"Hahaha kamu belum mau juga menjawab nya". Kata Alana menatap dingin orang di depan nya yang kini kesabaran nya semakin menipis jika menyangkut orang-orang dari paman nya tersebut.
Tanpa kata Alana langsung memotong jari-jari pria di depan nya dengan perlahan tanpa buru-buru sama sekali.
Aaaa
Suara teriakan terdengar dari dalam ruangan yang cukup gelap karna hanya ada satu lampu yang redup di dalam nya.
"Semakin kamu berteriak semakin senang juga aku mendengar nya,teriakan mu itu seperti nyanyian merdu yang aku dengar"ujar Alana terkekeh pelan dengan tangan yang masih memotong jari-jari orang tersebut.
"Katakan".
"Aku mengatakan nya,aku akan mengatakan nya"ujar pria tersebut menatap tangan nya yang kini tidak ada jari lari karna Alana sudah motong semua jari tangan pria di depan nya.
"A-aku belum sempat mengirimkan informasi apapun karna aku kira bisa membawa anda sekalian ke sana"sambung pria itu menatap takut ke arah Alana.
"Berapa orang kalian berada di negara ini?".
"Hanya empat orang mereka berada di kota lain".
"Apa lagi yang di rencanakan tua bangka itu?".
"Sa-saya tidak tahu,kami hanya di perintahkan untuk mencari nona dan membawa kembali ke sana".
Alana mengangguk saja karna sebenarnya ia juga sudah tahu jika dari dulu setelah ia kabur memang anak buah paman nya itu selalu mencari nya hingga sekarang belum berhasil,Alana mengetahui hal tersebut dari anak buah yang ia pindahkan ke sana untuk mematai-matai musuh di sana bahkan anak buah nya juga berhasil menyusup ke markas paman nya itu yang ternyata bekerja sama dengan dunia bawah. Maka dari itulah Alana menjadikan diri nya semakin tak terkalahkan juga menjadi lebih kejam untuk membunuh setiap musuh yang berani mengusiknya.
Mafia yang ia dirikan kini menjadi salah satu Mafia terkejam hingga tak banyak yang berani menyinggung mereka, Meski begitu tidak ada yang tahu seperti apa rupa sang Queen Mafia Black Rose tersebut karna dimana pun Alana memang memakai topeng bahkan asisten nya juga tidak tahu seperti apa wajah asli Alana. Menurut nya menyembunyikan wajah nya adalah suatu keharusan karna tidak tahu seperti apa kedepan nya,apakah ada yang ber hianat melawan nya nanti nya juga untuk keamanan nya .
"Dengan siapa saja tua bangka itu bekerja sama?"tanya Alana.
"Saya tidak tahu nona".
Alana kembali mengangguk setelah tidak ada informasi yang berguna lagi yang ia dapat kan tangan nya langsung membunuh orang di depan nya secepat kilat hingga darah mengucur ke seluruh tubuh nya, Ia berdiri dan keluar dari ruangan tersebut.
"Bersihkan ruangan itu kembali dan cari tiga orang yang masih berkeliaran di kota itu dan langsung bunuh"ujar Alana pada anak buah nya,ia kembali melanjutkan langkah nya menuju ruangan nya untuk membersihkan tubuh nya.
"Sepertinya kalian sudah tidak sabar bertemu dengan ku lagi tenang saja sebentar lagi aku akan kembali,sebelum kita bertemu kita akan bermain-bermain sebentar pasti akan menyenangkan"gumam Alana menyeringai.
Setelah membersihkan tubuh nya Alana kembali memakai baju yang sama karna memang banyak baju yang ia simpan di dalam ruangan nya tersebut,jika ada misi ia tak sempat pulang ke rumah maka dari itu ia akan memilih istirahat di markas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments