Bertemu Lukas Di Rumah Sakit

Tiba-tiba saja, Tubuh gadis kecil itu bergetar hebat. wajah pria paru baya itu menjadi semakin buruk. pria itu pun mengepalkan tinjunya dan hendak menghantam Dokter wanita itu.

"Aku akan membunuhmu!"

Wajah Dokter pria yang berada di sebelah pria itu seketika berubah lalu berteriak dengan marah, "Apa yang kamu lakukan?"

Dokter pria bergegas meraih tangan pria yang hendak memukul Dokter wanita itu untuk menahannya.

"Brengsek!"

Pria itu menendang perut Dokter pria yang menghalanginya itu dengan keras hingga Dokter pria itu langsung terjatuh kelantai.

Saat Tinju pria itu hendak menyentuh wajah sang Dokter Wanita. Tiba-tiba sebuah tangan yang kokoh menahan tinjunya. Ketika pria itu mendongak, dia melihat seorang pemuda biasa mencengkram pergelangan tangannya.

"Siapa kamu? lepaskan aku!"

"Rumah sakit adalah tempat untuk mengobati orang yang sakit, bukan tempat untuk membuat keributan!" Revan memandang pria itu dan berbicara dengan tenang.

"Jangan mengajariku tentang hal itu. Putriku baik-baik saja saat dia dibawa masuk. Tetapi, lihat kondisinya sekarang, apa menurutmu dia terlihat seperti sudah di rawat dengan baik?"

"Aku punya cara untuk menyelamatkan putrimu." kata Revan. Di antara kerumunan, Revan tiba-tiba merasakan sensasi panas di matanya, tak lama kemudian di dengan mudah bisa melihat apa yang terjadi dengan gadis kecil itu. Dia akhirnya memiliki pemahaman menyeluruh mengenai penyakit gadis kecil ini.

"Kamu punya cara?" pria itu menatap Revan dengan tatapan curiga.

"Terserah kamu mau percaya atau tidak." Revan menepis tangan pria itu dan berkata dengan ringan.

"Baiklah, aku akan memberi kesempatan untukmu mengobati putriku. Namun, jika kamu gagal aku pastikan bahwa aku akan menguburmu bersamanya." kata pria itu dengan suara mengancam.

Revan tidak menghiraukan ancaman pria itu. Dia kemudian berbalik menatap Dokter wanita muda itu dan berkata, "Biarkan aku melihatnya!"

Melihat bagaimana Revan membelanya, Dokter wanita itu merasa sangat bersyukur kemudian dia buru-buru menjawab, "Tentu saja!"

Revan kemudian menghampiri gadis kecil itu lalu membuka kelopak matanya dan mengamatinya dengan saksama. Dia kemudian memeriksa denyut nadinya gadis kecil itu dan memicingkan matanya untuk fokus pada tubuh gadis kecil itu. Sesaat kemudian, dia kembali merasakan sensasi panas di matanya lalu kembali melihat dengan jelas setiap sel dalam organ tubuh gadis itu.

Di bawa pengawasan Revan, tiba-tiba sedikit demi sedikit ada asap hitam yang keluar dari tubuh gadis itu.

Sepertinya dia terinfeksi sesuatu yang mengerikan. Tidak heran mereka tidak dapat menemukan penyakit gadis kecil ini. Gumam Revan dalam hati.

Namun tiba-tiba saja, Revan mendengar sebuah suara dalam benaknya. "Tubuh itu, kini telah terinfeksi sesuatu yang sangat berbahaya. Sebagai Roh Dunia, aku bisa memberimu kekuatan untuk meredakan gejalanya. tetapi itu tidak akan menyembuhkan penyakit ini kecuali kamu menemukan sumbernya."

Ketika suara itu menghilang, Revan merasakan ledakan energi di dalam tubuhnya, kemudian metode untuk merendahkan gejalanya muncul di benaknya.

Revan kemudian mengarahkan jari telunjuknya ke arah kening gadis kecil itu. Sesaat kemudian, terdengar suara mendesis.

Tiba-tiba tubuhnya bergetar hebat, bola matanya menjadi hitam. Ketika pria itu melihat apa yang sedang terjadi pada putrinya, dia menjadi semakin cemas. Sambil melangkah maju, dia mengepalkan tinjunya menghampiri Revan. "Apa yang kamu lakukan pada putriku?"

Namun, sebelum tangan pria itu menyentuh wajahnya, Revan langsung menangkap tinju pria itu lalu berkata dengan tenang, "Sebaiknya kendalikan dirimu. Tunggu beberapa saat lagi, apa yang akan terjadi pada putrinya!"

Benar saja, ketika pria itu menoleh untuk melihat wajah putrinya, dia menemukan bahwa, wajahnya sudah tidak pucat lagi. Nafasnya juga berangsur-angsur stabil, lalu perlahan-lahan membuka matanya sambil memanggil ayahnya dengan suara pelan, "Ayah ..."

Mendengar suara imut sang putri, kegembiraan menyelimuti pria itu. Dia kemudian mendekati sang putri lalu memeluknya, "Putriku tersayang, barusan kamu membuat ayah ketakutan."

"Putrimu terkena sesuatu yang mengerikan dan perawatan yang aku berikan, hanya untuk meredakan gejalanya saja. Tidak menyembuhkannya sama sekali. putrimu bisa sakit kapan saja dimasa depan, jika tidak di temukan penyebabnya." kata Revan acuh tak acuh.

"Jad, Dokter ... Aku ... Aku harus bagaimana?" pria itu berkata dengan terbata-bata. Dia sangat kebingungan. Dia punya banyak pertanyaan, namun entah kenapa sulit untuk membuka mulutnya.

Tiba-tiba seseorang muncul dari kerumunan, ketika dia melihat pria itu, dia bergegas menghampirinya dan berkata, "Kakak, keponakanku, apa kamu baik-baik saja?"

Ternyata ayah dari putri yang baru saja di obati oleh Revan adalah kakak dan keponakan Lukas.

"Apa yang membuatmu begitu lama?" kata pria itu sambil menatap dingin kearah Lucas.

"Aku terjebak macet!" kata Lukas sambil tersenyum di paksakan.

Sesaat kemudian, pandangan Lukas jatuh pada Revan yang tengah berdiri di samping. Ada sedikit penghinaan dari sorot matanya. lalu menggoda Revan, "Hei anak ayah, apa yang kamu lakukan disini?"

Ekspresi Revan seketika berubah.

"Kalian berdua saling kenal?" pria itu menatap Revan dan Lukas dengan curiga.

Lukas pun menjawabnya dengan angkuh, "Kita tidak hanya saling mengenal, kita juga teman yang sangat dekat."

"Oh, benarkah?" mata pria itu berbinar. dia kemudian menghampiri Revan lalu berkata, "Dokter ... Kamu ..."

Sebelum pria itu melanjutkan kalimatnya, Revan menyela, "Jadi kamu dalah saudara Lucas? Kalau begitu, mohon maaf aku tidak akan mengobati putrimu lagi!"

Herry Samos terkejut mendengar itu. Dia buru-buru bertanya, "Dokter, apa yang terjadi?"

Revan menatap Herry Samos lalu menjawab, "Apakah perkataanku masih belum jelas? Aku akan mengulanginya lagi. Karena kamu adalah saudara Lucas, maka aku tidak akan mengobati putrimu lagi!"

Sebelum Herry Samos sempat membalas, Lucas tiba-tiba berteriak, "Revan, beraninya kamu berbicara dengan kakakku dengan nada seperti itu? sepertinya, tamparan dan tendanganku kemarin masih belum cukup!"

Herry Samos Tambah bingung. Dia pun menoleh kearah Lukas dan bertanya, "Apa yang sedang terjadi?"

Lukas pun menunjuk ke arah Revan dan berkata, "Orang itu bukan seorang Dokter. Entah trik apa yang sedang dia gunakan. tapi, jika dia pandai dalam ilmu pengobatan, aku akan makan Tai di depan semua orang!"

"Oh?" Herry menyipitkan matanya lalu berkata, "Tapi, ponakanmu memang benar-benar di sembuhkan olehnya!"

"Hahaha ... Dia? benarkah?" Lukas tidak bisa berhenti tertawa ketika mendengar perkataan kakaknya. "Jika dia benar-benar memiliki keterampilan medis, dia tidak perlu berlutut dan memanggilku ayah. lalu, kenapa dia sampai memohon padaku hanya untuk mendapat pinjaman demi mengobati ibunya yang sekarat. Dia hanya beruntung kali ini. apakah kamu benar-benar berpikir dia adalah seorang Dokter Ajaib?" cibir Lukas sambil terkekeh.

Mendengar cemoohan Lukas, Revan menatapnya dengan tenang. Dia sama sekali tidak terprovokasi oleh Lukas.

"Oh ... Jika demikian, apakah itu berarti, dia telah mempermainkan aku?" wajah Herry berubah suram lalu menatap Revan dengan ekspresi menghina.

Melihat respon Herry, Revan dengan santai menjawab, "Percaya atau tidak, putrimu memang terkena sesuatu yang sangat mengerikan. kondisinya yang membaik saat ini, itu hanya sementara!"

"Dasar bajingan! Berani kamu mengutuk keponakanku? Sialan! Apakah kamu berpikir, kamu adalah seorang Dokter dewa? tampaknya, kamu memang benar-benar ingin mati!"

"Sesuatu yang mengerikan? Di era apa kamu hidup sekarang untuk membuat kebohongan seperti itu?"

"Aku tidak peduli dengan apa yang kamu katakan. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, tidak ada yang memaksa siapapun untuk percaya dengan apa yang aku katakan!" kata Revan dengan tenang.

Setelah mengatakan itu, Revan pun berbalik dan pergi.

Namun, Lukas tidak membiarkan Revan pergi begitu saja. dengan Amara yang meluap-luap, dia berteriak dengan suara yang keras, "Apakah kamu pikir, kamu bisa pergi begitu saja setelah membodohi kakakku?"

Sambil melangkah maju, Lukas mengayunkan tinjunya dan hendak memukul Revan.

Namun, tiba-tiba saja sesuatu yang membuat Hery berteriak keras.

Gadis kecil yang tadinya baik-baik saja, matanya tiba-tiba kembali berwarna hitam, tubuhnya mulai kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa putih.

"Ahhh ... Putriku! apa yang terjadi?"

Seorang wanita muda di samping Herry bergegas menghampiri gadis kecil itu. air matanya mengalir saat melihat kondisi gadis kecil itu.

"Putriku, apa yang terjadi padamu?" Herry sangat terkejut dengan perubahan tiba-tiba itu. Dia kemudian berteriak sambil memanggil Dokter wanita yang tadi hampir di pukul olehnya, "Cepat, lakukan sesuatu. Selamatkan putriku! Jika terjadi sesuatu padanya, aku akan membuat hidupmu menderita

Dokter wanita itu bergegas menghampiri gadis kecil itu dan melakukan beberapa tindakan, bulir-bulir keringat perlahan-lahan menetes dari keningnya. Setelah beberapa saat, dia pun menggelengkan kepalanya dan berkata, "Maaf, tidak ada yang bisa saya lakukan!"

Mendengar itu, mata Herry penuh dengan air mata. Dia segera meraih kerah wanita itu dan mengangkat tangannya untuk memukul Dokter wanita itu sambil mengutuknya, "Sialan! Dokter macam apa kamu!"

Sesaat kemudian, tiba-tiba terdengar suara seseorang, "Direktur Roy ada di sini!"

************

Terpopuler

Comments

VYRDAWZ2112

VYRDAWZ2112

hadirr

2025-03-09

2

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

semangat thor

2025-03-08

1

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

👍👍👍

2025-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Mencari Bantuan Malah Mendapat Hinaan
2 Mengabaikan Harga Diri Demi Mendapatkan Pinjaman
3 Revan, Kamu Memiliki Istri Yang Baik
4 Bertemu Lukas Di Rumah Sakit
5 Lukas Mendapat Karmanya
6 Ke Pasar Barang Antik
7 Mendapat Lukisan berharga.
8 Pesta Ulang Tahun 1
9 Pesta Ulang Tahun 2
10 Di Usir Dari Aula Perjamuan
11 Apakah Anda Pernah Belajar Kedokteran?
12 Revan, Bisakah Kamu Bangkit Dari Zona Nyamanmu?
13 Martin Yang Menyedihkan
14 Meminta Penjelasan.
15 Apakah Kamu Masih Seorang Pria?
16 Memenuhi Undangan
17 Menyembuhkan Putri Herry Samos
18 Tuan Santiago, Kamu Terlalu Berhati Lembut
19 Telpon Dari Ronny
20 Jadi Kamu Adalah Pria Tidak Berguna Itu?
21 Tiger Yang Malang
22 Hancurkan Mobil Itu
23 Beranikah Kamu Menerimanya?
24 Namaku Revan Santiago
25 Aku Tidak Akan Menceraikanmu
26 Itu Lukisan Asli
27 Saldo Tidak Mencukupi, Transaksi Gagal
28 Laura Di Lamar Pria Lain
29 Cincin Queen Of Heart Untuk Laura
30 Kembalikan Cincin Dan Mobil itu.
31 Menyelamatkan Wanita Cantik
32 Di Persulit Oleh Pihak Bank
33 Nasabah VIP Super
34 Menolak Tawaran Dari Rumah Sakit
35 Kenapa Kita Tidak Mengusir mereka
36 Rencana Noya Besar Barnes Dan James Barnes.
37 Kemarahan Nadine
38 Bertemu Musuh Lama
39 Penyebab Kesialan Tuan Dom
40 Dia Sedang Tidak Ada Di Tempat
41 Anda Adalah Keuntungan terbesar Keluarga Barnes
42 Tuan Kieran Melawan
43 Bertarung
44 Kedatang Ronald Dom
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Mencari Bantuan Malah Mendapat Hinaan
2
Mengabaikan Harga Diri Demi Mendapatkan Pinjaman
3
Revan, Kamu Memiliki Istri Yang Baik
4
Bertemu Lukas Di Rumah Sakit
5
Lukas Mendapat Karmanya
6
Ke Pasar Barang Antik
7
Mendapat Lukisan berharga.
8
Pesta Ulang Tahun 1
9
Pesta Ulang Tahun 2
10
Di Usir Dari Aula Perjamuan
11
Apakah Anda Pernah Belajar Kedokteran?
12
Revan, Bisakah Kamu Bangkit Dari Zona Nyamanmu?
13
Martin Yang Menyedihkan
14
Meminta Penjelasan.
15
Apakah Kamu Masih Seorang Pria?
16
Memenuhi Undangan
17
Menyembuhkan Putri Herry Samos
18
Tuan Santiago, Kamu Terlalu Berhati Lembut
19
Telpon Dari Ronny
20
Jadi Kamu Adalah Pria Tidak Berguna Itu?
21
Tiger Yang Malang
22
Hancurkan Mobil Itu
23
Beranikah Kamu Menerimanya?
24
Namaku Revan Santiago
25
Aku Tidak Akan Menceraikanmu
26
Itu Lukisan Asli
27
Saldo Tidak Mencukupi, Transaksi Gagal
28
Laura Di Lamar Pria Lain
29
Cincin Queen Of Heart Untuk Laura
30
Kembalikan Cincin Dan Mobil itu.
31
Menyelamatkan Wanita Cantik
32
Di Persulit Oleh Pihak Bank
33
Nasabah VIP Super
34
Menolak Tawaran Dari Rumah Sakit
35
Kenapa Kita Tidak Mengusir mereka
36
Rencana Noya Besar Barnes Dan James Barnes.
37
Kemarahan Nadine
38
Bertemu Musuh Lama
39
Penyebab Kesialan Tuan Dom
40
Dia Sedang Tidak Ada Di Tempat
41
Anda Adalah Keuntungan terbesar Keluarga Barnes
42
Tuan Kieran Melawan
43
Bertarung
44
Kedatang Ronald Dom

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!