Di Skor sekolah

 Rangga melihat sepatu bekas di tangannya , masih terlihat baru, dan membuat Rangga ragu ,

  " udah beli aja itu mas pasti pas sama ukuran adik kamu?" penjual sepatu loakan itu merayu Rangga , Rangga menaruh kembali sepatu itu, jelas itu baru, dia ga mau kena masalah lagi apalagi ada sebuah tanda di sepatu itu.

  " Ke pasar Koga saja " kata Rangga dalam hati

  " maaf pak, nanti biar adik saya saja yang kemari , takutnya ga cocok" ucap Rangga mencari alasan . Penjual itu mendengus kesal, dengan kasar ia mengambil sepatu yang di pegang Rangga dan menyimpannya di laci dalam , tidak di pajang di emperan , hal itu membuat Rangga semakin curiga.

    Rangga juga berkeliling di mencari kerja, karena dia di pecat oleh bosnya ia harus mencari pekerjaan lain . Namun semua toko seakan kompak menolak Rangga , apalagi toko toko yang di kelola oleh cina ,mereka bahkan mengusir Bima dengan tidak sopan, toko tempatnya dulu memang pengelolanya cina dan sepertinya mereka punya komunitas jadi apa yang terjadi langsung tersebar.

   Dengan lesu Bima meninggalkan pasar bawah, ia mencegat angkot menuju pasar Koga.

    Di pasar Koga ia dengan cepat mendapat kan sepatu bermerk BN yang biasa di pakai oleh Andri .

    saat pulang ,ia melihat seorang bapak bapak yang kesusahan mengangkat karung tepung terigu , dengan cepat Rangga membantu,

   " terima kasih nak" ucap bapak itu, Bima mengangguk .

   " hei berhenti dulu" satu suara menghentikan langkah Rangga , Rangga menengok, nampak seorang bapak bapak melambaikan tangan memanggilnya .

    " ada apa pak?" tanya Rangga, sepertinya kamu kuat, apa kamu mau bekerja di sini?" tanya bapak itu, Rangga tercengang.

    " beneran pak" tanya Rangga ragu" tapi saya masih sekolah, " hanya bisa kerja setengah hari sepulang sekolah" ucap Rangga kemudian.

    " ooh, kamu masih sekolah, sekolah di mana?" tanya bapak itu

    " di SMK Bhineka pak" jawab Rangga,

    " ya sudah, ga apa apa, tapi gaji setengah yah, " ucap bapak itu

   " iya pak, terima kasih, " ucap Rangga senang, ia tak pusing lagi dengan langkah ke depannya

    " panggil pak Mo aja, nama kamu siapa?" tanya pak Mo

   " Rangga pak"

   " ya udah karena ini sudah mau sore, besok sepulang sekolah langsung kemari saja, bawa baju ganti nya sekalian " kata pak Mo." dan gaji kamu sehari 12 ribu, perbulannya 2 juta " lanjut pak Mo berkata

   " iya pak, terima kasih, asalamualaikum " ucap Rangga berpamitan.

    Rangga pulang dengan bersenandung , ia merasa senang, mendapat tempat kerja yang lebih dekat, dan gajinya lebih besar dari tempat ia bekerja semula.

    " kok udah pulang kak!?" tanya Andri yang melihat kakaknya pulang cepat,

   " kakak pindah kerja , sekarang aku kerja di pasar Koga, dan gajinya lebih tinggi dari tempat kemarin " jawab Rangga

   " kakak ninggalin toko lama hanya karena gaji yang lebih tinggi?" tanya Andri lagi, Rangga menggeleng, lalu menceritakan kejadian yang di alaminya hari ini.

    Andri terdiam, pantas saja perasaanya tak enak saat kemarin tak melihat tas pinggang kakaknya.

   Melihat adiknya terdiam , Rangga mengusap kepala Andri.

    " Kamu ga percaya sama kakak" tanya nya

    " aku percaya sama kakak, hanya saja kok ada ya orang yang memfitnah kakak" ucap Andri

    " biarlah, nanti juga ada karmanya" sahut Rangga," kita buat Sop ayam yuk" ajak Rangga , di pasar tadi ia sempat membeli ayam satu kilo begitumendapat pekerjaan ia ingin menyenangkan adik satu satunya.

⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Di toko tempat dulu Rangga bekerja , ko Ah Tung memperhatikan lagi rekaman cctv , ia melihat dari sudut yang tak tertutup oleh kain lap Rangga, terlihat jelas ada seseorang memasukan uang , yang membuat dia bingung saat memasukan uang jam menunjukan 17:45 , sedangkan Rangga berpamitan jam 15:33.

   " apa Rangga balik lagi memasukan uang itu?" tanya Koh Ah Tung , tapi setelah di pikir kalau balik lagi kenapa malah di tinggal tasnya. Jelas itu ga mungkin, kini ia menyesal telah memecat Rangga , tanpa menyelidikinya dulu akibat emosi yang tersulut oleh ucapan Eki.

     "tolong lihat rekaman kemarin di toko mu, jam berapa Rangga naik mobil" koh Ah Tung dengan cepat menelpon temannya yang mempunyai toko di samping halte DAMRI.

    " sial, ternyata Rangga di fitnah!" umpat koh Ah Tung, " ucap geram Ah Tung ,dari video jelas Rangga langsung naik bis DAMRI hanya 10 menit dari ia berpamitan pulang ,yang artinya dua menit sebelum video tangan yang memasukan uang pada tas pinggang Rangga.

   "Sepertinya aku harus memancing pencuri aslinya" gumam koh Ah Tung , ia curiga dengan Eki tapi harus ada bukti yang membuktikan.

    Malam hari Koh ah tung memasang kamera pengintai di sudut tersembunyi , bentuknya yang kecil membuat kamera itu tak terlihat , ia membeli dari temannya dengan harga mahal , karena kamera pengintai ini walau kecil tapi hasil tangkapan kameranya sangat jelas.

   tinggal menunggu hasilnya" kata Koh Ah Tung dalam hati. Rencananya setelah bukti ada, ia akan meminta maaf pada Rangga , dan menyuruhnya kembali bekerja ,ia akan menaikan gaji Rangga sebagai permintaan maafnya.

    namun pencuri itu seperti mengetahui bila ada yang mengintai , ia tak juga melakukan pencurian lagi. Namun Koh Ah Tung bersabar ia yakin umpannya nanti di makan juga

      Di sekolah Rangga semua geger mendengar bila Rangga mencuri uang di tempat ia bekerja. rupanya Didi masih sepupu dari Eki, dia yang menyebarkan cerita di kelas , namun banyak yang tak percaya ,tingkah laku Rangga selalu sopan dan tak pernah melakukan hal hal yang berbau negatif, Didi berusaha menyakinkan mereka dengan menambahkan beberapa cerita , dan bukti yang dia rekayasa, membuat kelas Rangga mempercayai omongan Didi.

   saat Rangga masuk ke kelas , kelas yang tadinya riuh menjadi hening, semua mata memandang hina padanya.

   Rangga menggelengkan kepala, ia merasa risih tapi tak berdaya.

   Baru saja Rangga mau duduk, seorang guru BP, memanggil

     " Rangga , bapak tunggu di kantor!" ucap guru itu dan langsung berbalik, tanpa menunggu jawaban dari Rangga.

    Rangga keluar dari kelas dan langsung menuju kantor BP.

   " ya pak, ada apa?" tanya Rangga sopan

   " apa benar kamu mencuri di tempat kerja kamu!" tanya guru itu dengan tatapan tajam.

   " bukan pak, aku ga tahu bagaimana uang itu bisa ada di tas saya" ucap Rangga pasrah.

   " braaak"

   " jawab yang benar!" ucap guru BP itu sambil menggebrak meja, semua barang yang ada di atas meja berhamburan.

    " memang itu kenyataannya pak, mau percaya syukur ga percaya ya ga apa apa." ucap Rian pelan , percuma baginya bila menjelaskan seperti apapun bila orang tak mempercayainya.

       " Kamu saya skor seminggu, kamu renungkan di rumah!" ucap guru BP .

       " ya pak " ucap Rangga , ia keluar dan menatap langit sesaat.

"Aku tak perlu takut dengan apa yang tidak ku lakukan" gumamnya

  " Ngga tunggu!" suara pak Atmo terdengar memanggil.

   " hais, apa pak Atmo juga mau menanyakan hal itu lagi" keluh Rangga dalam hati .

   " ada apa pak" Rangga menghampiri dan menyalami pak Atmo.

   " ini coba kamu kerjain ini" pak Atmo menyerahkan beberapa lembar kertas " kerjakan dan buat sketsa juga perincian bahan nya yah .

    " oh, iya pak " ucap Rangga,

    " Kamu jangan putus asa, bapak yakin bukan kamu yang melakukannya , yang sabar, mungkin ini ujian bagimu untuk hidup lebih baik" ucap pak Atmo menasehati Rangga

   " ya pak, terima kasih, saya pulang dulu " ucap rangga berpamitan .

   Rangga pulang terlebih dahulu sebelum bekerja ,ia menaruh kertas kertas tata letak tanah yang akan di buat sketsanya.

Terpopuler

Comments

Wan Trado

Wan Trado

kejadian kemalingan tidak disekolah kann..? knapa bisa diskors, lagipula kasus nya tidak dipolisikan..

2025-04-28

2

Samsul Bahri

Samsul Bahri

nih kalkulatornya pada error, gaji sehari 12 ribu, masa sebulan jadi 2 juta

2025-06-29

0

Wan Trado

Wan Trado

hebatnya 12ribu dikali 30 hari bisa menjadi 2 juta... 🤣🤣

2025-04-28

2

lihat semua
Episodes
1 Awal mula.
2 Fitnah
3 Di Skor sekolah
4 Menyelesaikan Tugas dari Pak Mo
5 Hasil Dari Desain
6 Di serang
7 Warisan Nagini
8 Di Pecat lagi
9 Pembalasan Mawar
10 Pondok Pesantren Tebu Ireng
11 ke Pondok Tebu Ireng
12 Berguru
13 Langkah Delapan Penjuru
14 Sorog , terawangan dan Raga Sukma
15 Lydia
16 Pulang
17 Ngekost
18 Perguruan Maung Lodaya
19 Adu kekuatan dan kecepatan
20 Tanah labil
21 Surat Tantangan
22 Telur Tokek
23 mengobati ayah Silvia
24 Pemandian Puyang Putri
25 Kunjungan berakhir ricuh
26 Ke gunung Dempo
27 Curug Embun
28 menghajar Pak Deri dan anak buahnya
29 Situs Megalitikum
30 saham 60 Persen
31 Melumpuhkan Mang Ajo
32 Menang Taruhan
33 Dewa Obat Pemabuk
34 menjadi Murid Dewa Obat
35 Undangan kompetisi Perguruan
36 Berangkat memenuhi undangan
37 Sampai Di perguruan Pedang Dewa
38 kau ambil tempatku, ku rebut punyamu
39 Pisau Pusaka.
40 Menang Taruhan
41 pertandiang hari Pertama
42 Mahesa terluka
43 Delapan Besar
44 Rumah Makan Alami
45 Perang Strategi
46 Membunuh Jaladara dan Gendari
47 Senjata Makan Tuan
48 Pusaran Air
49 Tengkorak Dewa Langit
50 Pulau Harta
51 Datang ke istana
52 Kedatangan para pentolan pemberontak
53 Membasmi Pentolan Pemberontak
54 membasmi Gedung Raja Obat
55 Pedang Langit
56 Ajian Bunga Kalong
57 Bukit Serigala Ungu
58 ruang tersembunyi
59 Tanaman Biji Musang
60 Masa Lalu Dewa Obat Pemabuk
61 kedatangan Kakak 7 Naga
62 Duet Rangga dan Dewa obat pemabuk.
63 Galuh Dan Rangga di lembah tersembunyi
64 mempelajari warisan Nagini
65 Pemberontakan Di kerajaan Suka Reksa
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Awal mula.
2
Fitnah
3
Di Skor sekolah
4
Menyelesaikan Tugas dari Pak Mo
5
Hasil Dari Desain
6
Di serang
7
Warisan Nagini
8
Di Pecat lagi
9
Pembalasan Mawar
10
Pondok Pesantren Tebu Ireng
11
ke Pondok Tebu Ireng
12
Berguru
13
Langkah Delapan Penjuru
14
Sorog , terawangan dan Raga Sukma
15
Lydia
16
Pulang
17
Ngekost
18
Perguruan Maung Lodaya
19
Adu kekuatan dan kecepatan
20
Tanah labil
21
Surat Tantangan
22
Telur Tokek
23
mengobati ayah Silvia
24
Pemandian Puyang Putri
25
Kunjungan berakhir ricuh
26
Ke gunung Dempo
27
Curug Embun
28
menghajar Pak Deri dan anak buahnya
29
Situs Megalitikum
30
saham 60 Persen
31
Melumpuhkan Mang Ajo
32
Menang Taruhan
33
Dewa Obat Pemabuk
34
menjadi Murid Dewa Obat
35
Undangan kompetisi Perguruan
36
Berangkat memenuhi undangan
37
Sampai Di perguruan Pedang Dewa
38
kau ambil tempatku, ku rebut punyamu
39
Pisau Pusaka.
40
Menang Taruhan
41
pertandiang hari Pertama
42
Mahesa terluka
43
Delapan Besar
44
Rumah Makan Alami
45
Perang Strategi
46
Membunuh Jaladara dan Gendari
47
Senjata Makan Tuan
48
Pusaran Air
49
Tengkorak Dewa Langit
50
Pulau Harta
51
Datang ke istana
52
Kedatangan para pentolan pemberontak
53
Membasmi Pentolan Pemberontak
54
membasmi Gedung Raja Obat
55
Pedang Langit
56
Ajian Bunga Kalong
57
Bukit Serigala Ungu
58
ruang tersembunyi
59
Tanaman Biji Musang
60
Masa Lalu Dewa Obat Pemabuk
61
kedatangan Kakak 7 Naga
62
Duet Rangga dan Dewa obat pemabuk.
63
Galuh Dan Rangga di lembah tersembunyi
64
mempelajari warisan Nagini
65
Pemberontakan Di kerajaan Suka Reksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!