"Apa kamu pernah ke tempat ini sebelumnya Edward?" lelaki itu terus melangkah sampai ia duduk di sebuah rumah.
"Iya Fania saya sering datang ke sini. Tapi itu dulu semenjak aku kehilangan keluargaku, aku tidak pernah datang ke tempat ini."
Fania menatap wajah Edward, raut wajah pria ini menyimpan banyak sekali kesedihan tapi ia tidak tahu kesedihan apa yang dimaksud Edward.
Dengan perasaan iba Fania tanpa sadar menyentuh punggung tangan Edward, membuat lelaki itu menolah kearah Fania.
"Tidak apa Edward. Kamu masih punya aku, bukannya kita sudah seperti teman. Apapun yang terjadi itu adalah masa lalu, gak hanya kamu aja yang kehilangan keluarga aku sama seperti dirimu." Fania menatap air terjun yang berada di depan mata, ia mengingat bagaimana kejadian kecelakaan orang tuanya.
"Maafkan aku Fania, aku malah membuka luka lama untuk kamu." Fania menoleh dan tersenyum manis membuat Edward luluh dengan senyuman indah Fania.
Flashback on
Dulu ada seorang anak laki-laki yang akan dinobatkan sebagai raja pengganti ayahnya, lelaki itu bernama Edward. Lelaki tampan yang banyak dianugerahi keberuntungan.
Saat kedua orang tua Edward mengadakan sebuah pesta di kastil yang kini Edward tinggalkan, mereka mengundang banyak tamu. Seperti dunia peri, bidadari, sampai dunia binatang sekalipun.
Raja Snowden dengan ratu Balqis mengadakan pesta besar-besaran, untuk menyambut sekaligus mengumumkan kenaikan tahta kepada putra sematang wayangnya.
Raja Snowden memang seorang iblis sama halnya dengan ratu Balqis, tetapi keduanya adalah iblis yang baik hati tidak pernah ribut atau berperang kepada penghuni lain.
Ketika jam 7 malam pesta di dalam kastil begitu ramai, semua pengunjung pesta memilih menikmati pesta yang diadakan oleh raja Snowden, sekitar pukul 10 malam Edward datang dengan wajah yang begitu tampan.
Banyak wanita muda menyukai Edward, walaupun Edward seorang iblis seperti kedua orang tuanya. Tetapi pria tampan ini tidak ada niat untuk berbuat jahat, setelah tamu undangan pada berkumpul raja Snowden memperkenalkan Edward kepada para tamu undangan.
"Ganteng juga Edward."
"Iya seperti ayah dan ibunya."
Banyak sekali tamu yang mengakui ketampanan dan kesempurnaan yang dimiliki Edward. Setelah jam 12 tepat akhirnya Edward dinobatkan sebagai raja, tahta raja sekarang sudah diwariskan oleh Edward.
Setelah lima menit mereka selesai menobatkan Edward sebagai rata, datanglah seorang wanita dan laki-laki masuk ke dalam kastil. Semua tamu undangan yang berada di kastil pada terkejut melihat kedatangan penghuni neraka yang sangat menyeramkan.
Iblis kejam itu bernama Syabru, dia datang bersama dengan Ratih seorang manusia yang sudah setengahnya menjadi iblis. Ratih sudah dari dulu mengikuti Syabru, makanya Syabru menyukai wanita cantik bernama Ratih untuk dijadikan seorang budak.
Snowden melangkah meminta para pengawal untuk menjaga para tamu, begitu juga dengannya menjaga keluarganya.
"Buat apa kamu kemari Syabru. Kamu ingin mengacaukan pesta yang saya adakan malam ini."
"Haha... Hahaha... Kamu benar Snowden aku ingin menghancurkan kehidupan kamu, apalagi tahta kamu miliki akan aku rebut dari tanganmu Snowden." Syabru menatap dengan marah saat mengetahui bahwa Snowden menjatuhkan tahta ke putra sematang wayangnya.
"Itu tidak akan terjadi Syabru." Snowden mengeluarkan sebuah sihir untuk melumpuhkan Syabru.
Syabru iblis yang paling jahat di dunia iblis, pria itu memiliki sayap berwarna hitam kemerahan. Matanya terdapat banyak sihir yang tidak bisa iblis manapun tertandingi.
Sedangkan Snowden adalah iblis yang bisa menandingi Syabru, walaupun Syabru iblis yang paling jahat tetapi Snowden bisa mengalahkan Syabru.
Dengan penuh percaya diri Snowden berhasil menghancurkan bagian sayap sebelah kiri, membuat Syabru maha besar dan menjerit kesakitan akibat kekurangan Snowden yang semakin hari semakin bertambah kuat.
Saat Ratih menemukan kelemahan dari Snowden wanita segera mengeluarkan sebuah kotak, kotak itu berisi serbuk hitam yang sangat langka. Serbuk itu dilemparkan tepat di depan Snowden, membuat tubuh Snowden kaku tak berdaya.
...•••...
"Ayah." teriak Edward saat melihat ayahnya tidak berdaya, Ratu Balqis maju untuk membantu sang suami, lagi-lagi ia gagal mengalahkan Ratih.
"Ibu." teriak Edward kembali melihat kedua orang tuanya sudah menjadi patung.
"Haha... Haha... Tinggal dirimu Edward, kamu harus aku hancurkan seperti kedua orang tuamu." lontar Syabru ketika melihat kemenangan berada ditangannya.
Syabru mengeluarkan kekuatan untuk menyerang Edward, saat kekutan itu tepat mengenai Edward malah kekutan tersebut kembali terpental ke pemilik aslinya. Membuat Syabru menjerit kesakitan saat kekutan itu melukai tubuhnya.
Melihat itu Edward mengubah tubuhnya menjadi menghilang, melihat itu Syabru menjadi murka. Semua penghuni kastil sudah terperangkap dalam genggaman Syabru.
"Edward. Aku berjanji akan menghancurkan kamu, saya bersumpah kamu tidak akan mendapatkan cinta sejati mu. Dan kamu akan terus kehilangan kekuatanmu seperti kamu menghancurkan kekuatanku, Edward." ucapnya dengan lantang, Syabru sangat marah saat mengetahui bahwa Edward memakai sebuah kalung.
Kalung pusaka yang tidak tertandingi, kalung itu yang selama ini dicari oleh Syabru tetapi ia kehilangan jejak mencarinya. Ternyata selama bertahun-tahun kalung tersebut berada di tangan keluarga Snowden.
Flashback off
Edward memandangi langit malam saat ia masih berada di luar, sedangkan Fania sudah masuk ke dalam kamar. Malam sangat sunyi seperti kehidupannya selama ini, bertahun-tahun ia berusaha mencari cara untuk melumpuhkan Ratih dan juga Syabru.
Tapi sampai sekarang ia belum menemukan keberadaan Syabru, lelaki yang selama ini dia cari untuk melumpuhkan iblis jahat itu. Sedangkan Ratih sudah ia temukan, Ratih yang asli bukan Ratih yang berada di samping Fania.
Dia juga seorang iblis yang memasuki jiwa manusia, jiwa asli Ratih berada digenggaman Syabru. Semua penghuni kastil berada digenggaman Syabru, dia tidak tahu dimana letak penghuni yang dikutuk oleh Syabru hanya karena sebuah dendam.
"Ayah, ibu apa yang harus aku lakukan. Bagaimana aku bisa mengembalikan semuanya." batinnya terus memandangi langit dengan angin malam.
"Edward." lelaki itu menoleh melihat Fania duduk di sampingnya, "Kenapa kamu tidak istirahat, ini sudah larut malam tidak baik untuk kesehatan kamu."
Edward tersenyum mendengar perhatian dari Fania, tanpa Fania ketahui ia sudah terbiasa dengan suasana malam. Apalagi dia seorang iblis, iblis tidak akan pernah takut yang namanya kehidupan malam berbeda dengan manusia.
Walau begitu ia sangat menyukai dunia manusia, sangat tentram, damai berbeda dengan dunianya. Setiap hari ia harus menaklukkan berbagai musuh, sedangkan di dunia manusia tidak ada namanya musuh melainkan saling membantu.
"Edward, kamu kenapa diam saja. Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?" Fania menatap wajah Edward, wajahnya sangat tampan mengalahkan siapapun.
"Aku sedang memikirkan keluargaku Fania. Aku merindukan mereka." Fania menghela nafas mendengar kalimat sedih dari mulut Edward.
"Jangan pikirkan itu lagi Edward. Orang tua kamu sudah bahagia di sana, sama seperti keluargaku. Kamu tidak sendirian di dunia ini, kamu masih punya aku yang bisa kamu bagi untuk cerita." tutur Fania dengan tulus.
Melihat ketulusan Fania, membuat hati Edward menjadi hangat. Ini pertama kalinya Edward menemukan manusia yang baik hati, sedangkan dulu ia harus berjuang sendirian untuk bertahan hidup.
"Terima kasih Fania."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments