Ceklek
“maaf aku terlambat” ujar seseorang yang baru masuk membuat semua mata melirik ke pintu masuk.
sepasang laki laki dan perempuan masuk ke ruangan itu. Membuat sosok taehyung terkejut melihat siapa yang baru saja masuk. Apalagi melihat wanita itu yang tak lain adalah jeon jungkook
“MOMMY” teriak shine riang lalu berlari menuju sang mommy dan memeluknya erat.
Itu adalah jungkook dan jimin yang baru saja datang. Jungkook memeluk shine erat lalu menghujami kepala dan pipi shine dengan ciuman begitu juga dengan jimin menciumi wajah shine dengan ciumannya.
Deg
Jantung taehyung berhenti berdetak melihat siapa yang baru saja datang. Itu adalah jungkook mantan kekasihnya dan jimin sahabatnya. Taehyung berfikir apakah shine anak jungkook fikirnya.
Jungkook dan jimin berjalan berdua menuju sofa dan duduk di seberang tae dan yeri. Lalu sungjae duduk di single sofa nya.
“sungjae ada apa ini” Tanya jimin pada sungjae sembari tangannya terus mengelus rambut shine penuh sayang.
“begini tuan shine terlibat perkelahian dengan yeri, dia menampar yeri sampai seperti itu” ujar sungjae.
Jimin dan jungkook melirik gadis yg di depannya dan baru sadar kalau di depannya kini adalah tae.
Keduanya sedikit terkejut dan saling pandang lalu saling mengembangkan seringai. Jujur saja dari tadi mereka hanya focus pada shine.
“oh ada tuan kim disini, apa yang kau lakukan disini tuan kim” Tanya jimin dengan nada yang sangat tidak bersahabat. Taehyung sedikit heran kenapa jimin begini padanya.
“seharusnya aku yang bertanya jim, apa yang kau lakukan disini dan kenapa kau memperlakukan anak sialan itu begitu” ujar tae membuat jungkook geram marah, dia tidak pernah memanggil anak nya seperti itu sedangkan tae yang sebutir beras pun tidak pernah memberi makan anak nya dengan seenaknya saja menghina anaknya.
“jaga ucapanmu tuan kim, tolong tunjukan kalau kau memang orang yang terhormat lewat kata kata karna kata kata mencerminkan diri sendiri. Dan lagi anakku bukan anak sialan asal kau tau.”
“terserah dan lagi apa yang kau lakukan dengan jalang ini jim”
Brak
Prang
“SHINEE” teriak jimin dan jungkook
Meja dengan alas kaca setebal 3 centi meter itu hancur berantakan karna tonjokan dari shine. Shine dari tadi sudah menahan amarahnya karna di bilang anak sial oleh ayahnya sendiri.
Yah shine sudah tau kalau tae ayah kandungnya. Di tambah dia mengatakan jungkook jalang jelas lah shine tidak terima. Jadi dia meninju meja itu melampiaskan amarahnya.
“shine hiks astaga tanganmu berdarah hiks shine” panic jungkook karna tangan anaknya sudah di penuhi darah dan kaca yang pecah pecah itu juga di penuhi darah.
Tae, yeri dan ketiga pemuda juga sungjae bergidik ngeri melihat shine dengan mudahnya menghancurkan kaca tebal itu.
“tenang mom, I’m oke hmm” ujar shine menenangkan sang mommy.
“sungjae di mana kotak obatmu” teriak jimin tak kalah paniknya. Dia mengabaikan pertanyaan taehyung pada nya tadi. Angan cantik putri nya lebih utama.
Sungjae berlari ke lemarinya mengambil kotak obat dan mulai membersihkan darah yang memenuhi tangan kanan shine.
“haaa, kau dengar aku tuan kim yang terhormat. Mommy ku bukan jalang, aku bukan anak sialan, aku anak yang di besarkan dengan kasih sayang asal kau tau. Aku berlimpah kasih sayang. Aku menampar anakmu karna dia memanggil mommy ku jalang. Wahhh kau dan anakmu benar benar sama sama brengsek ya. Aku tidak heran kenapa anakmu juga demikian, dan lagi aku bersyukur mommy memilih pergi meninggalkan pria brengsek seperti kau tuan kim. Seharusnya tadi aku tidak hanya menampar anak kurang kasih sayang ini tapi juga membenturkan kepalanya nya untuk memancing ayahnya agar lebih perhatian padanya dan sadar keadaan, tenang saja, aku janji jika setelah ini kejadian seperti ini terjadi lagi ku pastikan untuk memisahkan kedua kaki dan tangan anak mu itu dari tubuhnya tuan kim.” ujar shine dengan deep voicenya.
Jungkook dan jimin yang tadinya sibuk mengurus luka shine sedikit tertegun mendengar nada kelewat dingin dari shine. Ini pertama kalinya shine begini. Taehyung sedikit tertegun mendengar ucapan shine, gadis shine tau masa lalu dia dan jungkook fikir taehyung.
“kau…” shine menunjuk taehyung dan yeri
“akan ku pastikan kau akan selalu hidup dalam penderitaan tuan kim karna sudah bermain main denganku dan membuat mommy ku menangis selama ini. Camkan perkataanku”
“memangnya apa yang bocah sepertimu bisa lakukan huh? Kau hanya bocah 17 tahun yang tau bermain” remeh tae, jujur saja sebenarnya dia sedikit takut melihat tatapan tajam bocah itu mirip dengan tatapannya. Tunggu mirip dengan nya? Tidak mungkin, itu hanya kebetulan.
“kau benar, aku hanya bocah 17 tahun yang hanya tau bermain, tapi permainan ku adalah permainan yg sangat sangat menyenangkan tuan, jadi kalau kau ingin lihat seperti apa permainanku silahkan usik kehidupan ku makan akan kutunjukan permainan kesukaanku”
“ssstt sudah princes, kau tidak perlu bermain dengan mereka, itu hanya akan mengabiskan waktu mu. Dad akan pastikan mereka tidak akan macam macam setelah ini” ujar jimin lalu mengecup tangan shine yg sudah di balut perban. Sedangkan jungkook memeluk anaknya dari samping dg sedikit isakan sambil melirik tangan shine.
Shine jadi merasa bersalah karnanya. Lalu mengelus pipi mulus sang mommy menghapus air matanya. Dan tersenyum lembut dan menengkan.
“kau lihat kim yeri, mommyku menangis bahkan hanya karna luka kecil. Biar ku tebak ibumu dan juga ayahmu ini pati tidak pernah menangis saat kau sakit kan, meski kau sekarat sekalipun apa aku benar” ujar shine membuat yeri teringat kembali saat di mana dia sakit dan kedua ortunya masih memilih mengurus perusahaan. Melihat wajah murung yeri membuat shine makin senang.
“kau tau, bahkan daddy ku merelakan meeting nya hari ini dengan klien dari spanyol dan memilih datang ke sini demi aku, aku yakin daddy ku akan kehilangan ratusan milyar dolar karna membatalkan meeting itu hahaha ku tebak lagi ayah mu itu bahkan tidak mau ketinggalan meeting meski hanya meeting dengan pemilik saham kan hmm” lagi ucapan shine membuat tae dan yeri geram.
Tae garam karna ucapan shine seolah mengatakan perusahaannya lebih penting dari anaknya dan yeri geram karna lagi lagi shine mangatakan hal yg membuatnya iri dengan yg lain. Namun tae dan yeri hanya bisa diam itu semua benar.
“baby sudah ya, lebih baik kita pulang hmm, kita periksa luka mu ke dokter daddy tidak mau lukanya nanti infeksi” ujar jimin dengan nada yg ketara sekali kekhawatirannya.
“benar princess. Mom akan mengurus semuanya untuk mu hmm, tidak usah pusingkan ini oke, mom percaya kau melakukan hal yg benar” tambah jungkook. Membuat shine tersenyum menang. Kedua orang tuanya ini memang sangat paham akan dirinya.
“sungjae aku akan mengurus ini nanti, dan untuk kalian bertiga” jungkook menunjuk ketiga siswa yg babak belur tadi.
“ku rasa kalian sudah merasakan sentuhan dari tangan mulus putriku, jika kalian ingin lebih jangan sungkan untuk kembali memancing amarahnya oke. Ahh dan satu lagi, ku sarankan agar kalian lebih pintar lagi meihat calon korban dan siapa yang menyuruh kalian hmm, jangan sampai hanya membuat kalian yang rugi” ujar jungkook pada ketiga pemuda itu membuat mereka hanya bisa menunduk takut.
“kaja princess kita pergi” ujar jimin lalu menggendong shine ala koala di depan.
Hingga shine bisa melihat yeri dan tae di belakangnya. Lalu shine menjulurkan lidahnya seraya mengeje yeri juga mengacungkan jari tengahnya dan seringai tajam setelahnya mendusal manja ke leher jimin.
Membuat jimin hanya terkekeh melihat manjanya shine padanya. Sedangkan jungkook mengelus rambut shine sayang.
Pemandangan itu entah kenapa tae sedikit tidak suka. Karna entah kenapa ada setitik sakit saat shine terluka tadi lalu melihat jungkook menangis karna shine terluka.
Mengingat luka shine tae teringat pada kaca meja tadi lalu mengambil pecahannya menelisik sisinya melihat ketebalan kaca itu lalu berdecak kagum akan kekuatan anak itu.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments