Cahaya Di Antara Bayang Nomin Lokal BxB
Bertemu
Nagendra Darmensa
*Berbaring di atas kasur
Nagendra Darmensa
Heung, aku terlalu malu untuk menanyakan nomor ponselnya
Nagendra Darmensa
*Tiba-tiba tersenyum
Nagendra Darmensa
Bunda, ayah ... aku akhirnya punya teman
Nagendra Darmensa
Dia juga baik dengan Nana
Nagendra Darmensa
Nana janji akan lebih semangat lagi sekolahnya
Nagendra Darmensa
Heum, dia punya sosial media tidak ya?
Nagendra Darmensa
Coba aku cari
Nagendra Darmensa
*Mengambil handphonenya yang tergelatak di atas kasur
Nagendra Darmensa
Ah, sepertinya ini
Nagendra Darmensa
*Terus melihat-lihat fotonya
Nagendra Darmensa
Dia sepertinya anak yang pintar
Nagendra Darmensa
Lihat, banyak sekali medalinya
Nagendra Darmensa
Dia juga suka ke gym? heum, pasti dia kuat
Nagendra Darmensa
Seketika aku merasa iri dengannya
Nagendra Darmensa
Apa aku pantas berteman dengannya?
Nagendra Darmensa
Pasti akan terlihat terbanting sekali
Nagendra Darmensa
*Mengernyit
Nagendra Darmensa
Bukankah ini anak lelaki yang tak sengaja aku tabrak kemarin?
Nagendra Darmensa
Ternyata mereka saudara ya
Nagendra Darmensa
Sepertinya mereka saling menyayangi satu sama lain
Nagendra Darmensa
*Tertawa pelan
Nagendra Darmensa
Aku semakin iri
Nagendra Darmensa
Dia juga memiliki Cafe?
Nagendra Darmensa
Thecafe, coba aku cek di maps
Nagendra Darmensa
Jika dekat aku akan mencoba ke sana
Jaysen Januarta
*Sibuk dengan buku-bukunya di meja belajar
Javian Januarta
Tadi waktu mau pulang, gue nggak sengaja lihat ada yang dibully
Javian Januarta
*Menatap Jaysen
Javian Januarta
Kasihan banget tau!
Javian Januarta
Nggak ada satupun yang mau nolong
Jaysen Januarta
Terus lo tolongin? *Masih fokus menatap buku²nya
Javian Januarta
E- enggak juga
Jaysen Januarta
Lo sama aja Yan
Jaysen Januarta
Kasihan lo itu sebenarnya nggak perlu, mereka nggak butuh dikasihani
Jaysen Januarta
Mereka butuhnya dilindungi
Javian Januarta
Mereka banyak bang, Ian takut juga mau nolongin
Jaysen Januarta
*Menghela nafasnya
Javian Januarta
Korbannya yang kemarin nabrak gue bang
Jaysen Januarta
*Aktivitas menulisnya seketika terhenti
Jaysen Januarta
*Beralih menatap Javian
Javian Januarta
Abang kenal?
Jaysen Januarta
Dia teman sekelasnya abang kalau lo lupa
Javian Januarta
Gimana gimana?
Jaysen Januarta
Apanya yang gimana?!
Jaysen Januarta
Kepo banget lo
Jaysen Januarta
Tanya sama orangnya sendiri aja sana
Javian Januarta
Yaelah, tinggal cerita
Jaysen Januarta
Lu kenapa tiba-tiba tanya tentang dia?
Javian Januarta
Ya mau tau aja
Jaysen Januarta
Gue nggak tau apa-apa
Jaysen Januarta
Udah, mending fokus kerjain tugas lo itu
Jaysen Januarta
Terus kita ke cafe
Jaysen Januarta
Bantu bubu
Nagendra Darmensa
Tidak terlalu jauh dari sini
Nagendra Darmensa
Hanya 1,2 km saja
Nagendra Darmensa
Baiklah, aku akan datang nanti ke sana
Nagendra Darmensa
Sekarang aku harus menyelesaikan tugas-tugasku dulu
Nagendra Darmensa
Dan tugas mereka juga
Saat ini Jaysen dan juga Javian telah tiba di sebuah Kafe milik keluarganya.
Javian Januarta
Wihh rame banget gila
Jaysen Januarta
Ya bagus dong
Javian Januarta
Capek tapi
Jaysen Januarta
Gua tabok lu ya, bukannya seneng
Javian Januarta
*Menggaruk tengkuknya yang tak gatal
Javian Januarta
*Masuk terlebih dulu
Jaysen yang hendak melangkahkan kakinya masuk ke dalam kafe, seketika tak jadi saat netra legamnya tak sengaja menatap kehadiran seseorang yang baru saja datang dengan sepedanya.
Jaysen Januarta
*Menghampiri Nagendra
Nagendra Darmensa
*Memarkirkan sepedanya
Nagendra Darmensa
Eh, Halo!
Jaysen Januarta
*Menatap Nagendra
Jaysen Januarta
*Tersenyum
Nagendra Darmensa
Kamu kenapa melamun?
Jaysen Januarta
Gua gapapa
Jaysen Januarta
Pertama kali gue lihat lo ke sini
Nagendra Darmensa
Hehehe, aku tadi melihat instagram kamu
Nagendra Darmensa
Ternyata kamu punya kafe juga, jadi aku ingin berkunjung
Jaysen Januarta
Berkunjung aja? ga pengen beli apa gitu?
Nagendra Darmensa
Aku akan beli sesuatu
Jaysen Januarta
Ya udah ayo masuk
Nagendra Darmensa
*Mengangguk
Nagendra Darmensa
Kamu kenapa di sini?
Nagendra Darmensa
Tidak membantu yang lain?
Jaysen Januarta
Udah selesai semua
Nagendra Darmensa
*Melahap santapannya
Nagendra Darmensa
*Mengangguk semangat
Jaysen Januarta
Sering-sering datang ke sini
Nagendra Darmensa
Aku usahakan ya
Javian Januarta
Buset, abang gue malah berduaan
Javian Januarta
Itu bukannya yang kemarin ya?
Javian Januarta
*Hendak menghampiri
Theo Albern
Mau ke mana kamu?
Javian Januarta
Nyamperin bang Jay, lihat tuh dia asyik berduaan
Theo Albern
*Mengikuti arah pandang Javian
Theo Albern
Udah biarin aja
Theo Albern
Bubu suka lihat abang kamu punya pacar
Theo Albern
Itu bukan pacarnya Jaysen?
Javian Januarta
Kayaknya bukan
Javian Januarta
Baru juga tadi di sekolah ketemu, masa' langsung jalin hubungan
Theo Albern
Toh, abang kamu itu ganteng
Javian Januarta
*Pergi ke arah Jaysen
Theo Albern
Yan, mau ke mana?
Javian Januarta
Mastiin, bubu ...
Theo Albern
Itu anak kenapa kepo banget sih
Nagendra Darmensa
Kamu anaknya pinter ya?
Nagendra Darmensa
Aku lihat kamu dapat banyak medali di postingan kamu
Jaysen Januarta
Lo stalking ig gue?
Nagendra Darmensa
A- ah itu ...
Jaysen Januarta
Santai aja kali
Jaysen Januarta
Gue juga gak akan marah
Jaysen Januarta
Ya gitu deh, gue dari dulu emang suka ikut lomba-lomba begituan
Jaysen Januarta
Tapi ya, gak selalu gua bakal menang pasti ada saatnya juga gue kalah
Nagendra Darmensa
Kamu bisa mendapatkan beberapa kemenangan itu sudah sangat keren!
Nagendra Darmensa
Aku dari dulu tidak pernah menang dalam lomba apapun
Nagendra Darmensa
Aku hanya ikut tapi tidak pernah membawa apapun untuk dibanggakan
Jaysen Januarta
Lo udah bisa ikut jadi salah satu pesertanya itu udah keren Na
Jaysen Januarta
Gak semua harus tentang menang
Jaysen Januarta
Perjuangan lo juga harus lo hargai sendiri
Comments