Unusual Things

Masalahnya hal ini nggak berhenti di sana.

Selalu saja, kalau bapak dinas keluar kota, dia berantem dulu sama ibuku.

Terus besoknya dan besoknya lagi daaan besoknya lagi sampai bapak pulang dinas, banyak wanita-wanita tak kami kenal datang ke rumah mencari bapakku.

Rata-rata semua udah punya anak, anak dari bapakku. Dan masing-masing menunjukkan bukti pernikahan siri mereka.

Aku tuh makin bingung ya, setahuku kami ini sekeluarga beragama Kristen, tapi pernikahan siri kan memakai hukum Islam. Mana ada nikah siri di Kristen, kami ini penganut monogami. Bapakku ini gimana sih.

Bodo amat lah.

Ibuku nggak tahan, dia gugat cerai, ninggalin aku ke negara asalnya sambil nangis-nangis. Dia bilang dia mau bawa aku, tapi uang bapakku lebih banyak, hak asuh dimenangkan bapakku walopun bapakku yang mencurangi janji setia. Apalagi ibuku tak punya pekerjaan dan tak punya rumah di amiriki, tabungannya gendut karena bapakku dan kini jelas semua tunjangan langsung di stop bapak. Ibuku bilang dia akan cari uang yang banyak di amrik, lalu menjemputku. Aku hanya bisa sabar dan berdoa.

Lain ibu kandungku, lain juga ibu tiriku.

Sejak dia datang ke rumah, aku tahu dan aku tahu bapakku juga tahu, dan aku yakin bapakku tahu kalau aku tahu, kalau ibu tiriku ini nikah sama bapakku cuma karena bapakku gadun. Liat aja bapakku kena stroke dikit paling ditinggalin. Aku nggak mau loh ya ngurusin bapakku, aku masih dendam gara-gara ibuku pergi. Kalau dia kena penyakit, kuserahkan saja ke panti jompo.

Dan berikutnya, duh... aku malas ingat-ingat ini. Aku pasti sedih terus kalau ingat masa lalu. Ibuku katanya meninggal. Bunuh diri terjun dari jembatan Golden Gate.

Aku kayaknya serasa disambar petir waktu dapat email dari kantor polisi di San Fransisco. Pantas bapakku langsung buru-buru ke Amerika. Walau pun sudah mantan ternyata bapakku masih peduli dengan ibuku.

Begitu pikirku waktu itu.

Saat aku dikabari kalau bapakku mengurus pemakaman ibuku, yang tanpa jasad karena Jembatan itu dibangun di atas Samudera Pasifik, jadi ombak bisa segera menyapu tubuh para pelaku sesaat setelah tercebur di bawahnya.

Yah ternyata, selain mengurus pemakaman ibuku, semacam tiang memorial untuk mengenang ibuku, yang penting ada batu yang berisi nama ibuku untuk menunjuk kalau Carlita Preston Rio pernah eksis di dunia ini, ternyata bapakku juga cari-cari rumah di USA untuk dia tinggali bersama Tante Mira kalau lagi liburan. Sekalian dia urus Greencard buat jaga-jaga.

Buat jaga-jaga dia bilang? Jaga-jaga dalam hal apa? Apa istimewanya menjadi resident di Amiriki?!

(Green Card AS atau Kartu Penduduk Tetap AS berfungsi untuk memberikan izin tinggal permanen bagi warga negara asing di Amerika Serikat. Kartu ini juga memungkinkan pemegangnya untuk bekerja, bepergian, dan mendapatkan akses ke fasilitas federal dan negara bagian tertentu).

Yang bikin aku kesal... aku nggak dibikinin.

Padahal Tante Mira dibikinin.

Aku nggak sudi menyebut dia ‘ibuku’ ya, selamanya akan ada embel-embel ‘Tante’ di depan namanya. Nggak tahu dah Mira itu nama asli atau nama LC.

Jangan-jangan nama aslinya malah Tejo. Kan bisa aja.

Aku saat itu berusaha tenang sambil menunggu kepulangan Bapakku dan Tante Mira. Aku lebih banyak di rumah, buka sosmed, main game, belajar.

Iya dong aku belajar, aku juga ingin sukses melebihi bapakku.

Karena kata ibuku, ‘berusahalah tidak tergantung pada kekayaan bapakmu karena ibu yakin sekali uang itu didapatkan dengan cara tidak legal’. Cara biar kaya? Ya belajar dong. Aku memang memiliki minat di segala yang berhubungan dengan konstruksi, arsitektur, dan Mekanikal Elektrikal, (ME merupakan bidang yang berkaitan dengan desain dan konstruksi bangunan, termasuk instalasi listrik dan mekanikal.) tapi tak ada salahnya belajar hal lain siapa tahu minatku berubah.

Seperti suatu saat, aku sedang mempelajari mengenai persalinan.

Aneh ya?

Tidak juga.

Bukan hal jorok loh ya, tapi aku heran saja, ibuku kan juga sama seperti Tante Mira. LC, atau wanita panggilan, atau semacamnya lah, tapi ibuku bilang dia sangat sayang aku sejak aku masih berbentuk janin. Aku diperjuangkannya untuk lahir ke dunia padahal ibuku tahu perjuangan untuk mengeluarkanku dari dalam perut itu bisa membuatnya mati.

Ya aku penasaran dong, sesakit apa mengeluarkan bayi dari dalam perut?

Kan memang tubuh wanita dirancang untuk itu?  Masih bisa sakit gitu? Atau lebay?

Jadi kunyalakan VPN, kucari video wanita melahirkan. Kutonton, dan aku melongo.

Kutonton yang lain, kali ini masalah preklamsia dan harus sesio (Operasi sesar), aku malah hampir pingsan.

Kubayangkan wanita di video itu ibuku, dan yang dikeluarkannya itu adalah aku.

Bayangkan kalau keduanya selamat... wah pantas saja jadi soulmate sehidup semati. Perjuangannya nggak main-main.

Sementara aku pernah dengar dari Tante Mira, kalau dia nggak mau punya anak karena ingin menjaga tubuhnya.

Ya pantas saja kalau prosesnya seperti ini, siapa yang tak takut?

Ibuku hebat juga. Pantas dia begitu menyayangiku dan sangat sedih saat kami harus berpisah. Mendapatku tidak semudah asal brojol. Entahlah apa yang dipikirkan para wanita yang ‘jahat’ sama anaknya sendiri.

Setelah itu aku malah galau mau jadi dokter atau insinyur.

Dan saat aku lebih sering di rumah itulah, aku jadi tahu banyak hal.

Kalau, ternyata rumah ini sering didatangi pejabat-pejabat yang mencari bapakku.

Atau mantan pejabat...

Atau orang-orang yang seharusnya statusnya masih tipikor tapi bisa-bisanya dia bertamu ke rumah bapakku bawa-bawa ajudannya.

Kata pembantu-pembantu di rumahku, selama ini yang menemui mereka adalah ibuku.

Kini ibuku tak ada, jadi aku yang menemui mereka walau pun aku tak tahu apa-apa.

Rata-rata mereka datang menyerahkan bingkisan.

Macam-macam.

Ada hampers, ada patung kayu yang bentuknya random, ada guci tanah liat yang berlumut, ada buah-buahan, ada lukisan, ada keris segala. Ada juga map berisi salinan sertifikat tanah dan bangunan atas nama bapakku di Singapura.

Salah satu kendi tanah liat yang gosong menghitam dengan ukiran ala Majapahit tak sengaja kupecahkan.

Isinya... bubuk terlarang.

Aku tahulah itu bubuk haram, dulu aku juga sering nya-... sensor lah. Waktu itu ikut-ikutan aja, sekarang aku malah kena sinus.

Karena penasaran kubongkar hampers buah.

Buahnya dari bongkahan emas, dibalut kulit jeruk asli.

Kulepas lukisan dari piguranya. Isinya dokumen mengenai pembunuhan seseorang. Hasil otopsi dan Laporan dari aparat.

Kondisiku saat tahu itu semua menyamai shocknya saat aku mengetahui proses bagaimana aku dilahirkan ke dunia.

Lalu pikiran buruk mulai menghantuiku.

Benarkah ibuku meninggal Bunuh Diri? Padahal dia bilang akan menjemputku.

Lalu, barang-barang itu aku sembunyikan di sebuah tempat.

Tidak di rumah itu.

Di tempat yang hanya aku yang tahu.

Dan aku pun mulai menelusuri rumah bapakku.

Terpopuler

Comments

Dedes

Dedes

aaa makanya lu juga buronan ya, karna nyembunyikan bingkisan bapak lu?

2025-03-04

2

🔥🔥🔥

🔥🔥🔥

hanya aku dan othor yg tau ya Lex apa mungkin ini yg kata dia punya sesuatu untuk Damaskus itu ya senjata rahasia nya

2025-03-14

0

🍌 ᷢ ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Deέ

🍌 ᷢ ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Deέ

yaa ampunnn kasihannn..luntang lantung, depresi smpai nekat bunuh diri

2025-03-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!