Hari ke dua bekerja bersama raka , dan aku mulai yakin , mungkin aku pernah jadi semut yang nyolong makanannya di kehidupan sebelumnya .
karna dia bener bener memperlakukan ku seperti masalah berjalan .
" naya " suara di balik cubicle ku .
Aku mendongak . Dia berdiri di sana , tangan di masukan ke dalam saku celana , kemeja biru langit gulung rapih sampai ke siku , terlalu rapih tuk seseorang yang bikin mood ku awut - awutan .
" outline presentasi untuk klien besok belum ada di folder , kenapa ?"
Aku menarik napas pelan " saya masih menyusun data yang sempat berubah dari revisi kemarin . Saya mau pastiin semuanya sasuai , baru saya masukin ke outline ."
Dia menatapku datar . " nggak perlu sempurna dulu , masukin aja draf nya , biar saya bisa korelsi lebih awal ."
Suaranya pelan tapi menusuk , bikin aku pengen lempar stapler ke mukanya , tapi sayangnya aku masih butuh gaji bulan depan .
" baik pak " jawabku singkat
Dia mengangguk lalu pergi , ninggalin jejak parpum mahal dan rasa kesal yang nempel lebih lengket dari lem UHU .
*
Siangnya aku duduk sendiri di pantry , ngunyah nasi padang sambil ngetik presentasi . aku butuh tempat tenang tapi ternyata , semesta belum bosan becanda .
Raka masuk sambil membawa kopi hitam dan aura dingin yang bikin kulkas iri .
" boleh duduk " tanyanya , meski sudah duduk sebelum aku jawab
" silahkan " jawabku pelan
Dia buka laptop tapi matanyaa sesekali ngelirik ke layar laptopku .
" font nya kebesaran " katanya
Aku mendongak " ukuran standar ko , pak "
Dia nyeruput kopi , tenang banget . " standar di mata kamu , belum tentu cocok di klien . Presentasi bukan cuma soal isi , tampilan juga penting ."
Aku mengigit bibir , dalam hati ^ ya udah , lo aja yang bikin .
" baik , nanti saya kecilin ." jawabku datar
Dia mengangguk lalu pokus lagi ke layar , sepi , hening , tegang . Aku bahkan bisa dengar detak jantungku sendiri .
*
Sore harinya aku langsung curhat ke alia lewat chat .
Naya ( gue cape mental , al )
Alia ( masih tentang si raka )
Naya ( dia keritis banget , semua dikomentarin . Gue kerja kaya jalan di atas tali , salah dikit jatoh )
Alia ( atau , salah dikit di tangkap )
Naya ( jangan mulai )
Alia. ( gue penasaran , kalau dia nyebelin banget kenapa lo masih mikirin dia sampe segitunya )
Aku gak bales lagi , karna entah kenapa aku juga mulai nanya itu ke diri sendiri .
Apakah karna dia nyebelin , atau karna mulai penasaran ?
*
Malamnya , aku ngecek ulang presentasi . Ada file baru komentar dari raka . Tapi nada nya beda .
" good job on the visuals , detail mu rapih . Kita tinggal poles sedikit ."
Aku menatap layar bingung , ini beneran raka ?
Mungkin ... Mungkin dia gak sejahat yanv aku kira .
Atau mungkin aku mulai terlalu berharap .
Aku bersandar di kursi , menatap langi - langit kamar . Kepala masih ingat penuh suara - suaya yang ditinggalkan hari ini . Tatapannya , komentarnya . Bahkan pujiannya yang entah tulis atau cuman formalitas saja .
Dan yang paling mengganggu .
Aku sadar dan mulai menunggu . Menunggu interaksi selanjutnya , komentar selanjutnya . Bahkan mungkin , senyum tipis yang kadang muncul saat dia gak sadar .
Sial
jangan bilang aku mulai suka sama orang yang bikin aku pengen resigh tiap hari .
Itu gila , bener - bener gila . Mungkin pesona cowok cuek dan cool itu yang mulai bikin aku penasaran , menantang dan memikat .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Lửa
Dahsyat, author kita hebat banget bikin cerita yang fresh!
2025-04-18
1