Salah Sangka

"Mbok Jah, Daru titip mama ya. Nanti kalo mama bangun dan cari aku, bilang aja lagi ketemu temen di cafe depan."

"Oh iya, Mas Daru. Aman kok, ibu paling nanti ke bangun jam 10 atau 11 malam."

Daru mengangguk dan langsung pergi. Untung saja ada Mbok Jah, ART lama di rumah ini yang sempat di pecat oleh Seina dengan alasan kerjanya sudah tidak bagus lagi.

Dulu Mama Jelita setuju saja dengan keinginan Seina. Meminta Mbok Jah pulang ke kampung, mengurus sawah disana dan setiap bulan akan dapat bayaran. Dan setelah cerai dengan Seina, mamanya meminta Daru menjemput Mbok Jah kembali, menemani Mama Jelita yang kadang merasa kesepian. Untung Mbok Jah paham dan mengerti akan situasi yang terjadi, tidak ada dendam dengan keluarga Daru sehingga mau kembali bekerja di rumah ini dengan menemani Mama Jelita setiap hari.

Daru melajukan mobil ke toko kue, membeli beberapa macam kue yang menurutnya enak sekali. Selanjutnya ia berpindah ke toko buah, membeli beberapa buah dan meminta dibuatkan parcel. Lalu tujuan terakhir adalah ke toko bunga segar.

"Mau cari bunga apa mas?" tanya pelayan toko dengan ramah.

Daru melihat beberapa bunga di depannya. Ada bunga Lily terlihat cantik sekali, namun dia tidak akan mau membeli bunga itu lagi karena lily adalah bunga kesukaan Seina, mantan istrinya.

Dia melewati bunga lily, beralih melihat mawar putih yang juga tidak kalah cantik.

"Buatkan bucket bunga ini ya mbak, saya mau 27 tangkai." pinta Daru dengan wajah berseri-seri.

"Baik mas, tunggu sebentar ya."

Daru mengangguk, dia melihat-lihat sejenak bunga lainnya. Memang masing-masing bunga memiliki daya tarik tersendiri.

Tidak lama pesanannya jadi. Pelayan juga menanyakan mau diberi kartu ucapan atau tidak. Daru memilih memberikan kartu ucapan dan menulisnya sendiri.

Singkat saja apa isi tulisannya.

Lekas membaik, Agnes! ~ Handaru

Ya, Daru berniat menjenguk Agnes di kontrakannya. Toh dia juga tahu letaknya karena dulu pernah mengantarkan Agnes pulang.

Setelah membayar, Daru bergegas pergi. Takut hari semakin malam dan Agnes sudah istirahat.

TIN TINN

"Loh Mas Daru yaa... " sapa satpam yang mengenali Daru.

"Malam Pak Tiko, ini ada cemilan teman ngopi malam ini." Daru berhenti sejenak memberikan satu plastik isinya satu box kue dan buah juga.

"Wah, makasih nya mass. Ini mau kemana?" tanya Pak Tiko.

"Mau jenguk temen Pak, kebetulan tinggal di sini. Duluan nya pakk..." jawab Daru berpamitan.

Daru melihat ada satu mobil terparkir di depan kontrakan Agnes dan satu mobil sudah masuk garasi. Memang kontrakan ini seperti perumahan, wajar saja harga sewanya lumayan tinggi.

"Mungkin ada yang tengah menjenguk gadis itu." pikir Daru. Karena takut membuat sesak jadi dia memilih parkir di dekat pos satpam.

"Pak Tiko, numpang parkir disini ya." kata Daru dan langsung diangguki oleh Pak Tiko.

"Siap mas, aman."

Dengan membawa beberapa tentengan ditangan, Daru berjalan santai. Dia mulai masuk ke teras depan kontrakan Agnes. Belum sempat mengetuk pintu, telinganya mendengar seorang laki-laki tengah mengatakan jika siap menikah bulan depan dengan Agnes.

Mendadak Daru bingung sendiri, dia langsung balik badan dan pergi. Daru merasa akan membuat tidak nyaman jika dia menjenguk Agnes dalam keadaan gadis itu tengah bicara serius dengan kekasihnya.

"Aku kira dia belum memiliki kekasih." batin Daru salah sangka.

"Loh, Mas Daru kok balik lagi?" tanya Pak Tiko heran.

"Eh Pak Tiko, bisa minta tolong. Itu kan kamar 16A ternyata lagi ada tamu, sepertinya ramai jadi saya ga enak mau masuk. Jadi bisa minta tolong, nanti kalo tamunya sudah mulai berkurang, Pak Tiko antarkan ini kesana, bisa kan?" kata Daru menjelaskan.

Pak Tiko melihat ke arah kamar 16A. Memang terlihat ramai karena ada dua mobil terparkir disana. "Oh iya mas, bisa. Nanti saya antarkan."

"Ya udah Pak Tiko itu aja. Saya langsung pulang ya, masih ada kerjaan soalnya."

Pak Tiko mengangguk. "Iya mas hati-hati."

Segera Daru masuk mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu. Dia tidak langsung pulang, melainkan pergi ke cafe untuk bertemu temannya.

"Wih duda kaya ini masih tetap berkharisma yaa."

Daru menepuk pelan pundak temannya. "Tidak usah pakai embel-embel duda bisaa?" ujarnya terkekeh.

"Sulit, karena labelnya memang seperti itu. Duda keluaran terbaru." jawab temannya ikut tertawa. "Gimana kabar tante? Sehat?" sambungnya tertawa.

"Sudah jauh lebih baik setelah aku dan Seina bercerai."

"Sudah aku duga, memang Seina itu biang penyakit. Untung sekarang kamu dan dia sudah bercerai. Aku sangat senang mendengarnya."

Daru tersenyum mendengarnya. "Bukan cuma kamu saja yang senang, tapi juga mama. Tapi masalahnya, mama memintaku untuk segera menikah kembali. Mama ingin melihatku punya keluarga kecil bahagia. Mama takut sekali pergi meninggalkan aku seorang diri. Jadi menurut mu bagaimana, Tuan Rama?"

"Mama mu pasti ingin yang terbaik untukmu. Menurut ku turuti saja permintaan beliau. Jangan sampai kamu menyesal tidak menurutinya."

"Tapi mencari perempuan untuk dijadikan istri itu sulit. Aku takut kembali mendapatkan istri seperti Seina dulu. Apalagi status ku seorang duda." ungkap Daru mengungkapkan keraguannya.

"Apa salahnya dengan duda? Kamu cerai dengan Seina juga bukan karena KDRT atau perselingkuhan. Jadi tidak masalah dengan status duda mu itu."

"Baiklah, tapi aku harus mencari dimana? Aku ingin dikenali sebagai Daru orang biasa, bukan seorang Handaru Wicaksono."

Rama tersenyum mencurigakan. "Aku punya cara. Sedikit unik tapi coba saja."

Disisi lain, Pak Tiko sudah berdiri di depan pintu kontrakan Agnes.

"Malam, Mbak Agnes. Maaf mengganggu waktunya. Ini ada titipan dari Mas Daru buat Mbak Agnes."

Agnes segera menerimanya. "Mas Darunya mana pak? Kok pake titip segala." tanya Agnes melihat tidak menemukan keberadaan Daru.

"Udah pergi mbak. Tadi sempet kesini tapi pas lihat kontrakan Mbak Agnes ramai jadi mengurungkan niatnya buat ketemu langsung. Jadi dititipkan lewat saya. Ya udah mbak, saya permisi dulu yaa." ujar Pak Tiko berlalu pergi.

"Pak Tiko makasih yaa... "

"Widihh dapet bunga juga nih." Andi membantu Agnes membawakan dua kantong plastik ditangannya.

"Udah roti, buah, tambah bunga juga. Mana fresh flower lagi. Mahal coyy." Selfia ikut mengomentari. "Sayang banget Mas Daru ga masuk dan ketemu kamu. Jadi ga bisa lihat gimana cara dia ngasih ini semua ke kamu."

"Berarti tadi dia dateng pas ada Ilham kesini." ucap Agnes mencoba menebak waktu Daru datang.

"Wah jangan-jangan, Mas Daru pikir Ilham itu pacar kamu. Jadi dia ga barani masuk takut ganggu."

"Nah bener tuh, tumben Mbak Selfia bener."

PLAKKKKKK

Sebuah pukulan mendarat pada pundak Andi membuat dia langsung terdiam.

Terpopuler

Comments

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Yaahhh.....
mas daru udh smngt bgt pdhl,taunya slh sngka....d kira agnes udh pnya pcar.....

2025-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Masalah Menuju Pernikahan
2 Kebohongan Wira
3 Berselingkuh
4 Malam Malam Terakhir
5 Mengakhiri Hubungan
6 Awal Pertemuan
7 Bertemu Wira
8 Permintaan Mama Jelita
9 Liburan ke Pantai
10 Pertemuan Kedua
11 Membongkar Hubungan Gelap
12 Dibawa ke Rumah Sakit
13 Pertemuan Ketiga
14 Ditembak Mendadak
15 Salah Sangka
16 Kenalan Online Berujung Trauma
17 Dilabrak Tunangan Orang
18 Pacar Dadakan
19 Mencoba Memahami
20 Ngobrol Berdua
21 Rencana PDKT
22 Klinik Kecantikan
23 Bucket Bunga di Pagi Hari
24 HTS
25 Ajakan Ngopi
26 Aku Duda, Nes!
27 Gadis Penggoda Duda
28 Pajak Jadian
29 Bertemu Ilham
30 Keterkejutan Agnes Ingin Pulang
31 Bertemu Mama Daru
32 Rencana Pernikahan
33 Bukan Karyawan WCS!
34 Makan Siang Bertemu Seseorang
35 Kabar Kaburnya Wira
36 Seina Kembali
37 Mengunjungi Perusahaan WCS
38 Di Usir Handaru
39 Mendadak Sulit Ditebak
40 Mendatangi Agnes
41 Menyalurkan Kekesalannya
42 Rencana Seina dan Lindi
43 Terjebak Oleh Masa Lalu
44 Kabar Tak Terduga
45 Kekecewaan Agnes
46 Menemui Mama Jelita
47 Masalah Menimpa Keluarga Seina
48 Ditolak Daru Lagi
49 Jaga Jarak
50 Kejutan Untukmu
51 Yang Sebenarnya Terjadi
52 Semua Rencana Daru
53 Menemui Wira
54 Menemui Seina dan Lindi
55 Berbincang Dengan Teman-temannya
56 Hari Pernikahan Daru & Agnes (1)
57 Hari Pernikahan Daru & Agnes (2)
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Masalah Menuju Pernikahan
2
Kebohongan Wira
3
Berselingkuh
4
Malam Malam Terakhir
5
Mengakhiri Hubungan
6
Awal Pertemuan
7
Bertemu Wira
8
Permintaan Mama Jelita
9
Liburan ke Pantai
10
Pertemuan Kedua
11
Membongkar Hubungan Gelap
12
Dibawa ke Rumah Sakit
13
Pertemuan Ketiga
14
Ditembak Mendadak
15
Salah Sangka
16
Kenalan Online Berujung Trauma
17
Dilabrak Tunangan Orang
18
Pacar Dadakan
19
Mencoba Memahami
20
Ngobrol Berdua
21
Rencana PDKT
22
Klinik Kecantikan
23
Bucket Bunga di Pagi Hari
24
HTS
25
Ajakan Ngopi
26
Aku Duda, Nes!
27
Gadis Penggoda Duda
28
Pajak Jadian
29
Bertemu Ilham
30
Keterkejutan Agnes Ingin Pulang
31
Bertemu Mama Daru
32
Rencana Pernikahan
33
Bukan Karyawan WCS!
34
Makan Siang Bertemu Seseorang
35
Kabar Kaburnya Wira
36
Seina Kembali
37
Mengunjungi Perusahaan WCS
38
Di Usir Handaru
39
Mendadak Sulit Ditebak
40
Mendatangi Agnes
41
Menyalurkan Kekesalannya
42
Rencana Seina dan Lindi
43
Terjebak Oleh Masa Lalu
44
Kabar Tak Terduga
45
Kekecewaan Agnes
46
Menemui Mama Jelita
47
Masalah Menimpa Keluarga Seina
48
Ditolak Daru Lagi
49
Jaga Jarak
50
Kejutan Untukmu
51
Yang Sebenarnya Terjadi
52
Semua Rencana Daru
53
Menemui Wira
54
Menemui Seina dan Lindi
55
Berbincang Dengan Teman-temannya
56
Hari Pernikahan Daru & Agnes (1)
57
Hari Pernikahan Daru & Agnes (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!