Kampus Terkutuk!

Kampus Terkutuk!

Bab 1: Kedatangan Baru

**Happy Reading**
Alea melangkah keluar dari taksi, melihat sekelilingnya dengan rasa cemas. Universitas Jaya Bangsa tampak lebih besar dan lebih kuno dari yang ia bayangkan. Bangunan tinggi berwarna abu-abu tua dengan jendela-jendela yang seolah mengawasi setiap orang yang lewat. Udara pagi itu terasa berat, seolah menyimpan misteri yang belum terungkap.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(berbisik pada dirinya sendiri) Ini baru hari pertama. Aku harus kuat.
Sambil menarik koper kecilnya, Alea berjalan menuju gerbang kampus yang besar. Di depan gerbang, seorang gadis berambut panjang dengan senyum cerah menghampirinya.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
(tersenyum lebar) Hei! Kamu Alea, kan? Aku Nara, teman satu angkatan. Selamat datang di Universitas Jaya Bangsa!
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(menerima jabat tangan Nara dengan ragu) Iya, aku Alea. Terima kasih sudah menyambutku.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
Wah, kamu kelihatan tegang banget. Tenang aja, kampus ini memang agak angker, tapi nggak seseram yang dibilang orang-orang. Aku bakal jadi guide kamu hari ini. Gimana, siap berkeliling?
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(tersenyum, sedikit lega) "Pasti. Aku cuma butuh sedikit waktu buat menyesuaikan diri."
Mereka mulai berjalan bersama melewati gerbang utama, menuju bagian dalam kampus. Setiap langkah yang diambil Alea seolah semakin menguatkan perasaan aneh yang menghinggapinya.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(melihat sekitar dengan curiga) Kampus ini tua sekali, ya? Terasa banget aura sejarahnya.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
(tertawa) Iya, kampus ini memang punya sejarah panjang. Dulu, banyak kejadian-kejadian misterius yang nggak bisa dijelaskan. Tapi, itu semua cuma cerita. Gak usah dipikirin.
Alea menatap Nara, sedikit bingung. Ia sudah mendengar beberapa cerita dari teman-temannya yang lebih dulu kuliah di sini. Kampus ini terkenal angker dan sering jadi bahan pembicaraan.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
Kejadian-kejadian misterius, ya? Maksudnya gimana?
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
Aduh, cerita lama sih itu. Tapi ada yang bilang, setiap mahasiswa yang hilang di sini selalu meninggalkan jejak aneh. Ada yang bilang mereka nggak pernah benar-benar pergi. Ya, pokoknya banyak cerita yang bikin merinding deh. Tapi kita nggak usah bahas itu, yuk!
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(tertawa kering) Serius? Itu terdengar seperti cerita horor.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
Haha, iya sih. Tapi aku jamin, kamu bakal lupa sama cerita-cerita itu setelah kamu mulai kuliah. Yang penting, jangan takut sama apa yang nggak kamu lihat.
Alea merasa sedikit terhibur dengan sikap Nara yang ceria. Namun, rasa cemasnya tak sepenuhnya hilang. Saat mereka melangkah lebih jauh, ia mulai melihat lebih banyak sudut-sudut kampus yang gelap, dengan pohon-pohon besar yang menutupi sebagian besar cahaya matahari.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
Kenapa banyak pohon-pohon besar di sini? Seperti di labirin.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
Ah, itu taman tua. Dulu, katanya ada yang hilang di sana. Tapi itu semua hanya mitos. Di sini, segala hal yang aneh jadi cerita. Jadi jangan mudah percaya.
Mereka melanjutkan perjalanan ke bangunan tua yang terlihat seperti gedung utama kampus.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
Ini gedung tempat kita kuliah nanti. Semua jurusan ada di sini. Jangan khawatir, ruang kelasnya nggak serem kok.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(berbisik, sambil melihat ke arah jendela-jendela besar yang gelap) Tapi jendela-jendela itu... ada sesuatu yang aneh.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
(melirik ke jendela dan tertawa) Itu cuma desain klasik. Semua orang juga ngerasa begitu pertama kali. Kamu bakal terbiasa.
Tiba-tiba, langkah Nara terhenti. Ia menatap ke arah pintu utama yang terbuka. Dari dalam, terdengar suara bisikan halus yang tidak jelas asalnya. Alea menatap Nara dengan rasa bingung.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(memperhatikan Nara yang berhenti) Ada apa?
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
Nggak ada apa-apa, cuma angin lewat. Kadang-kadang, suara-suara kayak gitu memang sering terdengar. Tapi nggak usah dipikirin, kita masuk aja.
Alea merasa sedikit aneh, namun mengikuti langkah Nara yang sudah lebih dulu masuk ke dalam gedung. Di dalam, suasana terasa lebih sunyi. Lampu-lampu gantung yang besar menggantung tinggi, memancarkan cahaya kuning yang memberi kesan suram.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
Tempat ini... gelap sekali.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
Iya, emang agak tua, kan? Tapi ada hal menarik di sini, jadi santai aja.
Saat mereka berjalan lebih jauh ke dalam, Alea merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Sesuatu yang seolah mengikutinya dari belakang. Ia menoleh, namun tidak ada apa-apa.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(berbisik pada dirinya sendiri) Aneh…
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
(berbalik, melihat ekspresi Alea) Kamu baik-baik aja?
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(tersenyum paksa) Iya, cuma sedikit capek.
Mereka sampai di aula besar yang menghadap ke halaman utama kampus. Nara berhenti dan menunjuk ke sekeliling.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
Ini tempat paling sering dipakai buat acara kampus. Banyak yang bilang kalau ini tempat yang paling angker. Tapi, sejujurnya, aku nggak merasa apa-apa sih.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(menatap tempat itu dengan curiga) Benarkah?
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
Iya, ini cuma gedung tua. Nggak ada yang aneh.
Namun, seiring Alea menatap aula itu lebih lama, ia merasa ada mata yang mengawasinya dari dalam ruangan gelap. Sesuatu yang tak bisa ia lihat, namun bisa ia rasakan.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
(berbisik, lebih pada dirinya sendiri) Ada yang salah di sini.
Nara Pramudya Putri
Nara Pramudya Putri
(menepuk bahu Alea) Alea, kamu nggak usah khawatir. Itu cuma perasaan aja. Ini kampus yang terkenal banget, lho. Semua orang yang masuk di sini nggak pernah ngerasain hal aneh.
Alea Dwi Salsabila
Alea Dwi Salsabila
Iya, kamu benar.
Namun, di dalam hati, Alea merasa ketegangan yang semakin lama semakin memuncak. Ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar cerita di balik kampus ini. Sesuatu yang mungkin lebih berbahaya dari yang pernah ia bayangkan.
**Lanjut**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!