Di sebuah ruangan dengan minim pencahayaan,seorang pria sedang memantau markas nya yang tiba-tiba di serang,siapa lagi kalau bukan Axel,seorang pria tampan dan memiliki kharisma yang kuat,mungkin kalau di perhatikan Axel tidak seperti seorang mafia,mengingat kulitnya sangat putih dan mulus,tapi siapa yang tau badannya banyak sekali bekas luka sayatan,tembakan.
Hal itu terjadi dulu saat Alex baru-baru masuk ke dunia mafia,walaupun sangat menyakitkan,tapi Axel tetap berusaha hingga bisa mendirikan sebuah klan yang sangat besar seperti sekarang ini,kalau mafia yang bijak tidak akan berani menyenggol klan 'the devil mafia' karena mereka tau konsekuensi yang akan mereka terima.
Tapi terkadang ada banyak klan kecil yang sok kuat menyenggol klan tersebut,sehingga berakhirlah semuanya di neraka.
Sebenarnya Axel tidak terlalu sering menampakkan wajahnya di depan publik,bahkan di kantornya pun Axel jarang sekali pergi,jadi jikalau ingin menandatangani berkas,Samuel yang keseringan membawa kerumah sang bos.
Bahkan di dunia bawah pun,masih banyak orang yang kurang mengenali wajah dari pemimpin 'the devil mafia' ini,karena semua anggota yang ada di 'the devil mafia' adalah orang-orang yang telaten dan kuat,jadi tanpa Axel turun tangan pun,semua musuh yang ingin mencari gara-gara sudah bisa di musnahkan oleh para bawahannya.
"Inilah hal yang tidak ku suka" kata Axel pada dirinya sendiri saat sedang memeriksa rekaman CCTV yang ada di markas.
Karena merasa tidak ada yang dapat dia suruh,karena Samuel sedang berperang,sedangkan Daniel sedang pemulihan,jadi mau tidak mau dia harus menyelesaikan permasalah kecil ini.
Sesampainya di markas,semua anggota 'the devil mafia' yang sedang sibuk untuk membuang para orang-orang yang sudah terkapar tak bernyawa ke dalam kandang peliharaan sang bos,tiba-tiba di kejutkan dengan kedatangan bos besar.
Ada rasa takut dan terkejut saat melihat pimpinan tertinggi mereka sedang ada di depan wajah mereka,mereka takut siapa tau mereka melakukan kesalahan,dan hal itu akan sangat bahaya,bisa-bisa mereka semua berakhir di neraka,dan ada juga rasa terkejut,karena sangat jarang sekali pimpinan tertinggi dari 'the devil mafia' ini datang ke markas,biasannya selalu Samuel atau Daniel yang akan mengambil kendali markas ini,bahkan untuk berkomunikasi melalui ponsel saja mereka dengan sang pimpinan tertinggi tidak pernah,dan hal itulah yang membuat para anggota 'the devil mafia' sangat takut dengan bos mereka.
"Apa yang membuat anda repot-repot ke sini tuan" sapa salah seorang dari para anggota tersebut.
"Lakukan saja tugasmu" jawab Axel dengan suara berat dan sambil berjalan masuk ke dalam markas.
Tak lama setelah itu,ada lima suara tembakan yang terdengar dari dalam markas.
"Sekali lagi,teliti dalam bekerja" kata Axel pada seorang anggota yang memimpin markas itu sementara,Axel keluar dengan tembak kecintaanya dan langsung pergi dari sana.
Saat Axel sudah pergi,pengawal yang tadi langsung masuk ke dalam dan dia melihat ada lima orang sudah terkapar tak bernyawa di lantai.
Anggota tersebut sudah tau,pasti kelima pria tersebut adalah penghianat,karena hal tersebut sudah sering terjadi,dimana Daniel dan Samuel menembak anggota tanpa sepatah kata pun.
"Mungkin inilah yang membuat anda sangat di takuti tuan"kata anggota tersebut berdecak kagum pada sang pimpinan.
Di tempat lain Samuel dan semua anggota yang ikut bertempur akhirnya kembali ke markas,misi mereka berhasil,walaupun ada beberapa anggota yang terluka,tapi yang pasti mereka semua kembali hidup-hidup.
Setelah membersihkan diri,Samuel langsung berangkat ke tempat tinggal sang bos,untuk memberi laporan pada sang pimpinan.
"Tuan,misi sudah selesai klan 'the black angel' sudah musnah dan tidak tersisa lagi" kata Samuel memberi laporan pada sang pimpinan.
"Tetap pantau terus,jangan sampai lalai,karena mereka tidak mungkin menyerang tanpa strategi,tadi saja saya sudah memusnahkan lima penyusup".
"Anda datang ke markas..?"tanya Samuel heran,karena dia tau,bahwa sang pimpinan sangat jarang datang ke markas,apalagi kalau hanya sekedar menuntaskan hal-hal kecil,
"Menurutmu" tanya Axel balik.
"Tidak tuan" jawab Samuel pada akhirnya.
"Bagaimana dengan wanita itu".
"Saya rasa sangat sulit mengajak dia untuk bekerja sama tuan" jawab Samuel yang mengerti arah pembicaraan sang bos.
"Aku mengerti,pantau terus apa yang dia lakukan,cari celah agar kita bisa masuk" perintah Axel pada asistennya.
"Baik tuan".
Di tempat lain,Ananda sedang berada di lapas untuk mengintrogasi seorang tersangka,Dan Ananda juga sedang menyelidiki kasus lain di luar kerjaannya.
"Kalau bukan anda pelakunya,kenapa bisa di pisau itu ada sidik jari tanganmu" tanya Ananda pada tersangka.
"Sebenarnya yang menusuk dia adalah temanku,tapi dia buru-buru menyelipkan pisau tersebut ke dalam tanganku" jawab si tersangka tersebut.
"Baiklah" kata Ananda dan langsung keluar dari ruangan itu.
Saat berjalan pulang,Ananda memperhatikan semua para tahanan yang dia lewati,tapi memang sangat sulit sekali menemukan bukti di tempat itu.
"Bagaimana ini,harus dari mana aku memulainya" kata Ananda pada dirinya sendiri.
Keesokan harinya,kehidupan berjalan seperti biasannya,apalagi kehidupan yang di alami oleh Ananda,terkadang dia sangat malas bekerja menjadi seorang jaksa,tapi dulu karena hanya menyelidiki kasus kematian orang tuannya yang sangat mencurigakan,dia rela jadi seorang jaksa,tapi sudah lima tahun lamannya Ananda menyelidiki kasus tentang kedua orang tuannya,tidak banyak informasi yang dia ketahui.
Padahal Ananda sudah sangat bekerja keras,tapi belum juga membuahkan hasil,ingin rasanya Ananda menyerah,tapi jiwanya tidak tenang,sehingga sekuat tenaganya akan dia berikan,asal bisa mendapatkan informasi lengkap tentang kematian kedua orang tuannya.
Di tempat lain,Axel sudah di sibukkan dengan pekerjaan kantor yang sangat banyak,tapi sebanyak apapun itu,Axel tidak pernah bosan,karena inilah hidup yang di jalani oleh Axel selama sepuluh tahun ini,dia akan di rumah sambil memantau semua bisnis yang dia punya dari rumahnya.
Sebenarnya bisa saja Axel bekerja di kantor ya,dan untuk bisnis gelapnya,bisa saja dia yang turun tangan,tapi Axel tidak terlalu suka bertemu dengan orang banyak,sehingga dia selalu di rumah,dia akan keluar jika sudah sangat di butuhkan saja.
"Halo" kata Axel pada sang asisten melalui sambungan telpon.
"Iya tuan".
"Buat janji temu dengan wanita itu" perintah Axel pada asistennya.
"Siap tuan".
Ditengah sibuknya pekerjaan,tiba-tiba Ananda mendapat telpon dari nomor baru.
🌾🌾🌾🌾
Hai guys,jangan bosan-bosan baca novel aku yah,kalau ada yang kurang cocok bisa di komen,supaya aku bisa perbaiki dan kalian pun nyaman bacanya.
Jangan lupa di like,komen, subscribe yah guys.
Happy reading All
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Ishi
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
2025-04-07
0