Bab 4 Kantin

"Lea ke kantin yukk", ajak yana.

"Hmm", balas lea sambil menganggukkan kepalanya.

Mereka bertiga berlalu meninggalkan kelasnya menuju ke kantin, setibanya dikantin

"Eee itu kan murid baru itu kan?", tanya cika sahabat queen nya Midlleton High School

"Kayaknya deh ya, gue jadi penasaran sepengaruh apa tu anak baru disekolah kita baru hari pertama sekolah aja udah berhasil jadi pusat perhatian", balas ayunda queennya MHS sambil menatap lea dan 2 orang sahabatnya yang berjalan memasuki kantin.

Ayunda memang bisa dibilang memiliki kecantikan serta sangat populer di MHS bukan hanya itu ayah ayunda juga salah satu donatur terbesar diyayasan tempatnya sekolah saat ini sehingga menjadikannya sangat disegani oleh siswa dan siswi MHS.

"Yana lo sama lea duduk dimeja itu dulu ya, gue mau pesan makanan buat kita", ujar ara sambil menunjuk ke salah satu meja kosong yang ada di pojok kiri kantin.

"Oo ya lo sama lea mau pesan apa?", kata ara lagi.

" Hmm yana pesan bakso sama minumnya es jeruk aja deh ara, kalau lea?", jawab yana membalas pertanyaan ara.

"Samain", jawab lea singkat, dan dibalas anggukan oleh ara.

Ara berlalu meninggalkan yana dan lea untuk pergi memesankan makanan, sedangkan yana dan lea pergi melangkah ke arah meja kosong yang ditunjuk oleh ara tadi. Tapi sebelum tiba dimeja tersebut bukannya duduk mereka malah dihadang terlebih dahulu oleh ayunda dan cika.

"Lo berdua mau duduk disana?", kata cika sambil menunjuk ke arah meja kosong tersebut.

"Iya cika, kita mau duduk disana", jawab yana

"Lo gak tau apa kalau meja disana itu gak boleh ditempatin siapapun", balas cika lagi

"Kan orangnya gak ada cika, jadi bebas dong mau ditempatin siapapun lagipula kan meja kantin bukan punya siapa-siapa jadi semua orang berhak pakai", balas yana lagi.

"Ya tapi tetap gak boleh dong, kok lo maksa sih cari aja tempat duduk yang lain", balasnya lagi

"Cuman itu yang kosong, yang lain udah pada penuh cika", balas yana kembali dengan nada kesal.

"Eh lo kok susah banget sih dibilangin?", kata ayunda yang mulai ikut campur dalam perdebatan sahabatnya itu.

"Bukan begitu maksud yana ayunda, tapi emang meja yang lain itu gak ada yang kosong selain disana", balas yana

"Gue gak mau tau, lo cari aja meja yang lain karena gue gak mau ada yang duduk disana selain mereka dan lo murid baru bilangin tuh temen lo buat jangan cari masalah sama gue", balas ayunda dengan suara lantangnya kepada yana dan lea.

" Lo siapa?", jawab lea sambil bersedekap dada dan meninggikan sebelah alisnya.

"Gue? Lo nanya gue", balas ayunda sambil menujuk dirinya sendiri.

"Gue queennya MHS dan lo tau apapun yang gue inginkan dan perintahkan disini harus dilaksanakan saat itu juga tanpa adanya perdebatan apapun, ngerti lo?", sambung ayunda kembali dengan nada yang sombong.

" hmm, baru queennya kan? Belum pemilik sekolahnya? Jadi jangan sok jadi penguasa",

 balas lea sangat dingin dan tanpa melihat kearah ayunda dia melanjutkan langkahnya ke meja tempat dia dan sahabatnya akan makan karena perutnya sudah sangat lapar tapi harus menghadapi hal-hal yang tidak penting seperti sekarang.

"Lo, berani ya lo sama gue", Jawab ayunda sambil menarik salah satu tangan lea dan menghentakkannya dengan keras sehingga lea sedikit mundur kebelakang.

"Mau lo apa?", jawab lea dengan tenang walau sebenarnya dia tidak tahan untuk melakukan sesuatu hal kepada ayunda.

"Mau gue lo jangan makan disana dan cari tempat yang lain", balas ayunda lagi.

"Kenapa emangnya?", tanya lea.

"Ya...ya jangan disana lo akan tau nanti tapi selagi gue hari ini baik sama lo, jadi gue peringati lo dan sahabat lo ini untuk jangan makan disana", jawab ayunda tidak ingin menjelaskan lebih. Lalu pergi meninggalkan lea dan yana dari sana.

"Ada yang mau lo jelasin?", tanya lea berbalik menatap sahabatnya itu.

"Hmm, lea yana bingung mau jelasin apa sama lea tapi yana janji bakal jelasin sama lea ya", balas ayana yang sedikit gugup menjawab pertanyaan lea kepadanya dengan tatapan tajam.

"Oke gue tunggu, gue harap lo sama ara gak buat gue kecewa", balas lea berlalu pergi meninggalkan yana ke arah meja kosong tersebut tanpa menghiraukan peringatan dari ayunda dan cika tadi.

"Huft, takut banget sama lea tadi mau jelasinnya juga gimana ya duhh udahlah nanti yana tanya ke ara aja, biar ara aja yang jelasin semuanya ke lea", gumamnya sendiri sembari berlari mengejar lea yang sudah lebih dulu duduk disana.

"Yuhuuuu sahabatku, ini gue udah bawain pesanan kalian, jangan lupa dimakan ya untuk kali ini karena gue lagi baik jadi gue traktir lo pada", Kata ara sambil meletakkan pesanan mereka ke atas meja dan memulai memakan bakso yang dipesannya.

"Makasih ara", jawab yana.

"Sama-sama bestie", jawab ara kembali.

"Eh ngomong-ngomong nih ya tadi gue ngeliat ayunda dan cika kesini, pada ngapain tu orang kesini?", sambungnya lagi sambil mengunyah makanannya dan memandang kedua sahabatnya itu yang juga asik memakan makanan mereka.

"Nan..nanti yana jelasin ya ara sekarang kita makan dulu soalnya yana udah laper banget, hehehe", dijawab yana dengan sedikit gugup sambil melirik ke arah lea sedangkan yang dilirik tidak merasa terganggu sama sekali.

"Ya udah kalau gitu nanti jelasin ke gue, yuk lanjut makan lagi bentar lagi bel nih", balasnya.

___________________

Sedangkan ditempat lain tepatnya dinegara lain laki-laki sedang duduk dikursi kebesarannya dengan menaikkan sebelah kakinya bertumpu pada kaki yang lain, sedangkan salah satu tangannya memegang rokok yang dihisap sebelumnya.

"Gue harap lo bisa nahan diri lo setelah ketemu dia, ini gak mudah buat dia lo tau itu kan?", kata salah satu temannya sekaligus sahabatnya itu.

"Gue juga berharapnya gitu, banyak hal yang di laluinya 3 tahun bukan waktu yang midah untuknya", tanggapan sahabat yang lain ikut bergabung dalam pembicaraan tersebut.

"Setelah ini apa rencana lo?", tanya yang lain padanya.

"Gak ada", jawabnya singkat tapi kalau yang lain melihatnya dengan jeli maka mereka akan melihat seringai tipis dari sudut bibirnya.

"Halah gue malah makin yakin kalau lo jawab gak ada berarti ada sesuatu yang besar yang udah lo siapin kan?", jawab temannya lagi sambil melihat kearahnya dan ditanggapi anggukan oleh sahabatnya yang lainnya.

Lagi-lagi dirinya hanya menanggapi dengan diam dan menyeringai licik sambil berdiri dan melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Episodes
1 Bab 1 Awal yang baru
2 Bab 2 Perkenalan
3 Bab 3 Hari pertama sekolah
4 Bab 4 Kantin
5 Bab 5 Masih Bertahan
6 Bab 6 Bucin
7 Bab 7 Perkenalan 2
8 Bab 8 Markas Rahasia
9 Bab 9 Kembali
10 Bab 10 Sudah waktunya
11 Bab 11 Bertemu Kembali
12 Bab 12 Berdebat
13 Bab 13 Rooftop
14 Bab 14 Penjelasan
15 Bab 15 Hubungan Midlleton dan Byantara
16 Bab 16 Penyerangan
17 Bab 17 Rencana balapan
18 Bab 18 Balapan
19 Bab 19 Kemenangan
20 Bab 20 Memberi Hukuman
21 Bab 21 C**man
22 Bab 22 Marah
23 Bab 23 Sosok Misterius
24 Bab 24 Trauma
25 Bab 25 Sedikit Fakta tentang Ayunda
26 Bab 26 Meminta Penjelasan
27 Bab 27 Pertemuan Malam Ini
28 Bab 28 Sedikit Informasi
29 Bab 29 Satu Fakta Tentang Lea
30 Bab 30 Hari spesial
31 Bab 31 Kepulangan
32 Bab 32 Ternyata Dia Dalangnya
33 Bab 33 Langkah Awal Baru Dimulai
34 Bab 34 Kedatangannya
35 Bab 35 Lea-nya Ara dan Yana
36 Bab 36 Mulai Curiga
37 Bab 37 Tersangkut Di Pagar
38 Bab 38 Keanehan Ayunda
39 Bab 39 Malangnya Ayunda
40 Bab 40 Mencari Tau
41 Bab 41 Penyerangan Dadakan
42 Bab 42 Pertengkaran Hebat
43 Bab 43 Masih tentang Lea
44 Bab 44 Kesalahpahaman Berakhir
45 Bab 45 C***an lagi
46 Bab 46 Randomnya Lea
47 Bab 47 Mood Lea
48 Bab 48 Ancaman Ayunda
49 Bab 49 Hukuman Denzel
50 Bab 50 Masih Flashback
51 Bab 51 Kecurigaan
52 Bab 52 Penjelasan Denzel
53 Bab 53 Hampir Ketahuan
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1 Awal yang baru
2
Bab 2 Perkenalan
3
Bab 3 Hari pertama sekolah
4
Bab 4 Kantin
5
Bab 5 Masih Bertahan
6
Bab 6 Bucin
7
Bab 7 Perkenalan 2
8
Bab 8 Markas Rahasia
9
Bab 9 Kembali
10
Bab 10 Sudah waktunya
11
Bab 11 Bertemu Kembali
12
Bab 12 Berdebat
13
Bab 13 Rooftop
14
Bab 14 Penjelasan
15
Bab 15 Hubungan Midlleton dan Byantara
16
Bab 16 Penyerangan
17
Bab 17 Rencana balapan
18
Bab 18 Balapan
19
Bab 19 Kemenangan
20
Bab 20 Memberi Hukuman
21
Bab 21 C**man
22
Bab 22 Marah
23
Bab 23 Sosok Misterius
24
Bab 24 Trauma
25
Bab 25 Sedikit Fakta tentang Ayunda
26
Bab 26 Meminta Penjelasan
27
Bab 27 Pertemuan Malam Ini
28
Bab 28 Sedikit Informasi
29
Bab 29 Satu Fakta Tentang Lea
30
Bab 30 Hari spesial
31
Bab 31 Kepulangan
32
Bab 32 Ternyata Dia Dalangnya
33
Bab 33 Langkah Awal Baru Dimulai
34
Bab 34 Kedatangannya
35
Bab 35 Lea-nya Ara dan Yana
36
Bab 36 Mulai Curiga
37
Bab 37 Tersangkut Di Pagar
38
Bab 38 Keanehan Ayunda
39
Bab 39 Malangnya Ayunda
40
Bab 40 Mencari Tau
41
Bab 41 Penyerangan Dadakan
42
Bab 42 Pertengkaran Hebat
43
Bab 43 Masih tentang Lea
44
Bab 44 Kesalahpahaman Berakhir
45
Bab 45 C***an lagi
46
Bab 46 Randomnya Lea
47
Bab 47 Mood Lea
48
Bab 48 Ancaman Ayunda
49
Bab 49 Hukuman Denzel
50
Bab 50 Masih Flashback
51
Bab 51 Kecurigaan
52
Bab 52 Penjelasan Denzel
53
Bab 53 Hampir Ketahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!