dimulai

Dan... Akhirnya..

"Bbrruugkkkhh" Raka mendorong Ades hingga tersungkur, Ades yang kala itu tidak memasang kuda kuda langsung ketakutan

"Rakaaaaa....... Kamu bener bener keterlaluan yah" ibu dan bapak segera menolong Ades.

"Aduuhhh.... Mas kamu tega sama aku yah. Aku gak bakal mau sama kamu lagi, aku mau telfon mama buat jemput aku" meraih HP yang ada di atas kasur menelfon sang mama

"Jangan nak, kita selesaikan dulu semua disini. Kamu tenang dulu yah" ucap. Sang ibu mertua

"Betul nak apa yang di katakan ibu mu, tenang dulu. Kamu tau kan sifat mama mu kek gimana? Yang ada nanti kami di amuk semua" bapak mertua pun menimpali

"Maaf Pak bu kali ini mas Raka bener bener keterlaluan. Aku udah capek pak bu" Ades meraung sejadi-jadinya

"Udahlah pak bu, gak usah di tahan. Nanti dia malah ngelunjak " jawab Raka santai dari ruang tengah

"Raka, kamu diam dulu gak usah banyak bicara atau bapak akan membuat mu diam selamanya, kamu mau? " yah bapak mertua Ades terkenal sabar dan pendiam tapi ketika beliau sudah mulai angkat bicara semua akan terdiam termasuk si Raka

"Nduk, sabar dulu yah. Tenang dulu, masalah ini biar tenaang kalau emang udah tenang kamu mau ke rumah mama, gak apa apa nanti bapak yang antar" si bapak kemudian keluar kamar menuju ruang tengah tempat Raka berada.

Sementara di dalam kamar, Ades masih terus terisak dan masih syok. Sang ibu mertua menenangkan menantunya itu, Ades memang di kenal cengeng di keluarga nya maupun di keluarga suaminya, nyamuk yang ketepuk aja dia nangisss

"Sabar yah nduk, maklum suami mu memang begitu sifatnya. Jadi ibu minta kamu maklumin aja yah nak" sontak saja Ades yang kala itu menangis langsung terkaget mendengar ucapan sang ibu mertua

"Apa??? Ibu nyuruh Ades maklumin sifat mas Raka? Terus aku harus sendirian disini nungguin mas Raka sampai mas Raka bosan dengan temannya? " Ades terdiam kemudian langsung melanjutkan kalimatnya

"Aku udah ngorbanin semua demi mas Raka bu, aku rela berhenti kuliah untuk menunjukkan bakti ku ke mas Raka, sampai sampai mama ku sendiri memusuhi aku bu" tetesan demi tetesan meluncur dengan mulusnya di pipi Ades

Ades memang sempat kuliah dulu, awal kenal Raka pun Ades masih kuliah. Dari awal perkenalan sampai akhirnya menikah mereka telah menyepakati kalau Ades boleh tetap kuliah, tapi seiring berjalannya waktu ada masalah yang menghampiri jadi Ades memutuskan berhenti. Nanti deh kapan kapan d cerita in kalau gak lupa, ingetin yah guysss

"Yah kan suami mu juga butuh teman nak, dia juga gak macam macam kok. Gak main perempuan juga kan? " pungkas ibu mertuanya

"Bu ades gak pernah melarang atau membatasi mas dengan temannya tapi setidaknya ngertiin Ades, teman mas Raka juga kebanyakan gak bener bu" Ades sudah lama menyimpan ini semua, di saat ada kesempatan Ades betul betul meluapkannya

"Maksud nya? Gak bener gimana nak? " sang ibu mertua pun heran dengan ucapan Ades

"Emm.. Anu bu, itu... Emm.... " Ades gelagapan ketika di tanya, hampir aja Ades kelepasan kalau ternyata bukan pertama kali Ades mendapatkan perlakuan kasar dari Raka, Raka terhasut oleh temannya kalau laki laki gak boleh lemah harus melawan ketika istri udah mulai ngatur

"Anu apa nak, coba cerita biar ibu bisa kasi solusinya " tangannya yang sudah termakan usia itu membelai lembut kepala menantunya

"Gak apa apa bu. Intinya aku gak bisa maklumin terus kek gini. Ini bukan sekali dia kali bu, masalah yang sama terus berulang dan masih terulang. Aku juga punya batas kesabaran bu, Ades capek" suaranya yang mulai serak itu pun menjelaskan

"Untuk kali ini kamu maafin yah, nanti biar ibu dan bapak yang bicara dengan suamimu. Bagaimana nak? Mau kan? "

Ades mulai berfikir, Ades merasa berdosa sekali kalau menolak permintaan sang mertua tapi di satu sisi Ades bener bener kesal di buat suaminya itu

"Nak, bagaimana? Mau kan maafin mas mu? Biar ini kita selesaikan secara kekeluargaan dulu tapi jangan sampai mama mu tau, semua bisa berantakan" kata demi kata keluar dari mulut ibu mertua

"Baiklah bu, untuk kali ini aku akan memaafkan mas Raka demi ibu dan bapak. Tapi kalau ke depannya mas Raka gak bisa berubah, jangan salahin aku kalau aku tiba-tiba ilang" Ades luluh dengan permintaan ibu mertua tapi dengan sedikit ancaman

"Makasih yah nak, ibu senang kamu mau menuruti ibu" ibu merasa sangat senang

"Oh ya.. 1 lagi bu, kalau mas Raka masih kasar sama Ades atau bahkan berani bermain tangan lagi. Ades gak akan segan segan buat laporin mas Raka atas tuduhan KDRT " kalau main tangannya yang enak enak mah ayok tapi kalau untuk mendorong, memukul atau bahkan yang lainnya yah gak bisa lah

"Jangan nak, iyya nanti ibu akan bicara sama mas mu yah. Tapi tolong jangan laporin yah nak" sebagai seorang ibu, sudah tentu merasa khawatir

"Kita liat saja nanti gimana ke depannya bu. Aku gak bisa jamin tangan dan mulut ku akan tetap diam ketika mas Raka berani mencoba untuk kasar terhadapku lagi"

"Gak nak, ibu janji Raka tidak akan melakukannya. Ibu akan menasehati Raka kalau perlu ibu yang akan membalaskan perbuatan kasarnya tadi ke kamu nak" Ades bisa bernafas lega dan tersenyum tipis mendengar ucapan ibu nya, mereka akhirnya berpelukan dengan hangatnya di dalam kamar. Saling menenangkan.

*********

Sementara itu, di ruang tengah

"Kamu kenapa nak? Kenapa kamu sampai tega berbuat seperti itu ke istri mu sendiri? " bapak memutus kesunyian

"Aku gak kenapa kenapa pak, dia aja tuh yang lebay suka larang ini itu" menngekuarkan sebatang dari bungkus

"Nak, kamu ini sudah menikah. Sudah punya istri, kamu yang memutuskan untuk menikah kan?? "

"Dunia mu memang tidak boleh d batasi tapi bagaimana dengan istri mu? Kamu yang membawanya kesini, meminta baik baik kepada orang tuanya. Laluu sekarang kamu ingin mengabaikannya" lanjutnya lagi

"Paak aku juga butuh teman pak" Raka mengalihkan pandangannya sambil terus mengeluarkan asap

"Bapak ngerti nak, bapak paham. Tapi istri mu jauh lebih membutuhkan mu, jauh lebih butuh perhatian mu. Jika memang kamu sudah tidak sanggup lagi bersamanya, kamu mau ini masalah sampai ke telinga mertua mu?? Kamu tidak lupa kan gimana keras nya mertua mu itu? " bapak masih mulai bersabar menjelaskan ke anak bungsunya itu

Sejenak Raka berfikir, dia kembali teringat beberapa waktu lalu ketika mereka ada masalah juga. Mama bahkan mengeluarkan sumpah serapah nya

"Kamu mau, mertuamu sampai tau terus akhirnya menjemput Ades? " hayolohhh mulaii takut kan?

"Gaklah pak, gini gini juga aku masih sayang sama istri ku. Aku gak mau sampai hal itu terjadi, tidak akan" Raka bergedik ngeri ketika memikirkan kata kata bapaknya

Bagaimana pun Raka masih sangat mencintai istrinya, karena untuk meluluhkan hati sang mertua menerima nya sebagai menantu itu tidak mudah, dia harus meluluhkan "HARIMAU"(JULUKAN MAMA ADES), berkat keteguhan hati mereka akhirnya sang mama luluh. Ades terus meyakinkan mamanya..

Disitulah semuanya dimulai..........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!