Episode 4

NovelToon
DUK! DUK! DUK!
Shin Mi Ran
Shin Mi Ran
Lee Seung Hoon, berhenti memantulkan bolamu!
Seketika Seung Hoon melepaskan earphone-nya dan berhenti memantulkan bola baseball ke dinding. Keningnya berkerut usai mendengar teriakan Sang Ibu dari lantai dasar rumah mereka.
BUK!
Seolah belum cukup merusak suasana hatinya, sebuah bantal tiba-tiba melayang tepat menghantam wajah Seung Hoon dan membuat seorang gadis manis yang tengah berdiri di depan pintu kamarnya tersenyum geli.
Lee Soul
Lee Soul
Bayi kecilku. [sambil mencubit kedua pipi Seung Hoon setelah masuk dan mengacak-acak rambutnya]
Lee Seung Hoon
Lee Seung Hoon
Ya, Lee Soul! (Hei, Lee Soul!)
Alih-alih marah, Soul malah tersenyum manis dan tak acuh pada Seung Hoon yang beranjak kesal ke meja belajarnya. Sedangkan, dia dengan santai berbaring di tempat tidur dan mengambung-ambungkan bola baseball-nya
Lee Soul
Lee Soul
Ibu menegurmu lagi?
Lee Seung Hoon
Lee Seung Hoon
Hmm.
Lee Soul
Lee Soul
PR-mu sudah selesai?
Lee Seung Hoon
Lee Seung Hoon
Sedang kuteliti.
Lee Soul
Lee Soul
Jika bisa dilahirkan kembali, kau ingin jadi seperti Seung Woon atau Kak Saran?
Lee Seung Hoon
Lee Seung Hoon
Tidak keduanya. Selama bisa menjadi diri sendiri, aku tak tertarik dan peduli pada kehidupan siapapun di dunia ini.
Lee Soul
Lee Soul
Kalau aku, ingin seperti Kak Saran. Tidak serius, juga tidak terlalu santai. Tapi, segalanya terorganisir dengan baik.
Seung Hoon yang masih fokus pada tugas rumahnya lebih memilih bungkam, walau telinganya tetap mendengarkan semua ocehan Soul yang kemudian diam sesaat.
Lee Soul
Lee Soul
Hei, kau bilang setelah lulus SMA ingin pergi ke Seoul. Untuk apa ke sana? Jadi artis? Lebih baik jangan terlalu memaksakan diri. Aku tahu, kau berbakat dan pasti akan diterima agensi manapun. Tetapi masalahnya, apa kau bisa mengatasi Ayah? Ayah menyuruhmu jadi seorang Insinyur dan Seung Woon jadi Dokter.
Kakak keduaku ini adalah satu-satunya anak orangtua kami yang tidak memiliki kata 'letih' dalam kamus hidupnya. Dia akan terus berbicara tanpa henti dengan penuh semangat sejak dia mulai membuka mulut. Kecuali…
Shin Mi Ran
Shin Mi Ran
Sooouul…bantu Ibu memindahkan tanaman!
Soul segera beranjak dan berlari kecil menuju balkon kamar. Dia menengok ke bawah dan memperhatikan seorang wanita paruh baya bertopi motif bunga yang tengah sibuk mengisi pot kosong dengan tanah. Tanpa kata, ia berbalik dalam sekejap dan berlari gusar keluar kamar.
BRAK!
Dia membanting pintu dengan kuat sementara, Seung Hoon hanya melirik sinis dan melanjutkan kegiatan sebelum kemudian pintunya terbuka lagi.
Lee Soul
Lee Soul
Jangan ke mana-mana. Aku akan kembali selesai membantu Ibu.
BRAK!
Lagi, pintu itu dibanting kuat dan Seung Hoon yang tetap tak acuh sekarang mulai sibuk dengan mp3 kecil dari saku jaketnya. Dia memasang earphone lalu kembali melanjutkan tugas rumahnya sambil bersenandung kecil.
Kau mengajakku bertemu hanya untuk menemanimu membaca buku fashion. Kenapa kau tidak ke kebun binatang saja? Setidaknya, di sana tidak akan ada yang mengerti bahasamu…
Di kamarnya, Seung Woon yang sedang duduk melamun di kursi meja belajar tampak tersenyum geli mengingat kekesalan Aeka sebulan lalu. Sampai sebuah bantal mendarat di wajahnya dan buat dia tersentak. Rasa kesal sempat menyelimutinya tatkala melihat Sang Adik kini berbaring santai di tempat tidur sambil mengambung-ambungkan bola baseball yang dia bawa.
Lee Seung Hoon
Lee Seung Hoon
Kau benar akan menjadi Dokter?
Lee Seung Woon
Lee Seung Woon
Ayah dan Ibu berharap banyak tentang hal itu.
Kegiatan Seung Hoon terhenti dan membalas pandangannya dengan senyum sinis.
Lee Seung Hoon
Lee Seung Hoon
Lihat mataku! [sambil menatap lekat Seung Woon]
Lee Seung Woon
Lee Seung Woon
Untuk apa? [berusaha mengalihkan pandangan]
Lee Seung Hoon
Lee Seung Hoon
Lihat mataku jika kau memang ingin menjadi Dokter. [seraya beranjak dan duduk di tepi ranjang] Buktikan kalimat yang tadi kau ucapkan!
Lee Seung Woon
Lee Seung Woon
Kau hanya ingin mencari dukungan untuk menjadi pembangkang. [sembari tersenyum sinis dan terus abai]
Lee Seung Hoon
Lee Seung Hoon
Kubilang, lihat aku, Lee Seung Woon!
Teriakannya yang dipenuhi amarah pun buat Seung Woon menghela napas pelan dan lalu menuruti keinginannya.
Lee Seung Woon
Lee Seung Woon
Apalagi yang kubutuhkan selain bisa jadi anak yang sempurna untuk Ayah dan Ibu. [tanpa mempedulikan Seung Hoon yang terlihat semakin kesal] Waktu kita masih banyak. Jadi, lebih baik kau gunakan masa SMP ini untuk mempersiapkan diri sebelum menjadi murid SMA yang akan memulai masa depannya.
Mendengar semua penjelasan yang sangat tidak ia harapkan, Seung Hoon pun beranjak dan keluar dengan membanting pintu.
Lee Seung Woon
Lee Seung Woon
Aku Kakakmu, bukan sainganmu. Berhentilah menganggapku sebagai musuh. [sambil memandangi pintu yang telah tertutup rapat] Aku hanya ingin menjadi yang terbaik untuk Lee Seung Hoon. [lalu membenamkan kepala dalam lipatan tangannya di atas meja]
Sementara itu, Seung Hoon sudah berlari keluar rumah tanpa peduli pada Sang Ayah yang melihatnya heran saat ia melewati ruang tamu.
Lee Sang Woo
Lee Sang Woo
Hooni, eodiga? (Hooni, kau mau ke mana?)
Begitu juga yang terjadi ketika dia melintasi halaman rumah.
Shin Mi Ran
Shin Mi Ran
Hooni, kau mau ke mana?
Lee Soul
Lee Soul
Kau sudah selesaikan PR-mu? Hei, Anak Nakal!
Seung Hoon diam bersama seluruh amarah yang menyelimuti. Dia berlari setelah membanting pintu pagar rumah dan dari balkon kamar, tatap kosong Seung Woon tertuju padanya yang sekarang menaiki tanjakan komplek.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!