"Bwa!" Aruna mengangkat alis melirik Aiden—anaknya yang duduk di kursi khusus balita di sampingnya. "Bwa!?"
"Kamu lapar?"
"Eung!" Aiden mengangkat tangan meminta digendong oleh Aruna. Aruna beranjak menggendong Aiden dan menghela napas. "Bwa! Bwa!"
"Kamu tahun ini sudah empat tahun tapi kamu sama sekali belum bisa ngomong loh nak, Mommy jadi khawatir, tapi kata dokter ini cuma masalah biasa."
"Bwa?"
"Gak kok, Mommy gak sedih, kamu mau makan yah, bentar yah Mommy ambilin bekal kamu abis kamu makan kita pulang, okey?" jawab Aruna kembali mendudukkan Aiden.
"Hu'um!"
Aruna membuka tas yang dia bawa, dia mengeluarkan bekal makanan Aiden. Ia melirik jam ditangannya sudah jam empat sore dia harus segera menutup toko dan dia memiliki janji dengan dokter therapy Aiden.
"Bwa!" Aiden tampak senang saat Aruna menyuapinya membuat Aruna hanya tersenyum. "Abwa! Bwa!"
"Kamu suka, ya kan, kamu suka kan? Lucunya anak Mommy, ayok cepet habiskan terus kita ke rumah sakit dan pulang ke rumah," jelas Aruna lanjut menyuapi Aiden.
Aiden memang tumbuh dalam asuhan Aruna sedari lahir hanya mengenal Aruna, mungkin Aiden jadi begini karena Aruna juga, terkadang Aruna menyalahkan dirinya karena sewaktu mengandung Aiden dia harus bekerja keras untuk tetap hidup sehingga kandungannya memiliki masalah serius, bahkan Aiden harus hidup di inkubator dua Minggu saat baru lahir.
Awalnya Aruna sendiri tidak mempermasalahkan delay speech yang dialami anaknya itu, tapi memasuki tahun keempat dan Aiden harus memasuki taman kanak-kanak, rasanya Aruna benar-benar harus mengambil tindakan lagi terhadap Aiden, itulah mengapa setiap Minggu dia akan bertemu Dokter Lee—salah satu dokter yang menangani Aiden.
Setelah selesai memberi makan Aiden—Aruna segera menutup toko bunganya dan menaruh Aiden digendongan bayi yang dia pakai. Dia memesan taksi menuju rumah sakit untuk bertemu dengan Dokter Lee.
-
-
-
"Maaf Miss, Dokter Lee saat ini sedang tidak ada ditempat, jika berkenan saya bisa merekomendasikan dokter lain yang bisa menemui Miss Aruna, saat ini."
Aruna terdiam mendengar penuturan salah satu perawat disana, ia berpikir sejenak apakah dokter lain itu mengerti kondisi Aiden, yah meskipun ini baru pertemuan keduanya dendam Dokter Lee.
"Kalau boleh tahu, dokter siapa yang bisa menggantikan?" tanya Aruna.
Perawat itu meraih ponsel dan menghubungi kepala departemen rumah sakit itu menjelaskan situasi dimana Dokter Lee sedang tidak ada ditempat sekarang. Setelahnya perawat itu mendapatkan nama dokter yang bisa menangani konsultasi Aruna sekarang.
"Direktur rumah sakit kami akan turun langsung menangani anak anda, Miss."
"Wah, saya tidak menyangka kalau direktur rumah sakit langsung yang akan menangani anak saya, apakah dia salah satu dokter spesialis di bagian ini?"
Perawat itu mengangguk. "Anda beruntung Miss, direktur rumah sakit kami ini terkenal jenius, beliau bahkan sudah mengunggah banyak tesis dalam empat tahun terakhir, dia bahkan dijuluki mesin tesis."
Aruna berbinar, membayangkan jika orang sejenius itu bisa menangani Aiden, tentunya Aiden akan mendapatkan perawatan yang baik. Aruna melangkah menggendong Aiden mengikuti perawat wanita itu sampai mereka tiba di sebuah ruangan dimana perawat itu mengetuk pintunya.
"Permisi Direktur McLane, apakah anda ada diruangan sekarang?"
"McLane?" gumam Aruna merasa familiar dengan nama itu.
"Masuk saja, apa kau membawa pasiennya?"
"Ya, Direktur, Miss silakan masuk, didalam sana anda bisa berkonsultasi dengan Dokter McLane."
Aruna mengangguk, dia membuka pintu dan segera masuk, sesuai dugaan, Aruna tidak pernah salah mengenal tanda-tanda.
"Rowan?"
"Daddy!" Aiden tampak berbinar dan tersenyum menatap Rowan, sedangkan Rowan mengulas senyum smirk diwajahnya.
"Halo, sayangku!" ujar Rowan memangku dagunya dengan kedua tangannya.
— <3 —
[Note: Kenapa perawat manggil dia Direktur McLane karena di Aussie (kadang terjadi juga di Indonesia) kebanyakan memanggil dengan belakang dari namanya sedangkan Rowan nama belakangnya McLane]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Herman Lim
kyk mank Aiden hanya akan bicara klo dgn ayah nya dan pasti Rowan yg atur semua 🤣🤣
2025-04-15
0
Yuliana Purnomo
dasar jodoh ketemu lagi katemu lagi sm rawon eehh slah Rowan
2025-04-14
0
Bunggo Sikumbang
ank ny bsa gomong dady
2025-04-14
0