3

Sorenya benar saja suara ketukan pintu terdengar yang membuat Keyla semakin bersemangat.

Keyla langsung bangun meski harus menahan rasa sakit di punggung nya ia berjalan mendekati pintu dan benar saja baru Gita masuk.

Keyla langsung menarik dan mendorong Gita ke lantai.

"ahh,nona"ucap Gita.

"maafkan aku"ucap Keyla lalu ia keluar dari kamar itu namun dua orang berjas hitam menghadang Keyla.

"maaf anda tidak boleh keluar"ucap salah satu dari mereka.

"aku tidak peduli"ucap Keyla yang berusaha kabur namun masih di tahan oleh dua orang berjas hitam itu sampai akhirnya mereka terpaksa memukul tengkuk Keyla sehingga Keyla pingsan tak sadarkan diri.

-

-

-

Setelah beberapa saat Keyla terbangun dari pingsannya,Gita yang masih di sana menyadari ada pergerakan dari Keyla langsung menghampiri Keyla.

"nona sudah bangun??"ucap gota.

"hiks hiks huhu aku ingin pulang huhu,dasar iblis kejam huhu"ucap Keyla menangis.

"huff nona sebenarnya Tuan tidak sekejam itu"ucap Gita sambil duduk di samping Keyla.

"hiks itu karena mata kalian sudah rusak oleh iblis itu hiks huhu, jelas-jelas Dia sangat jahat.Dia bahkan menculik aku di hari pernikahanku, menyiksaku huhuhu"ucap Keyla.

"saya pun merasa terkejut saat mendengar itu nona, itu semua bukan karena sifat asli dari Tuan"ucap Gita.

"maksud mu??"ucap Keyla sambil menyeka air matanya dan berusaha bangun.

"dulu tuan adalah seorang pria idaman banget,dia ramah kadang tegas,namun sangat perhatian entah itu kepada keluarganya maupun kepada kami para pelayan.Namun semuanya berubah saat kematian nona Christie tuan seakan kehilangan jati dirinya"ucap Gita.

"bahkan manusia ini juga dilengkapi dengan ruang penyiksaan, di mana jika ada didapati orang-orang yang menghianatinya maka mereka akan berakhir di ruangan itu"ucap Gita.

"Saya sedikit merasa kasihan dengan tuan, Dia benar-benar kehilangan senyuman di wajahnya"ucap Gita.

"kau menyukainya? kamu tidak takut dengan dia?"ucap Keyla menatap Gita.

"ya saya sangat takut jika Tuan sedang diliputi amarah, tetapi saya juga menyukai tuan sebatas majikan dan pelayan, karena dulu tuan yang membantu saya di saat saya dan adik-adik saya sedang kesulitan.Dia memberikan saya pekerjaan yang membuat saya bisa menyekolahkan adik-adik saya bahkan menyembuhkan adik saya yang pada saat itu sakit parah"ucap Gita.

"Gita apa aku boleh bertanya sesuatu??"ucap Keyla.

"katakan saja nona, saya di sini akan menjawab semampu saya"ucap Gita.

"kalau boleh tahu, adiknya meninggal karena apa yah??"ucap Keyla yang ingin memastikan apa yang dikatakan pria itu benar atau salah.

"suutt jangan terlalu keras nona, dimension ini tidak boleh menyinggung tentang kematian nona Christie, kalau sampai ketahuan bisa-bisa kepala...."ucap Gita sambil memperagakan kepala akan ditebas.

"kemari nona"ucap Gita.

Keyla lalu mendekatkan telinganya kepada Gita.

"Nona Christie meninggal karena diperkosa oleh seseorang, orang itu sangat sadis. saat itu Lola Christie baru saja berusia 15 tahun" bisik Gita.

"eehh kasihan sekali, kalau boleh tahu apa kamu tahu siapa pria itu??"ucap Keyla.

Gita menggelengkan kepalanya.

"tidak nona, kami tidak mengenal pria itu tapi kamu mengetahui bagaimana wajahnya. sejak saat itu Tuan membabi buta mencari keberadaan pria itu, dan sejak itu Tuan benar-benar tak pandang bulu"ucap Gita.

"apakah dia langsung cepat mendapatkan keberadaan pria itu??"ucap Keyla.

"hum, tapi saya juga tidak tahu mengapa tuan malah tidak langsung menangkap pria itu, tapi dia hanya mengatakan akan menunggu waktu yang tepat untuk membalasnya dua kali lipat"ucap Gita yang membuat bulu kuduk Keyla berdiri.

"psikopat"ucap Keyla lirih yang hanya didengar oleh dirinya sendiri.

"apakah itu benar pandu??tapi aku tidak percaya,lalu kenapa baru 5 tahun ini dia mulai bergerak??" batin Keyla bingung.

"aku harus mencari tau sendiri,sembari mencari jalan untuk pergi dari tempat ini.aku harus pergi dengan banyak peluang jangan dengan ketakutan,aku harus menipu mereka perlahan" batin Keyla.

"ahh terima kasih Gita kamu sudah banyak berbagi cerita denganku, ahh maaf aku tadi mendorong"ucap Keyla yang merasa bersalah saat dia tadi mendorong Gita.

"ahh tidak apa-apa nona, saya juga baik-baik saja kok"ucap Gita.

"umur kita cuman beda setahun, Kamu tidak usah terlalu formal dengan ku.Nama ku Keyla kamu bisa memanggil namaku saja tidak perlu sebutan nona-nona seperti itu, aku tidak terbiasa"ucap Keyla.

"ahh baiklah no ahh maksudnya key,bolehkan aku memanggil mu key saja??"ucap Gita.

"tentu saja"ucap Keyla tersenyum.

sejenak Gita tertegun saat melihat senyuman Keyla yang begitu cantik sampai ia merasa sangat iri dengan wajah cantik natural Keyla namun ia menyadari akan hal itu.

"cantik"gumam Gita lirih.

"hah? apa yang kau katakan??"ucap Keyla.

"ahh tidak ada,eemm itu luka di punggung mu bagaimana??"ucap Gita.

"ahh lumayan baikan dari pada tadi siang, terima kasih telah mengobatiku"ucap Keyla.

"itu sudah tugas ku"ucap Gita.

"aahh seperti nya sudah malam, aku harus pergi untuk mengerjakan pekerjaan yang lain"ucap Gita sambil bangkit dari duduknya.

"aah iya terima kasih atas waktunya"ucap Keyla.

Lalu Gita berjalan mendekati pintu dan ingin membukanya namun ia menghentikan gerakan itu dan menoleh ke arah Keyla.

"apa ada yang tertinggal??"ucap Keyla yang bingung.

"key, pesanku sebaiknya kamu jangan berusaha kabur, karena sekuat apapun kamu kabur bahkan itu ke lobang semut Tuan pasti menangkapmu lagi, bahkan dia pasti tidak segan-segan untuk menyiksamu lebih parah"ucap Gita.

"baiklah aku mengerti"ucap Keyla.

Lalu Gita pergi dari sana meninggalkan Keyla sendirian.

**********

Di perusahaan besar tepatnya di ruangan CEO.

Irvin mengetuk pintu ruangan Deva yang terbuat dari kaca hitam.

Cklek

Irvin masuk dan melihat Deva sedang fokus dengan laptop miliknya.

"Tuan, saya mendapatkan semua informasi tentang wanita itu"ucap Irvin sambil menyerahkan dokumen yang berisi informasi tentang Keyla.

Deva hanya diam lalu membuka dokumen itu dan membacanya.

"huh, wanita bodoh"ucapnya datar.

"lalu Tuan apa yang akan kita lakukan dengan wanita itu?"ucap Irvin.

"tentu saja aku akan terus menyiksanya, jika aku melepaskan dia engkau sama saja dia akan menyebarkan informasi tentangku"ucap Deva datar.

"pergi dan bawakan dia hadiah indah untuk bangun di pagi hari esok"ucap Deva menyeringai.

"aku ingin melihat sejauh mana wanita itu akan hidup di bawah tekanan antara hidup dan mati atau mungkin otaknya akan di perbaiki agar tidak bodoh"ucap Deva menyeringai.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!