03

"sudah malam begini suami mu belum datang juga?"tanya irah kepada putrinya yang sedang menyantap makanan di meja makan.

Raisa menoleh sekilas lalu,menyuapkan nasi kedalam mulut nya,seolah tidak merespon pertanyaan dari sang ibu.

Irah dan roni saling lirik,mereka masih setia menunggu jawaban putrinya.

Beberapa detik raisa mengunyah,akhirnya dia bisa membuka suara,"entahlah bu...katanya ada lembur."jawab nya bohong. Tidak mungkin raisa akan mengatakan yang sebenarnya raisa takut jika kedua orang tua nya merasa sakit hati dengan kelakuan menantunya.

"yasudah ,kapan-kapan saja menginap nya."jawab irah merasa lega dengan jawaban sang putri. Pasalnya irah melihat raut wajah putri nya merasa sedikit murung.

Setelah makan selesai raisa berjalan gontai ke arah kamar nya. Sebelum masuk kamar dia tertegun, melihat tempat tidur sebelum dia menikah.

Dia menatap kamar nya dengan tatapan rindu,seolah dia merindukan masa-masa sebelum dirinya menikah.

"kenapa aku harus memilih menikah!"deis nya dengan melangkahkan kaki menuju tempat tidur nya.

Sebelum dia memejamkan mata nya. Tangan nya meraih ponsel yang tergeletak di atas bantal nya.

Tidak ada satu pesan pun dari suami nya. Dada nya kembali bergemuruh.

Dia melempar dengan asal ponsel nya,dia merebahkan badan nya di atas ranjang yang empuk. Matanya menerawang melihat langit-langit kamar nya.

"baik mas....jika kamu tidak bisa tega. Aku yang akan tegas!"gumam nya dengan keyakinan yang penuh.

...----------------...

"iwan...istri kamu kenapa tidak pulang?"tanya atun kepada putranya dengan nada yang sedikit kesal.

"biarkan saja bu,dia sudah lama tidak menginap di rumah orang tua nya. Dan nanti juga aku akan pulang kerumah mertua ku bu" jawab iwan dengan lembut berharap ibu nya bisa mengerti.

"loh..kalau kakak pergi bagaimana dengan aku bu?"tiba-tiba saja atin menyela membuat iwan merasa heran.

"apa hubungan nya dengan mu?"tanya nya dengan mengerutkan dahi.

"aku sudah janji dengan teman ku kak,untuk menonton bioskop bareng,dan aku akan memakai motor nya."jawab atin dengan enteng nya.

"sampai kapan kamu akan memakai motor ku tin?aku juga membutuhkan nya,itu motor ku"jawab iwan merasa geram.

"iwan kalau tidak dengan kakak-kakak nya mau kepada siapa lagi? Adik kamu tuh paling kasian dia belum sempat mendapatkan kasih sayang dari bapak mu."ucap irah berusaha mencuci kembali otak putra nya.

"sudah bu....selalu saja itu yang ibu katakan,lagian kan kakak atin bukan hanya aku saja,masih ada yang lain. Kenapa kalian masih mengandalkan aku saja?"tanya iwan yang merasa jengah dengan tekanan dari semua keluarga nya.

"karena kamu yang masih menumpang iwan,bahkan udin kakak mu saja dia tidak bekerja tapi tidak menumpang di sini."ucap irah dengan enteng nya. Irah tidak perduli jika perkataan nya membuat hati iwan tergores.

Iwan mengangguk pelan,tanpa menjawab dia langsung pergi begitu saja. Tidak lupa dia menyambar kunci motor nya di atas meja yang tergeletak begitu saja.

"jika aku terus begini,aku akan selalu menyakiti istri ku. akan ku obrolkan dulu dengan raisa!"guman nya pelan. Dengan berjalan tergesa-gesa dia pergi bekerja terlebih dahulu. Setelah kerja dia akan langsung pulang kerumah mertuanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!