Love Destiny Love Destiny part 5

Masih di hari yg sama....

Dewa Bulan

Park Jimin....

Park Jimin

D-Dewa Bulan.... *langsung bersimpuh memberi hormat*

Malam itu Dewa Bulan menemui Jimin , sementara Raissa datang menemui mu .

Kim Luna

Kau siapa....

Kau terkejut melihat Raissa yg tiba - tiba muncul saat hendak masuk kamar .

Raissa

Jangan takut aku bukan makhluk jahat

Kim Luna

Tanganmu.... *melihat tangan Raissa yg jadi tulang*

Raissa

Oops....ya ampun maaf 😁😁 . *menyembunyikan tangannya*

Lalu tangan itu kembali menjadi tangan manusia .

Raissa

Bisa kita bicara sebentar

Kau menurut begitu saja , kemudian mengikuti Raissa ke ruang tamu , disana sudah ada Dewa Bulan dan Jimin .

Park Jimin

Beri hormat padanya , dia Dewa Bulan yg pernah ku ceritakan padamu . *pinta Jimin padamu*

Kim Luna

Ah , hormatku Yang Mulia Dewa Bulan . *membungkuk memberi hormat*

Dewa Bulan

Kau memang cantik dan aku bisa merasakan aura kebaikan dari dirimu

Dewa Bulan

Aku hanya ingin memberi satu pesan untuk kalian

Kim Luna

Apa itu....

Park Jimin

Apa itu....

Bersamaan....

Dewa Bulan

Ingat , besok sudah malam bulan purnama dan kalian berdua sudah harus menikah

Kim Luna

K-kenapa begitu....

Dewa Bulan

Karena aku bisa melihat cinta yg begitu besar pada kalian , jadi sebelum jadi suami istri kau tak boleh menyentuhnya Jim

Park Jimin

Kalau aku melanggar apa yg akan terjadi

Dewa Bulan

Maka kau akan tetap buruk rupa seperti ini , karena sudah berani merusak kekasihmu sebelum waktunya

Park Jimin

Oh , Baiklah Dewa

Dewa Bulan

Baiklah , aku hanya ingin menyampaikan itu , permisi . *menghilang

Setelah Dewa Bulan pergi....

Raissa

Nah , itu sebabnya aku disini untuk mengawali kalian

Park Jimin

Tapi Raissa , aku kan tidak pernah tidur sekamar dengan Luna

Raissa

Ya ya , aku tahu , tapi bisa saja kau khilaf kan

Park Jimin

Raissa....haisss....

Raissa

😁😁😁

Kim Luna

Tapi Raissa , Orabeoni pernah bilang jika dia tertidur dia akan sakit kepala yg sangat hebat

Raissa

Hmm , lalu....

Kim Luna

Aku ingin menemaninya , siapa tahu aku bisa meredakan sakitnya

Raissa

Tidak bisa , kau tidak dengar yg dikatakan Dewa Bulan tadi

Kim Luna

Raissa....aku....

Raissa

Maaf Luna , aku mengerti maksudmu tapi ini sudah perintah dari Dewa Bulan

Park Jimin

Sayang , menurut saja bersabarlah sampai besok ya

Kim Luna

I-iya....

Skip....

Saat tengah malam....

Aaarrrgghh....

Kau mendengar suara teriakan .

Kim Luna

Ah , suara apa itu

Kau bergegas keluar dari kamar .

Kim Luna

Kenapa suaranya dari arah ruang tenun . *batin*

Kau pun menghampiri ruang tenun .

Begitu kau membuka pintu....

Kim Luna

ORABEONI !!! *pekik mu terkejut*

Park Jimin

*Hanya meringkuk dengan nafas tersengal memegangi kepalanya*

Kim Luna

Orabeoni 🥺🥺🥺 . *mendekati Jimin dan memeluknya*

Park Jimin

Sakit sekali sayang.... sakiiiit 😢😢😢 . *terisak lirih di pelukanmu*

Kim Luna

Tenanglah , aku disini . *mengusap lembut punggung Jimin*

Tanpa kalian sadari ternyata Dewa Bulan memperhatikan kalian bersama Raissa .

Dewa Bulan

Apa menurutmu aku terlalu berlebihan Raissa

Raissa

Menurutku tidak Dewa , tapi kalau melihat Jimin seperti ini kasihan juga dia jadi tidak pernah tidur selamanya

Dewa Bulan

Kau benar , aku akan menghilangkan kutukannya yg satu itu biar dia bisa tidur nyenyak

Raissa

Lalu bagaimana dengan wujudnya

Dewa Bulan

Kalau wujudnya ya akan tetap seperti itu sampai nanti dia akan melakukan penyatuan dengan Luna di malam pengantin mereka

Raissa

Hmm , baiklah aku mengerti Dewa