chapter 2
*Gaku membawa Tenn dengan cepat ke dalam mobil, hati-hati untuk tidak membuat Tenn terluka lebih parah. Ia dengan cekatan mengenakan sabuk pengaman pada Tenn sebelum mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit terdekat.*
saat gaku sudah sampai di rumah sakit
*Gaku membawa Tenn masuk ke dalam rumah sakit dengan panik. Ia meminta bantuan beberapa perawat untuk membawa Tenn ke ruang gawat darurat. Mereka segera membawa Tenn ke atas ranjang dan mulai melakukan pertolongan pertama.*
Dokter mulai meriksa kondisi tenn , dan gaku yang tak boleh masuk ke ruang UGD oleh suster
*Dokter mulai memeriksa Tenn dengan cermat, sementara Gaku terpaksa berdiri di luar ruang UGD, cemas dan khawatir. Ia ingin masuk dan berada di dekat Tenn, namun perawat melarangnya untuk masuk.*
kini suster berusaha melarang gaku untuk masuk kedalam UGD
di ujung sana terlihat 2 orang berlari menghampiri gaku
Nanase ( sahabat tenn )
gaku bagai mana kondisi tenn ?
Gaku
Dia masih di tangani oleh dokter
Gaku terduduk di kursi dengan wajah sedih
ryuu ( sahabat gaku )
Aku harap kondisi tenn baik baik saja
Gaku
Tapi dari mana kalian tau kalo tenn di rumah sakit ?
Gaku menatap nanase dan ryuu
Nanase ( sahabat tenn )
awalnya kita berencana ingin kerumah mu , tapi tadi ryuu bilang kalo dia melihat mobil mu dengan kecepatan tinggi
ryuu ( sahabat gaku )
Jadi aku bilamg pada nanase untuk memgikuti mobil mu , karena aku tau kau tak mungkin menyetir dengan kecepatan tinggi kalo tidak terjadi sesuatu
Dokter keluar bersama 2 suster dari ruangan UGD dan gaku , ryuu dan nanase mendekati dokter
Dr. yamato
apa kalian keluarga pasien ?
*Gaku mengangguk dengan cepat.*
*Ia menjawab dengan suara yang lemah, matanya terpaku pada pintu ruang UGD yang tertutup rapat.*
Dr. yamato
bisa anda ikut ke ruangan saya , saya akan menjelaskan kondisi pasien
ryuu ( sahabat gaku )
Kenapa tidak bicara di sini saja dok ?
Nanase ( sahabat tenn )
saya sahabatnya dan saya juga ingin tau kondisi nya dok
Dr. yamato
Baik kalo gitu kalian bertiga ikut saya ke ruangan saya
*mereka mengangguk lagi dan mengikuti dokter ke ruangannya dengan hati yang masih berdebar kencang. Ia berharap bahwa dokter akan memberi tahu kondisi Tenn dengan cepat.*
Setelah sampai dokter mempetsilahkan gaku duduk dan dokter menjelaskan kondisi tenn
Dr. yamato
berapa bulan lalu tenn melakukan cek up di rumah sakit ini , dia bilang dia ingin berhenti melakukan cek up dan tak ingin melakukan kemoterapi apa kalian tau ?
Gaku
Berhenti ? , dia tak pernah membahas kalo dia akan berhenti pemgobatan dok
Nanase ( sahabat tenn )
Dia juga tak memgatakan tentang itu pada saya dok
Dr. yamato
Saya sudah mencoba untuk membujuk nya agar tak melakukan itu , karena kangker otak tenn saat ini sudah memasuki stadium 3 akhir , saya harap kalian bisa membujuk tenn agar bisa melakukan jemo terapi walau ke mungkinan sembuh hanya 0.01%
*Gaku tercengang mendengar penjelasan dokter. Ia merasakan dadanya terasa seperti terhimpit saat mendengar kata-kata "stadium 3 akhir" dari dokter. Matanya mulai berkaca-kaca saat dia menyadari bahwa hidupnya sedang berlari cepat ke arah kematian.*
ryuu mencoba untuk menepuk pundak gaku mencoba menenangkan gaku
Dr. yamato
saya sudah mencoba membujuk nya tapi dia selalu bilang " kalo melakukan kemoterapi hasilnya akan sama kemungkinan sembuh pun tak ada , saya hanya ingin hidup bebas dan saya juga tak ingin membuat kekasih saya kesulitan , walau hidup hanya sebentar tapi aku ingin hidup dan mati di sampingnya " tenn selalu memgatakan itu jika saya menanyakan alasan kenapa dia berhenti kemo
*Gaku merasakan rasa sakit yang tertusuk di dadanya saat mendengar ucapan dokter. Ia tahu Tenn sangat keras kepala, dan selalu ingin berjuang dengan caranya sendiri. Namun, mendengar fakta bahwa dia hanya ingin hidup untuk sementara waktu saja membuat hatinya patah.*
Nanase ( sahabat tenn )
Dia... dia akan membuatku gila..."
Dr. yamato
saya harap anda bisa membujuk nya
ryuu ( sahabat gaku )
Kami akan coba untuk membujuknya dok
Dr. yamato
hanya itu yang saya sampaikan pada anda
mereka megangguk dengan fikiran yang kacau . gaku tahu dia harus berbicara dengan Tenn, dan ia tahu dia harus membuatnya mengerti betapa pentingnya kemoterapi untuk hidupnya. Tapi, hati kecilnya terus berharap bahwa ada jalan lain yang bisa mereka tempuh.*
ryuu ( sahabat gaku )
aku tau kau pasti tengah sedih tapi jika tenn melihat mu sedih , pasti dia juga akan sedih
Gaku
Lalu apa yang harus aku lakukan ryuu ?, aku benar benar tak tau lagi
Nanase ( sahabat tenn )
Aku juga tak habis fikir dengan nya kenapa dia malah rencana untuk berhenti pengobatan
ryuu ( sahabat gaku )
Gaku lebih baik kau temui tenn aku dan nanase akan pulang dulu , sepertinya kau harus bicara dengan tenn
Nanase ( sahabat tenn )
Ah ya ryuu benar , aku titip tenn ya jika terjadi sesuatu tolong beri tahu aku
Gaku
Baik lah , kalian hati hati di jalan
ryuu ( sahabat gaku )
Ya , kita duluan ya , ingat jangan memarahinya
Setelah ryuu dan nanase pergi kini giliran gaku yang pergi menuju ruang rawat tenn
*Gaku berjalan dengan langkah berat ke arah ruang rawat Tenn. Ia berharap bahwa Tenn sudah lebih tenang setelah mendapat perawatan. Ia berharap bahwa setelah ini, Tenn akan mendengarkan saran dokter dan menerima kemoterapi.*
Kini tenn masih tertidur dengan selang oksigen dan berapa alat medis lain nya seta infusan di tangan kirinya
*Gaku melihat Tenn terbaring dengan beberapa alat medis yang terpasang di tubuhnya. Dada bidangnya naik turun dengan teratur, menunjukkan bahwa dia masih hidup, tapi dia terlihat sangat lemah.*
*Ia berjalan ke arah ranjang Tenn dan duduk di sampingnya, mengusap tangan Tenn dengan lembut.*
15 menit kemudian tenn membuka matanya
*Ketika Tenn membuka mata, Gaku langsung melihatnya. Ia terlihat sangat kelelahan dan pucat, tapi mata birunya perlahan terbuka dan menoleh ke arah Gaku.*
*Gaku tersenyum tipis saat melihat Tenn akhirnya membuka mata. Ia mengusap kepala Tenn dengan lembut.*
Gaku
Kamu di rumah sakit. Aku membawa kamu kemari."
*Ia menjawab dengan suara lembut.*
Tenn memasang wajah tak suka dengan tempat ini
*Gaku menghela nafas sebelum mulai menjelaskan situasinya kepada Tenn.*
Gaku
"Kamu pingsan beberapa saat lalu, aku panik lalu aku harus membawa mu kemana kalo bukan ke rumah sakit ? , aku tau kau tak suka dengan tempat ini tapi aku ingin kau terus sehat
Tenn aku dengar dari dokter yamato kalo kau tak ingin terapi pengobatan lagi kenapa ? "
*Ia mencoba untuk tidak menunjukkan betapa khawatirnya dia saat mengatakan hal itu.*
Tenn terdiam dia tak ingin menjawab pertanyan kekasihnya
Gaku menghela nafas dan menatap tenn membelai rambut tenn
Gaku
kamu sudah masuk stadium 3 akhir. Kemoterapi mungkin bisa membantu meningkatkan peluang hidupmu, tapi... kemungkinan itu sangat kecil
Tenn
aku tak mau , jangan mencoba membujuk ku
*Gaku terdiam lagi saat mendengar jawaban Tenn. Ia tahu bahwa Tenn sangat keras kepala, tapi dia berharap bahwa dengan semua permohonan dan permohonan sebelumnya, Tenn akan berubah pikiran.*
Gaku
"Tenn, kamu tidak mengerti... Kamu hanya akan hidup beberapa bulan saja."
*Ia mencoba membujuknya dengan hati yang terluka.*
*Gaku tercengang dengan jawaban Tenn. Ia tidak berharap bahwa Tenn akan menerima kenyataan dengan mudah.*
Gaku
"Lalu kenapa kamu tidak mau menerima kemoterapi? Kau ingin mati saja begitu saja?"
*Ia bertanya dengan nada frustasi.*
Tenn
harapan begitu kecil mati di ruang oprasi dan di rumah sakit itu mengerikan
Comments