jejak hujan semalam. Namun di dalam hati Lee YN, badai baru saja dimulai.

Dengan pakaian kerja barunya yang sederhana namun rapi, YN berdiri di depan pintu masuk HY Group. Napasnya ditahan, tangan menggenggam erat tali tas. Ia mencoba menguatkan diri sebelum melangkah masuk ke dunia yang katanya tak mengenal belas kasih.

Langkahnya berhenti di depan lift, tepat saat seorang pria tinggi dengan jas abu-abu gelap keluar dari dalamnya. Senyum ramah pria itu menebarkan pesona tak tertahankan.

“Staf baru?” tanyanya dengan suara hangat.

YN mengangguk sopan. “Ya, saya Lee YN. Hari ini hari pertama saya bekerja.”

Pria itu tertawa kecil. “Aku Park Jimin. Kepala divisi kreatif. Kalau kamu tersesat nanti, carilah aku.”

Senyum YN terbit tipis. “Terima kasih, Pak.”

“Aku tidak setua itu. Panggil saja Jimin.”

Dengan kedipan mata, Jimin meninggalkannya, menyisakan kehangatan sejenak sebelum YN melangkah ke lantai 15—divisi tempat ia akan bekerja.

Ruangannya besar dan bersih, didominasi warna putih dan abu. Rekan-rekan kerjanya sibuk, jarang bicara. YN disambut oleh seorang wanita bernama Han Seri, senior-nya yang akan membimbing.

“Kerjamu banyak. Tapi jangan buat kesalahan, terutama kalau laporanmu sampai ke tangan Pak Min.”

Mendengar nama itu, YN otomatis tegang. Ia hanya mengangguk pelan.

Sehari itu ia bekerja dengan semangat, mencatat, belajar, dan menghindari kesalahan. Tapi nasib kadang tak memihak. Saat sore hampir tiba, Seri menyodorkan sebuah map.

“Ini harus kamu antar langsung ke ruang CEO. Sekarang.”

“Ke Pak Min?” YN nyaris tersedak kata-katanya sendiri.

Seri mengangguk sambil tersenyum miring. “Sudah saatnya kamu kenal ‘neraka’ di lantai atas.”

---

Langkah YN menggema di koridor mewah lantai tertinggi. Pintu besar berwarna gelap berdiri angkuh di hadapannya. Ia mengatur napas, mengetuk tiga kali.

“Masuk.”

Suaranya dalam dan tegas, sama seperti kemarin.

YN membuka pintu perlahan. Di sana, Min Yoongi duduk dengan setelan jas rapi, jemarinya memainkan pena sementara mata tajamnya mengangkat pandangan menatapnya.

“Kamu.”

Bukan sapaan, bukan juga pertanyaan. Hanya pernyataan.

“Laporan dari divisi pemasaran, Pak,” ucap YN seraya maju dan meletakkan map di mejanya.

Yoongi tidak langsung mengambilnya. Ia berdiri, berjalan perlahan menghampiri sisi meja yang menghadap ke arah YN. Kini jarak mereka hanya satu meter.

“Siapa yang suruh kamu masuk ke kantor ini?”

YN mengerutkan dahi. “Maaf, Pak?”

“Paras seperti kamu tidak cocok di tempat seperti ini.”

Kata-katanya menusuk, tapi bukan karena maknanya. Tatapan matanya... menelanjangi. Seolah memindai setiap detail wajah YN tanpa ragu.

“Saya hanya ingin bekerja dengan baik, Pak,” jawab YN pelan.

Yoongi mendekat selangkah. Kini jarak mereka tak sampai sejengkal. Nafas YN tercekat. Aroma maskulin Yoongi memenuhi hidungnya—campuran kopi, kulit, dan ambisi.

“Lalu kenapa kamu terus menarik perhatianku?”

Pertanyaan itu membuat jantung YN hampir berhenti. Pipinya memanas, tubuhnya gemetar.

“Saya… saya tidak bermaksud menarik perhatian siapa pun, Pak.”

Yoongi menunduk sedikit, wajahnya nyaris sejajar dengan wajah YN. Mata tajamnya mengunci pandangan, membuat YN tak mampu berpaling.

“Kalau begitu, jangan tatap aku dengan mata seperti itu. Aku tidak suka kehilangan kendali.”

Suara itu seperti bisikan iblis, tapi terasa terlalu memikat untuk ditolak.

YN buru-buru menunduk, memundurkan langkah. “M-maaf, Pak. Saya permisi.”

Ia hampir lari keluar dari ruangan, meninggalkan Yoongi yang hanya diam, matanya mengikuti kepergian gadis itu.

---

Malamnya, YN duduk di meja kecil kontrakannya, menatap gelas teh yang sudah dingin. Kepalanya masih penuh dengan suara, aroma, dan tatapan Min Yoongi.

“Apa maksudnya… ‘jangan tatap aku seperti itu’? Apa aku terlihat aneh?”

Ia menepuk pipinya pelan, berusaha menghilangkan panas yang tertinggal.

Sementara itu di apartemen mewah Yoongi, pria itu berdiri di balkon dengan segelas wine di tangan. Tatapannya menerawang jauh, tapi pikirannya jelas tak berada di langit malam.

Ia memutar ulang momen pertemuan tadi. Wajah YN. Suaranya. Tubuhnya yang menggigil ketakutan… dan caranya tetap menatap tanpa lari.

“Apa yang membuatmu berbeda, Lee YN?” gumamnya pelan.

---

Keesokan harinya, kantor kembali sibuk. Namun ada satu hal yang tak biasa.

Selama bekerja, YN sadar bahwa Yoongi muncul lebih sering di lantai mereka. Setiap kali ia lewat, YN bisa merasakan tatapan yang sama—membakar, menuntut, dan... memiliki.

Dan yang lebih membuatnya bingung, Jimin juga tiba-tiba sering muncul di sekitar mejanya.

“Hari kedua dan kamu sudah jadi pusat perhatian,” bisik Seri sambil melirik ke arah Jimin yang sedang menyapa YN sambil membawakan kopi.

YN hanya tertawa gugup.

Namun tawa itu tak berlangsung lama. Karena saat ia berdiri dan menerima kopi dari Jimin, seseorang muncul dari balik pintu kaca ruangan.

Yoongi.

Tatapannya menusuk, tajam seperti pisau, tertuju langsung pada tangan YN yang menerima gelas dari tangan Jimin.

Dan tanpa kata, ia berbalik dan pergi.

YN berdiri kaku. Ada sesuatu di dalam dirinya yang tiba-tiba mencengkeram erat.

Apakah dia… marah?

---

Di dalam lift pribadi, Yoongi memandangi pantulan wajahnya yang tegang.

Ia menggenggam erat gagang payung yang tidak dipakainya hari itu.

“Aku tidak suka dilawan. Apalagi… jika yang melawan adalah milikku.”

---

Episodes
1 Episode 1 – Tatapan Sang Iblis Berjas
2 Episode 2 – Awal yang Membakar
3 Episode 3 – Gadis Ceria di Tengah Dingin Dunia
4 Episode 4 – Api Cemburu
5 Episode 5 – Batas Rasa
6 Episode 6 – Bara dalam Diam
7 Episode 7 – Perlindungan dalam Bayangan
8 Episode 8 – Tanda Milik
9 Episode 9 – Tuduhan Palsu
10 Episode 10 – Hasutan Berbahaya
11 Episode 11 – Batas yang Mengabur
12 Episode 12 – Bayangan dari Masa Depan
13 Episode 13 – Bara di Dua Hati
14 Episode 14 – Retakan di Hati yang Tak Sadar
15 EPISODE 15 – DINDING YANG RETAK
16 EPISODE 16 – CINTA YANG TERGANTUNG DI LANGIT MALAM
17 EPISODE 17 — Tak Bisa Kulepaskan
18 EPISODE 18 — Bayangan yang Mengintai
19 episode 19 pembalasan terakhir
20 Episode 20: Keputusan yang Tak Tergoyahkan
21 Episode 21: Ujian Setelah Pernikahan dan Cinta Pertama Yoongi
22 Episode 22: Ujian Cinta Pertama dan Keputusan Yoongi
23 Episode 23 – Godaan yang Mengguncang
24 Episode 24— Luka yang Tertangkap Mata
25 Episode 25 – Jalan Menuju Pemulihan
26 Episode 26–Retak dalam Bahagia
27 Episode 27: “Rindu yang Tak Terucap”
28 Episode 28 :Menebus Segalanya
29 episode 29 : hadiah dari langit
30 Episode 30 : Di Antara Tangis dan Tawa
31 episode 31 “Bisikan Bayang Masa Lalu”
32 Episode 32 : “Bayangan dalam Diam”
33 Episode 33: “Musuh yang Bangkit”
34 Episode 34: “Serangan Pertama”
35 Episode 35: “Pelindung Segala Luka”
36 Episode 36: “Sebelum Segalanya Meledak”
Episodes

Updated 36 Episodes

1
Episode 1 – Tatapan Sang Iblis Berjas
2
Episode 2 – Awal yang Membakar
3
Episode 3 – Gadis Ceria di Tengah Dingin Dunia
4
Episode 4 – Api Cemburu
5
Episode 5 – Batas Rasa
6
Episode 6 – Bara dalam Diam
7
Episode 7 – Perlindungan dalam Bayangan
8
Episode 8 – Tanda Milik
9
Episode 9 – Tuduhan Palsu
10
Episode 10 – Hasutan Berbahaya
11
Episode 11 – Batas yang Mengabur
12
Episode 12 – Bayangan dari Masa Depan
13
Episode 13 – Bara di Dua Hati
14
Episode 14 – Retakan di Hati yang Tak Sadar
15
EPISODE 15 – DINDING YANG RETAK
16
EPISODE 16 – CINTA YANG TERGANTUNG DI LANGIT MALAM
17
EPISODE 17 — Tak Bisa Kulepaskan
18
EPISODE 18 — Bayangan yang Mengintai
19
episode 19 pembalasan terakhir
20
Episode 20: Keputusan yang Tak Tergoyahkan
21
Episode 21: Ujian Setelah Pernikahan dan Cinta Pertama Yoongi
22
Episode 22: Ujian Cinta Pertama dan Keputusan Yoongi
23
Episode 23 – Godaan yang Mengguncang
24
Episode 24— Luka yang Tertangkap Mata
25
Episode 25 – Jalan Menuju Pemulihan
26
Episode 26–Retak dalam Bahagia
27
Episode 27: “Rindu yang Tak Terucap”
28
Episode 28 :Menebus Segalanya
29
episode 29 : hadiah dari langit
30
Episode 30 : Di Antara Tangis dan Tawa
31
episode 31 “Bisikan Bayang Masa Lalu”
32
Episode 32 : “Bayangan dalam Diam”
33
Episode 33: “Musuh yang Bangkit”
34
Episode 34: “Serangan Pertama”
35
Episode 35: “Pelindung Segala Luka”
36
Episode 36: “Sebelum Segalanya Meledak”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!