02 ( Keputusan Salah Yang diambil Arvan )

Disebuah ruangan, Alexa bulu kuduknya seketika berdiri, berhadapan dengan dua Pria kekar ditambah ekpresinya yang tegang setiap kali menatapnya tak memberanikan diri wanita itu menatap balik seseorang dihadapannya itu..

"Kenapa anda tidak berani menatapku?" Arvan bersuara, suaranya yang khas semakin membuat Alexa semakin takut.

"Aku ..."ucap Alexa yang gugup.

"Apa dia tau aku yang telah menjebaknya?"batin Alexa yang kacau.

"Aku tahu anda mungkin takut! Bahkan bisa dikatakan trauma sadar kejadian akan kemaren, tapi tujuanku bukan untuk bikin keributan, ataupun menyuruhmu bungkam! Tapi dengan niat baikku maukah kau menikah denganku?"

"Hah!" Sekejap wajah Alexa terangkat berhadapan dengan Lelaki itu.

"Saya bukan laki-laki bajingan yang akan kabur setelah apa yang aku lakukan terhadap anda! Kemasi barang-barangmu, ikutlah denganku sekarang, karena anda akan aku jadikan sebagai istri, bersediakah menutup mulut jangan sampai kabar ini tersebar ke media, hidupmu akan aman! Bersedia?"

Arvan mengulurkan tangannya untuk jabat tangan, Alexa terdiam ia serasa tak percaya, ini seperti mimpi dirinya akan dinikahi laki-laki kaya raya yang bahkan memiliki kekuasaan besar.

"Sungguh ini aku tidaklah mimpi kan? Aku ...aku bakal dipinang CEO kaya raya bahkan anak tunggal dan pewaris utama yang bakal mewarisi semua kekayaannya? Aku ...aku bakal jadi kaya raya ..."batinnya yang kesenangan.

"Apa anda mendengar ku?"tanya Arvan lagi.

Namun, pertanyaannya dibalas air mata Alexa yang tiba-tiba berlinang dengan derasnya.

"Kenapa malah menangis?"tanya Arvan.

"Aku tidak tau apa anda hanya bergurau. Aku tau anda orang yang memiliki kekuasaan besar, aku takut jika aku ikut dengan anda sebaliknya anda akan membunuhku seperti banyaknya kasus yang terjadi."

Wajahnya yang berlagak polos telah berhasil mengait Arvan dalam rencananya, Arvan mengusap air matanya diyakinkan dirinya tak akan separah yang ia bayangkan.

"Sudah aku katakan aku tidak sejahat itu, berani berbuat maka aku harus berani tangung jawab! Bahkan jika tidak percaya ambil ini dan bunuh lah aku jika seumpama anggapan anda benar aku hanya berniat mempermainkan anda."

Arvan memberikan penegasan, wajahnya nampak tak ada kata tipu-tipu apalagi jika menyangkut soal hubungan yang serius.

"Tuan saya tidak sejahat itu Nona, ikutlah kami maka saya pastikan hidup anda akan berubah drastis tanpa harus tingal ditempat seperti ini, yakinlah dengan ucapanku."

Sang asisten dari Arban ikut bersuara, tak hanya Arvan, asisten itu juga memberikan keyakinan jika tuannya sungguh tidaklah berbohong dengan ucapan dan janjinya.

"Baiklah aku bersedia ikut dengan anda, tapi bisakah anda membawaku pergi jauh dari kota ini? Aku masih perawan! Bahkan aku tidak pernah pacaran sekalipun, jika tiba-tiba aku hamil maka reputasiku akan jatuh dan orang akan menganggapku wanita murahan karena hamil tanpa siapa tau Ayahnya, aku mohon bawalah aku pergi."

Ia memohon dengan tangisan palsunya. Digenggaman tangan Arvan seolah ia menjadi wanita yang sangat tertindas dan butuh perlindungan.

"Itu tidak terlalu sulit, aku bisa membawamu ke kota asalku, disana kamu bisa hidup dengan kehidupan baru. Bahkan jika kamu berniat mengajak anggota keluargamu aku tidak masalah,"ujar Arvan yang semakin meyakinkan Alexa, kali ini sungguh keberuntungan berada di pihak wanita licik ini.

"Baiklah sekali lagi terima kasih atas semuanya."

Dengan beraninya Alexa memeluk Arvan dengan erat, namun dasarnya Arvan sendiri yang mempercayai kata-kata Wanita itu, Arvan membalas pelukannya, tapi tidak dengan hatinya ada rasa gundah yang tiba-tiba datang .

"Apa ini hanya perasaanku? Kenapa aku merasa tidak memiliki ikatan apa-apa? Bahkan aku tidak memiliki sinyal kuat jika ia benar-benar wanita yang aku tiduri tadi malam? Tapi apa boleh buat foto itu sudah menunjukkan."

Arvan membatin, tak bisa dibohongi saat ini berganti hatinya yang Gundah bukan malah tenang.

"Bantu ia membereskan semua barang-barangnya."

"Baik tuan."

"Aku tunggu dimobil."

"Baiklah."

"Terima kasih Tyara ... dari awal kehancuran yang akan kamu alami, ada sebuah takdir besar yang akan merubah nasibku jadi orang kaya yang disegani, terima kasih dan selamat menempuh awal kehidupan suram yang akan menghampirimu,"batin Alexa dengan senyum liciknya.

Masih berada dalam rangkulan Arvan, ia tak kunjung melepaskan lantaran wanita itu masih erat-eratnya memeluk Arvan.

Lain hal dengan awal baru yang mengguncang Alexa. Tyara menemui madam untuk yang pertama kalinya, biarpun tak diijinkan ia tetap ngotot datang biarpun ia tau sendiri tindakannya juga akan beresiko.

"Siapa kamu? Ada tujuan apa kamu datang kesini cantik? Ataukah tujuanku anda ingin meminta berapa kira-kira kisaran harga pada tubuhmu ini?"

"Madam tidak usah berpura-pura tujuanku kemari madam jelas tau apa maksudnya dan katakan madam tau kan apa yang terjadi pada malam itu?"

"Apa maksudmu?"

"Kasih tau aku siapa lelaki yang telah meniduri aku waktu itu?"

"Aku tidak bisa mengatakannya, ini hal privasi yang tidak bisa disebarkan lagian kamu juga sudah telat, laki-laki itu telah kembali ke Jakarta, tempat asalnya dan kabarnya ia juga tidak akan kembali, jadi saranku kalaupun nanti kamu hamil gugurkan lah ketimbang hidupmu akan hancur karena cacian dari orang-orang."

"Apa madam pikir aku serendah itu? Aku bukanlah madam yang suka menjual tubuh, lalu setelah hamil akan menggugurkan tanpa berfikir akan dosa nantinya?"

"Janganlah munafik! Dengan kehadiranmu disini saja jelas anda bukanlah wanita suci jadi janganlah berlagak sok suci yang memberikan ceramah! Urus saja dirimu sendiri, madam hanya menyarankan kalaupun tidak setuju itu pilihanmu yang memilih untuk dicaci, sekarang pergi!"

"Aku tidak akan pergi sebelum Madam tunjukkan wajah dari lelaki itu?"

"Ini peringatan terakhir! Tidak mau pergi maka anak buahku yang bakal menyeret mu keluar paham!"

"Percuma sekalipun anda mengancam aku tidak akan peduli, aku tau laki-laki itu masih ada disini kan?"

Tyara dengan nekat mencari dengan tangan kosong sosok lelaki pada waktu itu, biarpun sesungguhnya ia sendiri tak jelas mengenal wajah tampan itu Tyara yakin ia pasti bisa.

Sebuah tamparan melayang bebas mengenai pipi Tyara, sangking kerasnya tubuh Tyara sampai kehilangan keseimbangan dan berakhir tersungkur, keningnya yang tak sengaja terbentuk membuat darah mengalir dengan derasnya.

"Saya sudah memberikan ancaman tapi andalah yang melawan, saya minta pergi sebelum tanganku sendiri yang bertindak lebih kejam dari ini, ayo pergi!"

Tubuh itu diseret paksa oleh dua anak buah Madam, bagaikan barang tak berguna tubuh itu diseret layaknya sampah yang akan dibuang pada tempatnya. Hujan deras menghiasai malam hangat ini namun, semua itu tak dipedulikan oleh Tyara.

"Aku sudah hancur! Apa yang harus aku lakukan? Apa!" Tangis Tyara pecah, masih hujan-hujanan tak membangkitkan langkah Tyara untuk pergi.

Bersambung

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!